N.A.

Sepertinya saya salah memilih tempat ini sebagai tempat untuk study for cafe karena koneksi internet di kafe ini tidak bisa digunakan. Yang menurut saya agak aneh adalah koneksi WIFI-nya yang tidak bisa tersambung dengan perangkat Apple--baik gawai seluler maupun komputer jinjing, namun bisa tersambung dengan gawai lain. Tempatnya sangat luas dengan pilihan tempat duduk yang banyak. Menurut saya tempatnya juga sangat nyaman. Meskipun tempatnya beri semi-outdoor namun tempatnya sangat sejuk. Yang menurut saya sangat perlu untuk ditingkatkan adalah pelayanannya. Kasirnya menurut saya sangat ketus. Selain itu, koordinasi antar karyawannya tidak begitu baik. Jadi ketika saya meminta kata sandi WIFI saya mendapatkan jawaban yang aneh-aneh. "Nanti mas saya bawakan kata sandinya!", "Nanti diinfokan ke atas, aa!", "sedang diaturkan aa!" hingga "Maaf kak, pakai gawai apa? kalau iphone sama macbook maaf ngak bisa kak!"--jujur, baru kali ini menemukan kondisi seperti ini.

Food and Beverage:
- Nastar Cake (30K)
Sejujurnya saya jatuh cinta dengan nastar cake-nya. Base mousse cake-nya sangat moist, yang dibuat ber-layer dimana antar setiap layer-nya ditambahkan selai nanas dengan citarasa manis-asam yang membuat citarasa cake-nya lebih playful. Cake-nya semakin nikmat berkat creaminess dari whipped cream serta crunchiness dan crumbs dari kulit nastar yang dihancurkan. It's definitely a dope!
- Es Kopi Baileys (18K)
Menu ini adalah versi halalan-thayyiban dari es kopi baileys yang biasanya mengandung alkohol. Meskipun hanya menggunakan perisa rasa baileys, namun citarasa es kopinya tergolong lumayan OK. Citarasa manis-milky-chocolatey-nya khas baileys-nya masih lumayan intens. Yang semakin nikmat berkat komposisi susu dan kopinya yang lumayan balance.

Cafe ini menempati lantai dua dari Delapan Padi, Dipatiukur. Berbeda dari Delapan Padi yang konsepnya lebih ke restoran, kafe ini lebih mirip sebuah coworking space. Tempat ini bisa banget dijadikan sebagai alternatif kafe untuk penunjang produktivitas, baik untuk work from cafe maupun untuk study from cafe. Semua mejanya berupa meja tinggi yang ergonomis, tersedia koneksi power outlet serta WIFI yang mumpuni, pencahayaan yang terang, tempatnya yang relatif sangat tenang, bahkan tersedia juga meja yang desain mirip meja-meja di perpustakaan. Sejujurnya saya sangat betah berlama-lama bekerja atau belajar di tempat ini, apalagi ditambah oleh pelayanannya yang sangat impressive

Food and Beverage
- Le Sultan Cake (32K)
Saya memesan menu cake ini sebagai pencuci mulut. Cake ini berupa beberapa lapis mousse cake rasa coklat yang dikombinasikan dengan dark chocolate bar, choco crunch, semacam coffee-butter cream gitu. Citarasa cake-nya menurut saya sangat enjoyable, terlebih karena saya masih bisa mentolerir hidangan dengan citarasa yang sangat manis. Saya juga sangat suka mousse cake-nya yang sangat moist. Tekstur cake-nya semakin playful berkat tekstur keras dari choco-bar serta choco crunch-nya. I really consider to repurchase this. 

Restoran ini bisa dijadikan alternatif untuk menikmati Sushi dengan kualitas yang lumayan OK namun dengan harga yang relatif sangat terjangkau--apalagi restoran ini masih satu grup dengan Sushi Hiro. Restoran ini berada di area belakang Foodprint di Lantai 5 West Mall Grand Indonesia. Konsep restorannya lebih ke sushi bar dimana hampir semua tempat duduk mendapat akses ke sushi bar yang dilengkapi dengan food-conveyor belt. Tempat sebenarnya lumayan nyaman, tidak terbuka seperti tenant lain di Foodprint GI. Tempatnya tidak besar namun demand-nya cukup besar sehingga tak jarang sistem waiting list diberlakukan. Meskipun bukan restoran dengan banderol dengan harga yang mahal, namun pelayanan di restoran ini cukup baik, staff-nya lumayan ramah. Hanya saja, food serving untuk makanan yang tidak tersedia di conveyor belt memang agak sedikit lama

Food and Beverage:
Point of interest dari restoran ini adalah harga sushi yang dibanderol relatif sangat murah yaitu hanya 15rb/plate, dimana per-plate terdiri dari 1-3 slice sushi. Tidak hanya sushi, dessertnya juga dibanderol 15rb/plate. Tersedia juga menu lain yang bukan sushi seperti ramen, udon, aneka grill-an, salad, donburi, dan side dish yang dibanderol dengan harga berbeda (mostly di bawah 50K). Di antara sushi yang pesan, saya paling suka Inari Mentai, Beef Dynamite, dan Salmon Skin Roll yang memiliki kesamaan yaitu menggunakan saus mentai yang cukup nikmat. Meskipun murah, tapi kualitas bahan-bahan yang digunakan untuk sushi-nya pun lumayan OK. Untuk minuman tentunya saya memesan ocha dingin yang free refill. Staff-nya juga memiliki inisiatif yang tinggi untuk mengisikan kembali ocha dinginnya.

Tempat ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menikmati hidangan penutup mulut di bilangan Senopati.  Tempatnya memiliki desain modern minimalis yang dikemas secara rapi dan bersih. Tempatnya juga sangat nyaman dan cocok untuk berbagai okasi. Spot kesukaan saya di kafe ini adalah area sofa di pojok dalam. Sejujurnya saya sangat betah berlama-lama di tempat ini. Selain itu, pelayanan di kafe ini juga lumayan impressif, pelayannya sangat ramah responsif.

Dessert:
- Raspberry Sorbet
Meskipun bisa dibilang kalau harga sorbetnya lumayan tinggi, serta porsi scoop-nya yang tidak begitu besar, namun saya sama sekali tidak keberatan karena sorbet-nya yang sangat nikmatnya. Sorbet-nya menggunakan raspberry yang konon  didatangkan langsung dari Paris. Sorbetnya memiliki tekstur yang sangat soft, namun bukan tipikal yang cepat meleleh. Citarasa fruity manis-asam dari raspberry-nya sangat intens, sama sekali tidak watery. Sorbet-nya terasa semakin nikmat ketika disantap langsung bersama potongan buah strawberry segar, vanila chantily, biskuit, serta raspberry nectar. benar-benar menyegarkan.

Sejujurnya pada awalnya agak bingung untuk masuk karena signage kafenya yang tidak begitu kelihatan, harus nanya dulu hingga akhirnya yakin untuk masuk melalui lorong kecil menuju ke area kafenya. Kafe ini memiliki desain yang menurut saya sama sekali tidak membosankan. Ketika trend kafe saat ini yang cenderung didominasi oleh daya minimalis ataupun industrial, kafe ini tetap mempertahankan karakternya dengan gaya vintage. Sejujurnya saya sangat suka penggunaan warna-warna pop pada interiornya. Tempatnya juga sangat nyaman, terutama untuk area dengan pendingin udaranya, saya cukup betah berlama-lama di kafe ini. Sayangnya sebagian besar meja di kafe ini berukuran kecil sehingga agak sempit rasa jika digunakan untuk menaruh laptop. Selain itu, saya tidak begitu merekomendasikan kafe ini mereka yang tidak menyukai hidangan kopi, karena opsi minuman non-kopinya benar-benar terbatas.

Beverage:
- Hot Cappuccino (40K)
Nama Coffee Roastery memang pantas untuk disematkan kepada kafe ini mengingat pilihan bean kopi-nya yang cukup banyak. Pengunjung pun ditawarkan karakter kopi yang ingin mereka nikmati--lite, medium, maupun strong. Saya kali ini memilih hot cappuccino dengan intensitas kopi yang strong. Capuccino-nya datang sesuai dengan apa yang saya pesan, citarasa kopinya benar-benar strong, dengan citarasa yang dominan adalah citarasa pahit sedikit asam, dengan tekstur yang sedikit bold namun diimbangi oleh creaminess dan foaminess dari susu dan foam-nya. Hot Cappuccino-nya menurut saya benar-benar magic.