UrsAndNic

Analogy ini adalah rebranding dari Michel’s Pattiserrie. Tempatnya cukup cozy, di lantai bawah hanya ada beberapa sofa sedangkan di lantai 2 untuk smoking area terlihat lebih spacious dan cozy. Jaman dulu saya suka dengan cake2 di Michel’s karena tidak terlalu mahal dan rasanya juga enak. Apalagi jaman redvelvet dan rainbow lagi hits dulu, saya bisa bolak balik CP untuk nyobain semua velvet cakenya, ada bluevelvet, green velvet, tarovelvet. Penasaran banget dengan rasa cakenya sekarang, tapi saya baru makan banyak sweet dessert di tempat lain, jadi pesan yang savory aja deh untuk cemal cemil.

Saya pesan : 
*Analogy big platter yang terdiri dari potato wedges, garlic cassava, spicy chicken wings dengan saus salsa dan dipping sauce yang mirip dengan asam manis. Semuanya enak, cocok untuk nyemil2 sore. 

* Éclair Hazelnut – nga tahan juga lihat sweet dessert ini. Eclairnya ok, hazelnut creamnya terasa mewah dan tidak terlalu manis, recommended. 

*Cappucino - kopinya enak, cukup bold dengan chocolatey taste. 

*Hot tea - peppermint tea dari Twinnings. 

*Croissant cheese, croissant cinnamon. Teksture croissantnya juga cukup bagus, empuk. Rasanya croissant cheesenya juga enak. Croissant cinnamonnya agak kurang berasa cinnamonnya dan tidak ada raisinnya jadi terasa ada yang kurang. 

Next time kalau ke sini lagi saya pasti akan mencoba cakes dan main coursenya.

Cafe ini terkenal dengan makan khas Belandanya. Tapi sekarang mereka berganti konsep dengan lebih memperbanyak menu makanan Indonesianya. Interiornya didominasi kayu dan ada sentuhan sedikit Belanda juga. Sangat terasa homey dan juga cozy. Beberapa waktu yang lalu saya dan 3 orang teman mencoba menu baru di De Mingle yaitu :

*Nasi Daun Bhinneka (200k++)  yang terdiri dari Nasi putih, ayam sambal matah, bakwan sayur, kering kentang, telur pindang, kacang panjang bumbu kuning, krupuk udang, lalapan. Nasi kekinian disajikan di atas daun pisang. Nasi putihnya pulen, enak, dan porsinya juga banyak. Ayam sambal matahnya ini adalah ayam fillet yang dibalut tepung dan digoreng. Sambal matahnya pedes dan enak, mantab banget. Tapi kelihatannya lebih seru kalau makan ayam goreng yang utuh deh, lebih greget. Bakwan sayurnya enak juga. Kering kentangnya pas banget, tidak berminyak, masih kriuk2, enak dan manisnya juga pas. Kacang panjang bumbu kuning, sayurnya fresh, bumbu kuningnya juga enak, tapi nga special banget juga. Overall ok juga untuk dinikmati beramai ramai 4 – 5 orang.
*De mingle Sweet treat (56k++) – Menu dessert khas Indonesia ini tampil dengan cantik yang terdiri dari : Klepon – kleponnya enak, gula merah yang di dalamnya juga enak; Wajik duren – wajik ketannya enak, saus durennya juga enak tidak terlalu terlalu bau duren; Pisang goreng garing  - enak juga pisangnya manis. Es cendol – tekstur cendolnya bagus, warna ijonya juga cukup natural. Rasa cendolnya juga pas manisnya dan legit, enak.
*De Dutch’s  Sweet Platter (56k++) – Menu dessert khas Belanda yang tampil dengan menarik. Menu ini terdiri dari : Poffertjes – saya kurang begitu suka karena terlalu padat dan menurut saya kurang keluar ciri khas Belandanya.  Apple Crumble – cukup enak, rasa cinamonnya sangat memperkaya rasa. Pannekoek – pancake khas Belanda ini berisi Nutella tektur pancakenya agak terlalu tebal tapi enak juga karena isian nutellanya berlimpah. Ice cream vanilla standar saja. Saya lebih suka menu Sweet treatnya.
*Wedang ronde (37k++) – enak banget nih. Air wedang jahenya dapet banget sensasi hangatnya. Manisnya pas. Wedang rondenya ada sekitar 4 buah, isian kacangnya juga generous dan enak. Recommended.
Saya pasti akan balik lagi untuk mencoba menu2 yang lainnya.

Resto ini belum lama buka di Menteng Huis lantai 2. Tempatnya tidak terlalu besar, ada smoking arenya juga. Pertama agak bingung mau pesan apa karena belum ada buku menunya dan kertas ordernya juga tulisannya kecil2. Menunya cukup banyak, ada aneka gorengan seperti pangsit,kulit ayam, siomay dll. Ada berbagai macam pilihan jenis bakso. Pilihan mie / bihun / kwetiaw dengan pilihan varian klasik dan special. Aneka menu Nasi seperti nasi goreng Jawa, nasi goreng Aceh, nasi ayam cabe ijo, dll. Dan sebagian besar Mie dan makanan yang di menu diracik / diramu dengan bumbu tradisional Indonesia. Pas lihat pesanan meja tetangga, ternyata tampilannya makanannya banyak yang menarik. Sayang banget deh buku menunya belum ada. Langsung saya lihat foto2 di IG dan pesan :

*Mie Titi (42k) - mie khas Ujung Pandang ini tampilannya berbeda dengan aslinya. Mienya dibagi 4, digoreng kering. Sayurannya disajikan terpisah. Sayangnya rasa mie ini tidak ada rasa khas Mie Titi sama sekali. Mienya kurang renyah, kuahnya kurang kental.Terasa seperti ifu mie biasa saja.
*Nasi telor tahu (34k) - nasinya digoreng dengan bumbu rempah yang cukup tasty, berbentuk mini tumpeng. Tahu telurnya fluffy seperti fuyung hay. Isi tahunya hanya sedikit, kebanyakan tepungnya.

Rasa tahu telornya ini biasa saja, tapi bumbu kacangnya enak.
*Siomay goreng (15k) - rasanya enak, tapi ukuran siomaynya kecil banget.
*Es podeng strawberry (27k) - tampilannya kekinian banget, di atas tray kayu dengan logo Umaramu dilengkapi dengan susu kental. Es podengnya enak, toppingnya potongan buah strawberry yang fresh dan crispy rice yang berwarna pink.Esnya lembut, tapi tidak cepat mencair juga. Recommended.
* Pangsit goreng 1/2 porsi 4 pcs (18k) - bentuk pangsitnya unik, penyajiaannya ditumpuk2.Disajikan dengan 2 macam saus, saus pedas dan asam manis. Pangsit gorengnya enak dan renyah.Dipping saucenya juga not bad.
Waktu saya makan di sini musik yang diputar keroncong tempo dulu, sebenarnya bagus tapi karena speakernya agak sember jadinya kurang enak didengar.
Untuk makanan yang saya pesan memang belum ada yang yummy banget.Tapi saya pasti akan balik lagi karena masih penasaran dengan menu2 lain seperti nasi rawon sapi dan varian mie specialnya.

Datang ke sini sekitar jam 9.15 malam, masih rame banget dan pas mau pesan minuman tidak ada orang yang standby. Semua lagi sibuk sih di pantry belakang. Seumur umur ke Starbucks manapun biasanya langsung dilayani tapi di sini kelihatan tidak sigap deh.Tapi mas2nya baik2 sih ya sudahlah. Outlet ini juga agak terlihat berantakan dan kotor. Pas saya mau cari tempat duduk ada satu meja yang ditaruh terbalik dibangku, saya pikir memang tidak bisa didudukin. Karena full nga ada pilihan deh duduk di situ. Jadi ilfil mau makan di meja yang ditaruh di bekas bokong orang hahaha...untung ada tetangga meja sebelah yang pulang...langsung pindah deh😄 Beli my all time fave Chai latte, quiches cheese regular, dan Hot chocolate. Chai tea lattenya tanpa gula saja sudah ok teh ini berasa ada rempahnya dan terasa juga efek menghangatkan badan.Quiches cheese juga enak.Hot chocolatenya juga enak. Cuma tempatnya berasa kurang nyaman aja dan service juga masih di bawah outlet yang lain.

Outlet Black Canyon ini buka 24 jam karena berada di area Hotel Ibis Budget Bldg Cikini.Tempatnya tanpa ac dan di sini semuanya smoking area.Meskipun tanpa ac kalau malam tidak begitu panas. Di bagian belakang, viewnya Cikini swimming pool.
Saya pesan :
*Mocha taste (38k) - disajikan dengan 1 shot jasmine tea katanya untuk menetralisir kopinya. Karena sudah malam sebenarnya saya mau pesan coffee yang mild tapi ternyata coffeenya masih terasa dominan juga dibandingkan coklat dan lattenya. Saya kurang begitu suka tastenya.
*Chamomile tea (25k) - tea di sini memakai brand Dilmah. Tidak ada yang special.
*Cream corn soup (23k) - cream corn soupnya ok lah not too bad, tidak berasa obat, kekentalan cream soupnya pas dan disajikan panas banget.Cocok untuk yang perlu soup yang panas2.
*Thai spaghetti bolognaise (44k) -

Stir fried spaghetti, minced beef, tomato sauce, chicken sausage, topping parmesan cheese. Rasanya agak unik karena memang menu ink fusion Thai. Enak nih, ada sedikit asam2 segar dari bumbu Thai, tapi masih lebih dominan bolognaise Italynya.
Servicenya lumayanlah mas2nya cukup sigap. Ada ac yang bocor sampai ceilingnya terlihat jamuran.Dan paling apes, suami kena tetesan acnya haduuh....stafnya langsung minta maaf katanya sudah sering dilaporkan ke Bldg maintenance tapi tidak ditanggapi. Kalau di sini untuk makanan ok boleh lah, tapi untuk ambiance untuk saya merasa agak kurang nyaman.

Cake shop favorit keluarga dari jaman tahun 70an nih. Salut banget karena masih eksis sampai saat ini dan masih tante Marthanya sendiri (sekarang berumur 76thn) yang membuat adonan kuenya.Tempatnya baru direnovasi, sekarang sudah lebih terlihat cantik, food displaynya juga lebih menarik

Beberapa waktu yang lalu revisit dan beli :
*Mocha Nougat (40k) – ini memang kue andalan di Martha cake dari jaman dulu. Sekarang kuenya juga masih tetap enak hanya kandungan rhumnya saja yang terasa lebih mild. Meskipun di cake yang kecil tapi nougat di cakenya juga generous banget.
*Cheese cake  (45k) – cheese cakenya lembut, cream cheesenya juga enak.Rasanya benar2 oldschool, saya suka
*Nastar cake (45k) – tampil dengan topping 1 nastar di atas cakenya. Rasanya juga enak. Pencinta nastar cake yang oldschool pasti akan suka. Saya suka juga tapi ini ukurannya kecil banget, kurang puas nih. Nastarnya juga lumayan enak. Dijual per toples seharga kalau nga salah 120k.
*Meses Roll (45k) – bolu coklat dengan. Ini rasanya coklat banget, recommended untuk pencinta coklat.
*Cheese stick (10k) – Dari dulu saya suka banget dengan cheese stick di sini karena bentuknya agak besar, padat dan renyah. Recommended.
*Pia kacang (10k) – Pianya tidak begitu tebal, agak keras, tapi paste kacangnya enak.
Pencinta nougat cake dan oldschool cakes harus banget nyobain cake legendaris ini.