Ana Farkhana

Ngincer nyobain tempat ini sudah lama. Tapi baru sempet terealisasi sekarang. Tempatnya kecil. Dari luar pun terlihat kecil. cuman pernah lihat di video sosmed aku pikir luasan. Begitu masuk spacenya memang kecil, tempat duduknya lumayan ada beberapa. Di luar juga disediakan di terasnya. Interiornya mengusung tema yang unik. Tersedia beberapa buku bacaan, dan hiasan kaset kaset tape jadul. Ada beberapa foto dan semacam tempelan tempelan kertas isi tulisan maupun lukisan. 
Aku memesan es binar kopi dan matcha ichigo. Es binar kopi itu perpaduan ekspreso sama lupa satu lagi. Paitnya strong. Untuk matcha ichigonya juga menurutku aneh rasanya. Lumayan lama nongkrong di sini. Cuman memang nggak ada toilet. Jika ingin ke toilet bisa ke FO sampingnya

Tempat ini minimalis tapi nyaman banget. Dekorasinya lucu, nuansa serba putih. Ada area indoor dan outdoor. Aku pesan beetroot latte, perpaduan buah bit dan latte. Rasanya ya buah banget. Tapi agak kurang manis. Menunya di sini lucu2 bertema jepang-jepang gitu. Selain pesen beetroot, aku juga pesen kentang sama kue-kuenya. Kuenya enak. 

Tempat ini dulunya ada di Dago bawah. Tapi sekarang ternyata pindah ke sini. Ada di daerah Pakar Kulon, tapi nggak jauh juga jadi jalan utama terusan Dago-Cigadung. Tempatnya luas banget, halaman parkirnya juga luas. Hanya saja masih berantakan. Banyak ilalang-ilalanhg. Jadi pas masuk ke sini aku seperti masuk ke pekarangan orang. Areanya ada indoor dan outdoor. Untuk yng indoor hanay ada bebebrapa tempat duduk. Kalau untuk yang outdoor ada lagi di seberang jalan. Berada di bawah pepohonan nan rindang di pinggiran danau. Untung sore ini nggak hujan. Area outdoornya lumayan luas. Aku pesan hot milk tea dan beberapa cemilan seperti otak-otak, kentang, gehu. Tapi untuk otak-otak ikannya akau nggak terlalu suka.  

Ngopi lagi yuk. Kali ibi di Serantau Coffee X Space. Tempatnya ada di Jl. Nanas. Kalau dari Ahmad Yani masuknya dri jalan ke komplek seberang Plaza IBCC. Tempatnya memang di area komplek rumah Awalnya ragu apa bener ini nggak salah jalan. Kedai kopinya pun memang bekas rumah juga. Tempatnya luas, tapi agak remang-remang kalau malam karena settingan lampunya. Tempatnya ada indoor atau outdoor. tapi di sini nggak AC. Karena pintunya pun dibuka lebar. Aku memesan tolate, Tolate itu taro latte. Seperti biasa ya taro mulu yang dipesan. Selain taro, aku juga pesen roti bakar. Harga di tempat ini masih standar kedai kopi. Tempanya ramai pengunjung, Dengan konsep working space sbnrnya bisa buat belajar atau kerja bareng di sini, hanya saja terllau berisik, Terus kursi yang buat barengan dan besar hanya beberapa saja. 

Nyari nyari es cendol elizabeth yang ORI Itu dimana, setelah sekian waktu, nanya2 ke temen juga kagak tau, taunya mang cendol elizabeth yang pakai gerobak tea, akhirnya nemulah di sini. Aku baca2 juga asal muasal es cendol elizabeth ini berdiri hingga menjadi legendaris. Aku ke sini sekitar jam 9 pagi. Pagi -pagi sudah minum es? Sekalian satu jalan karena mau ke Ciwidey. Dari rumah aku ke daerah sini itu lumayanlah jaraknya. Aku pesen es cendol saja. BIsa pakai nangka sama alpukat. Pas nguyah cendolnya-aku merasa Beda. Emang beda rasanya dari cendol cendol lain. Ini enak dan khas. Jadi wajar kalau jadi legend. Harganya pun suer murah meriah. Dengan 5000 saja.