Fannie Huang||IG:@fiehuang

Casita merupakan salah satu restoran Spanyol yang baru buka di Barito. Lokasinya ada di lantai 2 dan satu gedung dengan kedai kopi Sunyi. 

Tempatnya kids friendly karena ada tempat bermain anak. Selain itu juga ada tempat wudhu dan meja billiard.

Buat menunya, saya mencoba :

1. Crispy Mushroom (Rp. 35.000)

Seporsi bisa buar sharing 3-5 orang karena jamurnya cukup banyak. Buat jamurnya pakai jamur shitake yang dibalur tepung dan digoreng hingga renyah. 

Saya suka jamurnya karena beneran kering sehingga nggak watery. Sausnya oke juga dimakan bareng jamur.

2. Cheese Wheel Carbonara (Rp. 91.000)

Honestly udah pernah coba cheese wheel pasta sebelumnya dan bisa ngebandingin. Menurut saya ini menu paling kurang oke dari semua yang dicoba.

Pastaya oke sih tingkat kematangannya. Tapi saya kurang suka karena ini pastanya modelan creamy tapi terlalu cair dan kurang seasoning. Rasa grana padana cheesenya jadi kurang dapet.

Seandainya carbonaranya lebih thick sausnya, pas diaduk ke dalam grana padana cheese bakal lebih nempel rasa cheesenya.

3. Grilled Cheese Beef Burger (Rp. 89.000)

Burgernya disajikan di atas cast iron dengan keju di sekelilingnya. Cheesenya cenderung padat dan rasanya enak juga. Dagingnya nggak kering, rotinya cukup empuk, sayurannya pun segar. Menurut saya, cheesenya emang nambah flavour.

4. Mix Platter + Sangria 1/2 Liter (Rp. 490.000)

Kebetulan lagi ada promo mix platter, isinya 600 gram daging (ayam, chorizo & steak) + sangria. Proses pembuatannya bisa dilihat sendiri karena pembakarannya pakai api di sekitar dining area.

Buat tingkat kematangannya bisa request, saya mencoba medium well. Buat sausnya bisa pilih 2 macam, saya coba chimchurri original & mushroom. Buat saus mushroomnya berwarna kecoklatan dan gurih. Buat chimchurrinya ada potongan sayur dan somehow mirip salsa (sayang nggak kefoto).

Tapi rasa dagingnya enak, terutama kalau ngicip bagian yang kena minyak. Jadinya lebih gurih. Dagingnya nggak alot dan nggak berbau meski tengahnya kemerahan.

Buat sangria, kami coba versi non alkohol. Rasanya manis dari potongan buah.

5. Apple Crumble (Rp. 49.000)

Saya suka rasanya. Teksturnya renyah dan potongan apelnya terasa. Rasa cinnamon cukup kuat.

6. Flan (Rp. 37.000)

Ini complimentary dari resto. Rasanya beneran enak, sedikit manis dan cocok dipair sama krimnya. Manisnya pas, teksturnya terlihat padat namun lembut dan kerasa telurnya.

7. Tiramisu (Rp. 49.000)

Sepertinya perlu mempertimbangkan ganti wadah biar rasanya balance. Karena modelan wadahnya cekung ke dalam di bagian tengah, rasanya kurang balance. Di bagian tertentu cuma kerasa krim doang dengan bubuk coklat yang sangat dominan di bagian atas. 

Namun di bagian lain, ada yang kerasa kopi. Akhirnya saya coba mix dan baru kerasa lebih balance. Kalau menurut saya, tiramisu ini malah dominan coklat ketimbang rasa kopi.

8. Cafe con Leche (Rp. 35.000)

Rasa kopinya kurang terasa karena manisnya lebih dominan. Saya kira bakal ada rasa pahit khas kopi pakai susu dan ada rasa manisnya. Mungkin ini lebih cocok buat yang suka kopi nggak pahit.

Koeken merupakan kafe di Bintaro yang menjual menu Indonesia, Asia & Western dengan harga terjangkau. Harga main course mostly start from 20 ribuan aja.

Selain itu mereka juga menjual aneka kue jajanan tradisional start from 5 ribu. Mereka juga menjual croissant.

Kafenya beneran cozy. Seating areanya ada 2 lantai, bersih & jarak antar meja nggak super dempet. Di beberapa area juga ada stop kontak.

Untuk menunya, saya mencoba :

×. Main Course :

1. Hainanese Chicken Rice (Rp. 45.000)

Menu ini seharusnya nasi ayam hainan, namun rasanya lebih mirip nasi butter.

Sama sekali nggak ada rasa khas hainan yang kerasa bawang putih dan jahe. After tastenya malah kinda oily gitu.

Namun pakcoy bawang putihnya gurih. Teksturnya nggak kelembekan. Rasa ayamnya hambar . Kuahnya gurih, terasa kaldu sekaligus sedikit hint rasa jahe.

2. Lidah Cabai Hijau (Rp. 55.000)

Tekstur sapinya nggak alot. Rasa cabai hijaunya cenderung pedas dan rasanya cukup gurih. Namun kalau sedikit lebih gurih lagi akan lebih enak.

Nasinya cukup pulen dan cocok dipair demgan lauknya.

3. Bebek Goreng Surabaya (Rp. 40.000)

Ukuran bebeknya cukup besar dan renyah. Dagingnya juga sama sekali tidak berbau.

Sambalnya sedikit pedas dan lumayan gurih. Nasinya pun pulen.

4. Cwi Mie (Rp. 38.000)

Meski mienya dimakan lebih dari 20 menit sesudah dihidangkan dan perlu diaduk lagi, namun seasoningnya masih enak.

Mienya nggak jadi kering. Rasanya cnderung asin gurih. Kuahnya juga nggak kalah enak. Rasa kaldu terasa. Baksonya pun nggak dominan tepung.

Sayangnya, kulit pangsit gorengnya terlalu tebal sehingga alot kalau tidak dicelup ke kuah.

×. Jajanan :

1. Risoles Mayonaisse (Rp. 8.000)

Kulitnya enak, nggak ketebalan dan renyah. Isiannya mayonaisse, telur dan daging.

Mayonaissenya cukup banyak, creamy, sedikit manis dan gurih.

2. Risoles Ragout (Rp. 8.000)

Kalau yang ini isian sayur dan daging ayam. Rasanya sedikit gurih dari seasoning sayurnya.

3. Pastel Ragout (Rp. 8.000)

Kulit pastelnya renyah dengan isian daging dan terasa manis gurih.

4. Pastel Sayur (Rp. 8.000)

Pastel berisi sayur dan telur. Kultnya tidak berminyak dan isian cukup banyak.

5. Tahu Isi (Rp. 8.000)

Tahu isinya renyah dan tepung tidak ketebalan. Tahunya juga tidak oily dan isian padat.

×. Minuman :

1. Koeken Blue (Rp. 35.000)

Minumannya sgar dengan sedikit rasa manis. Sodanya cukup terasa namun nggak sampai terlalu dominan. Meskipun es sudah mencair rasanya nggak jadi hambar.

2. Chamomile & Lavender (Hot) (Rp. 30.000)

Tehnya beraroma lavender dengan hint aroma chamomile.

Sayangnya teh sepertinya terlalu lama dibrew sehingga warnanya terlalu coklat. Pas datang memang sudah coklat warnanya.

Begitu diminum sesudah difoto, rasanya jadi terlalu pahit dan meninggalkan after taste pahit di lidah.

Rasa pahitnya beda dengan rasa black tea yang memang rasa asli teh tanpa additional sugar.

Namun saat diminum ada rasa lavender berpadu chamomile.

Restoran yang satu ini menjual aneka menu serba babi, mulai dari makanan Indonesia, Thai, Chinese sampai Western. Bahkan mereka juga menjual menu dessert dengan bacon.

Buat lokasinya ada di kawasan ruko perumahan Permata Buana. Tempatnya ada 2 lantai dan semuanya indoor. Di lantai 2 ada VIP room tanpa minimum charge. 
Saya mencoba :

1. Porkbelly Party (IDR 350k)

Porsi makanan yang satu ini bisa buat sharing 3-4 orang. Saya sendiri sharing bertiga dan masih sisa, jadi endingnya take away.

Buat isinya juga beneran banyak, ada nasi putih, babi panggang, babi bali, babi goreng, sate babi, krupuk babi, daun singkong, sambal matah dan sambal bawang. Selain itu dapet additional sejenis sup berempah dengan potongan daging samcan yang empuk di dalamnya.

Rasa samcan panggangnya enak banget. Semua babi sama sekali nggak berbau. Kulit samcannya renyah, dagingnya empuk dan lemaknya gurih. Meski dimakan tanpa sambal, samcannya udah terasa gurih.

Babi gorengnya juga renyah dan nggak berminyak. Buat babi balinya pun terasa gurih berempah. Apalagi sate babinya, rasanya manis meresap, empuk dan nggak berbau. 

Bahkan krupuk kulit babinya juga enak. Beneran jarang nemu yang seenak ini. Krupuknya renyah, nggak bantet, terasa gurih meski dimakan begitu aja dan nggak seret sama sekali. Biasanya saya kurang suka krupuk babi, tapi saya suka ini.

Baik daun singkong maupun sambalnya juga enak. Sambal bawangnya nggak sekedar pedas, namun juga gurih. Sambal matahnya juga pedas namun terasa bawangnya. Sedangkan daun singkongnya berempah dan nggak pahit.

2. Porkbelly Mantao (IDR 50k)

Seporsi isi 2 tapi beneran worth dibanding harga. Potongan samcan tebal dan cukup banyak.

Mantaonya masih empuk meski dimakan 1 jam sesudah dihidangkan. Sepaket ada yang isian sambal matah dan hoisin. Kalau sambal matah rasanya cenderung pedas dan cocok dipair dengan samcan panggang yang gurih. Sedangkan yang hoisin lebih manis gurih.

3. Pork Carbonara (IDR 75k)

Pasta yang satu ini unik. Porknya nggak cuma dari bacon aja, tapi juga dari krupuk kulit babi & samcan panggang.

Nggak nyangka samcan panggang cocok dipair sama pasta. Baconnya juga banyak dan renyah.

Rasa pastanya gurih dan creamy, tipikal comfort food gitu. Pastanya nggak kelembekan dan sausnya juga pas, nggak terlalu cair.

4. Mie Keriting Special (IDR 55k)

Rasa mienya gurih karena pakai minyak babi. Tingkat kematangan mienya pas dan isinya juga banyak. Seporsi isi babi panggang yang renyah, babi cincang yang manis gurih dan pangsit goreng. 

Buat kuahnya cenderung gurih kaldu. Rasanya pas, nggak hambar namun nggak asin berlebih.

5. Bacon Maple Ice Cream (IDR 33k)

Dessert yang satu ini beneran unik karena pakai potongan bacon beneran. Baconnya kering, renyah dan gurih. 

Buat rasa es krim vanillanya pas manisnya. Dalam satu gigitan kerasa manis sekaligus asin gurih dari baconnya.

6. Mango Sticky Rice (IDR 45k)

Mangganya segar, rasanya asam manis dan nggak kelembekan, jadi masih segar. Sticky ricenya terasa sedikit manis dari sejenis santan kental (?) di atasnya. Sedangkan rasa sticky ricenya sedikit gurih.


7. Tamarind Soda (IDR 25k)

Minuman ini merupakan perpaduan soda dengan tamarind. Cocok buat yang suka rasa asam segar.

Sebelumnya udah pernah cobain bakso mantan pacar versi frozen. Berhubung mau yang ready to eat, aku pesan menu yang sama versi non frozen.

Aku mencoba :

1. Bakso Selingkuhan

Baksonya ada yang urat maupun yang halus. Rasa kuahnya cenderung light, bukan yang super asin. Kalau mau lebih pedas bisa tambah cabe.

2. Paket Mantan Terindah

Suka banget sama bakso kejunya. Ukurannya besar dan di dalamnya ada keju yang meleleh dan gurih. Baksonya cukup kerasa dagingnya.

Selain itu ada tahu yang teksturnya lembut, mie dan bihun yang udah include kalau cobain yang ready to eat.

Kulit pangsit gorengnya renyah dan nggak berminyak, cocok dimakan pakai kuah.

La Tierra XII merupakan bistro yang menjual western food & asian food di Jl. Bumi. Tempatnya nyaman dan terkesan elegan serta lumayan luas. Jarak antar meja juga mostly tidak dempet sehingga cukup leluasa untuk bersantai.

Di restoran ini menyediakan VIP room dengan kapasitas maksimal 8 pax. Minimum charge VIP room tanpa toilet sebesar 3 juta, sedangkan untuk VIP room dengan private toilet sebesar 3,5 juta.

Konsep menu di restoran ini tanpa MSG dan menonjolkan rasa alami dari bahan baku yang digunakan namun tetap enak. Sesudah makan, memang tidak membuat haus berlebih yang tidak nyaman.

Pelayanan di restoran ini juga sangat ramah dan responsif. Waktu penyajian makanan juga cukup cepat.

Saya mencoba :

1. Egg Cocotte (IDR 55k)

Merupakan kuning telur omega dengan mousse truffle mushroom dan foei gras di atasnya.

Telurnya segar dan tidak berbau amis dengan tekstur creamy. Telurnya sendiri setengah matang sehingga masih cair. Aromanya wangi truffle dengan cita rasa cenderung gurih sekaligus sedikit manis dari telur omega.

2. Loligo (IDR 120k)

Seporsi seharusnya berisi 4, namun saya berkunjung dan diserve ala fine dining sehingga porsi individual. Cuminya segar dan disajikan dengan lemon butter.

Saya mencoba tanpa butter dan rasanya creamy gurih. Kemudian saya mencoba pakai lemon dan rasanya buttery dan gurih serta sedikit asam segar. 

3. Barramundi Ravioli (IDR 140k)

Ini salah satu menu pasta terfavorit saya. Tingkat kematangan pastanya pas, nggak alot namun juga nggak over cook. Di dalamnya ada isian spinach dengan rasa creamy gurih.

Namun barramundinya tidak kalah enak. Dagingnya segar dan tidak berbau amis. Tekstur empuk dengan permukaan renyah. Seasoning terasa meski dimakan begitu saja.

4. Seafood Pasta (IDR 150k)

Pasta ada opsi shirataki, angel hair, spaghetti dan fetuccine. Saya mencoba dengan spaghetti.

Teksturnya creamy dengan rasa udang yang sangat terasa serta saus creamy. Menu ini cocok buat penikmat pasta.

5. Aglio Olio Prawn (IDR 130k)

Salah satu menu pasta favorit saya lainnya sesudah raviolli. Pasta menggunakan angel hair dan seasoning sangat terasa.

Rasa pasta tidak begitu pedas dengan aroma garlic slice. Pasta cenderung gurih dengan potongan black olive dan udang yang cukup segar. 

6. Truffle Creamy Chicken (IDR 130k)

Another pasta yang recommended buat penikmat pasta creamy. Pastanya creamy dengan aroma truffle dan rasa gurih dari jamur.

Ayamnya empuk, tidak berbau amis meski dimakan begitu saja dan well seasoned. Meski dimakan tanpa pasta terasa seasoningnya yang sedikit asin gurih.

7. Nasi Goreng Kecombrang (IDR 60k)

Nasi goreng menggunakan beras bhasmati. Saya suka nasi gorengnya yang tidak oily dan tidak mushy. Rasa kecombrangnya cukup terasa.

Toppingnya ada acar, telur mata sapi, krupuk udang dan sambal bawang. Sambal bawangnya bukan jenis yang super duper pedas sehingga bisa dinikmati rasanya.

8. La Tierra Ayam Asap (IDR 140k)

Seporsi ayam asap bisa untuk sharing karena ukuranya besar. Daging ayam empuk dengan daging yang terasa smokey.

Ayam asap disajikan dengan sambal bawang dan sambal matah serta jeruk limau. Kalau mau lebih asam segar bisa pakai jeruk.

Menurut saya, sambal matahnya benar-benar nikmat. Sambal tidak terlalu kering dan ada minyaknya yang gurih. Rasanya tidak super pedas, namun juga tidak terlalu dominan bawang merah. Perpaduan rasa cabai yang pedas dengan bawang pas.

9. La Tierra Bumbu Kuning (IDR 150k)

Saya suka bumbu kuningnya. Ikannya empuk dan rasa bumbu kuning terasa rempahnya. Dipair dengan nasi lemak beneran klop. Namun mungkin karena kelamaan difoto, teksturnya jadi agak dry dan sedikit keras. 

10. Mango Panna Cotta (IDR 50k)

Panna cotta bertekstur padat dengan rasa cenderung asam segar khas mangga. Di atasnya ada mangga segar dan buah lainnya sehingga menambah rasa asam. 

11. Molten Chocolate Cake (IDR 90k)

Biasanya saya menghindari molten choco cake karena rasa yang super duper manis. Namun molten chocolate cake di sini rasanya enak.

Kuenya empuk dengan coklat yang meleleh. Rasanya manis, namun bukan jenis coklat yang over sweet sampai meninggalkan after taste tidak enak. Es krim vanilla yang tidak manis membantu menetralisir rasa choco molten cake.

12. Berries Basil (IDR 50k)

Minuman yang satu ini menggunaka strawberry, raspberry dan blueberry dengan perpaduan basil, lemon juice, pineapple juice dan passion syrup.

Rasa minuman ini cenderung asam segar dengan rasa pineapple juice dan berry yang cukup menonjol.

13. Green Cucumber (IDR 145k)

Ini merupakan cocktail favorit saya dibanding 2 lainnya. Rasanya manis dari melon sekaligus segar dengan perpaduan melon liquer, cucumber dan lime juice. Untuk alkohol menggunakan gin.

Ada rasa khas alkohol sebagai after taste.

14. Baby Creamy (IDR 145k)

Ini cocok buat yang suka cocktail cenderung creamy. Minuman ini memang creamy dan rasanya unik.

Cocktail ini sedikit manis dari irish cream dan brown sugar namun ada rasa gurih dari keju parmesan.

15. Coffee Kina (IDR 145k)

Coffee cocktail ini menggunakan kopi hitam dengan rasa kopi yang cukup strong sekaligus sedikit asam dari lemon juice. Rasa alkohol dari kahlua dan vodka.

Bakehouse yang satu ini baru buka tanggal 11 kemarin & ada promo buy 1 get 1 di tanggal 11-12.

Lokasinya ada di Gelong Baru, nggak jauh dari belokan sebelum Central Tomang. Kalau kalian naik busway, bisa turun di halte Tomang Mandala dan jalan sekitar 400' meter.

Buat tempatnya buka dari jam 10 pagi - 8 malam sekarang. Aku mampir di tanggal 12 sekitar jam 11 pagi.

Tempatnya cukup cozy menurutku. Di dalam cuma ada 5 meja, tapi nggak berisik dan ada stop kontak di beberapa area.

Pelayanan di sini super ramah dan helpful. Bahka langsung dikaaih wifi karena aku make QR & jaringan kurang oke. Buat pembayaran cuma bisa cashless; QRIS & debit.

Aku mencoba :

1. Tiramisu (IDR 41k)

Harganya affordable tapi aku kurang cocok sama rasanya. Mungkin ngaruh karena aku pas banget dapet porsi terakhir di potongan ujung?

Soalnya yang aku dapet mostly krim. Kalau biasanya tiramisu bittersweet dan ada rasa khas kopi gitu, yang ini nggak. Beneran cuma rasa krim aja dengan bubuk coklat di atasnya.

2. Gyatto Chocolate (IDR 34k)

Harganya tergolong murah menurutku. Jarang lho cake harga 30an di tempat kayak gini.

Sebenarnya sih rasanya cukup enak. Kuenya setengah krim, bawahnya coklat gitu yang teksturnya padat dan kerasa banget coklatnya.

Cuma mungkin karena aku udah makan tiramisu duluan yang dominan creamy + latte yang ternyata cenderung creamy, after tastenya maaf) agak eneg.

3. Smoked Beef Croissant (IDR 32k)

Aku beli ini buat take away. Dari semuanya, ini yang paling aku suka.

Croissantnya renyah meski nggak kupanasin. Bahkan pas kumakan lebih dari 5 jam sesudah beli, teksturnya nggak jadi alot.

Smoked beefnya gurih dan kerasa yellow cheddarnya. Aku suka rasa savourynya, di atasnya ada sejenis onion cream (?) yang menambah rasa.

4. Caramel Banana Cake (IDR 33k)

Dari 3 jenis cake yang kucoba, aku malah paling suka kue yang buat take away ini.

Ini opsi less creamy dan ada rasa pisang. Bolunya nggak seret dan bertekstur.

Aku suka rasa krimnya dan kuantitasnya pas. Rasa manisnya dari pisang tapi bukan yang super manis. Kalau revisit lagi aku mau beli kue ini.

5. Hot Latte (IDR 24k)

Rasanya cenderung creamy dan milky. Tapi buat harga segini not bad lah. Ini opsi buat kalian yang suka latte less bitter, soalnya di coffee shop tertentu ada yang lattenya lebih pahit dan aku prefer yang begini (walau tentunya lebih mahal jadi dimaklumi).
.
.
Oh, ya. Buat take away kena charge 2 ribu buat kantung, bisa pilih paper bag atau plastic bag. Tapi kalau ga pakai kantung ga kena charge. Still reaaonable karena kuenya murah.

Kali ini berkunjung kembali ke Rode Winkel. Tempatnya jadi lebih ramai dibanding kunjungan pertamaku di akhir bulan November.

Pelayanan di sini masih seramah sebelumnya. Salah satu staff bahkan masih ngenalin aku. Buat harganya udah naik sedikit dibanding kunjungan pertama, namun masih tergolong reasonable.

Aku mencoba :

1. Kopi Susu Rode (Rp. 27.000)

Aku suka kopi ini. Rasanya segar dan lebih manis ketimbang kopi susu Winkel yang kucoba di kunjungan pertama kali.

Namun aku malah suka rasanya yang agak creamy dan manisnya pas. Gelasnya juga cukup besar.

2. Onion Ring (Rp. 26.000)

Aku suka banget onion rinnya. Tepungnya renyah dan gurih meski dinakan begitu aja.

Onionnya juga sama sekali nggak pahit. Seporsi isi 6 tapi ukurannya besar-besar. Aku yang emang ke sini dalam kondisi belum makan auto kenyang makan seporsi.

3. Pisang Wijen

Ini pesenan temanku yang aku icip. Kalau menurur temanku kemanisan. Tapi aku malah suka.

Rasa pisangnya manis dan legit. Tepungnya renyah dan ada bubuk kayu manis di atasnya. Kebetulan aku emang suka kayu manis, jadi malah suka pisang ini karena rasa kayu manisnya strong.

Peetengahan Desember lalu saya berkunjung ke kedai kopi yang satu ini. Lokasinya ada di La Piazza, tepat di seberang yang biasa ada bazaar.

Pelayanan cukup ramah dan tempatnya luas. Mereka menjual main course, cake termasuk beberapa kue tradisional.

Selain itu tempatnya juga bersih dan wifi kenceng. Toiletries bahkan lengkap. Saya nggak expect bakal nemu emergency box di restroom perempuan. Baru pertama kali nemu yang selengkap ini.

Buat menunya, saya mencoba :

1. Portugese Egg Tart

Saya suka egg tartnya. Harga tergolong oke karena ukuran cukup besar. Selain itu bagian tengah sedikit manis tapi tidak berbau amis.

2. Ice Cappucino

Buat gulanya bisa dipisah buat diatur sendiri. Aku kurang paham kopi namun menurutku kopinya kenceng. After taste nggak super creamy.
.
.
Buat semua pesanan di foto saya spend sekitar 60 ribuan. Buat ukuran harga di mall, ini masih cukup oke.