91st Street

Kali ini acara Ngumpul PergiKuliner Alfa 2019 diadain di sini. Tempatnya sih oke, cozy banget.
.
Di sini aku nyobain:
- 5 sticks fried mozzarella
Karena aku suka mozza jadi ya suka aja sih sama ini, pas dateng masih hangat dan kejunya masih melted dan bisa ditarik-tarik, yumm..
- Scallop Bacon Salad
Salad dengan 3 scallop yang dibalut bacon. Porsinya dikit banget sih ini, rasa scallop dibungkus bacon nya enak, aku suka cuma sausnya (bell pepper pure & beans) nya sangat hambar
- Prawn Bisque Soup
Duh ini ga bisa dimakan sih, kuahnya asin banget, udangnya juga udah overcook gitu.
- Fettucine Creamy Salmon
Punyaku datang dalam kondisi tidak di-plating. Fettucine nya matengnya ga merata, ada yang al dente, ada juga yang masih keras. Buat rasa sih salmonnya lumayan gurih asin, creamynya oke yah cuma itu fettucinenya ada yang keras jadi gaenak makannya.
- Smoked Cheese Burger
Ini okelah buat rasanya. Daging hamburgernya lumayan tebel, rasanya oke, dan ada keju meltednya.
- Pannacotta
Ini dessertnya keluar lebih dulu dari main dishnya haha. Buat rasa sih aku suka, manisnya pas, ga bikin eneg, dan disajikan dingin-dingin gitu, yummy
.
Pelayannya ramah-ramah sih tapi sayang banget nih restoran ini kurang persiapan banget buat acara gathering ini, makanan keluar sangat-sangat lama dan yang parahnya kualitas makanan yang keluar belakangan semakin menurun, mulai dari porsinya yang dikecilin maupun plating yang asal. Sampai akhir acara banyak juga makanan yang ga keluar, semoga next time kalau nerima acara gathering gini bisa lebih mempersiapkan diri.

Beberapa waktu lalu acara Pergi Kuliner diadakan di sini, dan kami dapat memilih dari beragam menu mulai dari bites, soup, salad, pasta, main course, pizza hingga dessert. 

Jadi saya memilih yang berikut:

Calamary stick
Saya berharapnya berasa cumi, tapi yang terasa hanya tepung, dan karena lama baru dimakan, yang terasa hanya tepung saja 

Scallop Bacon Salad 
So tiny miny scallop bacon salad, bahan2nya fresh sih so okelah

Fettucine Creamy Salad 
Sebenarnya rasanya oke, creamy pasta selalu jadi favorit saya, hingga akhirnya ada cangkang kerang tergigit. 

Four cheese pizza , 91 street – English Breakfast pizza, meat lover pizza
Ketebalan pizza sih okay, topping juga boleh lah, untuk pizza buat saya enak.

Tiramisu 
Biasa saja, hanya ukurannya yang besar. 

Restoran ini sepertinya gak cocok untuk melayani pengunjung yang datang dalam jumlah yang banyak. Saya masih bisa (berusaha) maklum jika makanan lama dibuat, tapi bahkan untuk dessert pun keluarnya lama. Waiter dan waitress sepertinya menghindari kami para pengunjung yang bertanya-tanya mengenai pesanan mereka. Sudah masakan lama, rasanya juga gak yang luar biasa banget. Bahkan saya sampai kegigit cangkang kerang dalam pastanya.  

Baiklah, dengan sangat senang mendapat suatu undangan untuk bisa hadir ke restoran yang mewah dan gue yakin makan dan pelayanan disini keren dan tsakep. Secara yaa dari namanya aja 91st Street, dan juga ini restoran ada di lobby sebuah hotel, yang mana nama hotelnya Akmani Hotel, yang berada di Menteng Jakarta Pusat. Ngebayangin nya aja kayanya bakal seru banget.

Nyampe sini emang tempatnya keren, dan seru banget. cocok banget buat hang out pas pulang kerja, apalagi weekend gitu. bisa betah kayanya. Apalagi ngeliat daftar menunya kayanya enak-enak, dan gue mesen appetizer 5 Sticks Fried Mozzarella & Calamary Stick. Kedua appetizer yaa lumayan lah, bisa bikin lidah menari-nari kecil. Cuma kok yaa mirip nugget sih. Tapi gue suka sama yang Mozzarella, gurih nya oke buat gue.

Ga cuma itu loh, gue mesen lagi Scallop Bacon Salad, salad ini ga terlalu banyak dedauan kaya salad-salad kebanyakan. Yang gue liat sih ada wortel dan timun yang diiris tipis dan disajikan dengan digulung. Sama kaya scallop Baconnya, disajikan digulung dan dikelilingi sama sausnya. Kalo rasa sih enak, dan ada gurihnya juga, cuma baconnya ini agak beraroma asap dari pembakarannya.

Prawn Bisque Soup, menu ini disajikan dengan puff pastry, tapi pas pastry nya garing banget, dan kuah soupnya agak keasinan dan kebanyakan, ehh ditambah udangnya juga kelembekan, over cook gitu.

Steak n Pasta, kalo yang ini pasta parpadelle yang kenyal dan ditiban dengan potongan daging steak yang melumer saus dari steaknya, rasanya sih cukup oke lah yaa, apalagi dimakannya barengan spinach yang dibuat jadi cream. Enak sih tapi ada kurang puasnya dari menu ini.

Vongole Parpadelle, pasta yanng satu ini sama kaya pasta di steak n pasta. Tapi kalo menu ini ga pake daging, tapi pake asparagus dan kerang. Dan yang ini lebih creamy, karena keju yang jadi sausnya.

Pizza Seafood, pizza yang ukurannya cukup lah buat 2-3 orang ini, toppingnya penuh dengan seafood. Ada udang, dan cumi. Sejauh mata memandang sih cuma ada 2 jenis aja. Pizzanya sih enak, empuk dan gurih.

Fettucine Creamy Salmon, salmon yang sepotong ini disajikan dengan cream sauce dan mashroom champignon. Cream sauce-nya enak dan umami gitu. tapi salmonnya over cook juga. Gue berasa kaya buka makan salmon loh.

Rosemary Chicken, ayam yang dipanggang dengan herbs ini, rasanya gurih yang mantab, daging ayamnya juga oke, tingkat kematangan dagingnya pas.

Plus-minus dari semua makanan disini diperburuk oleh pelayanan yang buat gue bentar-bentar maenan hengpon. Karena saking lamanya makanan yang tak kunjung datang. Dan juga, ketika ada makanan yang udah abis, dan datang makanan berikutnya, pelayanannya juga kurang inisiatif untuk ngambil piring yang sudah kosong. Apa mereka juga belum makan yaa?!

©prido

Well it definitely the worst of my eating experiences. Gue diundang ke acara PergiKuliner Alfa 2019 disini dengan undangan yg hadir 70 orang. Acaranya sendiri disini konsepnya all you can eat with ala cart menu, jadi bisa mesen makanan apa aja dengan menu yg disediain. Gue dateng kesini sekitar jam 12 siang dan memesan 1 appetizer dan 2 main dish, and you know what? Pesenan gue yg dateng cuma 1 main dish dan itupun datengnya jam 3 sore! I can’t blame the one who organized this event, secara logikanya mestinya PerKul udah ngasitau kalo konsep acaranya seperti ini tapi emang dasarnya restorannya yg salah karena menyanggupi konsep tersebut. Even waiter nya dateng ke gue di jam 3 nanya “bu pesen pizza? Masih mau nunggu?” Ketika gue nanya apa pesenan gue udah dibikin ternyata dia bilang blm, so why bothered to ask me with the fact that i already ordered since 3 hour ago???? Enough said, gue ga recommend siapapun untuk datang kesini apalagi nyelenggarain acara dengan invitation yg banyak. Sebenernya makanannya not too bad, walaupun ada beberapa yg so-so but i won’t came here ever again.

In the mood for food? .
Cemilan, Makanan , Dan dessert Aku kali ini dari 91st street , salah satu Italian restaurant, exquisite cafe and craft cocktail bar di daerah menteng .
.
Terlepas dari makanannya dateng ya yang sangat lama sekali (sekitar 2 jam baru dateng) & makanannya udah dingin saat dateng , disini tempatnya nyaman dan bersih , serta makanannya masih ok buat dimakan . Semoga bisa lebih baik lagi untuk kedepannya .

📸 : Steak & Pasta (Parpadelle Aglio Olio with 100gr sirloin , cream spinach , and au jus sauce) X Fetucine Creamy Salmon (Mushroom Champignon , arugula , and chilli flake) X Vongole Parpadelle (seved with asparagus and cream cheese) X 91 street English breakfast pizza (tomato sauce , zucchini fresh , egg , beef chunk , mozzarella cheese) X Seared Gindara (served with mashed potato , grilled enoki , and lemon butter sauce) X Scallop Bacon Salad (scallop , beef bacon , mesclun , smoked bell pepper puree & beans) X Pannacota (Italian pudding with chocolate stick) X Fried Mozarella X Calamary Stick X Indonesian Sets .

💸 Overall Bites : 69K-71K || Soup & Salad : 77K-110K || Meat : 95K-499K || Pasta & Pizza : 85K-148K || Dessert : 68K || Drink (non alcohol) : 34K-79K .

🕐 Senin-Jumat: 10.00-24.00 & Sabtu Minggu : 11.00-24.00 .

📍 91st street ; The Akmani Hotel, Lantai 1 , Menteng , Jakarta Pusat .

Hello there, saya pengen menceritakan pengalaman saat berkunjung ke 91st Street di Akmani Hotel, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta. Kebetulan saya menghadiri acara gathering yang dibuat untuk sekitar 100 an undangan. Bicara tempat, namanya juga di hotel di jantung Kota Jakarta, udah pasti okelah ya. Kesan nyaman, elegan dan artistiknya dapet. Beberapa ornamen ruang seperti jaringan paralel bohlam, tunggu memanggang pizza dan lemari penyimpan minuman, mengantarkan nuansa klasik yang cukup cantik.

Konsep disini katanya all you can eat yang dapat dipilih sesuai dengan selembar daftar menu mulai dari pembuka, utama dan penutup. Awalnya semua masih berjalan lancar, pelayan masih mampu memberikan pelayanan penuh senyum. Saya pun mulai memesan 6 menu yang terdiri dari 5 Sticks Fried Mozarella, Prawn Bisque Soup, Scallop Bacon Salad, Seared Gindara, Fettucine Creamy Salmon dan Tiramisu.

Bencana mulai datang saat sekitar 30 menitan setelah saya memesan. Apakah butuh waktu selama itu untuk menyiapkan, paling tidak menu appetizernya dulu? Lama banget dong. Tapi akhirnya menu pesanan pertama berupa 5 Stick Fried Mozarella saya datang, itupun setelah ditanyakan dua kali kepada pelayan dan menunggu hampir sejam. Bicara rasa, sensasi chewy dan cheezy mozarella nya kurang nendang sih, karena saya pernah makan yang lebih enak dari ini padahal itu homemade. Tapi bukan yang failed, masih enak untuk dinikmati, hanya memang kurang special. Seared Gindara nya enak, si ikannya lembut dan gurih. Kalo Tiramisunya sedikit kehilangan sensasi moist.

Waktu pun bergulir, acara tetap dimulai, meskipun menu lain belum juga datang ke meja kami lagi. Bahkan teman didepan saya satupun menunya belum ada yang tiba, padahal jam sudah menunjukan pukul 13.00 lebih yang berarti sudah lewat dari waktu makan siang dong. Keadaan semakin memanas, saat meja-meja lain belum juga mendapatkan menu yang mereka pesan meski sudah menunggu dua jam bahkan lebih. Pihak resto pun menjadi kacau dan terlihat sangat tidak siap dalam melayani kami. Para pegawai pun hanya berkumpul di ujung pintu dapur tanpa melakukan apapun, bahkan untuk sekedar mengambil piring kotor.

Beruntung bagi saya, 3 dari 6 menu yang saya pesan masih bisa saya rasakan, jadi engga terlalu laper banget. Tapi kasihan teman-teman yang lain, banyak dari mereka yang pesanannya tidak datang satupun, SATUPUN, bisa bayangin ga? Saya juga kasihan sama panitia penyelenggara, mereka sudah menyiapkan acara dengan baik tapi harus rusak dengan ketidaksiapan pihak resto dalam menyajikan menu yang sudah disepakati sebelumnya. Ini pelajaran bagi 91st Street, jika memang tidak sanggup menyiapkan makan untuk acara gathering dalam jumlah tamu yang banyak seharusnya tidak perlu berlagak mampu...

[DISCLAIMER] Review ini berdasarkan pengalaman pribadi, dan pengalaman pribadi setiap orang bisa jadi berbeda-beda, so ya kalau penasaran, get yourself a try!

Berkesempatan untuk datang dan mencicipi restoran di Hotel Akmani, kawasan Menteng ini.

For me personally, tempatnya cozy dan menarik, terbuka gitu, sehingga mengesankan lega bikin bebas gerak.

If I'm not mistaken, mereka ini speciality on Italian food, meanwhile mereka punya menu yang lebih casual dan general, seperti sup buntut dan mie wonton kok.

Beberapa menu yang aku cobain:

- 5 fried sticks mozarella: katanya merupakan menu pembuka best seller, but turns out nothing special for me. Jadi modelnya kayak finger stick gitu, dalamnya full keju. Should be legit, apalagi yang kayak gini biasanya comfort food anak-anak kan kayak sejenis nugget. Keju nya ga melt, tekstur nya padat, luarnya ga crunchy, tepungnya ga jelas, yang terasa hanya asin keju, agak bingung mendeskripsikannya, tapi menurutku sangat disayangkan kalau menu simple gini aja ga enak.

- calamary sticks: ini lebih zonk. Secara appearance ga tempting sama sekali, kaku. Cumi dengan potongan kecil dibalut tepung sangat tebal, yang dibentuk kayak otak-otak gitu. Rasanya 'meh'. Tepung nya tasteless, cumi nya terasa kering, tekstur alot. Sorry not sorry, menu ini failed buatku.

- oxtail soup: sup buntut disini disajikan dengan seporsi nasi, jadi kalau kamu berencana makan kenyang, bisa pesan yang ini. Rasanya ya sejatinya sup buntut lah, menurutku not bad, kuahnya so so, tapi buntut sapi nya lembut dan empuk. Secara rasa, ga spesial, tapi dibandingkan yang lain, menurutku ini 'mending' lah hehe.

- 91 street - english breakfast: salah satu best seller pizza disini. Topping nya pas, ga sedikit, tapi ga banyak juga. Ideal untuk share 3-4 orang. Tipikal pizza dengan roti cenderung tebal, ga keras ga sulit dikunyah, tapi aku expect lebih garing dan tipis sih hehe. Rasanya not bad, walaupun ga spesial juga.

**Selebihnya aku ga cobain, karena for some reasons, makanan pesananku sendiri ga keluar-keluar setelah 2.5 jam, sampai akhirnya aku beranjak meninggalkan restoran. Ya sebenarnya ini special case sih, harusnya dalam situasi normal, ga akan kacau kayak gini. Terlebih, rasa makanannya pun biasa saja, sehingga for me jadi ga worth it untuk menunggu lama-lama. Ya hopefully biasanya pelayanannya oke-oke aja ya.

Nah selain yang aku cobain, mereka punya:
- Vongole parpadelle
- Steak and pasta
- Wonton noodle soup
- Pannacotta
yang sounds interesting, sayangnya aku ga berkesempatan nyobain.

So, based on my experience, baik dari segi rasa makanan, harga, maupun service, aku ga merekomendasikan sih, walaupun tempatnya lumayan cakep dengan ambience yang cozy.

They better improve.

PS. Yang aku foto-foto itu bukan pesananku dan ga aku cobain, tapi bisa jadi referensi buat kalian yang have no idea mau pesan apa, mana yang kelihatan menarik buat kalian hihi