Fannie Huang||IG:@fiehuang

Tertarik mencoba bakmi yang satu ini karena kebetulan ada di seberang hotel tempat aku staycation. Di dalamnyabcukup bersih dan restorannya ber-AC.

Untuk pilihan mwnunya jugablumayan banyak. Selain menjual bakmi kepiting, mereka juga ada menu share semacam gurame tahu tausi, dsb. Selain itu juga ada memu personal semacam kwetiau goreng, dll.

Aku mencoba :

1. Bakmie Kepiting Special

Bakmie kepitingnya ada 2 pilihan, yang biasa & special. Aku pilih yang special dan ada tambahan 2 pangsit, 2 bakso ikan & 1 cakien.

Bakmienya menggunakan topping daging babi, kepiting, daun bawamg, sayur dan pangsit goreng. Aku suka oangsit gorengnya, renyah dan ga berminyak.

Topping babinya cenderung asin gurih. Tingkat kematangan mienya pas dan rasanya cukup gurih. Namun bakminya agak terlalu kering meski rasanya cukup enak. Seandainya sedikit lebih oily bakal semakin enak.

Untuk kuahnya, rasanya cenderung light. Seandainya lebih gurih akan lebih enak. Bakso ikannya nggak amis dan empuk sekaligus renyah. Aku cukup familiar dengan rasa bakso ikan Bwlitung karena beberapa kali ikut manaku pulkam & rasanya authentic. Ukuran baksonya cukup besar.

Untuk cakien (fish cakenya) juga enak. Namun pangsitnya agak tebal dan isiannya kurang terasa.

Bakmi yang satu ini terletak tepat di seberang Kini Luxury Capsule. Berhubung aku menginap di seberang, aku sekalian makan pagi di sini sesudah check out.

Bakmi yang satu ini buka mulai dari jam 10 pagi dan tempatnya cukup bersih meski tidak ber-AC. bakmienya masih terjangkau. Surprisingly harganya nggak naik sama sekali dibanding menu yang diupload di aplikasi Pergi Kuliner 2 tahun lalu. Bakminya juga halal, jadi buat yang nggak makan pork, bisa mampir ke sini.

Aku mencoba :

1. Bakmi Ayam + Pangsit Goreng (IDR 27,5k)

Untuk bakminya menggunakan model yang pipih, mirip bakmi old style. Kalau kalian pernah nakan Bakmie Abun, Bakmi Gondangdia, dan bakmi lainnya yang 'seangkatan', bakal merasa familiar.

Ayamnya gurih dan empuk. Sayurnya pun cukup segar, nggak kuning.

Menurutku bakminya masih oke walau mungkin agak soft buat sebagian orang. Kalau kalian makan bakmi ini, perlu diaduk terlebih dulu biar flavournya lebih terasa.

Setelah diaduk, rasanya jadih lebih gurih. Untuk kuah kaldunya beneran enak menurutku. Gurihnya terasa banget. Aku sampai nambah sesendok ke mienya biar makin gurih.

Buat pangsit gorengnya, aku suka teksturnya yang renyah namun nggak kering. Agak mirip pangsit gorengnya Bakmi G* yang terkenal. Isian dagingnya pun gurih dan terasa bawang putihnya.

Betsie's Gelato terletak di kawasan PIK 2, tepatnya di kawasan ruko yang sederetan dengan Kem's Chick. Seating areanya terdiri di area outdoor maupun indoor.

Siang ini saya mampir bersama teman, kebetulan kami satu-satunya pengunjung. Waitressnya ramah dan informatif. Saya pesan ukuran small rasa pistachio dan langsung diinfokan ada additional charge 5 ribu. Totalnya jadi IDR 38,5k.

Jujur saja, agak jarang menemukan gelato yang nggak.manis dan menurut saya rasa manis dari gelatonya masih pas walau seandainy manisnya dikurangi sedikit lagi akan lebih enak. Tekstur gelatonya masih oke, nggak creamy berlebih dan kerasa potongan pistachionya.

Amalgam merupakan salah satu kedai kopi baru di Gedung GMP yang terletak di kawasan Menteng. Tempatnya sungguhan instagramable, seating areanya sendri terbagi indoor dan outdoor. Indoornya terdapat fully indoor (sepertinya non smoking) dan smoking yang lebih kecil dengan jendela yang dapat dibuka.

Lokasi tempatnya sendiri sungguhan tricky. Saya naik Grab dan diturunkan di depan gedung Telkom. Ketika mengikuti Google Map, juga salah titiknya. Sampai salah seorang security di bangunan nomor 38 ngeh kalau saya mau ke Amalgam dan menginfokan lokasi yang sebenarnya. Rupanya saya bukan satu-satunya orang yang nyasar.

Patokan lokasinya ada di sebelah kanan jalan, sederetan dengan bank BNI. Ketika masuk, langsung terlihat tempatnya dari depan. Saya berkunjung jam 12.45 WIB dan tempatnya nggak begitu ramai, cocok buat ngobrol santai.

Menunya ada main course, appetizer maupun pastry. Sayangnya saya kehabisan pastry dan karena mau makan berat di tempat lain, saya cuma.pesan kopinya.

Saya mencoba :

1. Ice Coffee Latte (IDR 40k)

Harganya belum termasuk service tax & tax. Setelah payment, jadi IDR 46,2k.

Untuk susunya menggunakan Green Fields dan gula arennya disajikan secara terpisah sehingga bisa diatur kemanisannya.

Susunya agak creamy, namun rasa pahit dari kopinya masih terasa. Setelah diaduk, better. Seengaknya nggak sampai meninggalkan after taste kesat. Namun saya sendiri prefer.kalau kopinya agak ditambah dan susunya dikurangi. Namun so far masih oke.

Sesuai namanya, kedai kopi yang satu ini menyediakan seating area di kawasan rooftop. Selain itu juga tersedia seating area di area indoor dan outdoor lantai dasar.

Untuk menunya terdiri dari appetizer maupun main course dengan harga yang cukup terjangkau. Mulai dari 40 ribuan aja udah bisa dapet seporsi pasta dan semua harga di menu juga udah include tax maupun service.

Aku mencoba :

1. Aglio Olio (IDR 45k)

Porsinya pas untuk 1 orang dan pastanya al dente. Untuk toppingnya menggunakan potongan smoked beef yang cukup banyak dan nggak terlalu kering serta asin gurih.

Menurutku pasta aglio olio nggak seharusnya terlalu kering. Pastanya pas, nggak super oily sampai membuat mulut seolah berminyak, namun juga nggak kering.

Rasanya cenderung strong. Pastanya terasa pedas dan rasa pedasnta cukup dominan. Blackpeppernya pun strong. Mungkin tergantung selera, namun jika blackpeppernya sedikit dikurangi akan lebih oke.

2. Gyudon (IDR 55k)

Seporsi berisi nasi dengan sapi dan bawang bombay serta telur setengah matang. Nasinya pulen dan terdapat taburan nori yang rasanya asin gurih.

Sapinya empuk dan rasa nya cenderung manis. Kalau kalian suka manis, bakal cocok gyudon ini. Namun ini sedikit kemanisan buatku.

Telurnya nggak berbau amis dan telurnya cenderung lembut. Kuning telurnya meleleh.

3. Chicken Cordon Bleu (IDR 75k)

Surprisngly rasanya jauh lebih enak dari dugaanku. Ayamnya empuk dan tepungnya renyah. namun nggak oily Isiannya ada smoked beef dan keju mozzarella yang meleleh.

Saus mushroomnya pas kekentalannya dan rasanya cenderung gurih. Untuk garnishnya ada tomat ceri dan daun selada yang segar dan renyah.

Aku suka seladanya yang terasa asin gurih. Biasanya selada begini entah disajikan plain atau menggunakan vinegar. Jarang nemu yang rasanya begini dan rasanya cocok sama rasa ayamnya.

4. Ice Kopi Tebu (IDR 40k)

Minuman yang satu ini merupakan perpaduan kopi hitam dan es tebu. Rasanya manisnya pas meski diminum tanpa gula tambahan.

Rada kopinya dominan sedangkan tebunya sedikit wangi serta menambah rasa manis.
.
.
Oh, ya. Sistem pemesananannya beneran contactless. Pas duduk, bakal dikasih barcode buat discan dan bisa langsung pesan.

Kalau mau bayar, tinggal klik payment. Nantinya langsung ke kasir aja.

Sejujurnya, saya pertama kali makan di sini 3 tahun lalu & saya sungguhan kecewa dengan tasa dan pelayanannya. Saking kecewanya, saya sampai second lunch & tidak ingin kembali lagi.

Namun berhubung Hoyo Fest diadakan di kafe ini dan saya menyukai 2 dari 3 game Mihoyo, saya berkunjung 2x (sekali di Tears of Themis dan sekali di Genshin).

Untuk Tears of Themis, menunya berupa set menu dengan harga yang sudah nett dan sangat terjangkau. Saya dapat seporsi poffertjes, es kopi susu dan pudding hanya dengan harga 90 ribu nett.

Namun untuk Genshin, kami harus memesan menu seharga minimal 98 ribu per pax (belum termasuk tax & service 21%) dan opsi menunya lebih limited. Saya kurang paham gimana rulesnya. Teman saya pesan 3 minuman seharga 150 ribuan dan nggak dapat pudding. Meanwhile saya dan 2 teman yang pesan makanan tapi harga totalnya nggak sampai 150 ribu malah dapat pudding.

Saya mencoba :

×. Themis Set Menu -- Luke (IDR 90k) :

a. Poffertjes

Seporsi berisi beberapa poffertjes dengan taburan gula di atasnya. Adonannya cukup wangi dan empuk. Ketika dimakan hangat, rasanya cukup enak.

Namun sesudah dingin, teksturnya jadi lebih padat. Rasanya seolah makan adonan tepung yang padat. Saya prefer pas masih hangat.

b. Es Koffie Susu Aren Batavia

Saya cukup suka kopi susunya. Meski memakai gula aren, namun rasanya nggak sampai over sweet. Kuantitas kopi dan susunya pas sehingga rasa susunya nggak sampai mendominasi dan tidak meninggalkan after taste kesat di lidah.

Selain itu kopinya lumayan strong dan rasa pahitnya terasa.

×. Genshin :

a. Mie Goreng Tek Tek (IDR 59k)

Seporsi cukup untuk satu orang dengan taburan krupuk, telur mata sapi, serta isian berupa suiran ayam dan bakso.

Saya nggak makan di tempat karena mau menikmati kafe (karena waktu hanya 30 menit). Setelah lebih dari satu jam, mienya nggak alot dan mie gorengnya nggak terlalu oily.

Rasanya lumayan asin gurih dan isiannya lumayan banyak. Saya rasa kalai hangat lebih enak.

b. Strawberry Shortcake (IDR 52k)

Rasanya ternyata nggak super manis. Selain itu juga sedikit creamy dan gurih. Di dalamnya terdapat potongan strawberry dan biskuit keju asli.

Rasanya lumayan oke, sedikit manis, namun juga gurih dan sedikit asam dalam satu tegukan.

c. Hot Matcha Latte (IDR 39k)

Aslinya ini pesenan temen saya. Berhubung nggak sengaja saya tumpahin setengah, sisanya saya minum & saya bayar aja ke dia.

Rasa matcha lattenya agak manis buat saya, namun rasa maupun aroma matchanya cukup terasa. Rasanya cenderung bittersweet.
.
.
Satu hal yang saya suka, tampaknya mereka ini sudah improve dari segi pelayanan. Waktu saya pesan yang Themis, 5 menit kemudian pesanan saya datang. Pas yang Genshin, saya nunggu nggak sampai 10 menit. Sedangkan pas saya datang pertama kali, saya nunggu 1 menu sampai lebih dari 20 menit.

Selain itu mereka juga cekatan. Saya nggak sengaja nunpahin minuman ke lantai dan langsung dibersihkan sebelum meja ditempati customer lain.