yudistira ishak abrar

Warung Warjoo merupakan sebuah kedai kekinian di bilangan Kelapa Dua, Depok, yang telah hadir sejak tahun 2016. Namanya aja udah warung, jadi konsepnya merupakan tempat makan sekaligus nongkrong yang ditujukan buat kamu nih para mahasiswa yang kuliah deketan sama lokasinya.

Areanya cukup luas dengan dinding yang dihias berbagai macam mural khas tempat nongkrong kids jaman now. Meski mereka hadir tanpa pendingin udara, tapi suasana engga terasa panas karena dipasang beberapa kipas angin yang siap menghempaskan keringatmu. Tempatnya cukup bersih, dan pada hampir setiap meja terdapat permainan Uno Stacko buat nemenin nongkrong kalian supaya tambah seru.

Indomee Goreng Negro Komplit (Rp.21.000,-) di menu sih deskripsi sajian ini terdiri dari indomie hitam goreng, saus keju, smoked beef, telur mata sapi dan kulit pangsit. Tapi pas nyampe ke meja, mie nya engga negro sama sekali, ya masih dengan warna indomie goreng biasa. Udah gitu engga berasa ada saus kejunya juga. Tapi kalo rasa indomie gorengnya sendiri sih engga pernah salah, cuma ada tambahan sedikit sensasi rasa blackpepper aja.

Rawtee Bakar Nogat Mocca Cokelat Keju (Rp.17.000,-) roti gandum yang diberi olesan cokelat, mocca, parutan keju cheddar, meses dan siraman susu cokelat kental manis diatasnya. Tekstur rotinya empuk dengan isian yang cukup petjah saat dikunyah. Meski bukan menyuguhkan sensasi rasa yang premium, secara dari namanya aja udah warung, tapi roti ini cukup nendang dan engga mengecewakan.

Susu Pisang (Rp.18.000,-) minuman hangat yang tampil pinky ini sepertinya entah terbuat dari susu kental manis lalu diberi sirup rasa pisang, atau memang menggunakan susu cair yang rasa pisang. Tapi sih kalo boleh saya tebak, kayanya mereka menggunakan susu kental manis lalu diberi sirup rasa pisang. Rasanya manis sirup gitu dan ada sedikit sensasi milky...

Sang Pisang merupakan usaha jajanan berbahan dasar pisang yang digeluti oleh putra presiden Jokowi, Kaesang. Salah satu outletnya hadir di Depok, tepatnya di jalan Margonda Raya, di komplek ruko yang tak jauh dari jalan masuk ke stasiun Pondok Cina.

Gerainya hanya berupa grab and go, dengan logo monyet memegang pisang sebagai orenamen utama. Tapi sayang, attitude pegawainya perlu diperbaiki supaya engga bikin pelanggan kapok buat mampir.

Naget Tiramisu (Rp.20.000,-) merupakan naget pisang yang bener-bener berupa pisang yang diolah seperti nugget dengan balutan tepung roti diluarnya. Siraman tiramisunya enak, manis dan berasa sensasi tiramisunya. Tapi rasa naget pisangnya sih perlu diperbaiki menurut saya, soalnya ada bagian yang kurang pas saat dikunyah.

Naget Strawberry (Rp.20.000,-) masih sama dengan naget sebelumnya, hanya kali ini siraman saus bercita rasa strawberry yang jadi topping. Tampilannya pinky ngejreng gitu dan udah kebayang gimana rasa manisnya. Dan ya! Rasa manis bercita rasa strawberry yang creamy langsung petjah dilidah...

Pak Jokowi sebelum menjadi Presiden RI, terlebih dahulu menjadi seorang Walikota Solo. Ya, Solo, sebuah kota yang dulu bernama Surakarta ini merupakan satu dari beberapa kota di Indonesia yang masih menerapkan pola kehidupan ala keraton sebagai bentuk warisan dari leluhur terdahulu.

Sebagai sebuah kota, Solo memiliki berbagai macam kuliner khas yang bisa dibilang cukup unik, enak dan pastinya dengan harga yang merakyat. Pengalaman saya waktu jalan-jalan dan berwisata kuliner disana sangat menyenangkan. Salah satu yang paling seru adalah ketika mampir ke sebuah kedai yang menyajikan menu Selat Solo.

Kangen dengan menu Selat Solo tersebut dan hampir tidak mungkin juga untuk pergi kesana, bukan berarti saya engga mampu memenuhi rasa kangen saya akan penganan yang merupakan akulturasi dari menu kolonial ini. Akhirnya saya mampir ke restoran Dapur Solo yang berada tak jauh dari rumah, yaitu di D’Mall, Depok.

Hadir dengan sentuhan gaya tradisional, lengkap dengan seragam para pegawainya yang didominasi warna cokelat, membuat tempat ini mewakili kearifan budaya lokal khas kota Solo. Meski tidak pure seratus persen tampil dengan gaya tradisional, namun sang pemilik resto mengawinkannya dengan gaya modern supaya engga berkesan kuno alias jadul.

Berhubung lagi “ngidam” selat, jadi saya langsung mesen menu Selat Solo (Rp.38.000,-). Sajian yang basicnya mirip salad ini terdiri dari aneka sayuran segar, namun bedanya kalo salad kebanyakan menggunakan mayo sebagai dressing, selat justru mempunyai kuah khasnya tersendiri. Sepotong daging sapi dengan bumbu kecap, potongan kentang goreng crispy, telur pindang dan acar menjadi isian yang menyajikan sensasi gurih dan manis sekaligus.

Timlo Solo (Rp.35.000,-) irisan-irisan daging, sosis solo dan potongan telur pindang menjadi isian dari Timlo Solo ini. Jujur, baru kali ini saya nyobain timlo. Jadi rasanya tuh kaya gurih aja dengan tampilan kuah yang agak bening dan cair. Komposisi isiannya kurang banyak, jadi kesannya si mangkok terlalu sepi.

Sebagai pencuci mulut, biar bersih dari sensasi rasa gurih, saya memilih untuk nyicipin Serabi Solo (Rp.20.000,-) terdiri tiga serabi dengan taburan topping beragam, ada nangka, keju dan cokelat. Tekstur serabinya lembut dengan sensasi kres kres pada bagian pinggirannya. Meski saya sudah terlalu manis, tapi serabi ini bisa naikin level manis saya nih biar bisa ngalahin permen.

Berhubung makan di resto solo, jadi pelepas dahaganya saya pilih Wedang Jahe (Rp.23.000,-) biar makin berasa gitu sensasi Surakarta nya. Minuman hangat yang terbuat dari aneka rempah dan jahe ini langsung sukses menyelimuti tubuh saya dengan sentuhan hangatnya. Tak hanya mampu menghilangkan seret, tapi juga mampu melepaskan stress...

Auntie Anne’s membuka gerainya di Pesona Square, Depok. Gerainya menyediakan beberapa tempat duduk untuk dine-in. Warna biru khas Auntie Anne’s membuatnya tampak eyecatching saat saya lewat didepan outletnya.

Stix plus Combo (Rp.47.000,-) yang terdiri dari almond choco cream cheese dan milo reguler. Adonannya sama persis dengan pretzel, hanya kali ini mereka dibentuk lurus mirip finger yang diberi isian almond, cokelat dan krim keju. Rasanya gurih, lembut, manis dan cheezy. Saya sih suka banget sama stix ini.

Berhubung make debit BCA, ada bonus tambahan berupa pretzel cinnamon sugar. Nah kue pretzel ini digulingkan kedalam gula dan cinnamon. Teksturnya empuk dan lembut dengan harum kayu manis yang khas. Rasanya manis dan ada sensasi rempah dari cinnamonnya dilidah...

Sebuah tempat makan baru hadir di daerah Depok Timur, tepatnya di jalan Warujaya yang menuju ke kantor Kelurahan Mekar Jaya kalau dari arah jalan KH. M. Yusuf Raya. Mereka menyebut dirinya Rawid Cafe. Tampil dengan gaya kekinian, kafe ini terdiri dari dua lantai dengan tempat duduk bergaya lesehan pada lantai atas. Diatas juga terdapat area karaoke, jadi pengunjung dapat bebas bernyanyi sesuka hati.

Ayam Geprek Rawid (Rp.24.000,-) sepotong ayam goreng dengan lumuran sambal ulek dan parutan keju cheddar lalu disajikan bersama telor dadar yang juga dilumuri sambal ulek dan menyelimuti nasi. Rasa sambelnya lumayan nendang, tapi secara keseluruhan menu ini kurang begitu menggoda.

Mie Tek Tek Special Rawid (Rp.20.000,-) mie goreng yang mirip mie gila dengan paduan isian yang variatif. Ada sosis, bakso, sayuran, telur dan ayam. Udah gitu juga ada tambahan chicken katsunya dan kerupuk. Rasanya lumayan gurih, tapi ya sekedar bisa menghilangkan rasa lapar.

Mango Juice (Rp.10.000,-) minuman ini lumayan nyegerin dan manis. Meski engga kentel-kentel banget, tapi ya cukup mampu melepas dahaga.

Mochaccino (Rp.10.000,-) kalo feeling saya sih ini tuh kek minuman kopi sachetan. Karena rasanya engga asing. Ya sesuai sama harga lah ya...

Wah ada coffeeshop baru nih di Grand Depok City. Namanya JPW. Apaan tuh JPW? Ternyata JPW merupakan singkatan dari Jasa Pembuatan Web, yaitu sebuah usaha lain dari sang pemilik kafe ini. Bangunan terdiri dari dua lantai dengan desain bergaya kekinian. Unsur kayu cukup mendominasi sebagai pengisi ruang, baik sebagai furnitur maupun sebagai ornamen.

Americano (Rp.20.000,-) segelas kopi hitam hangat yang disajikan bersama es batu dan gula cair secara terpisah. Karakteristik biji kopi yang mendahulukan sensasi asam baru diikuti sentuhan rasa getir ini cukup nendang dan langsung menyapa lidah saya tanpa terlalu lama basa-basi.

Coffee Latte (Rp.30.000,-) secangkir espresso berselimut susu yang disajikan diatas nampan kayu berukirkan nama JPW. Konsep minuman turunan kopi ini lebih menonjolkan banget komposisi susu. Memang latte memiliki karakteristik milky, tapi disini hadir lebih susu lagi dari biasanya. Jadi rasanya sangat gurih dengan sensasi kopi yang menonjolkan sisi acidity tenggelam dalam suasana milky.

Pisang Bakar (Rp.25.000,-) beberapa buah pisang yang dibelah dua sama besar, lalu diolesi margarin dan dibakar. Taburan meses, parutan keju cheddar, siraman saus cokelat dan susu kental manis, menjadi pelengkap menu cemilan ini. Rasanya manis, toppingnya cukup banyak dan lumayan oke buat temen ngopi...

Clemmons merupakan satu dari sekian banyak tenant yang beroperasi di foodcourt atas Depok Town Square. Lokasinya dibagian tengah barisan gerai yang menghadap kearah bioskop, agak kekiri sedikit. Layaknya tenant pada foodcourt, mereka hanya berbentuk order area dengan dapur tertutup. Tempat duduknya cukup banyak dan lumayan bersih.

Beefy Cheezy Chicken (Rp.27.000,-) fillet daging ayam yang dilapisi lembaran daging sapi kemasan yang ditaburi parutan keju cheddar dan siraman saus khas Clemmons. Tak lupa ada kentang goreng dan potongan sayur sebagai side dish. Rasanya engga kaya dulu nih, soalnya tepung sebagai kulit luarnya engga secrispy dulu, terus isian daging ayamnya engga sebanyak dan selembut dulu. Tapi porsi kentang gorengnya masih sebanyak dulu sih. Ya lumayan deh kalo lagi laper mah...

Belakangan ini kayanya saya ngeliat banyak banget bermunculan outlet Pezzo di mall-mall di ibukota dan sekitarnya. Salah satu gerainya berada di Margo City lantai 2, Depok. Konsepnya hanya berupa stall grab and go tanpa adanya bangku untuk dine in.

Cheesy Cheese Slice (Rp.12.000,-) potongan pizza berukuran seperempat dari whole pizza ukuran large. Toppingnya berupa taburan aneka keju. Tekstur roti cukup tebal dipinggir dan agak tipis ditengah. Rasa kejunya lumayan tapi ada sensasi sedikit asem nih, mungkin mereka memberi sedikit saus tomat biar engga terlalu gurih.

Pepperoni Party Slice (Rp.12.000,-) masih dengan roti dan ukuran yang sama, namun kali ini topping tak hanya keju tapi juga ada kepingan kepingan smoked beef. Rasanya cukup gurih, cheesy dan meaty. Kalo dari kedua pizza yang saya coba ini, saya lebih suka Pepperoni ini...

Mix Grilled (Rp.55.000,-) 200gr combination of grilled chicken breast, bratwurst and tenderloin. Disajikan dengan siraman golden sauce dan wedges potato. Jadi dalam satu piring, saya bisa nyobain daging sapi, ayam dan sosis sekaligus meski dalam ukuran yang engga gede. Tekstur daging sapi dan ayamnya cukup empuk, sedangkan sosis bratwurst nya lembut. Rasanya gurih dengan sentuhan saus yang cheezy. Potato wedges nya cukup gurih dan enak.

Chicken Cordon Bleu (Rp.55.000,-) 200gr chicken breast stuffed with smoked chicken and vegetables. Disajikan dengan siraman barbeque sauce dan mashed potato. Daging ayamnya empuk dengan bagian isian keju dan smoked chicken yang kurang keluar sentuhan rasanya. Barbeque sauce nya cukup manis, gurih dan creamy. Mashed potatonya lembut dan lumayan enak, pun demikian halnya dengan sayuran.

Ice Blended Soursop (Rp.25.000,-) minuman es sirsak yang diberi topping cone ice cream, buah sirsak dan selasih. Rasa manisnya agak aneh dilidah saya. Kurang nyegerin dan sensasi sirsaknya engga berasa. Kalo Ice Lemonade (Rp.18.000,-) terasa biasa aja sih, ada sensasi asem dan manis yang ya sekedar perasa aja. Minumannya kurang ketjeh...