N.A.

Justus sekarang bisa disebut sebagai penguasa steak-house di Kota Bandung karena cabangnya yang banyak banget. Hampir semua mall besar di Bandung memiliki cabang restoran ini, salah satunya adalah cabang paling barunya di Paris Van Java.

Konsep restorannya agak berbeda dibandingkan Justus Cabang lain, tidak ada sensasi makan di dalam taman dengan bangku dan meja taman serta pohon pohon, sebagai gantinya Justus cabang ini menghadirkan nuansa yang lebih mewah dengan kaca-kaca yang lebar, platfom yang tinggi ala-ala restoran mewah. Kali ini saya kebagian duduk di area smoking dan tempatnya agak sedikit panas.

- US Black Angus Tenderloin Steak (150K)
Menu ini terdiri atas daging steak, mashed potato sebagai condiment, balsamic salad, dan saus mushroom. Penyajian nya tergolong cantik dengan menggunakan semacam hot plate. Ukuran steak nya lumayan besar yaitu sekitar 200gram. Saya memesan steak dengan tingkat kematangan medium-well. Daging nya tender sekaligus juicy, kematangan yang sangat pas. Saus jamur nya lumayan OK, kental dan creamy. Tersedia juga tambahan jamur dengan porsi yang cukup banyak sebagai penguat cita rasa sausnya. Balsamic Salad nya sangat segar, namun kurang asam dan agak kering. Sayangnya, condiment mashed potato nya agak terlalu kering.

- Local Tenderloin Steak (60K)
Sebagai perbandingan, saya dan seorang teman juga memesan Local Tenderloin Steak dengan tingkat kematangan yang sama yaitu Medium-Well, potato wedges sebagai condiment, balsamic salad dan pilihan saus mushroom. Ukuran steak nya memang sedikit lebih kecil yaitu sekirar 150gram. Daging nya lumayan tender namun tidak begitu juicy dan sedikit lebih alot. Potato wedges nya gurih namun lembut, seasoningnya juga sangat pas. Perbedaan lainnya ada di saus mushroom nya yang tidak terdapat additional jamur tumisnya.

Restoran ini merupakan restoran curry favorit saya di Kota Bandung. Restoran ini berada di Paskal Hypersquare, tepatnya di sebelah kafe Three Bears. Restorannya memang tidak luas dan sedikit sempit, namun tempat nya sangat nyaman. Interior nya didominasi oleh warna putih dengan tema Japanese Sailor, well-designed dan well-arranged. 

- Beef Katsu Curry Rice (47.5)
Di antara semua menu yang saya dan teman-teman pesan, menu ini pantas disebut sebagai jawaranya. Menu ini terdiri atas nasi yang pulen, kuah kari, dan toping Beef Katsu. Dari segi kuah kari, semuanya jelas sama dan benar-benar nikmat. Kuah kari nya lumayan kental, tidak begitu pedas, wangi, dan rempahnya lumayan kuat. Kuah kari nya dilengkapi dengan potogan kentang dan wortel yang empuk dan segar. Beef Katsu nya juara sih, porsinya besar, kulitnya renyah dan daging sapi nya empuk. 

- Calamari Curry Udon (42.5)
Udon nya kali ini agak failed, terlalu lembek kayak overcooked. Untungnya toping Calamari tidak pelit dan dari segi rasa sangat memuaskan. Toping calamari ringnya renyah, cumi nya empuk dan segar.

- Tempura Curry Udon (47.5)
Hampir sama dengan menu Calamari Curry Udon, Udon untuk menu ini juga agak overcooked. Untung toping ebi tempura nya sangat nikmat, toping ngak pelit, udangnya juga empuk dan segar.

- Pot Tea (22.5)
Pot tea di tempat ini free refill. Terdapat beberapa pilihan teh nya, kali ini saya memilih Chamomile Tea. Teh nya segar, lumayan cocok untuk minuman pendamping curry.

- Banana Split (29K)
Sebagai penutup, saya memesan Banana Split. Porsinya lumayan besar, pisangnya empuk dan segar, ice cream nya lembut dan toping marshmallows dan astornya melimpah ruah

Kali ini saya menyempatkan untuk melipir ke arah Ciumbuleuit untuk membuktikan claim dari teman-teman saya yang banyak mengatakan kalau burger disini adalah Best Burger in The Town. Restoran ini memiliki konsep yang unik, caravan retro disulap menjadi dapur sekaligus konter pemesanan restoran ini.

Restoran nya outdoor dengan nuansa ala piknik di taman. Dapurnya berkonsep open-kitchen dan live-cooking, jadi pengunjung bisa langsung menyaksikan chef nya menyiapkan hidangan. Tempatnya sangat nyaman, nuansa piknik di taman nya lumayan tersaji dengan baik. Hal ini semakin didukung oleh banyaknya pepohonan di sekitar dan juga udara Ciumbuleuit yang memang relatif lebih sejuk, overall nyaman banget. Yang paling membuat saya terkesan adalah toilet restoran nya super-bersih dan unik dengan kaca di sekeliling bagian dalam toilet. Parkiran restoran ini juga cukup OK.

- Napolleon Dinamite (45K)
Menu ini terdiri atas burger dengan isian dada ayam yang dimasak deep fried, saus tartar dan selada yang disajikan bersama french fries. Burger di tempat ini menggunakan bun yang relatif tebal, namun gurih, cendrung manis, empuk dan wangi. Awalnya saya agak takut kalau menu ini rasa nya akan membosankan dan ternyata perkiraan saya salah. Di dalam isian ayamnya, terdapat beef bacon gurih dan keju mozarella yang creamy, berpadu secara harmonis dengan ayamnya yang empuk serta tebal. Condiments French Fries nya juga tak kalah nikmat, kentang nya empuk dan gurih. Seasoning nya yang menggunakan lada, merica, dan garamnya juga pas.

- Stardust Lemon Tea (20K)
Untuk sebuah lemon tea, menurut saya harganya agak sedikit kemahalan, apalagi untuk rasanya yang hanya seperti lemon tea biasa namun sedikit berbusa.

- Service:
Service di tempat ini musti sedikit ditingkatkan apalagi dalam hal proses pembayaran menggunakan device e-money atau voucher makan yang sangat lama. Keramahan pelayan sebaiknya juga ditingkatkan. Di luar itu, saya sangat mengapresiasi cepatnya serving makanan serta penggunaan alarm sebagai penanda kalau makanan sudah siap.

Bagi saya, Restoran masakan minang yang paling lengket sama kepala sih tetap Restoran Sederhana karena cabangnya yang banyak, ada dimana-mana dan konsistensi rasa yang lumayan terjaga. Sama seperti restoran sederhana lainnya, restorannya sangat cocok untuk keluarga, interior dan eksteriornya ngak neko-neko. Restorannya luas, lega, dan lumayan nyaman.

Yang paling asyik dari berkunjung ke Restoran Sederhana adalah menikmati atraksi angkat belasan piring oleh pelayannya. Tapi demi kemaslahatan dompet mahasiswa, saya selalu menolak atraksi ini kalau tidak sedang bersama keluarga, jadi makanannya tidak dihidangkan, melaikan langsung pesan ke display nya.

- Nasi Ayam Gulai
Makan nasi Padang itu paling afdal kalau pakai lauk, sayur daun singkong, sayur nangka, cabai hijau, kemudian diguyur pake kuah gulai dan bumbu rendang. Ayam Gulai disini empuk banget, bumbu gulai sangat menyerap dan potongan ayam nya ngak pelit. Bumbu rendang nya juga nikmat, rasanya cendrung manis, wangi kelapa dan rempah nya sangat kuat dan menggugah selera

- Nasi Ayam Pop
Ayam Pop memang bukan signature utama dari Restoran Sederhana, tapi dari segi raya lumayan OK kok. Dagingnya empuk dan bumbu nya OK punya, cocok untuk yang mencari masakan Padang yang rasanya tidak begitu kompleks.

- Pudding
Setelah makan saya dihidangkan pudding sebagai pencuci mulut. Pudding ini benar benar mengingatkan saya dengan rumah karena memang puding tradisional yang biasa dibikin di acara-acara Minang. Kali ini saya mendapatkan rasa mocha. Uniknya sebagian dari pudding nya creamy berkat penggunaan santan. Sayang, harga pudding nya lumayan mahal (belasan ribu), padahal masak nya tergolong gampang dan murah :(

Yang paling saya suka dari Terminal 3 Ultimate adalah pilihan restoran nya yang sangat beragam dan pada OK punya, salah satunya adalah restoran ini. Restoran ini berlokasi tepat di tengah-tengah antara pintu keberangkatan domestik dan pintu keberangkatan internasional. Konsep restoran nya sama seperti halnya Marugame lainnya, hanya saja marugame cabang ini bukanya dari pagi buta yaitu dari 5 jam subuh, cocok banget buat yang mau menyantap udon sebelum morning flight.

- Chicken Katsu Curry Udon (60K)
Bukan rahasia lagi kalau makan di bandara memang sedikit lebih mahal dibanding tempat lain, tapi menurut saya hal tersebut acceptable selagi tidak terjadi degradasi rasa dan kenaikan harga nya tidak terlalu signifikan. Menurut saya curry udon di tempat ini rasa nya sama persis dengan marugame cabang lain, porsi nya banyak dan udon nya tebal, dijamin bikin kenyang. Chicken katsu nya lumayan besar, ayam nya empuk dan kulit katsu nya sangat crunchy. Kuah curry nya juga OK punya, kuah kental dan rempah khas Jepang nya cukup kuat. Curry udon nya akan semakin nikmat apabila ditambahkan kremes khas Marugame yang everlasting nikmatnya.

Karena sampai di Airport nya terlalu awal, saya memutuskan untuk chilling dulu di Starbucks Terminal 3. Sebenarnya di terminal 3 sendiri ada beberapa Starbucks, hanya saja yang paling nyaman menurut saya adalah yang tepat di sebelah pintu gate keberangkatan domestik, karena lebih tertutup meskipun antrian di cabang ini sedikit lebih panjang dibanding cabang lain di boarding room. Starbucks cabang ini memiliki WIFI yang paling Okay dibanding store lain di terminal ini, lumayan stabil dan ngebut.

- Vanilla Frappucino (56K)
Karena takut kembung, saya memesan minuman non-coffee yaitu Vanilla Frappucino dengan ukuran grande. Rasanya sih sama ngak ada beda ny sama tempat lain, ngak pernah ngecewain emang Starbucks. Yang paling enak kalau pesan Frappucino di Starbucks adalah wipe-cream yang enak banget, lembut dan manisnya gak bikin enek.

- Cinnamons Roll (24K)
Kalau udah ke Starbucks wajib banget hukum nya untuk pesan Cinnamons Roll. Ukuran nya OK banget untuk dijadiin teman pelengkap minuman. Yang bikin unik adalah tekstur nya yang agak keras tapi tekstur keras nya itu yang bikin enak. Aroma connamons nya juga sangat kentara. Kismis nya ga pelit dan tingkat kemanisannya pas