Jessica | IG: @snapfoodjourney

Martabak yang lumayan terkenal di kawasan Menteng. Sudah dua kali order martabak ini dalam minggu ini. Pertama order martabak Nutella dengan keju dan kacang, dan kedua kali coba martabak Real Boss (selai coklat + keju + kacang) dan original (meises + keju + kacang). Kulitnya saya suka! Crispy di luar, empuk di dalam, kematangan martabaknya pas. Rasa kulitnya sendiri agak tawar, tapi malah mengimbangi toppingnya yang cukup manis. Menteganya juga banyak.
Untuk topping, saya paling suka yang Real Boss. Coklat cairnya malah membuat tekstur martabak jadi tambah empuk (karena saya gak langsung makan juga, sih) dan meresap sampai ke dalam kulit martabaknya, tapi tetap saja tumpah-tumpah toppingnya.
Harganya cukup sesuai dengan porsi dan rasanya. Satu hal yang patut diapresiasi, mereka berani membuang kulit martabak mereka jika terlalu bantet atau terlalu hangus. 

Toko cake inovatif yang berada di Pantai Indah Kapuk. Sayangnya, untuk lokasinya saya kurang tahu pasti karena saya memesan kue secara delivery. Waktu itu saya memesan strawberry cheesecake. Rasanya lumayan enak dan cheesecakenya lembut serta tidak bikin eneg. Stroberinya berlimpah ruah. Hanya saja, porsinya terlalu kecil dibandingkan harganya.

Salah satu restoran Chinese food favorit saya karena menyajikan masakan yang enak dengan harga yang pas di kantong. Tempatnya biasanya di mal-mal, dan selalu ramai, jadi usahakan datang bukan pada saat jam makan supaya makanan cepat diantar :)
Favorit saya adalah dori telur asin dan tahu 3 rasa. Untuk tahu 3 rasa, sensasi rasanya unik karena tahu jepang digoreng lalu dicampur dengan oatmeal, susu bubuk, dan cabe. Kedengarannya aneh, tapi begitu dicoba, sensasinya unik dan bikin ketagihan. Sedangkan untuk dori telur asin, sausnya dibalurkan ke dori yang ada. Tak terlalu banyak memang sausnya, tapi malah pas di lidah.
Akan kembali lagi? Yep :)  

Tempat gelato yang lumayan ramai di PIK, yang terkenal akan rasanya yang inovatif. Karena tempatnya terkesan sempit dan ramai, menurut saya tak terlalu enak untuk nongkrong lama-lama. Interior yang paling khas di sini adalah dindingnya yang bermotifkan cone es krim disertai tulisan-tulisan.
Ketika memilih gelato, kita bebas memilih berapa saja tester untuk berbagai varian rasa yang tersedia. Saya sendiri mencoba sekitar 10 rasa waktu itu, dan di lidah saya secara umum tidak ada rasa yang terlalu istimewa. Rasa gelatonya tak seenak yang dibayangkan, walau saya akui memang unik-unik variannya. Kesan yang saya dapat adalah kebanyakan rasa yang ada hanya dominan di manis atau asam, dan bahan yang membuat es krim itu (misal: coklat, matcha, atau keju) malah tidak terlalu berasa.
Akhirnya, saya memesan salah satu dari kreasi unik mereka: martabak. Dari semua rasa yang ditawarkan, gelato martabak adalah yang terbaik, walau tetap saja masih di bawah ekspektasi. Rasanya cukup "martabak" untuk sebuah gelato, walau harganya jelas lebih mahal daripada martabak asli.
Porsi yang disajikan tak terlalu memuaskan. Satu cup kecil berdiameter kurang lebih 8 cm dihargai 38 ribu dan dapat memilih 2 rasa gelato.
Semoga dapat semakin improve tidak hanya di varian, tetapi juga kualitas rasa gelato yang ada.  

 Terletak di Pantai Indah Kapuk, tepatnya di kawasan Elang Laut. Lumayan mudah ditemui.
Masuk ke dalam, interior yang ada cukup nyaman, dan saat saya datang, suasana tak terlalu ramai sehingga cukup betah untuk berlama-lama di sana. Dindingnya sendiri dipenuhi berbagai macam kutipan yang unik dan menggelitik, hehe.
Sebagai makanan pembuka, saya mencoba nachos. Potongan tortilla yang garing berpadu dengan saus keju dan tomat yang berlimpah dan menggoda selera makan. Sangat recommended!
Makanan utama yang saya pilih adalah steak wagyu. Di tempat ini kita bisa memilih tingkat kematangan dari rare hingga well done, sesuai selera masing-masing. Untuk sausnya bisa dipilih antara mushroom, barbeque maupun black pepper, dan untuk sidesnya bisa dipilih mashed potato, fries, nasi, salad, pasta salad atau coleslaw. Semua sama enaknya, kok. Wagyu-nya sendiri lembut dan gurih dengan bumbu yang pas di lidah saya. Sebenarnya gak pakai saus juga gak apa-apa karena sudah enak walau tanpa saus sekalipun.
Akan kembali ke sini? Well, boleh banget!  

Coffee Toffee yang saya kunjungi adalah cabang Sukabumi yang berlokasi persis di sebelah Milan Pizzeria. Menurut stafnya, Coffee Toffee memang lumayan banyak cabangnya mengingat ini adalah franchise. Namun saya rasa sepertinya tidak berbeda jauh antara cabang Depok dengan Sukabumi kalau dilihat dari review lain yang ada.
Coffee Toffee Sukabumi memiliki interior yang unik. Di dindingnya ada tulisan nama-nama kopi dan kutipan soal kopi (sayang saya tidak memotretnya). Penataan cahaya dan kursi serta meja dibuat senyaman mungkin seperti kafe pada umumnya.
Saat saya datang ke sana, saya memesan chocoblend Nutella sesuai dengan rekomendasi staf. Tak lama, minuman pun datang. Rasa coklatnya sangat terasa dan kental. Saya sendiri merasa kenyang setelah meminumnya, lebih karena kekentalan minuman ini. Nutellanya cukup terasa.
Sayangnya, Wi-Fi di sini sangat amat lambat. Saya mencoba menggunakan untuk mengunduh dokumen PDF dari beberapa situs berbeda dan menunjukkan angka di bawah 10 kbps. 

Top 3 menu yang saya pernah coba dan saya rekomendasikan: 

1. Cheese calzone: enak banget banget banget. Bingung mau ngomong apa lagi saking enaknya. Calzone di sini lebih mirip pastel karena ukurannya yang kecil, tapi kejunya super melimpah sampai tumpah ruah saat diiris. Buat yang suka keju mozarella, wajib coba! Harganya juga cuma 23 ribu. 

2. Baked cheese mashed potato: mashed potato dengan keju mozarella dan daging sapi cincang, lalu dipanggang. Porsinya lumayan mengenyangkan. Proporsi keju, kentang, dan dagingnya pas. Harganya juga gak mahal, seingat saya di bawah 30 ribu. 

3. Meat max: pizza untuk penggemar daging-dagingan! Hahaha. Suka daging sapi cincang? Suka sosis? Semuanya ada dan tumpah ruah. Harga tergantung besarnya loyang, kalau yang personal sekitar 30 ribu.
Bakal kembali ke sini lagi? So pasti!