JC Wen

Nyobain makan ini di event Pergikuliner Festival Cap Go Meh di Pluit Village. Stand yang satu ini emang udah jadi inceran dari awal liat postingan dan review orang'. Karena datangnya pas weekend dan lagi ada pengumuman pemenang competition jadi tempatnya lumayan rame, apalagi stand ini dekat banget sama panggung jadi mau menuju ke stand-nya harus nyelip di antara orang-orang dulu.
1. Cingcongfan Master Siobak Panggang-88K
Direkomendasi ini sama pelayannya, katanya yang ini lebih lengkap lagi dari yang komplit karena ada tambahan siobak (babi panggang) juga, kalau yang komplit gak ada. Yang bikin unil adalah cingcongfan yang biasa direbus di sini digoreng dengan aroma sedikit smokey, teksturnya kenyal dan lembut. Untuk toppingnya juga menurutku cukup banyak dan komplit, ada lapciong, siobak, charsiu, cu jiu ca, udang, dan fishcake. Enak sih rasanya gurih dan karena banyak topping jadi dalam tiap suapan rasanya beda' dan gak bikin bosan.

Nasi campur Medan yang keliatannya cukup menarik juga di event Pergikuliner kali ini. Lokasi stand-nya ada gak jauh dari panggung utama jadi cukup gampang nyarinya.
1. Nasi Campur Special Hainam-90K
Pesan yang paket special hainam ini dapat topping sate, siomay, lapciong, chasio, siobak, telur, kuping babi, plus dengan kuah sayur asin. Rasa jahe di nasi hainamnya agak strong sih, tapi masih gak terlalu mengganggu lah menurutku. Yang enak siomay-nya sih, dagingnya full dan kulitnya tipis, rasanya manis gurih dan juicy. Siobaknya juga aku suka, garing dan gak terlalu berlemak dagingnya. Cuma harganya lumayan pricey ya, 90K untuk seporsi nasi hainam :')

Pas lagi ke cabang mereka yang di PV ini gak sengaja liat ada menu soft ice cream, langsung lah kepo buat cobain karena cabang di kantorku belum ada menu ini. Seperti biasa kalau ke KopKen selalu pesan pakai apps biar gak perlu lama antri pesannya dan kalau statusnya udah ready baru deh di pick up
1. K.I.S.S (Kenangan Ice Soft Serve)
Untuk menu soft serve mereka ini baru ada di beberapa cabang aja dan mereka punya 3 rasa, original, chocolate, dan affogato. Kali ini aku cobain yang affogato biar tetap dapat taste kopinya mereka. Untuk yang affogato ini ice creamnya diberi campuran espresso (masih hangat) jadi cepat banget lelehnya. Untungnya bagian atas ice creamnya masih bisa dirasakan tekstur ice creamnya yang cukup soft dan lumayan creamy, bukan yang tipe kopong gitu. Karena pakai espresso yang rasanya cukup pahit jadi rasa ice creamnya gak terlalu manis, malah jadi cukup balance dengan rasa kopinya. Kalau espressonya sih enak ya menurutku, wangi kopi roastednya masih cukup terasa dan tipenya gak terlalu asam jadi aman di lambung.

Lagi jalan sekitaran area food court mereka di lantai dasar gak sengaja ketemu tenant ini. Tempatnya cukup eye catching dengan warna kuningnya. Untuk area dine in bisa di meja sekitarnya.
1. Tuna Sambal Matah w/ Cheese
Pesan menu yang ini karena keliatannya cukup unik dan menarik. Aku pesan untuk take away dan dimakan pas udah dingin, jadi tekstur crepesnya udah lembek dan gak crispy lagi. Adonan basednya agak sedikit manis dan wangi vanilla, untungnya masih cocok dimakan dengan filling savoury mereka. Fillingnya menurutku cukup banyak, tapi rasa sambal matahnya sama sekali gak berasa, ketutupan sama saus sambal dan saus tomat mereka. Rasanya sebenarnya lumayan enak tapi karena pesananku sambal matah dan gak ada rasa matahnya sama sekali jadi menurunkan ekspektasiku sama makanannya.

Sesuai dengan profil mereka di IG, jadi steak mereka cukup friendly harganya, mulai dari 55K aja udah dapat seporsi steak lengkap dengan fries dan salad. Kesini pas jam makan siang dan untungnya udah reservasi sebeĺumnya karena ternyata tempatnya cukup ramai dan area dine in-nya gak luas. Konsepnya di sini semi open kitchen, jadi bisa liat proses penyajiannya lewat kaca kecil di area kitchen. Pelayanannya agak lama ya menurutku, mungkin karena lagi jam makan dan kondisi cukup ramai, jadi seperti keteteran gitu pelayannya.
1. Tenderloin 160gr (75K++)
Sepaket steak mereka udah include salad dan fries (kalau mau diganti mashed potato +5K). Pesan tenderloin mereka dengan tingkat kematangan well done dan saus mushroom. Menurutku dagingnya masih cukup juicy walaupun pilihnya yang tenderloin (tidak berlemak) dan welldone, rasa dagingnya tanpa sauce juga udah cukup enak sih, karena bumbunya cukup meresap walau agak hambar sedikit. Yang agak disayangkan adalah sausnya minim banget, cuma dikasih 1 cup kecil jadi makannya mesti diirit-irit, jadi rasa sausnya ini kurang menyatu dengan steaknya. Untuk saladnya dikasih sesame dressing, jadi tipenya lebih mirip Japanese salad gitu. Friesnya enak lah, masih garing dan rasanya asin gurih.

Pas awal mereka buka lagi di Indonesia udah penasaran pengen cobain, terakhir makan ini kayanya pas jaman SD jadi udah lupa gimana rasanya. Kesini sekitar jam 6 sore dan gak terlalu ramai untungnya jadi masih bisa dapat tempat duduk. Untuk tempatnya ternyata mereka gabung sama BK, jadi area seatingnya lebih luas.
1. New Orleans Spicy Chicken & Classic Chicken
Cobain 2 menu ayam mereka, yang spicy dan classic. Aku cukup suka sih dengan tekstur ayamnya, kulitnya crispy dan tipe dagingnya yang agak kering dan gak terlalu berlemak (jadi gak begitu juicy). Untuk yang classic rasanya gurih berbumbu, enak tapi gak special menurutku. Favoritku yang spicy sih, bumbunya tipe yang lengket dan sedikit berminyak dengan rasa pedas manis gurih, nilai plusnya lagi bumbunya meresap ke dalam dagingnya jadi gak hambar dagingnya. Yang ini rasanya cukup unik karena belum pernah ketemu di gerai lain. Cuma habis makan cukup bikin tangan agak pedas ya bumbunya, jadi mesti langsung cuci tangan setelah makan.
2. Cajun Fries
Pesan ini juga sebagai pelengkap dan ternyata rasanya enak. Friesnya sendiri udah berbumbu jadi rasanya gurih. Teksturnya garing di luar dan lembut bagian dalamnya.