Angie Katarina

Sudah lama ga makan Negiya, cuma pernah sekali deh kalau ga salah sekian tahun lalu.
Walaupun sudah banyak brand gyu don serupa, Negiya ini masih punya penggemarnya sendiri I think.

Ordered the negikara don, yang default nya spicy dan aku request extra cabai rawit lagi supaya makin hot. Rasanya enak, bumbunya manis jadi overall taste nya pedas manis bikin selera makan gitu. Cukup nagih. Seingatku yang dipakai juga full daging, ga ada lemak 👌🏼


Porsi nasi dan daging lumayan banyak menurutku, ga yang sedikit sampai ga berasa kenyang.
Harganya dibawah 50ribu, termasuk ga terlalu mahal dibandingkan ricebowl sejenis.

Next mau cobain menya gyutan mereka.

Dine in Incheon Banjeom for the first time.
Tempatnya ga besar, cocok untuk makan 2-4 orang sih.

Sebelumnya sudah pernah order online, cobain jjangmyeon nya. Ini termasuk enak, walaupun aku belum explore banyak jjangmyeon di jakarta. Khusus menu ini, mereka punya half portion, yang pas untuk 1 orang. Kalau untuk share 2 orang better pesan full portion yang secara harga juga lebih untung. Untuk jjangmyeon, mereka punya pilihan chicken dan pork ya.
Ini worth to try.

Selain itu aku cobain goguma ppaseu, ini deep fried sugar silk potato. Sempat terkecoh, aku kira mereka caramelize ubi nya dengan madu, tanpa baca deskripsi menunya haha, mereka pakai gula ya sebagai pemanis, jadi manis banget memang. Tapi overall ini enak, dan untuk harga 30ribuan, porsinya besar sih untuk ukuran dessert, cocok untuk share 3 orang supaya ga overwhelm.

Nah saat dine in, aku juga cobain special spicy cream jjampong. My first time makan jjampong dan ternyata mereka punya menu unik ini. Biasanya jjampong itu kuahnya seperti jjigae, yang merah. Sementara ini versi creamy soupy seperti kuah ramen susu, very interesting! Yang ini porsinya bahkan lebih besar dan meriah dibandingkan jjangmyeon. Perfect buat share 3-4 orang, kalau 1-2 orang overwhelm sih menurutku. Kuahnya pekat, rich, dengan hint carbonara gitu. The best thing of it: seafood nya fresh banget! Udang, kerang, cumi sama sekali tidak bau, ditambah tertutup juga dengan kuah creamy nya. Ini comfort food terutama saat dingin-dingin hujan. Tapi yang kayak gini harus banget dimakan selagi panas ya, supaya ga enek.
Oh ya selain seafood yang memang default jjampong, disini mereka kasih tambahan smoked beef atau pork bacon yang bisa dipilih ya!

Kalau dine in, mereka kasih free acar kuning, kimchi (tapi sepertinya tidak free refill ya) dan sebotol corn tea.
Kimchi nya not bad kata temanku.

Aku pesan 2 menu (ukurannya besar ya) cukup untuk makan bertiga kenyang banget costs us 170rb (include tax) menurutku harganya masuk akal.
Overall recommended!

Setelah sekian lama cuma lihat di updates orang-orang, akhirnya cobain.
Tempat makannya humble ya alias street food, jadi sebaiknya pakai pakaian biasa dan sopan, kecuali mau take away atau makan di mobil.

Menu best seller disini:
1. Gohyong
2. Ayam malaka
3. Ayam kuluyuk
4. Nasi goreng hongkong
5. Nasi goreng gila

Yang aku coba nomor 2 dan 4 karena ga lagi lapar-lapar amat.
Ga bisa deskripsikan bumbu ayam malaka kayak gimana, ya kayak kuah gurih coklat-coklat gitu ada hint manis disajikan dengan potongan cabe rawit. Ayamnya sendiri goreng tepung biasa. Rasanya? Comfort! Ayam tepungnya simply good, ga neko-neko. Tepungnya ga ganggu dan ga tepung banget rasanya.

Untuk nasi goreng hongkong, saat diantar, aku agak skeptis hahahaha. Karena look nya cuma kayak nasi goreng putih ga tempting gitu. Tapi surprisingly, gurih nagih, dan cocok jadi pendamping ayam malaya nya.
Perpaduan keduanya nyambung yang overall ga overwhelm, pas gitu. Rasa yang bukan crazy good, tapi ya enak!

Wah balik lagi sih ini. Next time pengen nasi goreng gila dan gohyong ah 😍
Untuk gohyong, fried-fried gitu, tapi semacam kulit pangsit dengan isian cincang ayam dan lain-lain. Disajikan dengan kuah bumbu kayak ayam malaya hehe.

Kalau datang di jam makan malam siap-siap antri lumayan panjang, tapi untungnya ga lama nunggu karena masaknya pun cepat.

Harga aman untuk ukuran streetfood. Yang aku makan tadi 50ribuan in total. Secara rasa worth it sama ramainya yuhuuuu~

Cobain piscok yang bikin penasaran. Aku mampir ke cabang Greenville.
Sudah sering dengar review katanya piscok boy enak banget, so I gave it a try.

Mereka punya 2 varian: original (piscok biasa) dan piske (pisang dengan isian keju dengan coklat diluarnya)
Harganya 2,5ribuan, kalau di ojek online kayaknya di-mark up 30%

Yang aku suka: mereka bisa beli per pcs, jadi ga mesti tuh beli kelipatan 5 atau 10, cocok buat aku yang suka icip-icip dan ga mau makan sampai blenek.
Ukurannya lumayan besar menurutku, dan secara harga sama lah kayak piscok-piscok streetfood tanpa merek, which I prefer beli piscok boy saja kalau memang enak.

Rasanya? Yes enak!
Tetap garing walaupun sudah tidak panas. Isian keju nya menurutku termasuk banyak. Kalau yang piscok ori ya isiannya pisang saja ya, diluarnya tetap berlumur caramelized coklat, yang jatohnya lebih manis sih ini dibandingkan piske yang ada hint asinnya.

Bakal sering-sering beli sih hihi.

Ga tau cabang lain bagaimana, yang jelas cabang Duri Kosambi sih juara ramainya hahaha.
Tempatnya besar dan ga seberapa kelihatan kalau dari luar.

Kalau kesini terutama di jam makan, jangan expect akan langsung dapat duduk.
Kurang convenient untuk ajak keluarga karena pasti harus menunggu cukup lama, tapi sebenarnya overall menurutku very worth to visit.

Jadi, disini tersedia area dine in saung-saung gitu dan meja. Memang lebih enak di saung sih, kayak lebih dapat vibes makan ala sunda yang private gitu.
Kalau biasanya restoran dengan saung harga majanannya ga murah, beda dengan disini yang harganya menurutku sangat masuk akal dan bikin ga heran kalau ramai banget hahahaha.

Yang aku pesan:
- tahu gejrot bandung: dengan 15ribu dapat sepiring banyak tahu. Rasanya lumayan enak, hanya saja sedikit kurang medok buatku. Tapi tetap enak lah itungannya.
- paket gurame telur asin: 40ribuan bisa makan seporsi nasi, gurame yang cukup besar fillet goreng tepung dengan telur asin, buncis dan jagung pipil serta sayur asem atau karedok yang bisa kamu pilih. Diatas ekspektasi aku, ini termasuk enak dan premium lah rasanya, buat harganya yang ga sampai 50ribu include tax wow hahaha. Sayur asem nya cenderung manis, kurang balance dengan asem nya, tapi overall no complaint lah ya hahaha. Sudah include minum es teh tawar juga.
- kerang masak pedas: kerang nya fresh, ga alot. Sausnya not bad. Aku suka gadoin. Porsinya lumayan juga untuk harga 20rb.
- paket iga bakar madu: template nya sama dengan paket gurame telur asin ku. Aku cobain karedok, dan ini lumayan juga untuk ukuran bawaan dalam paket nasi. Iga nya empuk, walaupun ga seberapa berasa madu nya, tapi termasuk enak buat harga 50 ribuan, porsinya juga oke.

Yang paling mengejutkan adalah food serving time nya yang termasuk cepat banget untuk ukuran restoran selalu ramai. Rasa hidangan gak ngasa murah, dan pelayanannya juga oke-oke saja. Ga expect akan balik lagi karena malas sama ramai nya, tapi yes I would be back. Menunya banyak, vibes nya mendukung buat ngobrol serta makan keluarga walaupun crowded. Ya wajar banget banget seramai itu karena price wise termasuk murah meriah.

Akhirnya cobain SGYX setelah sekian lama penasaran! Hahaha.
Aku visit cabang PIK. Outlet pertama mereka di Mangga Besar.
Lucky us datang di weekdays ga crowded amat. Dengar-dengar kalau kalau waiting list bisa 1-2 jam?
Came with high expectation since katanya memang enak banget.

Tempatnya cozy dan vibes nya cocok buat makan-makan keluarga.
Konsepnya hotpot, kita pilih kuahnya lalu bahan-bahan untuk dimasak. Disini tersedia menu non halal ya.

Yang aku coba:
- pork bone soup: enak, very comforting, gurih.
- chicken collagen: not bad, cuma ga istimewa. Very comforting, too.
**my partner once tried the mala soup, katanya sih ya cuma buat cocolan masak daging. So kurang recommend kalau yang makan sama kalian pada ga doyan pedas, such a waste 😂

Isian hotpotnya, we tried:
- pork belly: enak, but ya pork belly sih dimana-mana sama aja kan. Kata my partner the iberico pork one yang lebih spesial, secara harga juga beda jauh kan 😂
- marinated beef: enak nih, empuk. Kalau pilih kuah non mala, kurang recommend untuk pakai spicy marinated katanya, jadi terkontaminasi gitu rasa asli kuahnya
- shrimp paste: enak! Pasta udang yang setelah dimasak jadi bakso udang gitu, kenyal, fresh dan friendly buat anak-anak, orang tua sih.
**my partner once tried the salted egg fish skin katanya so good, dan aku lihat di meja-meja lain banyak yang pesan ini. Next aku mau coba. Penasaran juga sama meatballs mereka, yang special meatballs dan fuzhou fish ball katanya enak! Untuk dessert aku masih penasaran dengan mango sago. Next visit deh hihi.

Food serving time termasuk cepat.
Untuk aneka cocolan mereka punya banyak pilihan, dan mereka sediakan petunjuk racikan juga. Kalau ga mau pusing, minta tolong mereka bikinin untuk kita saja hehehe.

Price wise = mahal HAHAHAHAH.
Enak? Enak! I give it 8.4/10 lah overall.
Menurutku secara rasa bukan crazy good, tapi makanan berkuah panas-panas gini tuh memang gampang nge-please orang.
Ambience, pelayanan, tempatnya, rasanya. Overall recommended dan bikin pengen balik lagi.

Bukan my first time visit ke Kimukatsu.
Last visit aku cobain their gyukatsu cheese.
Padahal biasanya aku selalu pesan chicken katsu cheese, karena menurutku somehow beef dibikin katsu kayak ga cocok?
Except this kind of katsu, yang memang disajilkan raw untuk kita grill sendiri.

Selisih harganya sedikit, I highky recommend pesan gyukatsu cheese dibandingkan yang without cheese. Rasanya lebih maksimal aja, very cheesy, karena banyak juga mozza nya, dan tiap gigitan bakalan burst in your mouth, masih melt-melt gitu, asik deh.

Kalau makan di Kimukatsu, aku paling suka dicocol ke mayonaise atau dressing sauce wijen sangrai gitu.

Kalau lebih suka chicken katsu biasa, cobain yang chicken salted egg or cheese, ini both my favorite.
Katsu mereka tebal-tebal.