Ana Farkhana

Untuk menuju ke sini lumayan disasarin maps karena niatnya lewat jalan pintas tapi ternyata jalannya masuk gang sempit dan nanjak. Tapi tembusnya pas di belakang banget tempat ini. Bangunanya emang antik banget. Berkonsep culture banget. Kalau aku nilang sih ini kaya semacam campuram model bangunan pura. Bangunanya luas tapi yang digunakan hanya di bagian depannya saja. Nggak tau yang belakang rumah atau gimana. Temoat duduknya indoor ada di halaman. Aku pesen iced soerabian, berry temptation dan croisant. Nah yang iced soerabian itu signaturenya dari sini. Untuk berry temptation dibuat dengan menggunakan perasan buah strawberry gitu. Cukup asyik buat nongkrong di sini sore sore

Ke sini pas kebetulan lagi PSBB proposional Kota Bandung. Jadi jam 8 udah ditutup. Sedangkan aku sampai sini jam 7 lebih 15 menit. Untuk penyajian makanannya lumayan lama juga. Aku pesen tomyam stamina ramen dan echa ramen. Semua menu yang kupesan ini menggunakan kaldu jamur. Rasanya enak dan kenyang meski penyajiannya cukup lama.

Di sini nih ngopi berasa di serambi rumah. Jadi tempat ini awalnya memang rumah dengan halaman samping yang sangat luas. Pas begitu masuk dari depan mah nggak kelihatan, karena halaman depan rumah nggak luas, tapi begitu ke samping, luas banget. Nah untuk bar kopinya ada di depan. terus untuk tempat duduknya ada di serambi samping rumah. Aku pesen signaturnya yang cold choco dan sweet cold white. Mejanya meja bundar, tapi nggak terlalu lebar, jadi kalau buat nugas ya nggak bisa rame-rame. Paling cuman bisa nugas buat sendiri dan colokannya cuman ada 2 biji. 

Setelah 2 tahun lalu nyobain yang gyu-gyu, kali ini aku mampir ke rooftopnya. Rooftopnya ini dibuat sedemikian rupa untuk cafe ala Jepang. Jadi di dalamnya banyak pohon sakura artifisial. Ornamen-ornamen di dalamnya juga Jeoang banget. Sebenarnya yang Gyu Gyu juga konsep interiornya juga Jepang banget. Oh ya di tempat ini bisa sewa kimono lhoh. Aku memesan Rhunilla Coffee, Rhummel Coffee, Daigaku Imo.
Untuk kopinya ada essence rum, jadi halal untuk dikonsumsi. Daigaku imo adalah ubi manis. 
Cocoknya kalau ke tempat ini adalah sore-sore. Karena bisa lihat pemandangan perbukitan Bandung di utara sana. Oh ya untuk harganya tergolong murah lhoh. 

Sudah beberapa bulan lewat dari opening, aku baru sempet ke tempat ini. Tempatnya ada di belakang kawasan Orofi. Terdiri dari 4 lantai. Dan itu sangat ramai sekali semuanya pinuh. Lantai pertama adalah tempat tiket dan penukaran voucher. Lantai kedua dan ketiga restonya. Lantai paling atas itu rooftop yang ada bangunan mercusuarnya. Ternyata tempat ini satu managemen dengan dago bakery. HTM nya kalau weekend 25.000,sedangkan weekday 20.000.
Voucher HTMnya bisa dituker dengan bakery dan cemilan. Tapi sayangnya untuk aneka kuenya rata-rata sudah habis. Kebetulan aku ke sana sore hari. Jika harga yang kita ambil melebihi harga kuenya maka kita akan kena biaya pembayaran lagi.
Untuk restonya aku memilih di lantai 2. Di lantai dua areanya seperti balkon dan ada ujung kapal. Yang bagian lantai 3 indoor ada kacanya gitu.
Untuk menu makanan dan minuman ternyata ada sedikit perbedaan menu.
Aku memesan minuman grass jely brown sugar karena katanya minuman yang paling rekomended kata waiternya ini. Tapi ternyata rasanya sama aja dengan es cincau lainnya. Aku juga memesan cireng. Lumayan enak sih. Kemudian pesen ayam taliwang. Yang enak sambelnya aja. Nah terus aku pesan juga vietnam drip, tapi ternyata penyajiannya tidak seperti vietnam drip. 

Setelah selesai makan, aku menuju paling atas sendiri.
Memang bagus sih pemandangannya, apalagi aku paling suka city view gitu.
Sebenarnya kalau mau ke sini,m tanpa makan pun nggak masalah. Cukup dengan membayar tiket dan langsung menuju lantai atas. 
Oh ya untuk penukaran voucher hanya bisa dilayani sesudah kalian masuk ke atas ya