Dari sejak belum buka di Bandung saya sudah beberapa kali menyempatkan diri mencoba makan di fish and co jakarta dan bali karena saya memang cukup ketagihan dengan resto satu ini. Tbh saya bukan penyuka seafood termasuk ikan2an tetapi disini saya jadi suka banget loh. Ikannya itu loh mau diapain aja juga enak baik yang di grilled maupun di deepfried tetap enak. Tartar saucenya juga one of the best in my life. Pelayanan oke banget cepat dan ramah. Sayangnya harganya memang cukup mahal nich...
Menu yang dipesan: Platter for 2, combos lemon butter white fish, combos griled periperi chicken
Boleh dibilang ini agak tertipu dengan judul dan ketidakmengertian saya akan beberapa kosakata khas dunia dapur. Awalnya saya pesan menu ini karena saya pikir cukup unik, dan ternyata memang unik sih. Jadi ini semacam daging steak yang digrill kemudian dipotong2 dan disajikan dengan potongan kentang rebus, aneka sayur2an rebus, dan disiram dengan semacam saus mayo salad gitu. Jadi berasa makan makanan sehat deh kalo gini. Soal pelayanan dan kebersihan wah udah deh saya yakin semua mengakuinya. Dari segi harga aja sih yang sedikit bikin ga nyaman.
Panggil aku mister tahu! Yup gapapa rela koq soalnya buat saya pribadi tahu tuh pilihan pertama yang akan saya pesan di hampir setiap kedai kopi. Di upnormal ini memang sih gak ada tahu lada garam yang biasanya saya pesan, tetapi ada 2 menu tahu yang setengah dipenyet dengan sambal gitu. Yang membedakan hanya jenis sambal yang digunakan. Yang satu itu dengan sambal rawit domba yang pedes banget; satu laginya dengan sambal campuran cabai hijau dan merah yang pedesnya lebih santai. Pelayanan disini cukup lama dan bertele2 ditambah lagi lokasinya yang berruangan2 menyulitkan memanggil pegawai. Kebersihan pun agak kurang sih.
Saya suka ayam geprek tetapi yah saya cukup pemilih karena buat saya jarang ada tempat yang ayam serta sambalnya pas dengan selera saya. Untungnya kalau si ayam keprabon ini sih jelas saya demen banget soalnya potongan ayamnya besar, sambalnya ga cuma sekedar pedas saja, dan yang pasti harganya juga aman di kantong.
Kalau biasanya beli kkuldak itu yang ayamnya ajah size medium, sekarang saatnya beli yang paketan sudah sama nasi dan minuman. Ada 2 ukuran small dan large. Harga beda sedikit tapi mayan juga beda jumlag ayam dan nasinya sih. Much more better pilih yang large. Ayamnya kupilih yang spicy honey biar joss, terus minumya lemon tea aja. Diatas nasinya disiram semacam saus teriyaki gitu jadi makan nasinya doang aja udah enak loh.
Yah mungkin udah pada bosen juga kalau saya kasitau ulang kalau saya bukan dessert person. Jadi ya saya sih ga terlalu antusias untuk coba gelato ini. Jujur gelato yang berhasil memikat hati saya cuma *usto aja yang di Bali. Selebihnya so so aja. Dari segi gramasi, gelato disini termasuk mahal ya. Anggaplah dengan harga yang mirip2 di tempat lain bisa dapat bigger size gitu. Katanya sih karena resepnya asli dari Italia dan bahan2nya juga segar dan premium gitu. Buat aku sih jujur aja biasa aja ga terlalu kentara bedanya dengan yang ga premium.
Argh kenapa sih ketagihan banget sama makanan yang ada disini? Ini tuh ayam geprek pertama yang kucoba dan sampai sekarang tetap menjadi salah satu andalan saya nih. Bumbu dari ayamnya sendiri sudah enak, apalagi dipadukan dengan sambal bawang dadakannya sehingga citarasanya berbeda dengan sambal yang sudah dibuat sebelumnya tinggal oles2 saja. Sayur2annya juga beragam sehingga ga bosan. Tambah lagi tempe, tahu, jamur, serta chicken skinnya sangat menambah nafsu makan!
Nih dia salah satu tempat ngopi yang bisa dibilang ga terbawa arus liar dalam artian dia sudah ada sejak dulu dan menu2nya tetap konsisten. Ditengah serbuan berbagai merk es kopi kekinian, mereka selalu ramai diserbu pelanggan setia mereka yang kebanyakan anak kuliahan dan pegawai kantoran. Kalau bosan ngopi, pilihan tea mereka juga cukup unik karena bukan sekedar pakai sariwangi atau dilmah gitu. Green peach by havilla ini aromanya membuat rileks tapi juga ada kesegaran tersendiri. Sangat direkomendasikan bagi pecinta teh!
Pengalaman pertama saya mencicipi ramen mungkin adalah disini. Walaupun ternyata agak jauh dari ramen yang sebenarnya, tetapi saya masih suka dan kangen sama ramen disini sih. Apalagi kalau pilih hot ramen level 3 atau 4, dan ditambah topping katsu. Katsunya garing dan tebal berdaging. Untuk ramennya sendiri tetap sesuai dengan selera saya, pedasnya pas dan begitu pula dengan bumbu lainnya.
Akibat ketagihan dengan kenikmatan aneka olahan hidangan khas korea dari maboo, saya mengajak lagi teman untuk makan disini. Karena bareng dengan yang tidak mengkonsumsi babi jadinya pilih menu sapi, ayam, serta salmon. Untungnya pilihannya pun cukup banyak sehingga tidak kesulitan memilih menunya. Ada wagyu cube yang bagaikan melted di mulut, bulgogi yang meresap, tebasaki wings yang gurih manis dan besar, tori karaage yang krispi, serta tak ketinggalan salmon yakimeshi yang porsinya besar! Pelayanannya baik, walaupun sedang ramai. Kebersihan resto pun terjaga.
Menu yang dipesan: beef cube wagyu, Bulgogi, salmon yakimeshi, chicken wing tebasaki, tori karaage
