Awalnya bingung pas nyari lokasinya yang mana ya karena signagenya kurang terlihat, tapi pas sampai wow ternyata cukup luas dan nyaman tempatnya. Mostly semi outdoor udara terbuka gitu dikelilingi taman. Positifnya ya ga gerah walaupun siang tapi negatifnya jadi smoking area semua. Saya coba beberapa cemilan dan menu kopi seperti es kopi susu mereka yang ada hint mintnya, terus vegan coffeenya, dan basic americanonya. Untuk kopsus dan vegan coffee jujurly kemanisan, mungkin butuh beberapa ice cube lagi biar pas di lidah saya. Cemilannya untuk spicy tofu bumbu enak tapi beberapa tahu agak asam. Cireng juga minyaknya masih banyak gitu jadi yang bagian bawah basah banget, bisa lebih lama lagi gorengnya. Problem di bala-bala juga sama kurang lama gorengnya. Buru-buru apa ya? Tapi perasaan udah cukup lama juga saya nungguin pesenan makanan.
Menu yang dipesan: Aci digoreng, Bala bala, spicy celery tofu, vegan coffee, iced miluyu onigga, Americano
Pertama mau kesini cukup bingung yang mana ya storenya soalnya biarpun google maps bilang udah sampe, ternyata masih susah dicari soalnya signagenya ya gitu jelas but OK lah gpp, parkir juga gampang ngga di pinggiran jalan banget. Area duduknya ada 2 lantai tapi sepertinya semuanya open air sih jadi kalau sore cukup panas karena menghadap arah barat. Karena open air itu jugalah jadi debu cukup banyak. Saya cuma coba kopinya aja belum coba snack atau makan berat. Eskosu mazenya OK tapi susah mengidentifikasikan apa kekhasannya. Kalau lemonade coffeenya saya lebih suka karena lebih balance dan bisa dibilang salah satu yang saya paling suka di Bandung.
Udah lama banget ga mampir ke MakJay cabana setrasari ini, selain karena ini jauh dari rumah, juga karena menurut saya pribadi tempatnya kurang pewe ketimbang outlet lain seperti lengkong dan dago. Bukan ga nyaman ya tapi lebih ke serba sempit dan tata ruangnya aneh. Saya order kopi susu dan croissant keju. Croissannya bisa minta dipanasin dulu biar renyah gitu. Kalau kopi susunya emang selalu enak sih ya ga pernah salah kopi susu tuh.
Menu yang dipesan: Es kopi susu makmur jaya, cheese croissant
Biasanya sih ga terlalu heboh gimana soal perkoreaan tapi kalau ada makanan Korea murah meriah gini sih ga bakalan nolak sih. Sebenernya cabangnya ada beberapa tapi yang baru buka dan banyak promo yang ini. Tempat makannya sih ga terlalu luas dan semi outdoor tanpa AC gitu jadi kalau pas siang, cerah dan penuh ya lumayan gerah. Pilihan menunya banyak tapi yang saya rekomendasikan untuk dicoba sih jjajangmyeonnya (biasa di tempat lain ga cocok tapi disini cocok) dan odengnya (gemuk tebal dan ga amis). Overall dari segi harga dan rasa sih udah super recommended. Coba aja kalau tempatnya bisa lebih nyaman lagi pasti tambah sering mampir & jajan.
Menu yang dipesan: Jjajangmyeon, corndog sosis mie moza, twigim odeng, corndog cheesy crunch, corndog greentea crunch, Korean Strawberry Milk
Mencoba makan disini karena emang suka pedes dan harga yang ditawarkan juga cukup murah. Penasaran banget gitu emang seenak apa ya? Ternyata emang bener enak sih. Ya untuk harga yang ditawarkan sih enak. Ayamnya ga hambar tapi udah berbumbu, sambalnya juga pedesnya mantab dan porsinya cukup besar. Tadinya sih mau dine-in tapi setelah melihat lokasinya tampak kurang bersahabat akhirnya saya take-away aja dan untungnya masih enak rasanya. Dibilang kumuh atau ga terawat sih engga, cuma saya kurang nyaman aja.
Sesekali makan mevvah tanggal muda nih! Jujurly sering banget lewat sini tapi ga pernah ngeuh ada tempat ini. Mungkin karena jarang ramai dan kalau dari luar tidak terlihat area diningnya cuma tembok batas parkir aja. Kalau dilihat dari bawah bentuk restonya kayak kapal gitu dan di dalamnya juga desainnya Bali-Bali vibes gitu lah canggu. Lengkap sama bau dupanya! Cukup banyak serangga juga mungkin karena semi-outdoor. Tapi semut sama tawon aja bukan kecoak. Makanan yang disajikan western italian gitu dan tampaknya bahan-bahan serta resepnya otentik banget. Pertama kali bisa coba gnocchi disini ternyata mirip tteok ya. Raviolinya enak banget! Greek saladnya must try. Ada jual menu pork dan alkohol juga ya tapi ku tak coba. Overall sih sesekali mampir gapapa tapi kalau keseringan dompet tak sanggup.
Menu yang dipesan: Fashion of Fruit, kiwi mojito, strawberry mojito, gnocchi, Greek Salad, Ravioli di Carne, spanakopita
Penasaran kesini karena sistemnya kayak semi self service gitu comot-comot sendiri mau mie dan pelengkap apa aja terus bayar ke kasir dan nanti dimasakin dan kalau udah mateng dipanggil gitu kan. Ternyata oh ternyata oh ternyata selain jadi mendadak mahal (keasikan ambil), datengnya itu lohh lama abis! Padahal waktu antri bayar ga penuh dan ini kan cuma mie instant aja tapi hampir sejam baru keluar nih. Rasa? Nothing special. Tempat? Agak kurang terawat. Bersih? Jelas tidak! Sendok garpu sumpitnya masih basah, tempat ambil kondimen (sambal, rawit, dll) banyak ceceran ga dibersihin, lantai dan tempat duduk juga ga bersih.
Balik lagi kesini soalnya seketagihan itu! Mencoba buat dine in sih tadinya tapi bingung makan dimana... Di area outdoor berdebu gitu ga ada tempat proper buat makan sedangkan di area indoor (di dalam tenantnya) cuma ada meja bar gitu. Okelah gpp yang penting cobain rasa yang belum pernah dicobain seperti Strawberry Shortnut (seger, manis asem gitu ada potongan buahnya juga), Butterscotch Popcorn (manis kriuk dari popcornnya), dan Lemon Meringue (asem manis tapi dominan asem dari fla lemonnya). Harga kalau normal sih agak tinggi ya tapi kalau ada potongan why not?
Menu yang dipesan: Lemon Meringue, Strawberry Shortnut, Butterscotch Popcorn
Ga pernah ada bosannya sih setiap balik lagi ke Gyumbo dan order Ayam Gorengnya. Selalu ordernya yang paket pula udah dapat nasi, sayur dan kriuknya. Harganya di kisaran 40 ribu kalau sepaket gini tapi emang seworthed itu! Wajib kudu harus mesti cobain deh. Cabangnya ada beberapa di Bandung tinggal cari yang terdekat. Kalau penasaran sama seinya bisa dicoba yang ayam, menurut saya lebih tasty daripada yang sapinya.
Lagi di rumah terus ditelpon saudara mau dikirimin makanan eh ternyata Mie Encek! Mie Legendaris Bandung yang walau sudah berganti ownership tapi tetap stabil rasanya karena memang diturunkan semua ilmu dan resepnya. Biasanya sih bakalan penuh tiap weekend sama turis Jakarta (mostly) jadi jarang banget makan disana. Yang dikiriminnya bukan menu mie tapi, yaudah gapapa sih. Nasi Hainan dan Nasi Begana mereka juga ternyata enak ga failed. Portion wise juga quite big dan mengenyangkan. Pas tau harganya aja yang cukup buat shocking.
