Outlet Gelato Secrets di Como Park ini lucu banget! Warnanya didominasi pink dan hijau daun, dengan furniture dan lantai kayu, bikin ruangannya jadi lucu dan homy super. Pulang kantor melipir ke Como Park untuk makan eskrim bisa jadi hobi baru nih kalau gini. Menu eskrimnya gelato secrets banyak banget dan semua rasanya enak-enak jadi ga akan cepet bosen. Kalau yang nyari sesuatu yang seru bisa pesen rasa tempe-nya juga, tapi menurutku agak aneh sih, better stick ke rasa yang biasa aja.
Sudah agak lama tergoda mencoba Cyclo Coffee yang ada di sudut SCBD ini, dan akhirnya punya waktu juga untuk nyobain (di sela-sela meeting hari Sabtu). Tempatnya gaya Jaksel banget, ada di dalam bangunan kecil yang isinya makanan semua. Meskipun tidak besar, gaya interiornya cukup seru dan photogenic, dengan dekorasi sepeda sesuai dengan nama kafenya.
Aku cukup kaget menu makanannya ternyata cukup banyak, lebih banyak dari kafe kecil biasa. Lengkap sampai breakfast menu segala dan fotonya juga menarik semua. Karena lagi mau makan sapi, pilihan jatuh ke Cyclo Burger, dengan minuman Ice Cappuccino. Ice Cappucino-nya seger banget dan kopinya juga rasanya lumayan nendang. Mantap enaknya.
Kaget yang kedua karena burgernya enak banget melebihi ekspetasi. Karena cuma coffee shop kecil dan review di perkul juga semuanya soal kopinya, aku kira makanannya akan biasa aja, tapi ini surprisingly enak sesuai standar western resto Jaksel. Kejunya banyak, dagingnya empuk, bumbunya juga pas. Untuk rotinya biasa aja, ga empuk banget, tapi udah enak juga.
Overall tempat ini oke banget sih: pewe, enak makanannya, kenceng kopinya, di luar mall, dan kalau bosen bisa melipir ke toko-toko lainnya di dalem gedung yang sama.
Lagi ngidam sapi, dan kualitas leko untuk daging sapi-nya yang worth it dengan harganya sudah ga perlu dipertanyakan lagi. Aku pesen nasi goreng iga dan ice green tea yag dua-duanya enak, ngenyangin, dan bikin puas karena rasa sesuai ekspetasi. Daging sapinya empuk, nasi gorengnya asin gurih, dan ice green tea-nya fix seger banget dan ga terlalu manis. Servis juga bagus dan super helpful.
Menu-nya maxx coffee makin lama makin menarik dan rasanya juga makin enak. Ini aku nyobain yang Ice Manuka Honey Macchiatto, dan rasanya recommend banget, kopi + madu itu matching banget kok, dan madu bisa jadi pengganti gula supaya ga terlalu risiko diabetes. Suka deh sama menu ini, semoga menunya bisa dipertahankan jangan musiman aja.
Akhirnya sempet juga aku mencoba tempat dimsum baru di Kemang yang buka 24 jam. Kalau dari depan ruko, yang kelihatan cuma pintunya aja, trus harus naik ke atas baru ketemu restorannya.
Begitu sampai di atas, tempatnya ternyata cukup luas, dua lantai, dan interiornya fotogenik banget, serasa lagi di Hongkong jaman dulu. Menunya juga lucu, dibuat seperti artikel koran.
Kesan pertamaku pas lihat menunya adalah variasi dimsumnya ternyata ga terlalu banyak, cuma ada yang basic-basic aja. Aku akhirnya pilih semua menu wajib coba: siomay, hakau, charsiupau, lumpia kulit tahu. Overall ini semua rasanya enak-enak, lebih enak dari ekspetasiku. Empuk, gurih, kulit hakau-nya juga tipis. Cukup memuaskan deh untuk yang lagi ngidam dimsum.
Komenku cuma rasanya agak keasinan, dan hakau-nya pas disumpit langsung copot kulitnya.
Untuk servis sayangnya kurang oke. Pas aku dateng mejanya masih kotor belum dilap, padahal belum ada tamu lain, jadi pelayannya pada nganggur aja sebenernya. Cara melayani pesanan klien juga bisa ditingkatkan lagi.
Next masih tertarik untuk balik lagi cobain menu-menu lainnya seperti bakpau telur asin, cheongfan, dan susu kacang gula malaka-nya.
Menu yang dipesan: Hakau, Lumpia Kulit Tahu, Siomay, Charsiupau
Tertarik ke sini karena lihat foto-foto di ig interiornya oke banget, ada skylight di tengah-tengah atap jadi satu gedung masuk cahaya matahari. Ide interiornya oke dan beda nih dari kafe yang lain. Begitu sampai tempatnya emang cakep banget ga mengecewakan, dan luas bangettt ternyata, super banyak tempat duduknya. Lantai pertama tapi agak gelap, jadi aku duduk di lantai kedua.
Selain tempat-nya yang oke, First Crack juga menawarkan menu-menu yang seru, dengan temu utama makanan Indonesia diselingi beberapa menu western fusion. Aku akhirnya pilih menu spaghetti rawon karena penasaran. Spaghetti tapi bumbunya rawon trus dagingnya pake iga, gimana tuh rasanya? Untuk minumannya, karena mag lagi ga enak jadi akhirnya skip menu kopi dan pilih Belgian Chocolate Latte aja.
The spaghetti was surprisingly really good. Satu piring ini spaghetti dengan side dish tomat, daging sapi dipotong kecil-kecil, telur asin, toge, dan iga yang besar. Bumbu rawonnya ini kering ya jadi bukan spaghetti kuah, rasanya ternyata masih nyambung, ga aneh. Dipake-in telur asin dan toge juga masih nyambung. Jenius sih kokinya yang behasil ngecampur rasa ini. Untuk iga-nya dapetnya dagingnya cukup besar tapi sayang masih banyak minyaknya, kualitasnya kurang oke. Untung dapet tomat dan daging kecil-kecil juga jadi tetep oke side dish-nya.
Minuman Belgium Chocolate Latte-nya enak pake banget. Kentel abis chocolatenya, gelasnya cantik, dan manisnya passs. Kerasa banyakan coklat daripada susu-nya. Suka banget.
Oya, servis disini juga aku suka. Professional dan ramah. Meskipun agak susah ya manggilnya karena banyak tempat duduk yang mojok nyumpet, tapi mereka gercep begitu lihat dipanggil.
Pas pulang di kasir banyak godaan kue potong, dan akhirnya aku bawa pulang Avocado Mouse Cake yang juga enak dan lembut. Overall ini tempat yang buat hati senang dan cocok buat kumpul dengan temen.
Menu yang dipesan: Spaghetti rawon, Belgium Chocolate Latte, Avocado Mouse Cake
Ok akhirnya, akhirnya, kesampaian juga nih buat nyoba makanan hits Jakarta yang ngantrinya panjang banget: Boba Pan-nya Banban! Mumpung uda di sini aku sekalian juga deh coba menu minumannya yang Shizuoka Matcha Chizu.
Suapan pertama boba pan.....kok gini ya rasanya? Apa ekspetasi saya aja yang ketinggian karena ga ngerti ini enaknya dimanaaaaaa.... Yaudah roti tawar aja pakai krim keju yang semi cair dan agak buat enek, pake boba yang oke lah enak empuk bobanya, tapi gitu aja sihhh. Roti dikasi rasa aja ujung-ujungnya. Maaf ya buat suka banget, apa saya salah cabang dan harus coba yang di GI ya, karena kok mengecewakan rasanya.
Coba Shizuoka Matcha Chizu-nya juga super biasa banget, banyak merk minuman2 lain yang rasanya lebih cocok buat lidahku. Ini standar banget ya matcha pake keju udah gitu aja.
Untuk tempat duduknya ada di belakang counter, cukup banyak tersedia kursi tapi kursinya bukan yang tipe comfy jadi bukan untuk duduk lama-lama.
Menu yang dipesan: Boba Pan, Shizuoka matcha chizu
Baru tau ada ramen merk ini di Indonesia. Tempatnya cukup padat customer dan harganya affordable untuk ukuran mal. Karena sedang bosan makan ramen, aku akhirnya pesen Japanese chasiu pot rice yang pork (57k). Ini semacam nasi goreng dengan potongan daging yang disajikan dalam panci panas. Rasanya anget banget di tenggorokan. Enak.
Servis cukup helpful, meja bersih dan piring untuk sausnya juga dijaga tetap bersih dengan plastik, tapi dapur bagian belakang berantakan yaaa.
Temenku yang suka banget makan daging rekomen untuk kesini karena katanya dagingnya the best se-AYCE Jakarta. Pertama masuk kesini, kesannya adalah interiornya biasa banget, kurang sebanding dengan eksteriornya yang mencolok. Gayanya jepang banget tapi agak kuno ya, dan agak gelap. Kesan kedua, pilihan side-dishnya kurang banget variasi-nya, ga ada yang buat mupeng.
Tapi saya setuju untuk kualitas dagingnya the best. Yang aku coba menu yang paling murahnya US beef, dan ini aja udah enak banget. Dari tampangnya aja uda keliatan banget kualitas dagingnya, dan setelah dicoba juga wow mantep banget rasanya. Kualitas dagingnya jauhhh di atas AYCE lainnya yang pernah aku coba.
Untuk kuah-nya mungkin karena no MSG tapi menurutku rasa kuahnya biasa banget sih. Aku coba yang shabu-shabu dan yang sukiyaki, dua-duanya cenderung agak tawar, tapi enakan yang sukiyaki sedikit.
Desert-nya ada eskrim dan mochi. Mochinya wajib coba guys, enak bangettt. Kalau eskrim-nya enak tapi biasa aja.
Servis attentive, ramah, penjelasannya juga oke. No complain. Untuk harga ga nyampe 300 ribu menurutku sangat sebanding dengan kualitas daging yang didapat.
Tl;dr Kesimpulannya pecinta daging wajib melipir, tapi kalau yang diincer rasa kuahnya, disini kurang oke.
Mencoba ini saat bazaar di Pantai Mutiara. Awalnya aku ngeremehin karena cuma nasi pakai daging potong aja, tapi ternyata ini lebih enak dari dugaan! Aku pesen yang crispy pork, dagingnya dipotong kecil2, dibumbuin dan digoreng. Kesannya simple yah, tapi oke! Garing banget, trus sausnya juga enak jadi rasanya khas pas banget. Dagingnya juga ga bau dan potongan tipis rumput lautnya buat rasanya jadi makin asik. Quite a good meal.
