@stelmaris

tersedianya promo pay as you like hingga akhir bulan Juli ini, menarik saya dan beberapa rekan kerja mampir utk coffee break sejenak disini.
kali ini staff jauh lbh ramah dan welcome terhadap kami selaku pengunjung dibanding kunjungan saya sebelumnya, hal ini berlaku bukan owner saja tp melainkan seluruh staff yg hadir. 



pesanan yg kami order dan saya icip adalah: 

* Kinto Slow Coffee Style: beans yg tersedia utk manual brew saat kunjungan ini hanya ada Longberry saja yg katanya memiliki notes fruity berry-berryan. awalnya saya pribadi tak bisa memutuskan metode yg mana tp di suggest slow coffee ini karena lbh mengeluarkan sweetness si longberry nya sendiri. saat order, sudah ditanyakan mau hasil yg light, medium atau strong dan saya memilih yg light dgn perbandingan 1/15. aroma fruitynya tercium light, ada sedikit asam dan fruity berry nya terasa nikmat dan manis dimulut saya, enak dan cucok! 

* Dark Chocolate Latte: tidak bohong, rasa dark choco pahit mendominasi minuman ini, manis susu kurang terasa sih, not bad, yg kurang bikin enak adalah sensasi lengket di tenggorokan setelahnya. 

* Matcha Latte: ini enak! bitter matchanya sangat terasa dlm setiap tegukan, manisnya pas dan ga terlalu milky, utk yg ini saya order takeaway dan bisa dilihat pd foto spt apa packaging take awaynya. 

* Iced Cappuccino: tidak banyak perbedaan dgn Capp yg sudah saya order versi hot pd kunjungan sebelumnya, hanya versi dingin.

mendengar banyak komentar positif mengenai tempat makan khas bali satu ini, membawa saya penasaran utk mencobanya kali ini. datang sekitar jam setengah 12 dan antrian waiting list sudah mengular panjang, segitu hitz nya ? 
well, dr tempatnya sih tidak ada yg wah, interior khas Bali pun tidak ada, rasa penasaran dan curiga saya semakin tinggi ketika pemiliknya bukanlah org Bali asli. servicenya sih tergolong oke, cepat dan ramah meskipun ramai & bahkan banyak panggilan dr tamu sana sini.

saya order 1 porsi Babi Guling Besar dan ini menu terkomplit ya, sudah termasuk sate babi, babi guling, kerupuk kulit babi, babi goreng, kulit babi garing, urap, lawar, sambal matah, nasi putih dan kuah. seporsi ini mengenyangkan saya banget tp sayang dr segi rasa tidaklah se-WAH yg saya kira. kuah disajikan agak dingin dan sedikit, urap yg saya rasakan tidaklah berbeda dgn urap jawa yg biasa saya makan diresto lain yg non-Bali, sambal matah sih oke tp bumbu babi gulingnya jelas terasa kurang rempah, overall enak tp yg bisa saya blg pasti sih "KURANG BALI"

coffee shop pendatang terbaru di area PIK, signage kuning cerahnya tidaklah sulit ditemukan dr depan RSIA Grand Family PIK. interiornya sangat cerah & eyecatchy, didominasi warna putih dan kuning, mural berbentuk sayap kupu-kupunya sangatlah menarik perhatian dan menjadi ig spot oleh setiap pengunjung pastinya.
kunjungan singkat ini, saya hanya mencoba Cappuccino, espressonya menggunakan beans Java Jambit dr Giyanti Coffee & Roastery. rasanya cukup bold dimulut, sedikit pahit dan asam terasa tp tdk mengganggu, enjoyable enough. 
utk servicenya, tergolong standar, pd awal cici baristanya terkesan jutek dan tidaklah ramah tp endingnya masih mengucapkan thankyou sih, ya bolehlah... 

coffee shop mungil ini nyaris saja terlewat krn signage yg kurang jelas, hanya ada bentuk burung pelatuk pd bagian depan pintu dan tertutup dgn mobil di parkiran. literally mungil, mungkin luasnya hampir menyerupai barber shop di GS, lol  tp jgn salah krn seats tersedia cukup banyak, bahkan ada sofa dan smoking room jg yg berAC. selain service yg jutek dan smoking room yg pengap bgt, saya tidak menemukan hal negatif disini, selebihnya tergolong oke.
utk order, saya hanya memesan Flat White dan menurut staff, beans yg digunakan mereka merupakan gabungan Toraja, Ciwidey dan Bali. menurut lidah saya, tidak ada rasa wah yg signifikan pd kopi ini, biasa aja, enjoyable aja utk ngopi santai sambil nongkrong. penyajiannya sih lucu, menggunakan nampan kecil gitu, lengkap dgn gula dan air putih.

taiwanese dessert satu ini tentu udah banyak dikenal ya, tergolong menu dessert mainstream jaman sekarang - adalah alasan saya mengapa memilih hongtang kali ini disaat lagi ngidam es yg seger2.
pilihan saya jatuh pd Ice Pudding Durian, yg isinya terdiri dr durian flavored shaved ice, dark choco pudding, milk choco pudding, mango pudding dan 1 scoop daging durian, yes.. DAGING DURIAN ASLI ! yg suka durian sih wajib coba, tp kalo dr segi kepuasan rasa seluruhnya biasa aja sih, semua pudding terasa standar tanpa ada hal istimewa sedikitpun, manisnya sih oke ga over tp ttp aja harga dan kualitas rasa kurang sebanding. 

judulnya membingungkan ?
karena nyatanya, coffee shop satu ini memang berlokasi tersembunyi dibelakang sebuah toko kopi yg brandnya sudah terkenal mendunia. outletnya memanjang dr belakang sbux hingga dekat resto nasi ayam hainam. meskipun tersembunyi, coffee shop ini nampak sangat luas dan dibagi menjadi 3 bagian besar yakni gallery, play spot dan order place. pd gallery terdapat beragam lukisan yg dipajang karya seniman Indonesia, pd playspot banyak meja dan kursi kayu beserta beragam mini games yg bisa digunakan oleh para pengunjung, tamu bisa memesan pd order place yg sekaligus tempat memajang aneka kopi khas nusantara, menarik!

kunjungan perdana kali ini, saya hanya memesan Cappuccino dan dihargai 30k saja. beans yg digunakan utk espressonya adalah Sidikalang dan Aceh Gayo, kombinasi ini menjadi houseblend mereka saat itu. rasanya enak! tergolong jarang menemukan coffee shop yg menggunakan beans Sidikalang dalam houseblend, siapa sangka rasanya sangatlah memuaskan; aromanya harum dgn rasa yg cukup bold dimulut, sweet coklat terasa cukup dominan, enjoyable & strong in the same time. 

bukan pertama kalinya mencoba menu cappuccino by JCo tp ini pertama kalinya order menu tsb tanpa ditanya mau menggunakan beans premiumnya (Colombian Supremo) atau yg regular, entah dikarenakan habis atau memang defaultnya regular jadilah dibuatkan versi regularnya yg menggunakan houseblend JCo (dikenal dgn nama Garuda Blend yg merupakan gabungan 3 beans lokal dgn notes Nutty & Chocolate). tidak banyak perbedaan dgn beans Colombian Supremonya, nutty dan coklatnya cukup terasa namun aromanya kurang tercium baik oleh saya, milk foam ketebalannya pas dan disajikan cukup apik dgn Rosetta Latte Art pd mug yg cukup besar utk dine-in. good! 

~
IG: @stelmaris - #thecaffeinatedlady