Kevin L - 林勇利

Last time I had lunch in this place, it was like 5 years ago. Very long time ago so it's normal for me to not remember the taste of the food. Entah kenapa yang ingat cuman harganya. Dulu makan ikan ga terlalu besar harus merogoh duit 90ribuan. Terus di menu juga tidak dicantumkan harga. So, based on that experience, saya harus lebih berhati-hati dalam memesan :3

Resto ini tema makanannya adalah Manado. Jadi hampir semua menunya ada kata 'rica'. Ga heran donk ya, memang masakan Manado itu pedas-pedas. Tapi justru itu yang membuat saya suka sekali dengan masakan Manado. Bursting with flavor with a little hint of spiciness. Ketika ingin bersantap di sini, di setiap meja akan diberikan dua macam sambal. Saya kurang tau namanya apa, tapi saya suka sekali dengan sambal yang merah. Pedas gurih nan mantap. Pasti cocok jadi pendamping seluruh makanan yang ada di meja. 

- Ayam Bakar Rica. Saya pesan yang bagian dada. Eh ternyata sayapnya juga di-include, jadinya kelihatan sangat besar. Dagingnya banyak sekali, kematangannya pas. Saking gedenya, nasi saya habis duluan daripada ayamnya. Bumbu ricanya juga lezat, pedasnya bikin ketagihan. 

- Kangkung Bunga Pepaya. Jumlah bunga pepaya dibandingkan kangkungnya tidak proporsional. Bunga pepayanya hampir ketutupan semua dengan kangkungnya, alias sedikit sekali. Tapi saya suka dengan rasanya. Ringan, kemudian rasa pahitnya tidak terlalu menusuk. Kematangan sayurannya juga spot on, masih ada teksturnya.

- Cumi Bakar Rica. Cuminya enak juga. Teksturnya tidak terlalu kenyal, tidak amis pula. Ricanya sama dengan yang ayam, enak. Oke lah untuk sekedar dicoba.

Intinya, semuanya enak deh. Harganya sih sedikit kemahalan, tapi makanannya itu bikin nafsu makan jadi meningkat ! Sungguh berbahaya !!!

Di Jakarta kayaknya jarang ya ada martabak pake babi. Martabak Jakarta isinya mah Nutella, green tea, dan yang manis-manis lainnya. Bosen sih, soalnya semua rasanya mirip-mirip. Seneng deh akhirnya bisa nyobain yang versi non-halal.

Topping babi yang ditawarkan juga beragam jenisnya. Ada babi cincang, ham babi, lapchiong, dan lain sebagainya. Saya beli yang isinya babi cincang dan ham babi karena saya kurang begitu suka lapchiong. Oh iya, martabaknya juga ada yang dikasih mozzarella loh. As I said before, everything goes well with mozzarella, including martabak. Saya beli dengan mozzarella, dan rasanya enak banget !! Martabaknya gurih, lapisan luarnya garing, terus mozzarellanya punya rasa asin yang pas. Lelehannya juga menambah kesan legit pada martabak. Udah kayak makan pizza tapi versi Indonesia. Daging babinya juga banyak dikasihnya, jadi di setiap gigitan pasti berasa babinya. Untuk harga, bener-bener cengli. Ga semahal martabak manis di Jakarta.

Kalau menurut saya pribadi, Sushi Tei itu emang paling cocok rasanya dengan sejuta umat Indonesia. Ya berarti rasanya ga terlalu otentik la soalnya beberapa orang ga suka rasa asli Jepang. Tapi karena saya mengharapkan rasa Jepang yang otentik, jadi ekspektasi saya tidak terlalu tinggi.

Buat restoran Jepang, menunya termasuk banyak banget. Halamannya sampai puluhan, jenis makanannya sangat bervariasi. Semoga setiap jenisnya punya kualitas yang baik. 

- Chicken Katsu Curry Rice. Not a big fan of curry rice, but this one is exceptionally good. Porsinya lumayan besar, saya saja tidak habis sendirian. Nasinya tanak, tidak lengket dan lembek. Rasa karinya mantap banget, very flavorful. Kematangan ayam juga pas, lapisan luarnya garing. Kalau yang lagi lapar banget, boleh loh pesen ini. Pasti puas !!

- Yufu. Sashimi dengan 4 jenis, yaitu salmon, swordfish, tuna, dan gurita. I must say, the sashimi is fresh and odorless. Segar semua, terus ikannya juga tidak alot. Skill memotongnya bagus, jadi serat dari ikannya terpampang dengan indah dan tidak merusak bentuk ikan. 

- Jumbo Dragon Roll. Sepertinya semua dragon roll di restoran sushi itu mirip-mirip ya rasanya, enak gitu. Yang ini ukurannya lebih besar sedikit dari pada umumnya. Teksturnya bagus, ada crunchy sama crispy. Nasinya tidak terlalu lembek, lalu tidak terlalu asam juga. Isinya juga ga pelit. Recommended !!

Memang sudah fakta ya kalau rasa makanannya benar-benar cocok dengan orang sini. Makanya tidak heran kalau restoran ini selalu ramai pengunjung. Harganya juga masih tergolong oke. Nah, saya lupa kasi tau kalau minum ocha di sini gratis dan bisa refill. Menarik kan ? Terus di setiap meja ada bel, jadi memanggil pelayan bisa lebih mudah.

Mon Viet punya cabang baru di FX Sudirman !! Woohoo kebetulan saya lagi di sini dan belum pernah mencicipi hidangan Vietnam, yuk mari kita coba. Saya bener-bener awam tentang hidangan Vietnam. Apa lagi nama makanannya, bahasanya sudah susah dimengerti. Jadi patokan saya adalah visualisasi hidangan di menu. Yang saya tau, salah satu hidangan Vietnam yang lumayan dikenal masyarakat Indonesia adalah menu mie. Bukan mie banget sih, lebih kayak bihun tapi versi lebih tebal. Ukurannya hampir kayak kwetiau, teksturnya kayak bihun. Unik banget ya ?? 

As I mentioned before, about my Vietnamese cuisines knowledge, saya tanya pelayannya, menu mana yang sering dipesan dan eksekusinya mudah dan cepat. Dia langsung nunjukin satu gambar di menu dan ternyata gambarnya menarik. Oke jadinya saya memesan Bun Bo Hue. Isinya ada irisan daging sapi, beberapa sayuran seperti bawang bombay, daun kemangi, dan daun bawang. Di luar itu, juga dikasih irisan kol, irisan selada, dan jeruk limo. Kalau tidak mau pakai, ya taruh saja di samping. Berhubung saya suka sayur, jadi saya taruh saja semua di mangkuk, terus jeruknya juga saya peras biar ada esensi sedikit asam. Dari kuahnya saja sudah mengeluarkan aroma semerbak, aroma rempah-rempah sangat ada. Makin penasaran sama rasanya. Saya coba dulu kuahnya, dan itu lezat sekali. A wonderful depth of flavors are in your mouth. Kombinasi rasa kaldu dan rempah-rempah ini sangatlah indah. Tekstur mienya juga bagus, kenyal-kenyal tapi tidak kelembekan. Daging sapinya sendiri sudah ada rasanya, empuk pula, kayak dimasak dengan teknik slow-cooking. Ditambah dengan adanya irisan kol dan selada, menambah tekstur renyah ke dalam hidangan. 

Secara keseluruhan, ya ternyata memang makanan Vietnam itu terkenal dengan rasanya yang ringan dan aromanya yang menggugah. Salah satu bukti nyatanya adalah hidangan dari Mon Viet ini. Patut diacungi jempol !!

Yippie, Francis akhirnya buka di Tangerang, tepatnya di Summarecon Mal Serpong. Beberapa hari setelah buka saja, tempatnya masih dipenuhi oleh pengunjung. Hype banget deh soalnya roti di sini terkenal enaknya, apalagi yang Choco Bun. Awalnya cabangnya hanya ada di Jakarta, makanya orang Tangerang langsung heboh.

Saya demen deh sama bakery yang satu ini. Desain tempatnya kece (padahal ga makan di tempat). Tapi bukan itu alasannya. Yang paling ngena itu adalah bahwa setiap roti ada tester nya. Jadi jangan khawatir akan salah beli ya karena setiap roti bisa dicobain dulu jadi tau mana yang enak dan sesuai selera. Saya sudah makan kenyang sih jadi ga nyobain banyak-banyak. Alhasil, saya beli saja roti cokelat nan terkenal itu, Choco Bun. Saya cobain dan rasanya wueeenakkk polll !! Rotinya empuk banget, lalu rasa cokelatnya otentik abis. Di dalamnya juga ada chocolate sauce dan manisnya juga pas. Wah pokoknya enak dan bikin ketagihan deh. Penasaran sama roti yang lainnya ? Datengin lagi saja tempatnya hehehe

Last time I went here, it was like 5-6 years ago. Itu pun cuman makan nasi hainam bebek panggang. Saya masih ingat kalau rasanya itu enak. Nasi hainamnya wangi dan berasa kaldunya. Bebeknya punya kulit yang garing, terus dagingnya juga banyak. 

Kali ini saya makan bareng keluarga, jadi pesannya untuk makan tengah. Banyak lauk yang dipesan, tapi ga pake bebek karena uda tau enaknya bebek dan jadi pengen nyoba lauk yang lain. Ada beberapa lauk yang dipesan, seperti ayam charsiu, ayam kung pao, cumi, tahu, kerang kepa superior soup, asparagus tumis bawang putih, dan ayam goreng istimewa. Secara keseluruhan, rasa lauknya ga ada yang ga enak. Yang paling saya suka di antara semuanya adalah kerang kepa dan asparagusnya. Ayamnya bukan jadi favorit saya soalnya ada beberapa kekurangan. Yang ayam goreng, bagian pahanya terlalu asin tapi bagian dada rasanya pas. Terus yang kungpao kurang berasa bumbunya. Yang ayam charsiu oke banget, bumbunya bener-bener berani. Semuanya punya kematangan yang pas. Nah yang kerang kepa itu ada kuahnya dan rasa dari kuah itu enak banget. Kaldu seafood serta dengan rasa bawang putih dan seledri turut memberikan sensasi yang nikmat. Menu yang direkomendasikan. Terus asparagusnya juga punya tekstur yang bagus. It still has its crunchiness texture.

Ada gerai es krim baru buka deket rumah. Ya karena dekat, cobain aja deh soalnya cuman beda 2 gedung sama rumah saya. Interiornya dihiasi dengan gambar-gambar musician, ya intinya jazzy banget deh.

Saya lihat menunya, sedikit random juga ya. Menu es krim nya lebih sedikit dibandingkan menu makanannya, padahal namanya iScream, yang dibacanya aja mirip dengan ice scream. Saya cobain Oreo Cheese Choco Ice Cream. Saya kira mah es krim rasa Oreo dan keju gitu ya, eh taunya es krim rasa cokelat dikasih topping Oreo crumbles dan parutan cheddar. Rasanya sih enak tapi ga spesial gitu. Es krimnya kayak pake es krim yang sudah jadi, bukan home-made. Tapi harganya segitu sih jadi wajar saja, terus daerahnya juga daerah yang banyak makanan murah. Oh well, don't expect too high about this ice cream parlor.

Ibu saya sudah langganan beli roti di sini karena rotinya murah dan rasanya pun enak. Saya juga akhirnya nyobain roti di sini untuk pertama kalinya karena terpengaruh oleh ibu. Harganya bener-bener murah ya, kebanyakan di bawah sepuluh ribu dan itu pun yang sudah ada proteinnya. Saya milih yang isinya smoked beef and cheese. Rotinya empuk banget, terus rasanya juga ga bikin eneg. Smoked beef and cheese nya juga oke, ukurannya lumayan besar jika dibandingkan dengan rotinya. Orang-orang harus mulai tau akan penjual roti ini karena kualitasnya juga patut diacungi jempol.