Ika Nurhayati

Baru tahu ini tempat yang asyik juga buat ngelaptop. Saya masuk dari pintu Roemah Kuliner, jadi harus melewati sebuah lorong dulu, tibalah di depan pintu Hello Sunday. Datang belum jam maksi, baru beberapa meja terisi tapi sudah ada yang direservasi. Pas jam maksi, penuh deh kecuali di area smoking di luar.

Lihat waffle Hello Sunday berseliweran di IG, pesan juga deh buat maksi juga dessert. Saya pesan egg waffle truffle (60 ribu), iced malaka coffee (30 ribu), dan putu waffle ukuran quarter (25 ribu) dengan tambahan soft ice cream rasa es teler (20 ribu). Terus juga bungkus mac & cheese waffle.

Saya bukan pesan savoury waffles yang direkomendasikan di menu, jadi enggak tahu juga kadar enaknya. Tapi dari pesanan egg waffle truffle dan mac & cheese waffle, saya rasa waffle gurih bukan spesialisasi di sini deh, atau perlu dikoreksi sedikit rasanya. Kata ayah saya yang saya bawakan mac & cheese, rasanya kurang. Lalu egg waffle truffle, waffle-nya oke sih, tidak berat dengan lapisan luar yang renyah, tapi telur orak-arik dan bayamnya keasinan.

Tapi putu waffle, wah enak. Apalagi dimakan hangat-hangat, berasa kayak makan kue putu. Kayaknya waffle manis lebih sesuai buat selera saya di sini. Ice cream rasa es teler lumayan, mungkin akan lebih terasa sensasi es telernya kalau teksturnya bukan soft.

Nah yang lebih enak lagi, iced malaka coffee. Pakai sirup brown sugar, seimbang rasa kopi dan manis sirupnya. Kalau ke sini lagi, sepertinya bakal pesan ini lagi.

Oh ya saya salut pelayanan di sini bagus banget. Makanan datang tidak lama, semua stafnya ramah dan sigap akan kebutuhan pengunjung, setidaknya begitu yang saya saksikan.

Mencicipi kedai kopi baru di belakang kantor. Kecil, kapasitasnya cuma 10 orang (4 meja) dan bebas merokok. Dengar cerita dari teman saya yang ke sini duluan, kopinya enak dan ada beberapa macam biji kopi Nusantara.

Tadinya sih mau pesan minuman kopi panas tapi karena cuaca lagi panas, jadinya kembali lagi ke iced latte (23 ribu, tapi karena masih promo, sampai akhir November, jadi 20 ribu saja). Iced latte di sini pakai satu shot espresso tapi mas baristanya baik, mau bikin agak pahit. Pakai house blend campuran biji kopi Sumatera dan Jawa, saya enggak tanya lebih terperinci, wah, iced latte ini buat saya mantap banget. Ada aftertaste dark chocolate dan enggak asam. Sukaaa.

Ada juga beberapa camilan tercantum di menu termasuk pastry dan muffin, tapi tidak dipajang. Saya mencoba chicken puff, 13 ribu rupiah saja, dan enak juga. Ada sedikit rasa pedas dan isinya padat. Teman saya, yang saya bawakan pastry ini, juga suka. Kayaknya besok balik lagi deh ke sini.

Nama resto Thai ini menggelitik. Namun resto yang cantik ini--dengan warna dominan turquoise, kelabu, cokelat kayu, dan hijau dari dedaunan artifisial--ini ditata untuk para pengunjungnya menikmati hidangan dalam suasana santai. Pas saya makan di sini, para pegawainya yang ramah berseragam kemeja Hawaai serasa di pantai. Bangku kayu berjok nyaman dan rotan semuanya bersandaran, jadi pengunjung duduk dengan relaks.

Isi buku menu banyak, sehingga saya yang kurang familier dengan masakan Thai bingung memilih. Akhirnya ya pesan yang standar dulu, pad thai (55 ribu belum tax-service), plus kangkung dengan shrimp paste (39 ribu) dan air mineral.

Pengalaman saya makan masakan Thai enggak banyak, tapi menurut saya pad thai di sini enak dan wangi. Porsinya lumayan besar, dengan udang yang besar dan segar meski tidak banyak. Sama kayak pad thai, saya juga suka kangkung dengan shrimp paste, wangi pula dan bertabur banyak ebi.

Oh ya di bagian belakang resto ada area smoking tertutup. Saya akan balik lagi buat mencicipi camilan dan thai tea!

Cute homey bakery cafe in Tebet area. Letaknya di balik taman hutan Tebet, bergaya rustic, menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Area dalamnya yang ber-AC tidak besar, memuat sekitar 7-8 orang saja, namun ada juga beberapa meja di luar. Wangi pastry langsung menyambut begitu kita membuka pintu. Selain macam-macam pastry, ada pula makaroni, lasagna, potato gratin, brownie, cake, zuppa soup, sampai chicken wings juga kopi dan teh. Tadinya saya cuma mau bungkus, eh jadi makan di sini karena tergiur potato gratin dan sekalian mau coba kopi.

Kalau lagi enggak ramai sih, nyaman banget duduk di dalam, apalagi ada WiFi. Selain potato gratin (25 ribu) saya pesan iced latte (25 ribu), terus juga menambah almond croissant (18 ribu) karena enggak kuat kalau cuma mengendus wangi pastry.

Potato gratin recommended, saus bechamel-nya banyak, porsinya cukup mengenyangkan. Almond croissant lumayan, cuma dalamnya sedikit kurang moist, lalu iced latte terlalu ringan buat selera saya. Tapi semestinya bisa dibuat lebih pekat ya, karena biji kopi yang terpajang di meja pastry mantap kok, kayak biji kopi Gayo. Oh ya salah satu pastry yang saya bungkus, nutella apa namanya lupa, kata adik saya enak.

Ini kunjungan kesekian ke Coffeesmith. Sebenarnya secara tempat biasa saja sih, kalau kata teman saya ini tempatnya ngopi ganteng, bukan ngopi cantik. Tapi kopinya saya suka. Makanannya juga. Jadi deh walaupun tidak setiap bulan juga mampir, sesekali saya datang buat hang out atau menyelesaikan pekerjaan.

Nah kali ini pesanan agak banyak karena terjebak di sini 3 jam karena hujan deras. Pertama karena jam maksi, pesan dory sambal matah, yang sudah lengkap dengan nasi hangat, dan magic. Magic ini sudah enggak tercantum di menu kalau enggak salah, tapi baca ulasan sebelumnya pernah ada yang pesan, penasaran. Untungnya mbak barista bersedia membuatkannya.

Dory sambal matah lumayan, tapi kata saya sih sambalnya kurang banyak he he he. Nah magic ini oke banget, soalnya meski lebih strong dan asam daripada cappuccino--dengan cangkir yang sama ukurannya--surprisingly ini enggak bikin sakit perut. Mantap!

Makanan-minuman sudah habis, pesan lagi piccolo dan cinnamon roll dengan guyuran saus cream cheese. Duh cinnamon roll ini enak mantap pula! Dihangatkan dulu, wangiii dan lumer di mulut. Ah makin senang deh main di sini.

Kedai kopi baru di Tebet, letaknya kurleb di seberang Ayam Tulang Lunak HW. Kapasitas di ruangan non-smoking 17 orang, dengan area smoking di teras. Meski mungil, tata ruangnya niat, hasilnya terang dan cozy. Salah satu pojok ruangan dalam dihiasi bantal yang warnanya senada dengan perabot dan mural kedai kopi ini: putih, merah, hitam. Muralnya juga lucu, selain quote tentang kopi, ada pula yang bergambar cappuccino raksasa.

Selain kopi, Coffite sedia red velvet latte, es teh tarik, juga punya es kopi susu, dan beberapa jenis camilan gurih kayak makaroni dan tahu isi. Saya pesan iced cappuccino yang pakai dua shot, teman saya pesan iced latte dengan satu shot--kedua minuman ini harganya 27.500. Rasa kopinya mantap, pakai house blend tapi enggak tanya lebih lanjut campurannya. Rasa iced latte lebih halus, selain karena shot-nya cuma satu, kata baristanya yang ramah, kopinya sedikit diaduk dulu sebelum dihidangkan.

Di sini ada WiFi, boleh juga nih buat ngelaptop. Parkir tidak besar sih tapi selain persis di depan kedai, pengunjung boleh parkir di depan rumah yang tampak kosong di sampingnya.