Fannie Huang||IG:@fiehuang

To The Bone merupakan kafe baru yang beroperasi di kawasan Grogol. Di sini juga menyediakan seating area di bagian luar.

Untuk menu yang tersedia ada 2, yakni Short Ribs (IDR 80k) & Chicken (IDR 55k). Rotinya pun freshly baked dari Origin Bakery. Pilihan roti panininya ada original, black sesame seed, multiseed, foccacia & parmesan.

Selain itu di sini juga menjual side dish berupa french fries. Sedangkan untuk minumannya ada menu caffeine dan non caffeine.

Aku mencoba :

1. Short Ribs Panini (IDR 80k)

Aku mencoba short ribs panini dengan multiseed. Rotimya padat, namun nggak alot sama sekali dengan biji-bijian yang kaya serat dan sehat.

Yang aku suka dari restoran ini, penyajian makanan sangat higienis. Semua waiternya bermasker dan menggunakan sarung tangan.

Untuk cara memakan ribs sandwichnya, pertama ditarik dulu sandwichnya, kemudian digigit dari samping.

Potongan ribsnya cukup banyak dan empuk. Aromanya sedikit smokey. Selain itu sausnya juga gurih dan sayur yang digunakan juga segar. Menurutku ini worth it dibanding harganya.

2. Brown Sugar Latte (IDR 18k)

Untuk kopinya bisa milih mau normal atau less sugar. Berhubung aku kurang suka manis, aku memilih less sugar.

Minuman ini merupakan perpaduan kopi hitam, susu dan brown sugar yang pas. Brown sugarnya nggak terlalu manis, tapi tetap terasa rasa brown sugarnya.

Kopimya juga nggak terlalu dominan susunya sehingga nggak meninggalkan after taste kesat.

Terletak di kawasan PIK, kedai yang satu ini menjual crispy chicken, crispy squid & grilled squid. Proses memasak grilled squidnya juga untik karena menggunakan setrika ayam.

Siang ini aku berkunjung ke festival jajanan Kota Kasablanka di mana Squid World berpatisipasi sebagai tenant. Aku tertarik mencoba menu squid di sini.

Aku mencoba :

1. Crispy Squid (IDR 50k)

Aku memesan cumi crispy dengan rasa salte & pepper dan request sedikit pedas. Namun kalau kalian mau nambah extra mentai sauce ada additional 5k, kalau mau extra mozzarella additional 8k.

Cuminya bisa request juga mau disajikan utuh atau nggak. Berhubung aku take away, aku request buat dipotong aja.

Ternyata rasanya beneran enak. Cuminya cukup segar dan renyah, namun nggak alot. Tepungnya juga renyah dan nggak oily, namun juga nggak alot.

Rasanya cukup strong, namun pepraduan bubuk salt & pepper serta bubuk pedasnya pas. Dalam satu gigitan terasa pedas, namun juga terasa gurihnya.

Porsi cuminya juga ternyata cukup besar. Seporsi bisa share bareng 2-3 orang.

Menurutku ini recommended karena rasanya memang enak. Bahkan mau dijadikan lauk pun bisa.

Siang ini mampir ke festival jajanan Pergi Kuliner di Kota Kasablanka & tertarik mencoba pasta yang satu ini. Pastanya terdiri dari 3 ukuran, yakni lersonal, medium & party size.

Nggak cuma menjual pasta, tempat ini juga menjual beberapa makanan lainnya.

Aku nencoba :

1. Spaghetti Brulee Personal (IDR 55k)

Aku membeli pasta yang satu ini untuk dimakam di rumah. Setelah dimakan satu jam kemudian, lastanya masih terasa enak.

Pasta yang digunakan merupakan spaghetti. Tingkat kematangan pastanya juga pas, nggak terlalu keras atau lembek. Saus bolognesenya juga terasa asam dari tomatnya, namun juga gurih dari daging sapi yang digunakan.

Aku senang karena saus bolognesenya nggak pedas dan nggakterlalu banjir namun tetap terasa rasanya, sesuai pasta bolognese yang seharusnya.

Saus putih di bagian atasnya berteksur lembut dan creamy, namun tidak menknggalkan after taste berlebih. Rasanya pun gurih dan nggak bikin eneg. Somehow rasanya klop dengan lpastanya.

Overall, aku puas sama rasanya. Harganya cukup worth it karena seporsi sanhat mengenyangkan.

Udah lama penasaran banget sama telor gulung yang satu ini. Berhubung ini juga ada di bazaar jajanan, akhirnya kesampaian juga.

Aku mencoba :

1. Telor Gulung Isi 7 Pcs (IDR 20k)

Telor gulungnya lembut dan nggak oily. Rasanya pun gurih meski dimakan begitu aja. Bahkan telurnya juga matang sempurna sehingga nggak berbau amis.

Untuk sausnya, ada saus cabe Endoq. Ternyata rasa sausnya enak. Jenisnya memang bukan yang super pedas banget. Pedasnya pas menurutku.

Rasa saus cabenya juga enak. Saus cabenya beneran kerasa cabai, bukan yang rasa maupun aromanya agak aneh (agak pahit namun ada pedasnya (?)) karena pakai saus cabai yang (maaf) agak murah dan meragukan. Aku bisa membedakan

Karena khawatir aku bahkan cuma minta pakai sedikit aja. Namun yang di sini beneran beda, nggak kayak di tempat telor gulung yang seribuan (aku nggak akan menyebut secara spesifik).

Menurutku, dengan harga hampir 3 ribu per pcs, ini masih worth it dibanding harganya. Saus sambalnya juga beda, jadi ya nggak bisa disamakan.

Buatku, ini recommended . Kalau kangen jajan telur gulung, aku bakal beli lagi.

Awalnya tertarik mencoba kedai yang satu ini karena lagi diskon di Sh*p** F**d. Harganya sendiri agak berbeda ketimbang beli di tempat.

Aku mencoba :

1. Holy Basil Chicken (IDR 34.5k)

Seporsi berisi nasi putih serta ayam goreng tepung. Sejujurnya, ketika mesen menu ini aku berharap rasanya asin gurih. Kalaupun pedas, paling pedas dikit.

Ternyata meskipun menurut menu ini pedas standar, tapi menurutku ini super pedas. Aku bahkan menemukan belasan potongan cabai saat menyingkirkan.

Untuk rasa ayamnya sendiri beneran enak. Ayamnya empuk dan tepungnya renyah, namun sama sekali nggak alot. Pas dimakan awalnya terasa asin gurih dengan sedikit rasa pedas serta aroma cabai. Lama kelamaan rasanya beneran super pedas walaupun aku ga kegigit cabai.

Bahkan nyokap yang nyicip juga ikut kepedasan. Rasa pedasnya beneran membakar. Aku sampai mesti makan permen dulu baru lanjut makan dong.

Saranku, kalau emang ga gitu bisa makan pedas, dari awal singkirin cabainya aja. Buat yang suka pedas sih bakal puas banget.

Nasinya pun pulen dan ternyata potongan ayam banyak. Seporsi cukup mengenyangkan menurutku.

2. Telur Matas Sapi (IDR 5,5k)

Telurnya bisa request mau matang atau setengah matang. Aku request matang dan telurnyabbeneran enak.

Aromanya nggak amis dan nggak terlalu kering. Permukaannya juga ga sampai gosong sehinggantetap cantik.

Putih telurnya lembut dan rasanya sedikit gurih. Untuk bagian kuningnya juga nggak terlalu kering.

Pertama kali nemu restoran ini di Instagram & tertarik buat coba. Pas banget resto sushi yang satu ini nggak terlalu ramai & akhirnya lunch di sini bareng temen.

Interiornya memberi kesan Japanese Vibe dengan lamtai kaca berisi bunga sintetik yang cantik. Suasananya juga tenang dengan instrumental Eric Satie - Gymnopedie yang diputar non stop

Kalau boleh jujur, aku mengira ini sama dengan Ssuhi H*ro , karena menunya yang hampir sama termasuk instrumentalnya, namun ternyata berbeda.

Satu hal yang menurutku patut di-highlight, pelayanan di restoran ini beneran oke.banget. Sesudah jam 12 siang, restoran jadi lebih ramai. Namun pelayanan tetap ramah & responsif. Bahkan berinisiatif berkali-kali memberi refill ocha begitu ngeh gelas kita kosong padahal sama sekali nggak diminta.

Setelah selesai payment, aku dan teman duduk sebentar karena mau nyari tempat dessert. Kami nggak langsung diminta buat pergi. Bahkan untuk menunya juga ada yang manual maupun QR Code.

Aku mencoba :

1. Beef Cheese Curry Udon (IDR 75k)

Kalau boleh jujur, aku kurang suka udon. Namun berhubung temen ngasih icip, akhirnya aku makan juga.

Surprisingly ternyata rasanya enak. Udonnya cenderung firm.di bagian dalam namun luarnya agak kenyal. Bukan jenis yang terlalu kenyal.

Rasa karinya pun cukup strong dengan warna kecoklatan. Rasanya gurih namun juga manis khas curry Jepang.

Bahkan ada potongan daging sapi yang empuk juga dan rasanya cocok dengan currynya. Ini harus banget dicoba buat penikmat udon.

2. Tamago Sushi (IDR 15k)

Ini tergolong affotdable menurutku. Rasa telurnya manis dan bertekstur lembut, namun tidak berbau amis.

Aku mencoba memotong sedikit sushinya demi merasakan nasinya. Rasa nasinya juga nggak plain, melainkan ada sedikit flavour (mirip cuka?) yang sedikit asam namun gurih. Tingkat kematangan naisnya juga pas, nggak terlalu keras atau terlalu soft.

Untuk ukuran sushinya juga cukup besar dan lumayan mengenyangkan.

3. Salmon Volcano.Roll (IDR 34k-- diskon 20%)

Ternyata sushi yang satu ini lagi diskon 20%. Harga aslinya 40k.

Untuk sushi di bagian luarnyanya cukup tebal dengan isian nasi di dalamnya serta bagian atas berupa mayo dan telur ikan.

Rasa mayonya agak asam namun pedas (sepertinya pakai spicy mayo) dengan telur ikan yang renyah sekaligus gurih.

4. Inari Tempura Veggie (IDR 25k)

Ini beneran endul banget menurutku. Rasa nasi sushinya ber-flavour dengan inari yang terasa manis dan gurih.

Untuk tempuranya cenderung renyah, namun nggak sampai oily. Tepungnya juga nggak terlalu tipis maupun tebal. Rasa tempuranya tetap enak meski dimakan begitu aja maupun dengan inari dan sushi ricenya.

Ini termasuk affordable karena ukurannya besar dan sesudah dimakan ternyata sangat mengenyangkan.

5. Salmon Carpaccio (IDR 42.5k -- diskon 25%)

Salmon yang satu ini diskon 15%, harga aslinya 50k. Salmonnya lembut dan gurih serta terdapat mayo yang sedikit asam. Di bagian atasnya terdapat fish roe yang gurih dan crunchy.

TBH aku nggak terlalu berekspetkasi tinggi sama jajanan yang satu ini. Jadi meskipun orang pada ngantri, awalnya aku ga terlalu tertarik sampai temen ngajakin.

Untuk opsi makanan di sini ada sausage aja, sausage mozzella sampai yang full mozzarella maupun yang pakai kentang. Bahkan ada tteokboki juga. Kalau mau corndog yang manis juga ada di sini.

Aku mencoba :

1. Sausage Mozzarella (IDR 23k)

Khusus untuk dine ini bisa menggunakan aneka saus yang bisa diambil sepuasnya, selain itu juga ada bubuk chili, cheese dan honey butter yang manis gurih.

Ternyata rasanya beneran enak banget. Di ujungnya ada mozzarella yang terasa begitu meleleh dan gurih hingga bisa ditarik. Adonan tepungnya pun renyah dan wangi.

Di bagian dalam ada potongan sosis yang gurih serta meaty. Aku menggabungkan semua saus yang ada dan rasanya jadi unik. Ada rasa manis, namun juga pedas sekaligus gurih cheese.

Corndognya juga digoreng dengan temperatur yang pas sehingga nggak gosong bagian luarnya. Selain itu juga nggak oily.