Gregorius Bayu | ig: exploresto

Kedai ini ada di seberang Pasar Santai. Lokasinya memiliki tema natural dengan banyak furnitur bertemakan budaya indonesia, meskipun dari segi dekorasi dan bentuk bangunan bertemakan bangunan eropa masa lalu ... Hiasan dekorasinya bisa dibilang banyak.

Nyaman? Sejujurnya suasana sekitar membuatku nyaman untuk buka laptop. Apalagi tersedia banyak meja tinggi jafi makin terasa enak. Sayangnya beberapa kali nyari2 colokan ngga ada .. 😅

Untuk makanannya, aku cobain nasgor sambal roa. Rasanya enak dengan bumbu sambal roa yang meresap kuat kemana-mana sehingga rasa asli daging dan sayurannya bisa hilang tidak terasa gitu. A bit weird but I like it. Kualitas nasinya juga bagus. Untuk tehnya juga aku suka. Untuk sambosanya, penyajiannya cenderung terlalu panas tapi rasa isinya menurutku enak.

Overall, dengan pelayanan yang menurutku juga bagus. Sebenarnya tempat ini pas untuk dijadikan kafe serius untuk rapat atau nugas, untuk pertemuan bisnis bersama rekan bisnis. Namun, sedikit mengingatkan bahwa harga nasgornya itu 50k 😅 Selamat mencoba!

Voucher pergikuliner membawaku ke sini .. Hehe 😁 Tempatnya ada di sebuah ruko pinggir stasiun Haji Nawi. Tempatnya sebenarnya cenderung padat bin sempit, namun lantainya ada banyak jadi tempat duduknya banyak, santai

Terus kalau pendapatku mengenai tempatnya sebenarnya lantai 2 & 3 nya enak buat buka laptop, dan lantai 1 & 4 nya enak buat ngobrol sih. Sayangnya cat temboknya kurang rapi gitu ..

Mengenai konsumsi, dimulai dari yang kumakan dulu ya .. Yaitu kentang Kentangnya enak parah. Kentangnya empuk, dengan bumbu yang terasa kayak bumbu bbq bubuknya juga meresap ke kentangnya. Ditambah sambel saos jadi makin enak. Lalu minumannya ada es kopi gula aren yang kalo gula arennya dicampur es rasanya agak ilang. kalau nggak dicampur rasanya enak. Manis nyegerin bin creamy, tapi porsinya jadi lebih sedikit. Tapi aku suka banget ama konsep kopi kalengannya. Really out of the box. Untuk cappuccinonya, aku suka bentuk gelas dan latte artnya. Artsy banget. Rasanya not bad tapi porsinya bukan termasuk yg banyak.

Pelayanannya udah standar kafe biasa, kebersihannya juga. Ngga bersih2 amat sih sebenarnya. Wifinya ada tapi sayangnya ngga nyampe lantai 3. Hehe 😅

Overall, aku cobain area non-smokingnya, dan jujur, kalau lagi sepi itu pewe banget buat konsen ttg diri sendiri. Baca buku kek, buka laptop kek. Wah pewe bangett .. Selamat mencoba!

Beli ngedagging dan kali ini makan baring (eh bareng maksudnya ) di rumah temen. Aku beli yg varian rendang karena kata temenku rasanya enak.

Dan ternyata enak beneran gaiss Aku pernah bilang di ngedagging saat festival kuliner bahwa dagingnya itu kayak antara beef dan bakso, nah hal ini juga berlaku di daging yg ini. Malah jd mirip daging b2 sih tapi enakk .. Rasa rendangnya juga tidak mengecewakan. Menyatu dengan baik dengan dagingnya.

Kelemahannya sih paket sendiri yg isinya cuma nasi + daging + bumbu + pangsit ini terasa kurang ternyata bumbu pelengkapnya. Aku pernah nyobain paket nasi campur dan rasanya lebih baik dibandingkan ini.

Overall, jujur sih, setelah mencoba 2 cabang ngedagging jd semakin optimis bahwa brand ini jadi brand nasi beef yg paling pantas direkomendasikan saat ini. Selamat mencoba!

    Kafe ini berada di belakang rumah, ngab. Di depannya meskipun ada plangnya tapi dari depan akan terlihat seperti rumah kosong biasa. Meskipun ada plang "kafenya di halaman belakang" di depan, tapi jujur saja, di awal-awal aku merasa khawatir akan motorku sendiri karena ngga ada yg jagain. Untungnya hingga selesai nongkrong di sini motorku masih aman sih .. Wkwk
     Oke, tempatnya di belakang rumah, bisa dibilang merupakan tempat yang terbuka dan ada lapangannya juga. Cuma .. Sayangnya menurutku tempatnya nggak terlalu bersih sih. Ada debu, ada serangga, kucingnya juga BAB sembarangan pas aku di sana. 
       Tapi yg menurutku lebih kurang itu pelayanannya, sih. Aku menunggu sejam lebih untuk menu makanannya dan setengah jam untuk menu kopinya. Ya untungnya waktu itu aku bawa temen jadinya aman2 aja nunggu selama itu .. wkwk (dan suasananya yang juga enak jadi elemen pendukung lainnya). Oiya, terus aku sebenarnya merasa pelayanannya terlalu self service gitu dan interaksi antara pelayan dan konsumennya kurang. Memang sih bagus juga mengandalkan teknologi tapi aku pribadi kurang suka .. 
        Untungnya, pas makanannya dan minumannya sampai, keduanya tidak mengecewakan. Tapi bukan yang bikin aku berkata "wow" juga sih .. Hot Vanilla Lattenya enak. Vanillanya lebih terasa dibanding Latte(kopi)-nya. Tapi nggak yang "menghilangkan" rasa kopinya, kok. Masih terasa. Lalu untuk Udon yang kumakan aku tidak pesan yang creamy ataupun yang pedas, tapi yang biasa. Nah ini, menurutku bumbunya kurang masuk ke mienya sehingga rasa mienya agak-agak tawar gitu, tapi rasa kuahnya sih terasa dan rasanya mirip-mirip rumput laut. Terus ayamnya terlalu asin. Yang terakhir, ice chocolatenya enak. Seger, creamy, chocolaty. Mantap.
         Overall, sebagai tempat nongkrong menurutku ini lumayan cozy sih. Suasana belakang rumahnya membawakan sensasi baru di luar sensasi perkotaan yang membuat pengunjung akan merasa nyaman. Andaikan tempatnya lebih bersih dan interaksinya ditingkatkan, tempat ini akan jadi tempat yang lebih baik lagi .. Selamat mencoba!