Angie Katarina

Ke Ashta District 8 iseng jalan-jalan, ya sudah sekalian cobain Bleum Coffee yang antri banget kelihatannya!

Pesan 1 es kopi susu, dengan harga 25ribu. Harganya lebih mahal dibandingkan kopi susu sejenis, cuma secara kualitas kayak oke kok, turns out memang lumayan!
Kopi dan gula nya balance, jadi ga bitter tapi ga kemanisan (tanpa request adjust gula/es ya).

Saat aku mampir di bulan november, pembayaran masih pakai QR, belum bisa cash.

WADUH ENAK BANGET!
Beneran first impression pas nyobain.

Aku iseng mampir, ga sengaja saat ada promo buy 1 nasi campur ala gaaram free nasi sayap sambal jontor atau otak-otak.

Jadi aku tuh tau mereka terkenal dengan signature dish ayam batu bara, nah menu nasi campur itu isiannya sudah lengkap banget, ibaratnya cobain semua menu gaaram dalam 1 bowl hehe.

Nah memang mereka speciality di ayam-ayaman gitu, digoreng kemudian dibumbui gurih asam pedas namanya, dan bisa pilih additional sauce/sambal, aku cobain thai spicy chilli dan sambal matah.

Turns out:
- nasi campur ala gaaram: ENAK BANGET. Mereka pakai nasi gurih gitu, kayak campuran daun jeruk, gurih wangi sedap. Ada chicken skin yang juga tekstur nya enak for my liking (ga terlalu suka yang terlalu renyah sih aku), ayam batu bara, ayam goreng crispy yang juicy dan empuk banget, serta otak-otak goreng. Sambal matah nya bukan the best yang pernah aku makan, tapi not bad, karena nasi dan lauk-lauknya sendiri sudah enak banget ga even butuh sambal sih.

- otak-otak goreng: best otak-otak in my life, jujur. Enak banget. Ga bau amis, ga alot, ditambah bumbu penyedap mereka yang gurih banget, dimakan selagi panas, wow! Must try. Dengan daun bawang dan cocolan saus thai yang manis pedas kayak saus bangkok, ternyata cocok hahaha.

Nah good thing dari nasi campur ala gaaram pas aku cobain: lauknya lebih banyak dibandingkan nasi nya, which is nice!

Sebenarnya berharap kalau Gaaram berdampingan dengan Goola, jadi selesai makan, seruput goola yang segar-segar khas Indonesia, sadly ga ada.
Food serving time 10 menit.

Gaaram by Chef Arnold dan anak Pak Presiden ini impressed me!
Will be back anytime soon.

Jajanan pertama aku di kawasan PIK 2 yang saat ini lagi berkembang haha, cobain Gildak karena cabang pertamanya yaitu Krekot lebih jauh dari tempat tinggalku.
Kayaknya mereka lebih crowded di weekend malam hari, aku kesini weekend siang masih terkontrol lah.

Cobain 1 menu saja, yaitu Busan O-bokki, SUKA BANGET!
Dengan harga 30rb dapat seporsi tteok dengan odeng dan saus gochujjang melimpah banjir (you can definitely ask for it).
I like everything about it! Sausnya boleh request banyak, sausnya itself tipe yang kental pas (ga encer), pedas nagih haha I like!
Terus sausnya ga berasa ‘murahan’ jujur. Tteok/kue beras nya empuk kenyal banget dan gendut, asli bikin selera sih🤤🤤
Odeng nya juga oke banget, gede potongannya, ga pelit.
Jujur aku puas banget, doyan banget. Secara porsi, pas sih buat 1-2 orang.

Server nya ramah. Kualitas oke. Harga reasonable (bukan murah) 😋
Tempatnya lumayan eye-catching, ada spot foto-foto, kecil tapi lumayan proper. Free wifi provided (penting! Karena di PIK 2 lumayan susah signal hahaha)

Alasan kenapa ga cobain menu lain? Karena Busan O-bokki kayaknya ter-must try setelah baca review-review orang.
Menu yang next time bakal aku cobain: gangnam cheese ball, kayaknya bakalan yummy dicocol saus gochujjang nya! 💕

Cobain summer house yang belum lama buka.
Mereka jual jus, smoothies dan low calories burger. Konsepnya kekinian, enak dan sehat.

Baru coba 1 menu yaitu pina dragon juice. Enak, aku suka, padahal ga into buah naga aku tuh hehe. Perpaduan yang asik, dragon fruit, pineapple, markisa.
Jadi rasanya segar, bikin melek siang-siang hehehe.
Yang aku suka: jus mereka kental banget, ga kebanyakan air.

Kata temanku yang sudah cobain juga, Alabama enak, buat yang suka strawberry dan mangga, cobain nih. Harganya lebih mahal hehe 😆

Oh ya aku pernah lewat tempatnya, kecil tapi memang di design kayak tempat nongkrong sambil nge-jus hehe.
Next cobain burger nya ah!

Cobain Moon Chicken by Hangry group, turns out we like them!
Jadi menu utama mereka chicken wings dengan berbagai bumbu/rasa, ada basah saucy maupun yang kering gitu. Kita cobain dua-duanya.

Random pilih rasa:
- smokey comet: ini bumbunya kering, bubuk gitu, coating nya oke. Rasa bumbunya unik, pedas paprika(?) biasa saja sih. Hehe. Ga must try.
- big bang: saucy gitu. Rasa bumbunya sekilas kayak gochujjang, pedas asam kecut ada manis sedikit, lumayan lah. Aku suka sih.
- honey garlaxy: favorite! Saus madu bercampur galic gitu deh. Gurih manis, hihi doyan!!
Honey garlaxy bakal reorder!

Oh ya, yang tipikal saucy, wings nya tetap berasa garing gitu (asalkan ga didiamkan berjam-jam ya)

Sedihnya.. harganya mahal! Hahaha.
Aku beli via ojek online setelah diskon saja tetap berasa mahal hahaha.

Secara rasa dan kualitas oke sih. Packaging juga proper.

Salah satu restoran legend shabu hot pot, jauh dari sebelum hotpot-hotpot kekinian bermunculan. Asli impressed lho mereka survived, karena dulu aku ga pikir ada hal istimewa dari Hay Thien ini, cuma 'mahal doang'.

Kesini di jam makan siang, tempatnya cozy buat makan-makan keluarga. Dulu kalau ga salah ada area outdoor/terbuka gitu, sekarang semua tertutup, ada 2 lantai, lantai atas baru dibuka pukul 19.00

I noticed beberapa menu sudah ga ada, seperti hotplate seafoood, kuo tie dan ice lychee tea huhuhu.

Nah disini tipe-nya dimasakkin, which duduk anteng siap makan saja.
Untuk shabu, mereka punya 1 macam kuah saja kayak kuah kaldu yang light banget dan cenderung hambar, maksudnya biar kamu bisa adjust sesuai kepengen aja, kalau kurang asin, tambahkan kecap asin, kalau kurang pedas ya tambah sambal saja hehe.

Yang enak disini:
- bakso ikan: bukan kayak frozen food yang dijual di pasaran. Disini bakso ikan nya montok, kenyal, gurih
- tahu sandwich: ga tau karena uda lama ga makan apa gimana, aku merasa tahu sandwich nya enak banget hahaha, ga tau juga apakah kayak frozen food di pasaran, yang jelas enak dan must order
- sate gulung enoki: dibakar dengan bumbu kecap gitu, enak.
- sui kiauw: isiannya padat dan banyak, rasanya enak. Must order sih.
- tahu jepang: biased! Aku memang suka silk tofu gini hahaha
- hotplate babi lapis: enak nih! Daging babi dimasak ala hotplate dengan saus kayak szechuan/vinegar gitu, rasanya medok, dan jadi variasi aja kalau makan kuah-kuah doang kan flat ya hihi

Disini ada grill juga, cuma keluargaku sudah biasa dengan rebusan mereka saja hehe.
Mereka punya menu penutup yang jarang sih aku temui di restoran sejenis seperti ronde dan sekoteng, ada bubur kacang hijau juga. Pokoknya resto ini cocok deh buat makan sama orang tua hihi.

Makan ber-8 total 900ribuan, semua kenyang. Menurutku mahal, tapi soal enaknya lumayan worth it (cuma ga untuk makan sering-sering aja hehe).

Pelayanan oke, sigap.
Free wifi available.
Restroom dan wastafel bersih.

First timer dine in di Sushi Hiro cabang PIM. Nah biasanya nih, letaknya berdekatan dengan part of Hiro Group yang lain. Di PIM persisnya Street Gallery, ga jauh dengan The Garden, cuma beda lantai. Hehehe.

Kalau ke Sushi Hiro, walaupun menunya banyak banget, tapi yang sering dipesan ya itu-itu lagi LOL!
Beberapa mi favorito:
- shiok maki: sushi roll pertama yang aku cobain, always come back for more. Compact, padat, terdiri dari salmon dan unagi sebagai sumber protein nya. Enak! Their number 1 best seller.
- salmon aburi
- aburi salmon belly: I like the tekstur ‘glenyer-glenyer’ fat dari belly yang fresh!
- salmon volcano roll: ga perlu di-explain lagi, kayak hampir semua yang ke Sushi Hiro pesan ini ga sih? Hahaha
- onsen egg salmon volcano roll: sesuap penuh kenikmatan! Telur nya ga amis. Very enjoyable.

Sama kayak outlet Lippo Mall Puri, kayak ga besar tempatnya, ga heran kalau weekend ya hampir selalu waiting list even ga di jam makan siang/malam hehehe.

Harga? Ga usah dibahas lah ya. MAHAL hahaha. Tapi worth to try memang.

Ini yang sedikit membedakan Gyu Kaku dengan restoran all you can eat yang selevel dengannya, Gyu Kaku tuh tempting dan bikin berselera, LOL. Semoga ngerti maksudnya.

Dengan harga yang ga jauh beda dengan kompetitor selevel, Gyu Kaku for me kayak lebih berkelas, walaupun minus nya (for me): condiments seperti saus disini ga menarik, kurang variasi.
Mereka hanya sediakan 2 saus, yaitu tare dan spicy tare.
Ga sediakan yang lain seperti cabe rawit, garlic, daun bawang, sho yu dan lain-lain. Jadi berasa ‘sepi’ gitu hahaha.
Walaupun sebenarnya, dagingnya itself sudah enak, marinated, jadi ga perlu aksesoris macam-macam.

Dulu ada menu sup kesukaanku yaitu egg soup, ini enak buat menetralisir kalau sudah enek makan daging kebanyakan, eh sekarang menu ini ga include dalam AYCE huhuhu.
Sebagai penghibur, aku tetap bisa pesan miso soup.

Nah standard package nya Gyu Kaku sekitar 300rb per orang, beda sedikit dengan harga weekday lunch ya.
Apakah worth it? Yes, kalau kamu bisa makan banyak ya. Kalau ngga sih, berasa rugi. Karena memang ga murah.
Tapi secara kualitas, memang oke banget.

Daging favorite: rosu, suki shabu.
Pelengkap favorite: butter corn.
Must order: milk pudding with caramel sauce.

Pernah bahas sebelumnya, kalau milk pudding nya Gyu Kaku for me ya enak, cuma ga sampai mind blown seperti kata orang-orang.
Love the texture, kayak pannacotta gitu, yang melt di mulut, soft, eggy dengan rasa susu yang kenceng. Nah untuk caramel sauce nya, saranku request terpisah, supaya bisa disesuaikan takarannya.
Seperti aku yang ga suka kalau kebanyakan saus.

Pelayanan oke banget. Server ramah, sigap, pesanan diantar dalam waktu singkat, kecuali yang memang tidak ready, mereka akan beritahu alasannya.

Buat treat diri sendiri sesekali bolehlah. Ga untuk sering-sering hehe.