Chris Chan

Sebenarnya saya pribadi sudah cukup skeptis dengan dimsum di kisaran 15 ribuan per porsi di Bandung karena rasanya ya gitu2 aja gaada yang spesial gitu, tapi penasaran juga si ini dimsum gimana rasanya... ternyata bener kan 11 12 ama yang lainnya, malah yang ini lebih banyak negatifnya karena tidak disediakan chili oil dan mayonaise sehingga alternatif dipping saucenya hanya sambal biasa. Siomaynya terlalu nepung, begitu pula hakaonya. Untuk bapao sih isiannya sedikit banget.

Aku speechless banget soal makanan yang satu ini soalnya nagih banget gitu loh dan jarang ditemui di Bandung. Iyes ini Malatang hotpot terbaiq sekota Bandung. Isiannya melimpah loh, dan ada paket2 yang bisa dari untuk 1, 2, 3 sampai berapa orangpun. Daging sapi, ayam, bakso2an, sayur dan jamurnya pas. Tingkat kepedasannya juga bisa request gitu dari yang cupu sampai yang ekstrim.

Suka banget dah sama perkedel yang satu ini. Unik gitu mini2 tinggal sekali hap tapi justru jadi gampang makannya kan. Untuk bumbunya ada yang kering (tepung bumbu aneka rasa) dan ada yang basah (mayo dan sambal). Saran saya sih pilih yang bumbu kering yang asin (garam) dan pedas (bubuk cabai). Terus minta gorengnya agak lamaan gitu.

Wah ternyata sudah ada banyak perbaikan dan perkembangan dari tempat AYCE yang baru satu ini! Senang deh melihatnya karena sekarang pelayanannya sudah membaik, dan pilihan makanannya juga sudah semakin banyak dan beragam. Saya paling suka sih sama kuah misonya, sayangnya menu karaage yang saya suka lagi ga available nih adanya cuma katsu gitu yang sedikit keras tapi oke. Dagingnya empuk sih untuk beefnya, dan bisa dibumbui sesuai selera.

Well well well, upnormal satu ini memang sudah cukup lama beroperasi tapi masih jadi salah satu yang paling ramai karena letaknya di jalan Braga sih walaupun akses parkir terutama untuk kendaraan roda 4 cukup sulit. Untuk area makan buat saya sih kurang nyaman karena kebanyakan untuk smoking area jadi asap rokok sulit terhindarkan. Menu yang saya pesan ini sudah cukup sering saya pesan di Upnormal lainnya, tapi koq disini agak failed buat saya ya? Tahunya berair dan ada sedikit aroma2 mengganggu; sambalnya juga hanya pedas saja tidak ada bumbu yang menonjol.

Aduh kenapa ada minuman seenak ini sich di dunia? Ampun dah aku udah ga bisa berkata2 lagi selain mensyukurinya. Hahha. Maafkan lebay. Tapi emang buat saya sih alcoholic drink terenak ya ini. Agak susah ditemukan di Bandung, ga segampang cari radler atau anker atau heineken, tapi rasanya itu loh unik dan mantab! Sebotol kecil mah ah lewat, harus minimal sebotol gede baru kerasa enakna!

Entah kenapa tau2 pengen pisang. Mungkin naluri pre-evolusi telah kembali (?). Alhasil menemukanlah si Cau Nugget ini secara random dan terlihat cukup enak. Saya order yang triple cheese, jadi topping dari si pisang nuggetnya ini ada keju parut yang ditumpuk dengan saus keju, lalu keju parut lagi. Kebayang lah ya segimana berlimpahnya keju dalam menu ini? Nah untuk pisangnya sendiri menurut saya pribadi sih kurang firm aja jadi terlalu empuk dan mudah hancur.

Kuy makan puas dengan menu aneka protein yang diolah secara digrill di Ibis TSB! Harganya sekilas memang tampak mahal sih sekitar 160an ribu rupiah, tapi denger2 sih banyak promo yang bisa buat harganya sampai setengahnya. Well, walaupun namanya BBQ night, tapi sebenarnya agak confusing sih karena saya tidak melihat panggangan sama sekali di area resto, dan ternyata memang daging2 mentah tsb diolahnya nanti dengan pan fried bukan chargrill atau sejenisnya. Kalau gamau antri, pilihan makanan yang sudah siap sajipun tersedia tinggal comot. Beberapa makanan cukup enak buat saya, tapi yang lainnya cenderung failed karena amis lah, alot lah, dll.