Saepul Hidayat

Beberapa hari lalu coba makan di Vin+ Wine & Beyond di salah satu outletnya yang ada di Ruko Garden Shopping Arcade, di ruko dekat Central Park. Lokasinya ada di sebelah pintu masuk parkir motor Central Park.

Dari namanya sudah jelas tempat ini menyediakan Wine. Begitu masuk bisa langsung lihat deretan berbagai macam wine di lantai 1 nya. Area untuk makan ada di lantai 2 indoor dan outdoor. Tidak terlalu luas tempatnya tapi sepertinya nyaman untuk makan dan minum di sini. Terlihat beberapa meja penuh, ada orang yang sepertinya sedang meeting.

Menu makanan yang tersedia di sini cukup banyak pilihannya. Ada menu ala carte-nya seperti sandwich, pizza, pasta, menu wester, menu steak. Ada juga menu Asia dan Tapas. Pastinya bingung pilih yang mana menunya hahhaa

Nasi Goreng Kampung (Rp. 95.000)
Nasi goreng kampung ini salah satu menu ala carte asian taste yang tersedia di Vin+ yang isinya ada ayam, sosis, telor ceplok, 3 tusuk sate, acar. Di menunya sih melinjo crackers tapi di makananya pakai kerupuk biasa aja. Untuk satu orang porsinya pasti kenyang sih. Yang paling saya suka dari nasi goreng kampung ini tekstur nasinya masih pulen dan rasanya gurih. Rasa satenya juga gak kalah enaknya. Harganya lumayan mahal tapi masih ok untuk rasanya yang seperti itu.

Crispy Duck (Rp. 115.000)
Menu Asian Taste yang isinya ada bebek goreng yang disajikan dengan urap yang diletakkan di bawah bebeknya, dengan nasi jeruk dan 2 macam sambal. Nasinya itu nasi jeruk yang wangi dan pulen banget. Urabnya juga seger, cocok dimakan berbarengan dengan bebek dan nasinya ditambah lagi rasa pedas dari 2 sambalnya. Tapi sayang sekali untuk rasa bebeknya kurang begitu menyenangkan. Di beberapa bagian ada dagingnya yang rasanya seperti agak apek. Kurang mengenakan saat dimakan.

Tengkleng Iga Sapi (Rp. 145.000)
Tengkleng iga sapi ini disajikan dengan nasi putih. Kuah tengklengnya ada rasa manis gurih dan sedikit pedas. Daging yang ada di iganya empuk. Cuma pakai sendok saja udah terlepas dari tulangnya. Lebih nikmat dimakan bareng nasinya.

Duck Angle Hair Kecombrang (Rp. 110.000)
Salah satu menu pasta yang disajikan dengan bebek goreng dengan sambal kecombrang. Bentuk pastanya kecil seperi bihun. Rasa pastanya sendiri menurut saya agak kurang berasa bumbunya. Rasa bebek gorengnya sama seperti bebek goreng yang ada di menu Crispy Duck. Yang paling menarik itu sambal kecombrangnya yang aromanya wangi dan rasanya sangat menyegarkan.

Tenderloin Medium & Baked Potato (Rp. 245.000)
Salah satu menu steak yang ada di Vin+ dengan daging tenderloin 200 gram menurut yang tertulis di buku menunya. Di menu ini juga bisa kita bisa pilih jenis potato dan sausnya. Yang saya coba potato-nya itu yang di-bake. Rasa dagingnya sendiri menurut saya sudah enak. Apalagi ditambah dengan sausnya. Baked potatonya empuk dan lembut, sayuran yang di sajikan di sebelahnya cukup memberikan kesegaran dan tekstur crunchy.

Untuk pelayanannya bagus sekali menurut saya. Begitu datang dan masuk langsung disambut dan disapa dengan ramah. Dan juga pelayannya cepat tanggap terhadap permintaan pelanggan. Vin+ ini juga memberlakukan protokol kesehatan. Tersedia alat pengecekan suhu dan sebelum masuk pelanggan harus scan QR code dari aplikasi PeduliLindungi.

Yey akhirnya nyobain lagi per-bubble-milk-tea-an lagi setelah lama banget ga pernah coba minum buble milk tea. Kali ini nyobain bubble milk tea dengan predikat Michelin Star yang asalnya dari Taiwan, Chihcha San Chen yang lagi kolaborasi bareng Pergikuliner.

Cobain 2 menunya Chicha San Chen yang Bubble Milk Tea dan Cassia Black Tea dengan Mousse. Yang Bubble Milk Tea ini isinya ada bubble atau boba, cram dan black tea. Rasa black tea-nya berasa banget. Diaduk dengan milk dan cream-nya jadi lebih menarik rasanya. Yang paling saya suka minumannya ini ga terlalu berlebihan rasa manisnya. Tekstur bubble atau boba-nya kenyal-kenyal gitu. Untuk yang Cassia Black Tea dengan Mousse ini rasa black tea-nya sendiri itu kalem banget. Rasanya tea-nya enak dan diminum bersamaan dengan mousse-nya menambah sensasi saat diminum.

Selain rasanya black tea-nya yang menurut saya enak, packagingnya juga menarik banget. Untuk pemesanan lewat ojol dibungkus dengan rapi dan aman banget. Jadi ga khawatir tumpah-tumpah saat pengantaran.

Coffeeshop kecil yang ada di daerah Karet Pedurenan ini tempatnya gabung dengan tempat cuci sepatu. Walau kecil tapi punya fasad yang bagus dengan beberapa tempat duduk di depannya.

Menunya hanya menu minuman kopi dan non kopi. Saya coba menu mocktailnya yang Coffee Lemonde. Harganya kalo ga salah 25ribu tapi lagi ada promo jadi 17ribu. Minuman ini minuman coffee yang dicampur dengen lemon dan ada sodanya. Untuk rasanya ga manis. Rasa lemonnya yang paling berasa dan sodanya lumayan kenceng rasanya.

Popsmith, pop up shop lucu persis ada di depan Bakesmith PIK. Kecil banget tempatnya tapi lucu banget. Jual smoothies dan yoghurt drink. Saya cobain yoghurt seriesnya yang Gomawo, mango dan banana. Harganya 35 ribu dengan topping mango jelly. Rasa yoghurt, mango dan banananya terasa semua. Tidak terlalu manis dan mango jellynya nambahin tekstur pas lagi minum yoghurt nya.

Nyoba croffle Dear Butter yang lagi rame banget. Antrinya sampe lama banget. Mau pesen di GrabFood juga kosong terus. Kebetulan mampir ke outlet yang di Kemanggisan Palmerah lagi ga terlalu antri.

Coba beli 3 Croffle yang harganya Rp. 27.000 dengan Almond Mapple dan Strawberry Jam dengan tambahan masing-masing Rp. 6000. Take away dengan packaging kotak kecil warna putih yang pas isinya untuk 3 Croffle.

Ukuran crofflenya kurang lebih sebesar telapak tangan dengan teksturnya yang agak renyah di bagian pinggir dan lembut di bagian tengah. Croffle tanpa saus udah lumayan manis karena crofflenya udah ada gulanya. Croffle Dear Butter ini beneran wangi butter banget. Saya coba dengan almond mapple sause. Almond dan mapple nya dipisah. Dan Strawberry jam yang menurut saya jadi terlalu manis kalau pake sauce strawberry jam.

Datang ke outlet di Palmerah ini pagi, gak terlalu antri dan lumayan cepat. Untuk pembayaran hanya casless.

Penasaran nyobain croffle Tokyo Gorilla ini. Beli takeaway di outletnya yang ada di Kemanggisan Palmerah. Tempatnya gabung dengan Kopi Konnichiwa dengan konsepnya Jepang-Jepang gitu, bagus, lucu.

Begitu masuk langsung disambut sama Kakak-kakak Tokyo Gorilla-nya yang semuanya perempuan. Langsung pesan dan langsung pilih yang savory. Tanya bisa di-mix yg sweet dan savory ternyata ga bisa. Sambil nunggu pesanaan croffle saya jadi, terlihat kakak-kakaknya sedang buat croffle-nya dan asik sambil bernyayi lagu yang sedang viral di Tiktok yang diputar dengan kencang di sana.

Nyoba 3 croffle yang savory harganya Rp. 35.000. Saya pilih yang Goma Dare, Garlic Bureddo dan Hokkaido Chizu. Dari ketiga croffle savorynya itu cuma yang Garlic Bureddo dan Goma Dare yang croffle-nya renyah semua bagiannya. Sedangkan yang Hokkaido Chizu cuma renyah di pinggirannya aja. Di bagian tengahnya agak lembut dan gak terlalu renyah.

Yang Goma Dare itu mini croffle dengan Goma sauce, sesame, nori powder. Rasanya ini berasa gurih banget dan tekstur croffle-nya renyah. Sama kayak yang Garlic Bureddo teksturnya renyah. Rasa garlicnya lumayan berasa dan gurih juga. Untuk yang Hokkaido Chizu, ini mini croffle dengan premium cheese, moza dan parsley flakes. Rasa kejunya menurut saya kurang begitu keju. Dan di bagian tengahnya gak terlalu renyah.

Yang paling menarik itu box kemasannya yang bagus banget. Bentuknya persegi panjang pas banget dengan ukuran croffle-nya. Jadi kalau dibawa-bawa ga bakal bikin croffle-nya penyok atau rusak.

Nyobain sarapan nasi uduk janda lagi. Lagi, iya lagi karena sebelumnya udah pernah coba juga. Pesan lewat ojek online menu Spesial Rendang Daging Empuk. Tapi isinya ga cuma rendang, ada juga tahu isi atau gehu, telor dadar yang lumayan banyak minyaknya, bihun dan sambel yang dibungkus pakai vacum pack gitu.

Tekstur rendangnya sesuai namanya, empuk banget. Bumbunya juga gurih. Tahunya lumayan berasa gurih tapi yang kurang ada rasanya itu telur dadarnya yang lumayan berminyak. Waktu sampe, nasinya masih hangat jadi nambah sebuah kenikmatan saat makan. Oh iya sambalnya kurang begitu pedas. Masih lebih pedas omongan tetangga. Hehehe