N.A.

Restoran ini berada di area belakang Paskal Hypersquare, menempati bekas bangunannya General.Co. Tempatnya enak banget apalagi kalau cuaca sedang mendukung, suasanya asri yang didukung oleh hembusan angin sepoi-sepoi. Saya lebih menyarankan untuk mengunjungi restoran ini di sore hari. Sayangnya pelayanan dari kafe ini benar-enar chaotic, food serving-nya benar-benar lama.

Food and Beverage
- BMB Double Cheese Burger (63.5K)
Saya cukup berani untuk merekomendasikan burger ini meskipun harganya tidak bisa dibilang murah. Yang membuat burger ini terasa spesial adalah beef patty dan beef brisket-nya. Beef brisket-nya sangat juicy, beefy, dan smoky. Beef patty-nya juga lumayan OK. Hal ini tidak mencengangkan karena di akun Youtube-nya BBQ Mountain Boys ini memang meng-highlight pengolahan daging sapi. Burgernya semakin nikmat berkat creaminess dari saus keju serta keju cheddar, kesegaran dan hint rasa asam dari pickles, serta rasa manis dan gurih dari caramelized onion-nya. Overall burger-nya sudah cukup enak, hanya saja akan jauh lebih nikmat jika saus dan keju terdistribusi lebih merata serta bunnya lebih empuk. Sejujurnya bun-nya kurang banget sih kalau untuk harganya.
- BMB Fries (22.5K)
Sejujurnya fries-nya menurut saya sangat mengecewakan. Fries-nya soggy dan oily banget, belum lagi citarasa kentangnya tenggelam oleh tepungnya yang terlalu tebal dan dominan. 

Lokasi baru (they've moved here couple years ago) ini jauh berbeda dari lokasi lamanya di Ciumbuleuit dulu. Meskipun tempatnya terlihat sangat kecil dari luar, sebenarnya area kafe ini cukup luas. Area kafe ini juga termasuk semi-outdoor dining area serta 'bar' di area belakangnya. Tempatnya sebenarnya lumayan nyaman, namun ambience-nya memang tidak begitu terang. Pelayanan di tempat ini menurut saya cukup impressif, barista sangat ramah bahkan security juga. Hanya saja serving minumannya memang tidak begitu cepat.

Beverage:
- Japanese Iced Coffee (30K)
Sejujurnya saya sudah cukup lama tidak menikmati manual brew coffee, jadi cuma berani untuk memesan kopi dengan citarasa yang tidak begitu strong dan kinda refreshing. Barista-nya merekomendasikan brazillian coffee bean yang as the barista claimed citarasa dan fragrance-nya fruity, acidity yang medium,serta body yang relatif light. Menurut saya yang masih belajar menikmati kopi manual brew, kopinya sangat enjoyable.

Saya memesan roti bakar yang berlokasi di bilangan Kanayakan ini dengan menggunakan jasa pesan antar. Saya memesan Roti Bakar Green Tea Crunchy (18K). Menurut saya roti bakarnya menurut saya cukup unik. Di bagian tengah roti bakarnya ditambahkan semacam pastry yang memberikan tekstur kriuk  di setiap gigitannya. Selain itu, selai atau pasta green tea-nya juga tidak kalah unik, teksturnya lebih playful berkat ada cruch dari malt-nya.  Citarasa green tea-nya cenderung lite dan bukan yang grassy gitu, namun masih relatif OK apalagi untuk harganya. Base rotinya menurut saya juga lumayan empuk. 

Kafe ini posisinya berada di seberangnya Smith. Kafenya tidak besar namun dikemas dalam desain modern-minimalis yang ciamik. Kombinasi antara kaca yang sangat lebar serta interiornya yang didominasi oleh warna putih memberikan kesan bersih dan terang sehingga lumayan cocok untuk menunjang  produktivitas. Selain itu, kafe ini juga masih sangat nyaman untuk dijadikan tepat bersantai bersama kolega. Pelayanan di kafe ini menurut saya sudah cukup baik, namun waktu untuk food serving-nya menurut saya agak lama.

Food and Beverage:
- Cafe Latte (18K)
Sejujurnya saya sedikit surprised dengan harga cafe latte-nya yang jauh lebih jika dibandingkan dengan cafe serupa. Dari segi look sebenarnya sudah cukup menyakinkan, namun dari segi rasa sejujurnya biasa banget--just how cafe latte how supposed to be, milky namun dengan karakter kopi yang tidak begitu keluar. Kombinasi antara pasta coklat dan marshmallow-nya sejujurnya memberikan rasa manis yang sedikit overkilled. Tapi saya suka sentuhan biskuit yang di memberikan tekstur dan rasa lebih playful.
- S'mores Pancake (24K) 
Harga panekuknya juga tidak kalah membuat saya tercengang karena relatif sangat murah. Penekuknya bukan tipikal yang fluffy dan telur banget. Sejujurnya saya lebih suka panekuk seperti ini karena tidak gampang bikin jenuh serta masih ada renyah di bagian luarnya. 

Kafe ini berada di pinggirannya Gedung Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat. Seating area-nya terbagi dua yaitu area outdoor di depan serta area semi-outdoor di bagian belakang. Area semi outdoor di belakangnya lebih mirip food-court kantoran biasa. Tentu saja saya memilih untuk duduk di area outdoor-nya sambil menikmati nuansa pagi serta udara segar di Jalan Juanda. Sayangnya area ini hanya terasa nyaman ketika matahari belum naik saja.

Beverage:
- Cappuccino (10K, Promo PANG!)
Sayangnya cappuccino panas yang saya pesan tidak begitu spesial, meskipun menang gak bisa dibilang gak enak. Cappuccino-nya di-serve dalam kondisi yabg kurang hangat. Cappuccino-nya creamy namun agak terlalu milky, citarasa kopinya juga tidak begitu keluar serta ada sedikit rasa over-roasted dari kopinya. 

Kafe dengan slogan 'Sudah Jangan ke Jatinangor'  ini menjadi buah bibir hingga ke Yogyakarta. Kali ini saya memesan dengan menggunakan jasa pesan antar dari cabangnya yang di Cisitu Indah, Dago. Packaging-nya tergolong rapi dan bersih. Food serving-nya juga tergolong cepat, sangat cocok untuk dijadikan solusi kelaparan akut.

Food and Beverage:
- Paket Spicy Mekdi Large (22K)
Menu kloningan dari Spicy Chicken-nya McD ini menurut saya pantas mendapatkan spotlight utama karea keberhasilan mereka dalam meng-kloningnya, walaupun memang tidak persis sama. Ayamnya memang tidak seempuk serta se-krispi versi aslinya, namun rasa dan aroma pedas benar-benar dapat. Saya juga menyukai sentuhan lokal dengan penambahan kailan crispy yang memberikan ekstra crunchiness serta rasa gurih di setiap suapan. Yang agak saya kurang suka adalah porsi nasi yang ikut-ikutan kecil seperti versi aslinya. Meskipun begitu, paket ini masih great deal sih menurut saya
- Karlina (25K)
Sejujurnya menu kopinya menurut saya malahan biasa saja, mirip es kopi susu kebanyakan yang dominan rasa manis dengan tekstur yang sedikit creamy.

Restoran di bilangan Bahureksa ini menghadirkan aneka pilihan makanan sehat. Tempatnya cukup luas dan nyaman, terdiri dari area indoor dan outdoor. Area indoor kafenya menurut saya biasa saja, cenderung sedikit boring. Namun lain hanya dengan bagian outdoor, saya sangat suka ornamen-ornamen hijau yang sangat memanjakan mata sekaligus mendukung konsep restoran sehatnya.

Service:
Sejujurnya saya tertarik untuk mampir ke restoran ini karena sedang ada promo 'pickup order' dari salah satu ojek online. Namun sayangnya kali ini saya harus kecewa karena kasirnya membatalkan orderan saya tepat di depan mata saya sendiri, bukan karena item yang saya pesan tidak tersedia, namun karena mereka memang enggak mau komit dengan promo yang mereka ikuti. Saya bahkan berhasil membeli menu yang sebelumnya saya pesan di Gojek secara langsung di restorannya dengan harga normal. "Dari tadi pagi kita memang menolak pickup to store, mas! Menurut saya, hal ini benar-benar tindakan yang sangat disrespectful dan arrogant. Simply, Kalau memang tidak mau memberikan promo ya tidak usah di aplikasinya dibikin promo toh?

Food and Beverage:
- Vietnamese Noodle Salad (49K)
Sekalipun saya mendapatkan pengalaman yang tidak sepenuhnya menyenangkan, namun saya tetap akan memberikan penilaian objektif makanannya. Sejujurnya saya sangat menyukai menu ini--bukan seperti kebanyakan menu sehat dengan rasa yang tidak begitu pleasant. Menu ini berupa pasta (vermicelli) yang disajikan bersama sumber protein seperti ayam bakar, tahu, dan pita chips, sumber vitamin seperti aneka selada, wortel, timun, toge, coriander, dan daun mint, lengkap bersama dressing salad khas Vietnamnya. Bagi saya yang tidak bermasalah dengan citarasa asam, dressing ini definitely a yes, asamnya sangat menyegarkan, sangat cocok jika dipadupadankan bersama aneka sayurnya yang segar. Saladnya semakin nikmat berkat crunchiness dan phita chips dan roasted peanut-nya. Definitely a yes!