Shella Anastasia (@celsfoodiaryy)

Ini kali pertamaku mampir ke Exquise, sebenarnya sudah masuk list cukup lama tapi malah baru dikunjungi di tahun 2021 ini. Exquise cabang Menteng ini adalah store pertama mereka, sempat eksis karena interior bunga-bunganya yang khas dan cantik. Saat ini Exquise sedang menjadi bagian dari event #berburutempatnongkrong bersama PergiKuliner, jadi kalau kita order min.50K bisa dapat 1 stamp, asik kan jadi bisa ngopi cantik sambil ngumpulin stamp.

Exquise Pattiserie Menteng ini lokasinya ada di dalam Rumah Cokro, di bagian depan memang nggak ada papan namanya jadi agak rawan nyasar. Tempatnya mungil banget dan agak diluar ekspektasiku, apalagi aku datang pas jam makan siang jadi di bagian dalam yang berAC penuh pengunjung, akhirnya aku harus menunggu beberapa saat dengan duduk di meja bagian depan yang hawanya lumayan panas. Kalau kalian mau dine in dengan nyaman mungkin bisa datang di pagi atau sore hari, biar masih dapat tempat duduk di area ber-AC.

Menu disini cukup beragam, nggak cuma cake-cake yang cantik aja tapi juga ada berbagai main course. Aku dan teman-teman sih hanya coba cake mereka karena kebetulan sudah makan siang di tempat lain. Bukan hanya tampilan cakenya aja yang cantik, tapi penamaan menu cake mereka juga cantik-cantik banget. Disini aku coba Emilie dan Hot Latte. Emilie adalah mango mouse, tampilannya cantik dengan warna kuning yang cerah. Teksturnya lembut dan rasanya enak banget, mouse dengan rasa manis menyelimuti cake di bagian tengah yang punya rasa manis dan asam sekaligus, ada serpihan kelapanya juga jadi balance secara tekstur dan menyegarkan dari segi rasa. Hot latte mereka juga enak, tergolong strong buatku jadi masih perlu tambahan gula, penyajiannya cantik banget dan disertai juga dengan mini cookie.

Aku sempat juga icip pesanan temanku yaitu Alena dan Sacha. Alena ukurannya sedikit lebih tebal dari 2 cake lainnya, cheesenya dominan sekali dan diimbangi dengan manis dari cheese glaze yang menyelimuti di bagian luar, ada serpihan kacangnya juga jadi ada tekstur crunchy. Sacha juga lumayan enak, sebenarnya ini adalah perpaduan lotus dan cokelat tapi menurutku rasanya lebih dominan bitter dari cokelat, cocok nih buat pecinta cokelat.

Mampir ke Tigalima di Jumat sore, wah ternyata udah keduluan sama bapak-bapak nih. Aku kesini sekaligus ikutan event berburu tempat nongkrong by PergiKuliner nih. Begitu masuk ke dalam ternyata langsung dihadapkan sama smoking room, aku kurang suka nih sama penataan tempat ini yang meletakkan smoking room di bagian depan. Buat aku yang gak suka sama asap rokok di dalam ruangan cukup mengganggu dan bikin pusing. Non smoking area mereka hanya tersedia dalam 1 ruangan di sebelah kiri, suasananya nggak lebih asik dari smoking area karena pencahayaannya lumayan redup alias remang-remang.

Menu disini cukup beragam tapi karena aku udah makan siang di tempat lain jadi hanya coba cemilan aja. Aku pribadi order Croffle dan Green Tea Latte. Untuk crofflenya sih aku cukup suka, satu porsi dapat 2 croffle dan 2 sauce, aku pilih nutella dan cream cheese untuk sausnya. Croffelnya lumayan enak dengan tekstur crunchy dan rasa yang nggak terlalu manis, masih ada rasa gurih dan aroma butternya. Cocok dipadukan dengan nutella dan cream cheesenya. Kalau green tea latte sih menurutku biasa aja, tapi manisnya masih wajar jadi nggak bikin giung dan masih bisa dinikmati.

Nyobain croffle viral yang kalau mau beli lewat ojol aja susahnya minta ampun karena storenya buka-tutup sesuka hati. Beli langsung ke store juga kadang antriannya agak nggak wajar karena harus tunggu berjam-jam. Ini pun aku coba karena dikirimin sama teman.

Aku coba yang isi 3 dengan saus choco crunch. Ukuran crofflenya lumayan besar, warnanya cokelat mengkilap yang berarti ada lapisan gula di atasnya. Aku makan tanpa dihangatkan terlebih dahulu jadi memang agak alot, kalau mau dapat tekstur yang renyah better dipanaskan dulu ya. Rasanya sendiri menurutku sih biasa aja, cenderung terlalu manis dan kurang rasa gurih. Kayaknya harus pintar-pintar pilih saus cocolannya juga karena saus chocomaltine ini bikin crofflenya jadi tambah manis, setauku sih orang-orang banyak yang suka saus strawberry cream cheesenya jadi mungkin next akan coba pakai saus itu.

Unclebrew Tebet baru aja pindah lokasi nih, dibanding lokasi awal sih menurutku lokasi yang sekarang lebih bagus karena lebih dekat dengan keramaian jadi lebih terlihat. Dari depan mungkin kelihatan kecil tapi begitu masuk ternyata area duduknya lumayan juga kok dan ada outdoor area yang menarik di bagian paling belakang. 

Disini juga ada stop kontak di setiap meja, ada wifi dan yang kusuka disini ada musholla yang bersih dan rapi. Aku suka sih sama tempatnya, suasananya enak kok walau kadang suara musik yang diputar agak terlalu kencang. Tapi sayang menurutku pelayanan disini kurang ramah, biasanya kalau kita masuk ke coffeeshop akan ada sambutan hangat dari barista, tapi disini kita malah disambut oleh barista-barista yang super sibuk. Bahkan aku nggak ditawarkan untuk pesan jadi aku langsung duduk ke tempat temanku yang udah datang lebih dulu, kalau aku gak tau malu kayaknya juga bisa nimbrung ngobrol sama teman tanpa pesan apa-apa. Ketika selesai dan mau pulang pun juga gak ada ucapan terima kasih, bahkan aku sempat bilang terima kasih ke baristanya tapi gak ada tanggapan. Oke, dari situ aku makin sadar kalau pelayanan disini memang kurang ramah. 
Untuk menunya sih cukup beragam, nggak cuma sedia minuman tapi juga ada makanan. Disini aku order Frenuno (24.000), kalau lihat dari menu lama mereka ternyata menu baru punya harga yang lumayan lebih mahal. Kayaknya untuk ukuran Tebet ini termasuk coffeeshop yang harganya di atas rata-rata sih karena kopi susunya aja hampir 25k. Kemasannya di cup plastik seperti biasa dan menurutku rasanya just ok, mereka pakai robusta jadi kalau yang punya maag harus hati-hati. Rasanya sih nggak terlalu pahit, masih balance dengan manis yang pas dan ada aftertase nutty. 

Mampir ke Bidakara untuk makan siang bareng teman-teman, kebetulan ada Halo Bali! yang baru aja buka disini. Lokasinya ada di Foodcourt dan bisa kalian jangkau dengan masuk dari pintu utara. Foodcourtnya pun nggak terlalu ramai jadi masih bisa jaga jarak dengan pengunjung lain. Disini aku coba beberapa menu :

1. Nasi Jangkep Pelalah (45.000) : Isinya ada nasi + ayam suwir pelalah + sate lilit + lawar + sambal matah + sambal terasi + telor dan rambak. Ayam suwirnya enak, dimasak dengan bumbu cabai khas pelalah dan rasanya kaya akan bumbu. Sambal terasinya juga enak, pedasnya pas dan rasa terasinya nggak terlalu berlebihan. 

2. Nasi Jangkep Betutu (48.000) : Isinya ada nasi + ayam suwir betutu + sate lilit + lawar + sambal mbe + telor dan rambak. Ayam suwir betutunya sebetulnya enak, tapi rasa "betutu"nya masih kurang, masih mirip ayam ungkep biasa. Untuk lawarnya aku suka karena pedasnya pas.

3. Nasi Bali Kulit Ayam : Kalau dibanding 2 menu nasi lainnya, nasi bali kulit ayam ini terlihat lebih sederhana dan ekonomis. Isinya ada nasi putih + kulit + sambal terasi + lawar dan rambak. Dalam satu porsi ada 3 kulit ayam berukuran sedang, teksturnya masih garing dan rasa asinnya pas, tapi sayangnya aku dapat 1 kulit yang agak alot. 

4. Sate Lilit Ikan (40.000) : Sate lilit disini beda dari sate lilit pada umumnya karena mereka pakai daging ikan, maka dari itu teksturnya lembut banget dan nggak ada seratnya. Ukurannya mini jadi pas juga kalau mau dijadikan cemilan.

5. Jasmine Green Tea (15.000) : Kemasannya unik dan tampilannya sangat menyegarkan. Sebelum minum diaduk yang rata dulu yaa karena gula cairnya mengendap di bagian bawah jadi di awal bisa terasa tawar kalau belum teraduk rata.

Order eatlah via online buat makan malam, aku pilih Salted Egg dan Brown Butter large dengan telur setengah matang. Ukuran large ini porsinya memang lumayan banyak dan kalau aku pribadi bisa untuk sharing 2 orang karena kalau dimakan sendiri rasanya kenyang banget. 

Salted egg mereka emang enak yaa, potongan ayamnya juga lumayan besar, empuk dan saus telur asinnya gak bikin eneg atau bosan sama sekali, gurih dan asinnya pas, aku paling suka kalau ditambah sedikit saus kecap dan pakai semua potongan cabai rawitnya, jadi makin enak! Untuk brown butter aku baru coba kali ini, rasanya enak juga dan nggak monoton karena ada rasa manis dan sedikit asam. Boleh lah untuk jadi alternatif lain kalau bosan sama salted egg.