Claudia @grownnotborn.id

Lunch disini yang letaknya di Sampoerna Strategic Square. Gue nyoba yang executive set teppanyaki, seperti set biasa sudah dapat appetizer sampai dengan dessert. Untuk appetizernya pertama dikasih 4 mangkok kecil-kecil yang berisi 1 ekor udang, abalone, acar, dan bambu, untuk taste sih oke juga udang dan abalonenya ngga amis, bambunya juga gue sukaa. Berikutnya ada, sup yang disajikan di wadah yang mirip teko mungil, ada beberapa potong jamur dan udang di dalamnya, oke juga sih karena berasa kaldunya. Next, masih dapat juga salad, sayurnya fresh dan dressingnya juga lumayan. Akhirnya dateng juga si main course yaitu, king prawn dan wagyu beef, daging dari si king prawn ini enak dan segar, tapi untuk beefnya sih gue cukup kecewa, gue minta kematangannya medium, tapi dagingnya alot, agak susah digigit. Selain itu, dipiring masih ada sayur dan roti baguette yang di atasnya ada daging plus saus bolognaise, wah ini sih enak banget, gue suka sekalee sayangnya cuman dikit. Untuk dessert, dikasih buah, buah naga merah, jeruk, dan kiwi. Minumnya gue pesen orange juice, fresh!


Konsepnya bagus, jadi kita makan diruangan private, kurang lebih bisa di isi lima orang. Ada chefnya juga yang masak langsung di depan meja kita, tapi jaraknya agak susah buat kita liatin dia masak. Pelayanannya bagus, ramah dan informatif. Dari segi harga cukup berlebihan sih. 

Kesini karena penasaran sama croissantnya, apalagi satu group dengan cacaote, jadi gue pikir pasti pastrynya ok punya. Waktu gue dateng kebetulan tempatnya lagi penuh jadi duduknya dapet yang di bar deh. Banyak banget pilihan croissantnya mulai dari yang manis sampai asin. Yang gue pesen pertama ada salted egg, pas dipotong isinya meleleh dan fillingnya cukup banyak, croissantnya juga matangnya pas, ngga terlalu garing. Saus salted egg nya menurut gue biasa aja, agak cair, sedikit manis, dan kurang bold, ngga yang bikin nagih gt sih. Nah berikutnya yang martabak, ini mantaf sihh. Kayak lagi makan martabak yang coklat kacang keju susu, cuma bedanya pakai croissant. Iced lychee tea nya ok, ngga kemanisan. Servicenya bagus, staff nya ramah dan cepat dalam menyajikan pesanan. Masih mau balik lagi sih buat cobain croissant yang rhum, cheesecake, choco lava, dan semuanya dehh 

Lagi random pengen makan mie aceh dan keingetan beberapa temen gue sempat ngerekomendasiin Mie Aceh Jaly Jaly. Gue pesan mie aceh spesial yang rebus dan tumis. Porsinya ngga besar sih tapi rasanya enak, kematangan mie nya pas, kuahnya juga gurih rempah2 bukan yang gurih msg doang, plus dapat 5 ekor udang berukuran sedang. Gue lebih demen yang tumis karena kuahnya lebih medok, wangi ebi banget mungkin juga karena yang tumis kuahnya lebih sedikit sehingga lebih berasa. Ngga lupa pesan roti cane kuah kari, canenya biasa aja, banyak bagian yang masih tebal jadi berasa terigunya banget, kuahnya so so. Teh tariknya standard, tapi disajiinnya cukup seru karena sampai berbusa dan luber keluar gelasnya haha. Ini baru kali kedua gue makan mie aceh dan sejak ini jadi cukup penasaran untuk cobain mie aceh lainnya 

Kesini pas Jumat malam, hampir full, rame bangetbanget. Mau pesan cocktail kesukaan gue dan lihat di menu engga ada, tapi ditulis classic cocktail are available on request, yay! Untuk mempersingkat menu sepertinya, kalau menu yang dulu kan bener-bener full tulisan kecil-kecil, sekarang menunya lebih simple. Gue order white russian, kopinya yang emang samar-samar makin samar karena es batunya kebanyakan dan bikin jadi ngga milky/creamy, gue nambah extra shot kahlua untuk dicampur. Snacknya pilih nachos, nah ini enakk, nachosnya fresh baru digoreng bukan nachos bungkusan aka chiki-chikian, saus cocolnya dipisah, ada 3 yaitu mayo-salsa sauce-meat. Ambiencenya sih okee, ada live music yang singernya menghibur, toiletnya cukup bersih karena ada staff yang sering bersihin, fyi toiletnya campur cowo cewe.

Jadi waktu itu gue lagi super ngga enak badan plus ga napsu makan apa pun, tapi dipaksa makan, eh terus keingetan sama review di perkul ada yang bilang ini 'seger di badan'. Hahaha. Mumpung gue doyan kuah dan rempah-rempah mari lah dicoba. Malam minggu, rame banget, gue WL nunggu 2 nama, dari awal masuk aja udah kecium wangi rempah-rempah yang hangat, agak nusuk dihidung sih tapi gue suka. Kuahnya pilih yang half half, cooling broth dan spicy broth, yang cooling kaldunya nampol, yang spicy berasa banget rempah-rempahnya. Kuahnya bisa minta nambah, tapi untuk yang spicy broth hanya akan disiram soup dari cooling broth saja (no worries, rempah-rempah yang ada bakal masih berasa kok, meskipun ngga sepekat awal). Sayur dan tambahannya gue pakai xiao pak choi dan chinese tofu. Untuk dagingnya pesan yang selected lamb and beef platter, beefnya empuk dan yang lamb juga oke kok gue suka-suka aja, baunya masih wajar. Overall sih ini perdana gue makan rebus-rebusan kayak gini dan cucok banget-banget deh sama selera gue 

Setelah puas sama Magal yang di Senopati jadi penasaran deh sama yang di PIK, gue sempet nanya sama atau engga sama yang di Senopati, staffnya bilang kalau beda, ngomongnya agak ragu gitu sih. Di kertas pembungkus sumpit ada cabang Magal lainnya, tapi yang di Senopati ngga disebutin. Oke, masih misteri. Gue dateng berdua dan pesan yang pork combo. Tapi dapatnya ngga lengkap karena waktu itu pork skirt meat lagi kosong, jadi ganti dengan yang lainnya. Secara keseluruhan dagingnya sih memuaskan, marinated meatnya enakk, well seasoned deh. Pork bellynya juga oke. Dagingnya empuk-empuk kok. Dapat beberapa potong udang segar, sosis, dan jamur untuk digrill. Oh iya selain itu juga dapat sushi with boneless short ribs, enak kok untuk tastenya gurih. Paket yang ini pas banget sih dimakan berdua pas lagi lapar, kenyaaaang!

Gue makan malam disini, pas weekday jadi ngga terlalu ramai dan tempatnya juga luas. Lucu juga ya sistemnya yang langsung samperin booth yang kita mau pesan. Gue cobain rosti with homemade sausage, udah lama penasaran sama rosti disini, yang ternyata gue kurang doyan karena rasanya biasa aja, ya cuma rasa kentang aja sih. Sosisnya standard, ngga berkesan, tapi paling tidak ngga berbau dagingnya. Buat harga menu yang satu ini agak mahal ya, rosti dan sosis 102k (excl tax). Roasted chicken with baked potato, ayamnya empuk bumbunya pas, kentangnya enakk, krim di atasnya bikin nikmat sih, semacam campuran cream cheese dan sour cream gitu. Meski pun kunjungan perdana gue ini kurang memuaskan tapi masih berniat balik lagi untuk cobain stall lainnya sih.

Kepo banget sama sate kulit disini, akhirnya gue cobain sendiri, pesan sate kulit bakar, sate kulit goreng, tahu&tempe goreng, kulit bakarnya sih yang super mantap, gurih manis gitu. Nasi uduknya lumayan, beraroma. Sambalnya minta yang pedas, tapi ngga teralu pedas sih jatohnya. Gue kesini pas jam makan siang dan penuh, tempatnya meskipun ngga ada AC tapi lumayan juga kok. Balik lagi ini mah..