Fannie Huang||IG:@fiehuang

Mesen Thai tea disini melalui Grab Kitchen terdekat dari rumahku & rasanya jauh lebih enak dari ekspektasiku.

Harga 1 gelas large cuma 11.500 aja & sejujurnya aku ga berekspektasi tinggi. Ternyata rasanya enak. Thai tea nya nggak manis berlebih, namun rasa Thai tea nya tetap terasa.

Salah satu sepupu pernah ngasih Thai tea yang dibeli di Thailand dan rasanya mirip kayak Thai tea ini.

Bahkan nyokap yg ga suka Thai Tea pun langsung suka sama Thai tea ini setelah coba punyaku dan endingnya kita order lagi 2 gelas.

Awalnya berniat beli minuman teh di kantin Untar. Berhubung nggak nemu, akhirnya nyobain americano disini.

Alu request no sugar dan rasa kopi nya cukup strong menurutku. Rasanya nggak terlalu pahit dan nggak terlalu asam juga. Kebetulan aku kurang suka Arabica yg terlalu asam dan aku suka kopi disini.

Harga segelas juga cukup terjangkau. Cuma 12k yang iced.

Recommended bwt ngopi murah di untar, nih.

Kemarin malam berkesempatan untuk mencoba restoran yang terletak di Lt. 46 The Plaza bareng beberapa foodies lainnya untuk menghadiri undangan VVIP Perkul.

Ambience nya terkesan mewah & terdapat view pemandangan kota yang terlihat dari jendela kaca besar dari tempat duduk kami.

Buat yang muslim, disini juga disediakan sajadah, mukena & tempat sholat yang disediakan di area private room meskipun disini nggak ada musholla.

Untuk pelayanan di restoran ini juga sebetulnya sangat baik. Pelayan sangat ramah dan responsif. Satu-satunya kekurangan, dessert disajikan dalam waktu lebih dari 20 menit setelah kami semua selesai menikmati main course. Beberapa dari foodies lainnya bahkan juga merasakan hal yg sama.

Aku coba :

1. Welcome Bread

Sumpah ga nyangka welcome bread bakal seenak ini. Roti nya merupakan roti ala Eropa, tapi roti nya empuk dengan pinggiran yang renyah dan rasa gurihnya meresap sampai ke dalam roti.

Sejujurnya, aku kurang suka roti ala Eropa karena yang pernah kucoba selama ini cenderung keras. Dan opiniku terhadap roti European style berubah seketika setelah mencoba roti ini.

Selain itu juga disediakan truffle butter yang gurih.

2. Zuppa Porcini (IDR 90k)

Sup nya super lezat menurutku. Tingkat kekentalan nya pas dan tekstur nya cukup smooth menurutku, maksudku nggak ada potongan-potongan jamur namun rasa jamur nya tetap terasa.

Selain itu truffle oil nya juga sangat wangi dan bahkan terasa di sup nya, bukan sekadar aroma nya yang tercium. Sejujurnya jarang menemukan resto yang menghidangkan truffle oil yang bahkan terasa di hidangannya.

Selain itu porsi sup nya juga cukup besar dan mengenyangkan. Roti kering nya juga renyah namun sama sekali nggak alot. Sangat recommendef untuk dicoba.

3. Taconelli Pasta with Pink Crab Sauce

Tekstur pasta nya pas menurutku, nggak terlalu lembek namun juga nggak alot.

Saus nya terasa creamy dan terdapat potongan daging crab yang cukup segar.

Overall pasta nya cukup lezat sekalipun sebenarnya aku nggak terlalu suka crab.

4. Rib Eye Steak (Australian 200 gram, IDR 230k)

Tingkat kematangan steak yang disajikan dari resto medium well, tapi kalau mau mengubah bisa request sendiri sih.

Steak nya cukup empuk dan daging nya juicy. Saus mushroom nya juga gurih dengan tingkat kekentalan yang pas, nggak terlalu cair ataupun hambar.

Mashed potato nya pun tertumbuk secara merata dan rasanya juga cukup gurih.

Sedangkan sayur nya juga cukup fresh

5. Gelato (IDR 40k)

Jarang banget nemuin gelato yang rasanya nggak terlalu manis.

Gelato disajikan dengan biscuit crumble yang renyah dan gelato nya nggak terlalu manis dan tidak meninggalkan after taste yang kurang nyaman di mulut.

Bakmi Loncat merupakan salah satu bakmi yang udah buka cukup lama di kawasan petak sembilan.

Yang aku coba :

1. Bakmi Suikiaw (25k)

Awalnya berniat memesan bakmi pangsit & somehow mas nya salah pesan, jadinya malah pesan bakmi suikiaw.

Tapi ga masalah karena memang kepengen nyoba suikiaw nya yang katanya enak.

Tekstur bakmi nya sendiri berbentuk pipih dan kecil dengan tingkat kematangan yang pas. Sedangkan rasa bakmi nya sendiri merupakan perpaduan antara rasa manis dan gurih.

Satu hal yang aku salut dari bakmi ini, tekstur bakmi nya sama sekali nggak kering dan rasanya tetap gurih sekalipun aku take away dan jarak dari rumah ke bakmi ini lebih dari 10 menit.

Babi nya pun sama sekali nggak bau dan rasanya juga manis.

Dan suikiaw nya memang beneran enak sesuai review. Daging nya padat dan udang nya pun terasa fresh. Selain itu kulit nya juga lembut dan ga alot sama sekali.

Suikiaw nya harus banget dicoba, nih.

2. Bakmi Ayam (IDR 20k)

Rasanya sama dengan bakmi babi. Beda nya ayam nya menggunakan ayam rebus yang tekstur nya padat namun nggak sampai alot.

Kuah nya sendiri juga cukup terasa kaldu nya, namun nggak terlalu strong dan tampaknya MSG nya pun nggak berlebih karena nggak bikin super haus sesudahnya

Porsi mi nya juga super mengenyangkan btw.

3. Bakso Goreng (IDR 8k)

Bakso goreng nya enai banget. Ukuran nya juga super besar dan 2x ukuran bakso di tempat lain.

Selain itu bakso nya juga renyah dan nggak berminyak. Tingkat kekenyalan nya juga pas dan daging nga sama sekali nggak berbau amis. Perpaduan antara tepung dan daging nya pun pas.

Mencoba Philly Cheese Steak via ojol & puas banget sama harga, rasa & porsi nya. Harga seporsi Philly Cheese Steak nya cuma 45k aja, tapi porsi nya ngenyangin banget.

Roti nya manis dan lembut dengan isian daging sapi lembaran yang dimasak hingga empuk dan berwarna kecoklatan + bawang bombay dan saus keju yang banyak.

Secara keseluruhan, rasanya cenderung manis dari bawang bombay nya, namun juga asin dari saus keju nya. Kalau kalian ga suka terlalu manis, bisa ditambah saus sambal juga, guys.

Sejujurnya ini salah satu restoran Mi Aceh yang sangat under rated menurutku.

Sebelum mencoba mi Aceh di sini, aku udah mencoba mi goreng Aceh di 2 restoran berbeda, bahkan yang rating nya di atas 3 dan semuanya sangat kurang dari segi rasa menurutku. Bahkan aku sampai nggak bisa menghabiskan saking parahnya (padahal aku tipe yang berusaha habisin makanan karena sayang) sampai aku berpikir kalau rasa mi Aceh memang begitu dan aku memang kurang cocok dengan rasanya.

Saking penasaran, aku bahkan sampai bertanya ke line square kuliner dan ternyata mi goreng Aceh yang seharusnya memang kering, bukan lembek dan basah seperti yang kucoba di 2 resto sebelumnya.

Yang aku coba :

1. Mi Goreng Aceh Udang

Mi ini memiliki tekstur kering dan tingkat kematangan mi nya pun pas sehingga mendekati mi goreng Aceh yang sesungguhnya.

Rempah-rempah nya pun berasa dan rasanya cenderung gurih. Selain itu udang nya juga cukup segar dan porsi nya pun ngenyangin.

So far, ini mi goreng Aceh terenak yang pernah kucoba.

2. Martabak Telur Aceh

Sebenarnya martabak telur Aceh ini memiliki rasa yang sama dengan telur dadar tanpa kulit martabak seperti martabak telur pada umumnya.

Namun telur disini nggak berminyak sama sekali dan rasa bawang nya pun cukup kuat.

Rasanya semakin lezat kalau dimakan pakai saus tomat.

Mampir ke Chir-Chir bareng temen & penasaran banget sama Honey Butter Chicken nya. Sayangnya not available walaupun udah pergi ke 2 cabang.

Pelayanan di resto ini cukup responsif & ramah sekalipun kita pakai promo buy 1 get 1 dari salah 1 aplikasi. Bahkan kita nggak diharuskan datang ke kasir.

Kita nyobain :

1. Tteokpokki & Cheese (IDR 69k)

Sebenarnya sih rasanya enak. Cheese nya cukup terasa dan gurih. Kuah nya pun creamy dan lezat.

Sayangnya tteokpoki nya over cooked menurutku. Beberapa tteokpoki yang kudapati bahkan sudah lembek sehingga langsung hancur dalam sekali gigit. Tekstur kenyal khas tteokpoki bahkan sudah tidak terasa lagi.

Seandainya tteokpoki nya nggak overcooked bakal lebih enak, nih.

2. Chir Chir Mi Chir (IDR 89k)

Yummy banget nih. Tekstur nya creamy dan cheese nya super berasa. Saus nya lebih cair ketimbang tteokpoki sih, tapi tetap enak. Selain itu saus nya juga sama sekali ga pelit, nih.

Pasta nya menggunakan jenis spaghetti dan tingkat kematangan nya al dente. Lalu ada juga tomat ceri yang terasa manis dan segar.

Sedangkan ayam nya empuk dengan saus keju yang neresap sehingga terasa creamy, asin dan gurih.

3. Summer Strawberry Tea (IDR 25k)

Sayangnya aku sama sekali nggak foto karena ini minuman temenku yang kucoba sedikit. Tapi rasanya beneran enak.

Minuman Strawberry nya terasa segar dan tingkat kemanisan nya pas. Lalu strawberry nys juga cukup terasa, tampaknya memakai strawberry sungguhan.

Lumayan sering mampir ke Starbuck CL karena ini cabang yang paling deket sama kampus. Kebetulan pagi ini aku mampir buat pake promo birthday khusus pengguna Starbucks Card dan pelayanan super duper ramah sekalipun aku make promo.

Sekarang di Starbucks udah nggak ada promo 50% minuman untuk pembelian makanan lagi. Tapi promo nya free Starbucks cake dengan 3 pilihan rasa dan aku pilih yang choco banana. Dan barista nya juga super informatif dan bahkan nginfoin aku kalau ada diskon 50% beverages untuk pembelian diatas 50k walaupun aku sama sekali ga tau.

Yang kupesen :

1. Smoked Beef Quiche (IDR 36k)

As usual, aku mesen menu ini kalau lagi pengen makan yang asin di Starbucks. Dari semua makanan di Starbucks, ini merupakan menu terfavoritku.

Pinggiran quiche nya cukup renyah, namun telur di bagian tengah nya terasa lembut dan sama sekali tidak berbau amis telur. 

Selain itu rasa cheese nya juga berasa banget dan potongan smoked beef nya juga banyak. Tbh, aku jadi suka sama quiche sejak pertama kali nyoba menu ini di Stabucks.

2. Choco Banana Cake

Kue ini merupakan bolu coklat dengan krim pisang. Krim pisang nya cukup enak dengan bolu coklat yang cukup moist.

3. Triple Mocha Venti Size (IDR 65k)

Ini merupakan menu terbaru Starbucks yang kupesan, yakni minuman moccha dengan whipped cream dan saus coklat.

Kalau kalian ga terlalu suka manis, sebaiknya request half sugar karena menurutku udah manis sekalipun aku request half.