yudistira ishak abrar

Seminggu belakangan ini Margonda Raya sedang dilanda demam sebuah resto baru penyaji aneka pizza, yang bernama Panties Pizza. Berlokasi di dekat jalan Kapuk, tak jauh dari jembatan penyebrangan depan kampus Gunadarma Margonda. Semenjak dibuka pada 7 Juli 2017 lalu, Panties Pizza selalu ramai dipadati pengunjung. Alasannya selain penasaran, juga karena ada promo buy one get one sampai dengan tanggal 14 Juli 2017 (*syarat dan ketentuan berlaku hehehehe).

Desain Panties Pizza sangat sederhana dan ga terlalu bermain dengan tata letak ruang. Area resto dibiarkan memanjang dengan peletakan meja serta kursi aneka bentuk yang ditata se-casual mungkin. Ornamen yang mereka gunakan adalah aneka marka atau rambu-rambu lalu lintas yang tentunya sudah diubah dengan quote-quote yang masa kini banget. Resto ini memiliki area yang cukup luas dan mampu menampung banyak pengunjung.

Mensiasati antrean pengunjung yang panjang, para pelayan menghampiri tiap tamu yang belum kebagian giliran untuk melakukan transaksi di kasir, dengan menawarkan aneka menu sekaligus mencatat pesanan untuk kita bayar nanti. Mereka cukup cepat, cekatan dan terorganisir dengan sangat baik. Product knowledge nya pun mumpuni, jadi para tamu dapat berkenalan dengan menu yang mereka punya satu per satu (tapi ya ga mesti ditanyain semua menunya juga sih, cukup tanya menu yang mau dipesan aja ya).

Sebenarnya pizza yang mereka jual tidak berbentuk seperti pizza, melainkan seperti calzone atau pizza yang dilipat dan diberi isian didalamnya. Kali ini saya memesan A Pizza To Remember (Rp.33.000,-), Choco Cheese (Rp.29.000,-), Lemonade (Rp.13.000,-) dan Choco Wild (Rp.17.000,-).

A Pizza To Remember adalah pizza yang berisi daging bumbu bulgogi. Kulit pizza cukup tipis tapi gak garing, isian dagingnya cukup banyak dengan komposisi keju mozarella yang sangat chewy. Rasanya asin dan gurih, jika kamu suka, bisa menambahkan saos cabai ataupun saos tomat agar lebih terasa pedas. Enak sih, tapi gak sampe yang heaven banget.

Choco Cheese adalah pizza manis yang berisi keju mozarella dan cokelat. Pizza yang satu ini just so so menurut saya, karena ada pizza manis yang lebih enak dari ini, tapi sayangnya belum tersedia, yaitu pizza banana (please, Pizza Banana nya ditunggu banget). Minuman disini pun biasa aja, Lemonade dan Choco Wild yang saya pesan misalnya, hanya berupa minuman dingin yang berasal dari minuman instan, bukan racikan. But overall, Panties Pizza ga ada salahnya buat dicoba...

OMG merupakan salah satu kafe yang terbilang baru di Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Konsep OMG adalah tempat makan yang memiliki varian menu beragam. Desain tempat dibuat sangat kekinian dengan kesan casual yang kental. Lukisan dinding yang menghiasi OMG terlihat cukup unik dan instagramable.

Disini saya mencoba tiga menu, yaitu Greentea Matcha (Rp.25.000,-), Pisang Bakar Cokelat Keju (Rp.15.000,-) dan Thai Tea Ice (Rp.15.000-). Greentea Matcha merupakan menu dessert ala Taiwan yang berisi soya jelly, fruit jelly, pearl dan satu scoop es krim matcha. Rasanya manis, lembut dan kenyal.

Pisang Bakar Cokelat Keju tampil dengan taburan parutan keju dan cokelat meses yang menggiurkan. Potongan pisang dibuat pipih, lalu dibakar dan diberi taburan sebagai topping. Untuk pemilihan bahan utamanya, berupa pisang, kurang berhasil, karena terasa asam. Tapi taburan keju dan cokelatnya cukup meriah, jadi membuatnya terasa manis.

Thai Tea Ice nya sangat unik, karena disajikan didalam gelas seperti toples lengkap dengan tutupnya. Rasanya cukup manis dan milky, namun kepekatan teh Thailand nya kurang bold menurut saya...

Universitas Indonesia adalah salah satu Universitas terbaik di Indonesia yang berada di kota Depok, Jawa Barat. Selama satu dekade ini, UI banyak sekali mengalami perubahan fisik, baik renovasi ataupun pembuatan gedung baru. Perpustakaan UI merupakan satu dari sekian gedung baru yang ada.

Perpustakaan yang terlihat sangat futuristik ini menjadi salah satu spot di UI yang paling instageamable. Tak hanya sebagai tempat membaca, disini pun kita dapat sekedar ngobrol-ngobrol di pinggir danau ataupun di beberap kafe yang tersedia di dalam gedung. Salah satunya adalah Green T.

Green T terletak tepat di pintu masuk perpustakaan UI. Bentuk kafe ini seolah seperti kafe di pinggir jalan, dengan ornamen tenda kanopi yang mempertegasnya. Areanya cukup luas dan bergaya casual.

Green T memiliki varian menu yang beragam, mulai dari kopi, teh, cemilan hingga makanan utama. Karena berlokasi di area kampus, maka harga yang ditawarkan masih cukup bersahabat.

Saya penasaran dengan menu Melted Cheese Mozarella (Rp.23.000,-) yang mereka tawarkan. Sajian ini adalah sandwich berisi keju mozarella yang dipanggang menggunakan pemanggang seperti dipress. Isian mozarella yang tertekan alat pemanggang, sukses meleleh keluar lapisan roti. Rasanya cukup oke, gurih dan chewy.

Sebagai teman ngemil, saya memilih Cappuccino (Rp.24.000,-) hangat. Disajikan didalam cangkir putih, minuman ini punya espresso yang agak slight dan paduan steamed milk yang tipis. Agak kurang nendang menurut saya...

McDonald's atau saya sering menyebutnya Mekdi, merupakan makanan cepat saji yang paling saya suka. Menurut saya Mekdi punya rasa yang paling enak dan sesuai dengan selera saya. Dari dulu sampai sekarang rasanya masih sama dan gak berubah, cuma harganya aja yang beda.

Hal yang saya suka dari Mekdi, pas saya masih kecil, adalah menu paket yang dapet bonus mainan. Tiap kali ada jenis mainan baru yang mereka luncurkan, selalu saja menarik buat saya. Dan kebiasaan itu masih berlaku sampe sekarang. Hahahahaha.

Menu paket yang selalu memberikan bonus mainan adalah Happy Meal. Sebenarnya menu ini dikhususkan buat anak-anak karena porsinya yang sedikit, tapi buat saya justru pas. Kali ini saya memilih paket Happy Meal Cheese Burger yang terdiri dari burger, kentang dan lemon tea. Rasa Cheese Burger McD masih sama enaknya, kekhasannya terletak pada acar timun didalamnya. I love it.

Menu favorit lain yang saya pesan adalah Panas Special. Sajian ini terdiri dari nasi, sepotong ayam goreng, telur dadar dan minuman. Paket lengkap ini sangat mengenyangkan dan rasanya enak. Bumbu tepung pada ayam terasa gurih, telur dadar nya juga enak, apalagi kalau dicocol saus. Hmmmm yummy...

Jalan Akses UI merupakan salah satu kawasan di Kota Depok yang kebanyakan dihuni oleh mahasiswa. Lokasi yang strategis dan dekat dengn kampus, membuat daerah ini selalu ramai terutama pada pagi dan sore hari. Melihat potensi pasar yang cukup besar, maka tak sedikit para pengusaha yang mencoba peruntungannya dengan membuka usaha food and beverage di kawasan ini. Salah satu yang paling anyar adalah Box Gundar.

Lokasinya bersebelahan dengan salah satu universitas swasta terkenal di Jabodetabek. Berkonsep seperti sebuah box besar berwarna hitam dan merah, Box Gundar mempunyai posisi yang sangat strategis dan cukup menjanjikan. Tampilannya begitu unik, instagenic dan terlihat cozy. Memanfaatkan material baja ringan yang dicat hitam, kafe ini lebih memilih konsep terbuka dan nyaris tanpa dinding.

Kafe ini terdiri dari 3 lantai, dimana pada lantai dasar merupakan area indoor, dapur dan kasir. Disini pula terdapat area teras berbentuk bar dan sebuah meja dengan beratap payung. Cocok buat kamu habiskan waktu sore sambil ngobrol sama temen-temen. Naik ke lantai dua, disini ada area yang mempunyai view kearah jalan dan ruangan indoor. Dan pada lantai paling atas merupakan smooking area yang dibuat begitu minimalis, modern dan casual.

Sebagai kafe yang berlokasi dekat dengan kampus, Box Gundar memasang harga yang lumayan mahal menurut saya. Sebagai contoh adalah Mie Ayam Box Gundar yang dibanderol Rp.42.000,-. Sajian ini berupa mi dengan potongan ayam yang cukup besar. Rasanya kurang yahud, apalagi kalau dikomparasi dengan harganya, gak worth it.

Banana Roll Chocolate (Rp.29.000,-) merupakan sajian manis berupa 4 potong pisang yang digulung dengan roti, cokelat dan keju. Satu scoop vanilla ice cream diletakan ditengahnya sebagai sentuhan akhir. Rasanya lumayan, tapi ya gak outstanding.

Ice Cappuccino Float (Rp.34.000,-) merupakan segelas minuman kopi dengan satu scoop vanilla ice cream sebagai topping. Rasanya pun biasa aja. Just so so. Ice Jeruk (Rp.25.000,-) tampil cukup menyegarkan. Paduan jeruk yang tidak begitu asam juga tidak begitu manis, membuat minuman ini terasa nanggung...

ZOE adalah salah satu kafe yang cukup bertahan di bilangan Margonda. Ditengah makin banyaknya jenis-jenis kafe baru, ZOE memang memiliki konsep berbeda dan cukup unik. Sesuai dengan namanya, Zone Of Edutainment, kafe ini tak hanya menyajikan aneka hiburan, tapi juga fasilitas perpustakaan.

Konsep desain nya bertema floral dengan sentuhan modern. Berhubung telah berdiri cukup lama, terlihat sekali beberapa bagian kafe tampak usang. Meski demikian, kafe ini terus berupaya eksis dengan sedikit merenovasi bagian depan dan memberi nama baru yaitu ZOE Reborn.

Waktu saya masih SMA sekitar tahun 2000 an (o'o umur saya nyaris terkuak) ZOE merupakan kafe yang paling hits dan selalu ramai oleh pengunjung karena sering mengadakan acara nobar pertandingan bola. Namun kini tampaknya ZOE sudah tidak begitu ramai, karena sudah banyak kafe baru yang lebih kekinian. Tapi jangan khawatir, area perpustakaan nya masih terjaga dengan baik dan rapi kok, jadi kamu masih bisa nongkrong sambil membaca buku apa saja.

Saya pun hanya sekedar bernostalgia disini, sambil ditemani beberapa minuman dan obrolan bersama teman. Minuman yang saya pesan adalah Ice Lemon Tea (Rp.10.500,-) Es Buah (Rp.17.000,-) dan Avocado Juice (Rp.17.000,-). Semua harga disini sudah termasuk pajak lho.

Untuk Ice Lemon Tea dan Avocado Juice terasa seger, namun hanya sekedar lumayan. Bukannya ga enak lho ya, tapi just so so. Sedangkan untuk Es Buah, sepertinya komposisi buah-buahan nya kurang fresh. Mungkin sudah terlalu lama tersimpan di lemari pendingin. Kurang kece...

Uncle K merupakan tempat makan berkonsep kopitiam yang berasal dari Medan. Gerai nya kini hadir di Kota Depok, tepatnya di Margo City lantai dasar. Desain kafe ini didominasi dengan unsur kayu dan sentuhan tradisional modern. Ornamen beberapa lampu gantung dan tanaman hias, berhasil mengantarkan kesan kekinian pada kafe ini.

Furnitur yang dipilih sangat simple dan minimalis. Kebanyakan hanya berupa kursi serta meja kayu yang sederhana namun tetap nyaman dan cantik. Sebagai kafe dengan konsep kopitiam, maka menu yang mereka tawarkan pun kental akan unsur melayu peranakan. Sajian berupa martabak telor dan teh atau kopi tarik, jadi primadonanya. Harga yang mereka tawarkan pun sangat bersahabat untuk ukuran restoran didalam mall.

Pada kesempatan kali ini saya ingin sekali mencoba menu martabak mereka, namun sayang stoknya sudah habis alias sold out. Akhirnya saya memesan Nasi Prang Telur (Rp.12.800,-) Pisang Goreng (Rp.17.800,-) Thai Mango Ice (Rp.26.800,-) dan Ice Nam Yam Teh Tarik (Rp.20.800,-).

Nasi Prang merupakan hidangan yang mirip nasi kucing. Nasi ini disajikan cantik dibungkus daun pisang dengan porsi yang sedikit. Isiannya berupa nasi uduk, potongan telur dadar, kacang goreng, mentimun dan sambal. Rasa nasinya gurih sangat pas disantap dengan sambal yang pedas. Unik.

Pisang Goreng disini hadir dengan porsi yang cukup banyak. Potongan pisang yang digoreng dengan baluran tepung roti, disajikan bersama pasta srikaya. Pemilihan pisangnya juara, matang, empuk dan manis. I love it.

Thai Mango Ice merupakan semangkuk minuman es serut rasa mangga yang disajikan bersama irisan buah mangga segar, kolang kaling dan agar-agar, serta tak lupa diberi satu scoop vanilla ice cream sebagai topping. Rasa es ini cukup menyegarkan, lembut dan manis. Potongan buah mangga yang manis, makin membuat menu dessert ini layak kamu coba.

Ice Nam Yam Teh Tarik hadir sederhana didalam gelas berukuran sedang. Rasanya pas, namun memang gak sekece dengan menu yang lain. Just so so...

I Am Geprek Bensu, resto penyaji ayam goreng berbumbu sambal pedas milik artis ini, lagi ngehits banget di Depok. Berlokasi di Jalan Margonda Raya, tak jauh dari belokan Jalan Kamboja, I Am Geprek Bensu gak pernah sepi pengunjung. Semestinya dengan animo pembeli yang begitu besar, I Am Geprek Bensu mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, agar pembeli tak perlu berlama-lama menunggu pesanannya jadi.

Mensiasati antrean yang membludak dan memakan waktu sampai berjam-jam, maka saya memilih untuk memesan menggunakan salah satu aplikasi ojek online. Jadi saya tinggal duduk manis di rumah sambil menunggu pesanan datang. Saran saya kalau kamu mau order via ojek online, lakukan pemesanan 2 jam sebelum kamu mau makan yah, jadi gak sampe kelaperan nungguinnya.

Well, setelah beberapa jam menunggu, akhirnya pesanan saya datang. Ayam Geprek level 2 dan Ayam Geprek Leleh level 2 jadi pilihan saya kali ini. Ayam Geprek level 2 merupakan sepotong ayam goreng tepung yang diberi sambal mentah yang pedas. Ayamnya empuk dan crispy, baluran sambal yang terdiri dari cabe galak dan bawang putih, membuat rasanya jadi gurih gurih enyoy. Pedesnya nampol. Level 2 aja udah sukses bikin saya kepedesan, apalagi yang level 5 ya?!

Untuk Ayam Geprek Leleh level 2 masih dengan sambal dan ayam goreng yang sama, namun diberi modifikasi lelehan keju mozarella dan orak arik telur. Pedasnya sambal, crispy nya ayam bertemu dengan gurih dan chewy nya keju mozarella dan telur. Ga bisa berhenti ngunyah. I love it. Juara...