Kevin L - 林勇利

Jarang-jarang saya kasih rating super tinggi. Sekalinya tinggi, berarti ini resto sesuatu banget. Nyatanya, memang demikian. 

Salah satu pendatang baru di dunia perkulineran Gading Serpong adalah Porto Bistreau. Kemarin saya coba resto lain dalam grupnya, Torigen, dan itu enak juga loh makanannya. Saya sangat yakin yang ini juga enak. Lokasinya sederetan dengan Turning Point Coffee. Dari luar sih biasa aja ya, poor lighting on the signage. Tapi pas masuk, wow kk wow !! Bagus banget interiornya. Pencahayaan tepat, dekorasi juga cucok. Resto ini layaknya seperti resto fine dining. Interior macam begini yang bikin orang betah. Kemudian diputarkan juga alunan musik yang merdu untuk menemani pengunjung. Mau makan di tempat kece, ga perlu jauh-jauh lagi deh ke Jakarta.

Lihat semua menunya, aduh godaan banget di hari biasa. Biasanya kalo weekdays, saya ngegembel makannya. Hari ini pengecualian deh. Setelah berpikir lama-lama, saya memesan Herb Butter Chicken Steak. Walau pun sedang tidak terlalu ramai, waktu menunggu sampe makanannya datang lumayan lama ya. Tapi mereka memberikan complimentary berupa cheese sticks sebanyak dua kali. Dua kali loh, biasanya mah cuman sekali. Nah akhirnya datang juga makanan saya. Visually, hidangannya sangat menarik. Fillet dada ayam yang di-grill kemudian di bawahnya ada saus blackpepper beserta mashed potato dan sayuran. Rasa ayamnya enak, herbs nya berasa di pinggiran ayam. Tekstur ayam kurang juicy, kesannya sedikit kekeringan. Saus blackpepper rasanya seimbang, ga mendominasi dan ga bikin leher panas. Mashed potatonya enak banget, teskturnya lembut sekali. Overall, the dish is wonderful and enjoyable. Saya juga sempet nyobain Roasted Rosemary Chicken dan Australian Hamburg Melting Cheese. DUA DUA NYA ENAK JUGA !! Ayam panggangnya juicy, rosemary nya berasa banget. Yang hamburg juga dagingnya juicy banget. Rasanya juga enak. 
Definitely going back to this place to try another dish. Menunya banyak banget yang menarik. Harganya juga tidak terlalu mahal. Menurut saya masih sepadan dengan kualitas makanannya.  

Beli voucher AYCE di resto ini dari salah satu website penyedia voucher-voucher cengli. Per orang jadinya hanya 150ribu (awalnya 200ribuan). AYCE nya sudah termasuk daging sapi, babi, japchae, bibimbap, tteokbokki, dan masih banyak lagi. Ada beberapa daging yang ga bisa dipesan, tapi ga apa-apa deh soalnya dari yang ada aja kayaknya sudah cukup menarik.

Resto ini lokasinya di PIK dan hanya menggunakan satu ruko. Jadi restonya tidak melebar ke samping, melainkan melebar ke dalam. Setiap meja ada griller serta exhaust fan nya. Saya sih suka dengan suasana di sini. Adem, nyaman, dan senantiasa damai. Tau gak, daging-daging yang disediakan ini berasal dari Stevan Meatshop. Jadi gak perlu ragu akan kualitasnya.

Kami memesan beberapa menu seperti wagyu chuck roll, pork belly, pork loin, pork cheeks, beef fingers, japchae, dan tteokbokki. Dari sekian banyak menu, saya paling rekomendasiin wagyu chuck roll, beef fingers, dan pork loin. Yang wagyu itu marbling nya lumayan bagus loh, mengingat harga AYCE yang ga mahal-mahal amat. Saya masaknya ga sampe well-done dan pas dimakan tuh empuk banget. Bumbunya juga meresap dengan baik jadi dagingnya ada rasanya. Terus yang beef fingers juga enak loh, padahal cuman dikasih garam sama lada ya tapi it's bursting with flavors. Pork loin juga oke, di-marinade sama saus ala Korea jadi mantep rasanya. Sebenarnya pork belly rasanya juga enak, cuman saya ga saranin pesen banyak-banyak soalnya lemaknya lumayan banyak dan bikin eneg. Japchae juga enak, bihunnya kenyal dan well-seasoned. Overall, sangat-sangat sepadan dengan harganya. Pokok e ga akan kecewa makan di sini karena kualitas makanannya patut diacungi jempol.

Setelah AYCE yang tidak termasuk dengan dessert, datanglah saya ke tempat ini. Pas lagi nge-hits, saya ga ada kesempatan gitu buat nyobain es krim di sini. But hey, it's better than never, rite ?? Siang-siang panas begini emang cocok banget makan es krim dingin di ruangan yang adem. Woo Yoo memang pilihan yang benar. Tempatnya nyaman, adem pula. Ga terlalu gede sih luasnya karena cuman pake satu ruko.

Untuk memesan, harus ke kasir, bukan pelayannya yang datang terus ditanyain mau pesan apa. Saya memilih yang Salty Choco karena si kasir bilang ini juga termasuk favorit orang-orang. Es krim vanilla yang diberikan topping berupa saus cokelat, choco cereal, Pocky, dan garam laut. Ya, ada garamnya. Yauda, kali itu jadi enak rasanya. Ga lama setelah mesen, es krimnya sudah jadi dan diantar ke meja. Ya memang harusnya cepat, wong cuman ambil es krim dari mesin terus tabur-taburin topping deh. Penyajiannya unik banget, ada efek-efek asap seakan-akan dessert ini super dingin. Padahal mah cuman dry ice dicelupin ke air. Kreatip banget deh. Tekstur es krim super lembut, tapi ga beda jauh dengan soft-served ice cream yang biasanya dijual di restoran cepat saji. But I really like its chocolate sauce. Rasa cokelat otentik yang ada pahit-pahit sedikit digabung dengan manisnya es krim itu memang tiada duanya. Terus lucu juga ya ada rasa asin sedikit. Menurut saya sih rada aneh kalau asinnya terlalu banyak. Lalu gelasnya itu ukurannya nipu loh. Isi es krimnya ga sampe ke permukaan bawah gelas karena di bawah itu dipake buat dry ice sama air yang nantinya keluarin asap. Yauda la yaaa, yang penting enak.

Ada seorang teman yang kebetulan menjadi pelayan di resto ini dan dia sangat antusias (dan sering) untuk ngajak saya cobain makanan di situ. Setelah beberapa minggu, baru ketemu waktu yang tepat buat dateng ke sini.

Lokasinya ada di komplek ruko B'Steak. Kayaknya orang lebih tau kalau disebutnya ruko B'Steak dibandingkan Ruko Golden. Untuk lebih spesifiknya, rukonya pas di sebelahnya Daily Press Coffee. Di lantai satu, hanya ada meja yang di teppanyaki bar sama meja kecil untuk berdua. Saya lihat di lantai dua itu banyak meja dan kursi tetapi sayang fully booked. Yauda jadinya kami duduk di tempat teppanyaki bar karena kami bertujuh. Di sini juga bisa sambil melihat para chef beraksi membuat okonomiyaki dan makanan lain yang di-grill. Setelah melihat lantai 1 dan lantai 2, it has a nicely decorated and comfortable ambiance. Dekorasi didominasi dengan elemen kayu dan warna cokelat. Suka banget sama interior dan suasananya. You can feel the warmth of Japanese Restaurant.

Menu-menunya lumayan menarik karena mereka bisa memberikan visualisasi yang menggugah selera dan jiwa. Namun, godaan ini akhirnya menang dan jadilah memesan beberapa menu
- Takoyaki. Cobain menu ini, ya masih oke rasanya. Ukurannya slightly smaller than usual. Kenyal-kenyal empuk, cuman pas saya makan rada kesulitan nemuin guritanya. Atau jangan-jangan lupa dimasukkin ??

- Konyaku Karaashimi. Kalau yang ga tau apa itu konyaku, nih saya jelasin. Konyaku itu jelly yang dibuat dari ubi konyaku. Prosesnya alami dan ga ada unsur macem-macem. Nah yang ini konyakunya dimasak dan dikasih saus teriyaki. Teksturnya lucu ya, kenyal-kenyal gitu. Rasanya juga enak. Cocok sebagai appertizer.

- Karaage Teishoku. Paket paling cengli sejagad. Harganya 70ribuan (termasuk pajak dan per 19 Maret 2016) sudah dapet nasi, karaage, saus buat karaage, sup miso, salad, rebung, stir-fry brokoli dan potongan ikan salmon. Porsinya gede banget loh, saya saja sampe begah makannya. Karaage nya lumayan enak, empuk dan bagian luarnya ga keras. Sup misonya juga enak banget, daun bawang sama rumput lautnya juga bejibun. Overall, enak dah pokoknya. Sangat direkomendasikan bagi yang ingin kenyang tapi ga keluar duit banyak-banyak.

- Okonomiyaki Pork. Best dish of the day !! Walau pun agak lama, but it is worth the wait. Daging babi yang dikasih berlimpah, sama juga dengan kolnya. Dia dipakein telor di bagian bawahnya jadi lebih legit. Adonannya juga tidak bikin eneg. Kematangan oke, teksturnya juga bagus, lengket empuk nan nikmat gitu. Wajib dipesen pokoknya. 

Overall, value for price factor is absolutely great. Harganya gak mahal-mahal amat, makanannya enak, suasananya juga bikin betah. Definitely going back to try other dishes and of course their desserts.