@stelmaris

akhirnya ada tempat menyantap sate taichan lg !

mungkin warga gs paham kalo sate taichan agak jarang ya, di pasmod paramount udh ada tendaan gitu tp dagingnya kurus banget. disini, dgn harga sama (18k/porsi) dagingnya lebih gendut dan berbumbu. sambalnya pedas medium dan dinikmati sm nasi jg enak! dibanding yg tendaan dan kurus sih enakan ini dan gue pasti balik lg utk taichannya 

coffee shop satu ini jd satu dgn barbershop, tergolong kecil ya sbg kafe; meskipun seats terbatas bgt tp cukup nyaman sih utk habisin waktu & seraya nungguin para pria grooming.

saya cobain Picollo aja dgn biji kopi dr CG (toraja sulotco & malabar), sayang aja tersaji dgn milkfoam ketebalan but overall rasa sih oke, manis & milky. di Cappuccino, milky nya lebih dominan lg, spt minum susu manis doang -___-
nyobain Taro Latte temen juga dan rasanya kemanisan, bisa diabetes balik dr sini kyaknya, ckck

brand ramen halal satu ini mungkin cukup dikenal di Jakarta namun sayang jumlah outletnya sedikit dan msh dlm hitungan jari jumlahnya. di Gandaria City sendiri, posisi outletnya tepat di sebelah outlet Breadlife. cukup spacious, seats tersedia cukup banyak.

saya mencoba menu Jigoku Ramen, ramen kuah merah pedas cabe rawit & bubuk cabai. level pedasnya pun bs disesuaikan dgn selera dan saya memilih level 2 saja dr total 10 level. jujur saja, pd awal disajikan cukup amazed dgn warna kuahnya yg benar merah pekat. beruntungnya, level pedas 2 tsb msh bisa ditolerir lidah namun sayang efeknya ke lambung kurang baik, blm habis seporsi lambung udh berasa panas bgt. potongan chasunya hanya dikasih 1 dan itu empuk banget! in the end, saya jg dikasih dessert berupa 2 cube jelly rasa melon for free, yess!

overall, harga dan porsinya sih reasonable tp sayang rasanya hanya dominan pedas, rasa kaldunya kalah dominan.

pelayanannya agak mengecewakan; seharusnya buka jam 10 bukan mengikuti jam mall ? tp staff belum ready dan baru menerima tamu sekitar jam 11. pelayanannya jg acuh banget. then, ketika order sudah saya tekankan kalo mienya yg jenis lurus dan setengah matang namun tersajinya overcooked. hmm.. ya better next time cobain menu ramen lain di outlet yg berbeda. 

Dermaga Makassar Seafood menyajikan variasi menu seafood segar yg dimasak khas Makassar. beragam jenis ikan, udang dan kepiting ditampilkan pd bagian aquarium agar dpt dipilih sendiri oleh pengunjung sebelum diolah menjadi makanan yg diinginkan. dr sekian jenis ikan yg ditampilkan, ada 2 jenis ikan yg menjadi highlight karena memang dibawa langsung dr perairan Sulawesi (katanya) yakni ikan Sukkang & Kudu-kudu yg bentuknya lucu seperti karakter Pearl di kartun Spongebob (literally kotak guys wujudnya!)

tempatnya luas, seats banyak banget dan bahkan ada function hall yg bisa direservasi pd lantai 2. area outdoor jg ada dgn suasana yg asri pemandangan hijau serta suara gemericik air dr kolam ikan di dekatnya. pelayanan overall oke kok.

balik ke makanan, ada beberapa menu yg saya icip pd kunjungan ini yakni:
* Sukkang Bakar Bumbu Rica: daging ikannya tebel dan selama makan sih ga nemuin duri ya. dagingnya legit dan bumbu ricanya pedes nampol. dinikmati dgn saus kecap pedas jg enak nih!
* Bandeng Palumara: intinya bandeng dimasak sup pedas asam gitu. asamnya sendiri (katanya) berasal dr asam jawa & lemon, tp ga berasa lemonnya sih lebih berasa asam belimbing sayur yg katanya cuma utk mempercantik penampilan aja. pedesnya sih ga berasa, dominan asam tp seger dimakan. daging bandengnya tebel dan mungkin sialnya potongan bandeng yg saya dapat malah banyak duri kecil, ckck.
* Nasi Goreng Makassar: yg saya tahu dan berdasarkan googling juga, seharusnya nasgor khas makassar itu identik dgn warna merah krn pasta/saus tomat. tp warna nasgor disini menakutkan ya merahnya dan setelah ditanyapun emang benar pake pewarna, bukannya saus tomat. rasanya sendiri biasa aja, gada saus tomat sedikitpun terasa, teksturnya kering dan nasinya agak pera. literally nasgor biasa warna merah dgn topping potongan cumi & udang, di bintang gading yg pernah saya review sebelumnya jauh lebih enak.
* Kangkung Hotplate: penampilannya menarik krn di hotplate jg kuahnya meletup2 saat disajikan, tp dr segi rasa ya biasa aja. kangkung cah saus tiram gitu yg dikasih topping telur puyuh dan udang, rasanya dominan gurih saus tiram doang, biasa aja.
* Kelapa Thailand: dagingnya tebal seperti kelapa tua namun tetap empuk & kenyal seperti kelapa muda lokal, diminum dingin pas cuaca terik sih enak ini!
* Jus Sirsak & Buah Naga Merah: sengaja proses pembuatannya dipisah agar warnanya menarik pd penyajian katanya. but personally krn saya ga suka sirsak ya ini overall not my type lah, but manisnya ga over sih, tiap seruput itu legit daging buahnya.

brand waffle satu ini stallnya ada dimana2 ya dan harganya tergolong terjangkau dgn rasa yg oke. favorit saya selalu waffle greentea (15k) dgn topping choco chip (+4k), dgn total harga 19k porsinya sih ngenyangin dan aroma greenteanya cukup kerasa. taburan choco chipnya cukup banyak, selalu memuaskan! 

nasgor pinggiran ini bisa gue bilang enak, bumbu bawang putihnya cukup berasa, micin dan minyaknya ga over. suwiran ayamnya jg cukup banyak, kurangnya cuma di sayurnya aja; tanpa acar, kerupuk atau telur jd terlihat pucat nasgornya. porsinya sih regular ya, ga segede yg di describe review sebelumnya, balik lg ke kapasitas lambung masing-masing. konon katanya ini nasgor udh ada dr sekitar 6th lalu (cmiiw) dan selalu ramai, buka dr jam 6 dan sekitar jam 9an sudah habis. worth to try!