yudistira ishak abrar

Masuk ke Pancake Co. By Dore di GI saya langsung disapa ramah oleh salah seorang pegawainya. Tempat yang terbilang cukup nyaman dengan desain American style diner. Sentuhan warna-warna lembut yang meneduhkan mata terlihat kontras dengan ornamen ruang seperti lampu-lampu gantung, neon sign dan pigura bergambar menu. Gaya bangku berlapis jok kulit, beberapa seating table semi oval dan potongan dinding elips, memperkuat nuansa American style diner-nya.

Sudah pasti menu yang saya pesan adalah salah satu jenis pancake, yaitu Blackforest Pancake (Rp.85.000,-) karena ini merupakan souffle pancake jadi teksturnya tuh super lembut sampe bisa bergoyang-goyang manja diatas piring. Rasanya langsung meleleh dimulut, mengantarkan sentuhan cheezy yang pas dan engga bikin enek ataupun bau amis. Siraman saus blueberry dan parutan coklat batangan diatasnya, menambah kesan blackforest pada pancake ini. Es krim, saus coklat dan krim nya pun sempurna, sangat berkualitas.

Ternyata disini engga cuma ada menu pancake doang lho, tapi ada beberapa pilihan menu makanan beratnya juga. Akhirnya saya pilih menu Fish And Chips (Rp.65.000,-) dan Chicken Nanban (Rp.75.000,-) fish and chip nya renyah banget, isiannya engga cuma ikan fillet tapi ada daging ayamnya juga. Rasanya gurih dan enak. Chicken Nanban nya pun enak banget. Nasinya begitu pulen, saus nanbannya begitu creamy, milky dan gurih banget dilidah. Engga cuma pancake nya aja yang juara, menu savory nya pun ga kalah juara.

Miruku Strawberry (Rp.35.000,-) merupakan susu strawberry smoothies ala Pancake Co. by Dore. Rasanya smooth, milky, dan kaya akan sensasi strawberry yang premium. Aren Kohi (Rp.25.000,-) merupakan es kopi susu gula aren yang memiliki nuansa rasa bitter dan manis yang seimbang. Kesan kopi yang bitter dan acid begitu menyatu dengan komponen susu dan gula aren yang kentel. Semua menu disini saya suka dan memuaskan...

Akhirnya, setelah beberapa purnama, angan-angan menjejakan kaki di La Boheme jadi kenyataan. Kafe yang dari luar tampak menggoda dengan nuansa floral bergaya modern ini sebenarnya merupakan restoran di sebuah residence yang cocok untuk dijadikan sebagai destinasi staycation di jantung ibukota. Lokasi yang strategis, di bilangan Setiabudi, membuat La Boheme tak sepi pengunjung meski Jakarta sedang terdampak pandemi.

Interior La Boheme ditata apik bergaya nautical yang dipadupadankan dengan sentuhan tropical. Di beberapa sudut ruang diletakan pot-pot berisi tanaman hias alami, sehingga mampu menampilkan kesan asri ke tengah-tengah ruang. Jarak antara satu meja dengan meja yang lain berjauhan, jadi terasa leluasa. Area balkon di bagian depan kafe dijadikan sebagai smoking area yang juga dipenuhi berbagai macam tanaman hias.

Manual Brew (Rp.35.000,-) dengan metode seduh chemex dan menggunakan beans Papua Wamena. Bicara rasa, kopi ini mengeluarkan sensasi asam, fruity dengan aftertaste bitter. Masih bermain dengan kopi, Caramel Latte (Rp.40.000,-) menyajikan nuansa karamel lembut yang manisnya pas dan senada dengan unsur kopi yang acidity. Sebagai teman ngopi sore ini ada seporsi Chicken Curry Puff Pastry (Rp.35.000,-) teksturnya renyah banget dan lembut. Isiannya banyak, gurih khas kari dengan cita rasa butter yang mantep banget...

Ga nyangka, tau-tau bisa mampir ke Benang Merah yang sebenernya ga pernah masuk daftar kunjung. Konsepnya sih lebih ke grab and go, jadi ga bisa duduk manja sambil foto OOTD di tempat. But anyway, mereka punya menu andalan baru yang dinamai Signature Peanut Butter Coffee. Ini sih enak parah. Secara kalo gw sendiri emang penyuka peanut butter, jadi auto jatuh cinta sama minuman ini. Takaran kopi, susu dan peanut butter-nya perfect banget...

Mager bawa kendaraan tapi tetep pengen nongkrong di kafe, Coffee & Couple Cafe seperti sebuah jawaban. Lokasinya beneran sedeket itu dari Stasiun Tebet, jadi keluar pintu stasiun jalur Jakarta langsung aja jalan kaki ke arah Jalan Asem Baris. Engga kudu sampe bercucuran keringet, tinggal ngesot sekitar beberapa meter aja udah langsung sampe deh. Kafenya tuh ada di dalam gedung Sanggar Liza, sebuah WO yang merupakan unit usaha lain dari sang pemilik Coffee & Couple Cafe.

Bangunan kafe terdiri dari dua konsep, yaitu indoor dan outdoor. Kalo yang indoor sendiri menyatu dengan bangunan utama bergaya desain cantik dan estetik, penuh sentuhan yang lebih feminim jadi terasa nyaman. Outdoor-nya berupa bangunan susun yang lantai bawah dijadikan dapur merangkap tempat kasir dan lantai atas untuk seating area yang lebih maskulin. Kedua area terhubung oleh jembatan cinta yang cakep banget buat foto-foto.

Urusan perkopian mereka cukup lengkap, minuman base espresso bercampur susu macem Piccolo dan Cappuccino sangat creamy serta mampu tampil selembut juga senikmat karakter kopi favorit saya. Ada juga beberapa minuman kemasan botol seperti Kopi Jomblo (Rp.18.000,-) yang merupakan kopi hitam seduh, Kopi Kencan Pertama (Rp.25.000,-) yang merupakan kopi seduh, susu, creamer plus gula aren dan Matcha Latte (Rp.25.000,-). Semuanya sangat praktis jadi bisa nemenin kamu beraktivitas di luar.

Engga cuma kopi, urusan makanan berat pun mereka nyedain varian Rice Box seperti Chicken Salted Egg (Rp.35.000,-) Chicken Teriyaki (Rp.35.000,-) dan Dory Matah (Rp.35.000,-). Chicken Salted Egg mereka tuh engga cuma asin gurih doang, tapi kaya akan bumbu lain yang membuatnya jadi lebih sedep. Chicken Teriyakinya juga enak, sensasi manis karamel dengan karakter gurihnya bikin nagih. Dan tentunya yang paling juara adalah si Dory Matah yang seger banget, irisan bawang serta cabenya tuh sangat khas dan bikin makan jadi makin gurih-gurih enyoy.

Eiya, Coffee & Couple Cafe punya menu dessert box juga nih ternyata. Karena udah kenyang, jadi saya sama temen-temen mesen yang ukuran kecil aja yaitu Mini Dessert Box (Rp.25.000,-) rasa Tiramisu dan Red Velvet. Tiramisu berasa banget sensasi kopinya, sedikit moist dan lembut dilidah. Kalo si red velvet lebih ke cheezy, manis dan harum saat disantap. Semuanya saya suka, mulai dari kopi, rice box sampe ke si dessert box. Engga cuma itu, suasananya juga bikin betah banget dan asyik juga buat berfoto OOTD...

Mengisi unit ruko yang berada di pojok tak membuat House of Tebet 145 luput dari pantauan buat dikunjungi. Bukan apa, selain lokasinya yang strategis, akses kesini juga gampang bisa bawa kendaraan pribadi ataupun naik kereta tinggal turun di Stasiun Tebet terus lanjut jalan kaki sebentar. Kalo dari segi desain sih udah pasti anak muda banget lah, secara lokasinya aja udah di Tebet ya kan sayang?!

Jadi House of Tebet 145 ini menggunakan area dua lantai, dimana pada lantai bawah dibuat khusus non smoking dan smoking area, sedangkan lantai atas khusus smoking aja. Dari depan saya sih udah suka sama tampilan kafe yang bisa dibilang baru ini. Bagian depan ruko disulap menjadi teras minimalis semi terbuka. Lalu bagian dalam dibuat cukup unik dengan ornamen berupa karpet Ludo dan neonsign berbentuk Pacman.

Kebetulan saat mampir area bawah ini agak sepi, tapi saat naik ke atas ternyata ruangan cukup ramai. Setelah mengambil beberapa gambar ruang, saya langsung bergegas kembali ke bawah dan memilih untuk duduk disana. Bicara segi pelayanan, mereka memiliki kualitas yang cukup baik. Para pegawainya ramah dan bersahabat.

Sore ini saya dan beberapa teman berburu kuliner memilih untuk memesan Japanese Coffee (Rp.30.000,-) Lychee Yakult (Rp.25.000,-) dan Vanilla Shake (Rp.22.000,-). Japanese Coffee yang menggunakan beans dari daerah Kerinci ini memiliki sentuhan rasa yang pas, nyegerin dan full acidity. Lychee Yakult mereka pun hadir dengan cita rasa manis asam yang ga kalah nyegerin.

Berbeda dengan dua minuman sebelumnya, Vanilla Shake hadir dengan karakter milky yang lembut dan manis. Sebagai tambahan cemilan, kami memutuskan memesan seporsi Ropang Srikaya Keju (Rp.18.000,-) rotinya empuk, isian srikaya dan kejunya pun lumayan melimpah, jadi bikin roti ini berasa manis khas srikaya yang bertemu sensasi cheezy parutan keju...

Berlokasi di Kemang Kolonie Residence Jalan Kemang Timur Dalam No.9, Kiila Kiila Coffee tampil seperti kafe-kafe 2D di Korea yang pernah saya saksikan melalui televisi. Mengisi lantai 2, interior ruang hampir seluruhnya membiarkan gambar dua dimensi bermain begitu cantik, estetis dan pastinya fotogenik dengan latar cat putih. Meski ruang yang sore itu sedang ramai tapi tak menjadikannya terasa bising karena saya tetap merasa nyaman dan betah duduk berlama-lama disini.

Dua set kursi sofa dibagian tengah ruang dikelilingi oleh barisan kursi kayu single yang dihadapkan pada bangku permanen memanjang yang menempel pada dinding kaca. Disini juga terdapat sebuah ruang private yang saat saya mampir sedang digunakan oleh sekelompok orang yang tampak seperti mahasiswa yang sedang sibuk membuat tugas. Soal pelayanan, Kiila Kiila Coffee pun memiliki kualitas yang baik, ramah, cepat dan informatif.

Premium Es Kopi Gula Aren (Rp.23.000,-) dan Honey Latte (Rp.23.000,-) menjadi dua minuman yang menemani saya sore ini. Es Kopi Susu Gula Aren memiliki nuansa yang cenderung lembut, lumayan creamy, agak milky dan manis. Nah kalo Honey Latte sendiri masih mirip dengan es kopsus, hanya memang ada sedikit sentuhan yang berbeda yang berasal dari madu. Rasanya jadi lebih lembut dan seolah seperti berkaramel.

Sebagai teman ngopi, saya pun memesan Korean Garlic Cheese Bread (Rp.25.000,-) dan Green Tea Beownies (Rp.10.000,-) tampilan rotinya memang begitu menggoda, kulit luarnya terlihat begitu seksi dan sangat menggiurkan. Rasanya gurih, teksturnya empuk, ada sensasi cheezy dan manis yang bikin saya ketagihan. Meski potongan brownies nya mungil, tapi sensasi coklat dan green tea-nya pas banget dilidah. What a wonderful pair...

Di masa pandemi seperti saat ini, penting bagi kita untuk mendapatkan asupan sehat dan bergizi. Makanya ga sedikit restoran baru yang menawarkan konsep healthy food yang bermunculan, seperti salah satunya Gypsea. Memilih Kemang sebagai lokasi mereka berada, Gypsea tampil begitu imut menggemaskan. Meski mungil, tapi gerainya menjadi salah satu spot favorit para food fotografer beberapa waktu lalu.

Dari luar Gypsea hadir seperti sebuah rumah mini dengan pintu serta dua jendela di kanan kirinya bermaterial kayu yang dipoles cat merah muda. Pot berisi pepohonan hias dan kursi-kursi rotan menjadi pelengkap buat kamu yang ingin berfoto OOTD dari depan gerai. Masuk ke dalam kafe ini pun masih memanjakan pengunjung dengan tampilan artistiknya. Seating table hanya mampu menampung 7 pengunjung sekaligus, jadi kalo berencana mampir pastikan datang lebih awal ya.

Perburuan menu sehat saya dimulai dengan seporsi SOS Berries Smoothies (Rp.65.000,-) makanan sehat cantik ini terbuat dari pisang, blackberry, strawberry, susu almon, yoghurt, madu dengan topping coconut flake, almond chia seed dan irisan strawberry. Rasanya selain asem, manis nyegerin, juga ada sensasi gurih dari almond dan coconut flake-nya. Jadi kombinasinya terasa seimbang, asem manis gurih gitu.

Selanjutnya ada minuman jus yang diberi nama Waterloo (Rp.40.000,-) yang terbuat dari buah naga, tomat, madu dan ice crushed. Rasanya mirip dengan smoothies bowl, hanya bedanya yang ini dalam bentuk liquid. Selain itu mereka juga ternyata menyediakan minuman berbahan dasar kopi nih. Akhirnya saya pesen juga salah satu menu kopinya berupa Ice Long Black. Bicara rasa, long black Gypsea dominan bitter dengan sensasi dark yang lumayan kenceng...