Agnes

Ini kafe letaknya di ujung jalan lurusan pintu masuk mobil. Seperti ruko-ruko pada sekitarnya, kafe ini mungil dan kapasitasnya sedikit.

Disambut dengan mas mas yang ramah, tersedia menu digital yang langsung dipesan di kasir. Saya pesan aglio olio dan brownies berry.

Menurut saya pasta mereka termasuk enak, well seasoned, matengnya oke, porsinya juga ngenyangin. Aglio olionya lumayan pedas. Sempat nyoba pasta Matah punya adek, ini lebih gurih dan lebih pedas sih.

Brownies Berry ini blended chocolate pakai sirup berry, rasanya kayak black forest. Enak juga kalau doyan manis.

Suka sama Hygge di Pluit, sekarang dia buka di BSD. Aku hepi
Sedihnya karena dosis kopi harian sudah terpenuhi jadi ga nyobain kopinya. Di sini pesan Nutella Frap dan Chicken Bacon Waffle aja.

Nutella Frap ini mirip milkshake sama nutella gitu, manis, tapi ga bikin eneg.
Untuk waffle bisa pilih bacon sapi/pork, saya pilih pork. Agak kurang suka sama keseluruhan dish ini, wafflenya kurang garing, chickennya kebanyakan tepung, baconnya keras banget dan hambar.

Overall untuk harga di sini memang agak overprice untuk food, kalau minuman cukup standard untuk kafe. Servicenya ramah2. Oke sih kalau ke sini lagi buat pake laptop atau sekedar ngumpul .

Berkali-kali kesini dan senang dengan makanan maupun pelayanannya. Kalau weekend selalu penuh jadi lebih baik reservasi dulu atau datang jam 11 waktu baru buka. Ada banyak menu yang belum dicoba dan keliatannya enak-enak.

Gamberi e Avocado: Platingnya rapi, warna hijaunya bikin adem mata dan pink udangnya mengundang selera. Udangnya manis, ada sedikit saus guacamole (avocado), minty, dan sedikit tangy. Disajikan di atas semacam kripik garing agak gurih. It's sooooo good! 

Untuk main course, saya dan suami pesan penne dan tagliatelle. Untuk tagliatelle agak sedikit overcooked jadi terasa lebih lembek, tapi untuk penne saya no complain.

Seperti biasa masih ada free water dan free bread!

Kafenya cukup besar walau letaknya di jalan yang agak sempit di area Kuningan-Setiabudi. Konsepnya industrial jadi didominasi warna hitam dan abu-abu dengan desain unik dan kece (IMO) bikin mata seneng liatnya. Ditambah lagi setelah diperhatikan, colokannya cukup banyak, jadi oke banget sih kalau mau remote working atau sekedar nongkrong aja di sini.

Pesenan saya:
Coffee Latte: No complain, kopinya enak dan panasnya pas, ga ada rasa gosong atau pahit asam yang ganggu. 
Cake (lupa namanya, something with Berry), ini katanya owner bikin sendiri, rasanya ga terlalu manis, asem segar dan nagih sebetulnya.
Paladino: Pasta dengan cream based dan samcan yang garing. Ini enak banget ya, rasanya gurih dan porsinya juga pas. Kekurangannya menurut gw cuma di pastanya yang kematengan dan terlalu lembek untuk selera gw.

Service di sini bagus, ramah dan paham menu juga promo-promo.

Karena konsep tempatnya udah banyak yang ngomongin jadi gw skip aja ya.
Buat solo diner emang enak banget konsepnya sih.
Gw pesan tantan ramen yang kuahnya ada rasa pedas. Rasa pedesnya enak, ga terlalu pedes sampai nutup rasa lainnya, gw pribadi sih cukup suka.
Pesan karaage juga buat side dish. Tipe karaagenya kecil-kecil, agak kebanyakan garam sih. 

Cafe ini ternyata pewe banget walau ga keliatan dari luar, ada buku-buku dan board games yang bisa dipinjam juga untuk nongkrong di sini. Makan di sini jam 9 malam, jadi kami tamu terakhir dan udah sepi banget.

Grilled Dory Lemon Butter with Mashed Potato, ini yang pertama datang dan wangi lemon butternya enak banget. Mashed Potatonya agak keasinan sedikit, tapi dua-duanya enak dan lembut. Recommended.
Smoked Salmon Cheese Omellete, pesanan suami. Ya agak beda sama gambar di menu sebenarnya, tapi dari segi rasa lumayan enak. Sayang omelletenya dibikin matang, lebih enak dibuat 3/4 matang jadi lebih creamy harusnya. Toastnya bener-bener roti tawar dipanggang dikasih margarin sih. IMHO mending cobain menu lain.

Tapi service di sini cukup baik dan ramah. Dikasih tau juga mesin EDC BCA lagi rusak jadi bisa siap2.

Satu lagi dari Imperial Grup! Grup ini kalau bikin restoran rasanya lumayan enak, menunya banyak, dan harganya terjangkau. Kalau Imperial Kitchen & Dimsum makanannya fokus di chinese food, Imperial Tables cenderung western.

Letaknya dekat sama Hero. Gampang di notice karena terang banget dan tempatnya cukup besar dengan dekor yang menarik. Pesanan saya cuma satu, Chicken Steak Monterey, ini dada ayam boneless yang dipanggang (atau pan seared?) yang kemudian atasnya dikasih topping ham dan keju, disajikan bersama fries dan mixed vegetables.
Secara keseluruhan, menu ini enak, fries dan mixed veg nya gurih dan empuk. Ayam grill juga ga alot, cuma begitu dingin jadi agak kering dan keras aja.

Pelayanan di sini biasa aja sih, ada yang ramah, ada yang jutek kayak belum makan.