hobinyaria

Sebelum makan di sini, saya reservasi karena kuatir ramai dan gak dapat tempat. Pas ke sana memang sudah banyak meja yang sudah disediakan bagi yg telah reservasi.
Dari awal saya sudah bilang mau membayar dengan voucher. Mereka welcome aja bahkan mau membantu untuk menghitung sudah berapa banyak pesanan saya. Lupa kalau di sini ada banyak juga menu makanan yang digoreng. Jadi gak perlu semuanya serba direbus. Dan enak pulak serta dilayani dengan baik. Mereka suka mengingatkan jangan keburu dimasukkan semua makanannya untuk direbus agar gak jadi bengkak seperti mie.
A very recommended place to visit with family and friends.

Bersebelahan dengan Lumine Cafe ada Chavaty. Tempatnya hanya muat untuk 12 orang jadi kalau penuh ya menunggu dulu di Lumine sekalian shopping.
Waktu saya ke sana dan tanya rekomendasinya apa nih, disarankan untuk ambil paket tiramisu dan ceylon tea. Cheaper that way dan bisa menikmati keduanya sekaligus sambil duduk sejenak. Maybe next time mau coba soft cream juga deh. Tersedia juga paket takeaway jika enggan menunggu antrian.

Seneng banget pertama kali mencoba pork grilled di sini. Kami pesan dua porsi babi dengan bumbu yang berbeda. Pesanan yang lain adl japchae dan seafood soup. Gurih semuaaaa, sampai saya gak berani makan side dishes takut kekenyangan. Itu belum termasuk telor dadar yang dimasak di sekitar panggangan. Dessertnya aja yang buat saya gak terlalu menarik.
Suasananya okay buat kami karena dpt tempat duduk di booth. Walau ramai staff yang bertugas selalu cepat dtg kalau dipanggil.

Saat menjelang Natal 2018, saya dan rekan-rekan foodies berkesempatan mencoba beberapa menu berikut (yang saya harapkan sih masih tersedia hingga saat ini): 

Appetizer: 
Winter Salad 
Menu pembuka berupa grilled lemongrass chicken and winter vegetables drizzled with sambal matah infused dressing. Pembuka yang fresh, salad disajikan bareng dengan daging ayam.

Pumpkin Spiced Soup
Sup labu dengan gulungan roti cane, eh saya gak menyangka ternyata rasanya manis ya. 

Grilled Ribs, served with pumpkin mashed potatoes and sambal matah infused balsamico. 
Bagi yang gak tahan pedas, jangan khawatir. Rasa sambal matahnya tidak terlalu menyengat, jadi masih bisa menikmati grilled ribs ini. 

Pan Fried Cod Fish, served with salted egg mashed potatoes and rica-rica oil. 
Ini menu favorit saya, ikannya lembut banget dan tenang saja, bumbu rica-rica gak bakal bikin kamu kepedasan. Hanya sensasi pedas saja kok, kalau buat saya sih..

Tenderloin Steak, with curry mushroom sauce and rice cake (interpretation of Satay Padang by Blue Jasmine). 
Menu ini yang paling direkomendasikan ketika saya tanya ke waiter, karena benar-benar perpaduan makanan barat dan Indonesia. Steak tenderloin dengan bumbu jaus jamur dan pakai lontong. 

Blue Jasmine Christmas Cake 
There’s always room for dessert. Red velvet cake, dengan lapisan coklat plus strawberry jam dilengkapi dengan vanilla ice cream. Tentu saja menu yang satu ini langsung jadi favorit saya :)

Ruangan Blue Jasmine terdiri dari dua area, bagian dalam dekat dan bagian teras tapi keduanya sebenarnya indoor jadi jangan khawatir bakal kepanasan. Di bagian teras suasananya terkesan adem dengan banyak tanaman penghias plus kolam kecil. Bikin acara nongkrong makin menyenangkan. 

Akhirnya kesampaian juga nongkrong di sini bareng teman.
Saya pesan susu coklat panas yang sudah nikmat tanpa perlu tambahan gula.
Saya pesan ultimate truffe dengan salad. Wah rotinya enak, dagingnya juga empuk dan gurih. Bisa dipesan dengan french fries juga kl lbh suka itu. Yang lainnya pesan Le Entrecote dan minumannya teh.
Tempatnya dari luar terlihat kecil tapi lumayan bisa menampung pengunjung. Ada satu spot lucu untuk foto yang sayangnya saat itu sudah ditempati pengunjung lain. Pelayanan ramah dan kalau ditanya, siap dengan informasi.

Nongkrong bareng sama teman-teman foodies di Lumine, yang baru saja buka.
Poin plus dulu yah
Tempatnya berbarengan sama fashion outlet. Jadi capek belanja bisa duduk nongkie di sini. Ada sofa di pojokan atau mau sendiri saja atau mau ramai-ramai bareng teman? Semuanya ada. Penataannya bikin kesan santai seperti di rumah.

Service dari pegawainya bagus. Baru masuk saja sudah disapa dengan ramah sekali. Untuk memesan langsung di kasir sekalian dengan pembayarannya. Jika makanannya belum siap akan diberikan patung burung cantik sebagai tanda tunggu.

Pegawainya juga sabar banget pas kami minta tolong untuk foto yang gak kelar2. Thank you for your politeness.

Yang kurang click buat saya:
Kami ngumpul sekitar jam 12-13 tp tidak ada makanan berat. Healthy bowl ada sih di menu tapi belum tersedia. Akhirnya saya pesan:
Tamago Sando (sandwich isi telor, mayonaise dan daun slada. Rotinya biasa aja dan jelas gak nendang buat makan siang.

Gak ada hot chocolate... jadilah pesan caffe cioccolato yang pas lah buat saya. Gak terlalu kuat kopinya dan gak terlalu pahit.

Lagi kepingin salted egg chicken wing jadi mampir ke outlet yang ada di Plaza Indonesia. Modelnya kayak warung ya. Pesan dulu makanannya dan bayar, bisa pakai Ovo tp tidak ada disc atau promo. Lalu menunggu hingga makanan siap bawa.
Makanannya gak ada masalah, tapi selama dudul di sana menggigil abis. Salut sama yang kerja di sini kok keliatannnya biasa2 aja.
Anyway IMHO, walau enak tapi lebih suka kalau dimakan langsung di tempat aja.

Ternyata di Senayan City ada Djournal Coffee yang jadi satu dengan The People’s Cafe
Tempatnya tidak terlalu besar, ada tempat duduk di bagian luar juga fan cakep buat foto OOTD.
Pastinya duduk di sini nyaman juga buat bawa kerjaan, banyak meja dekat dgn colokan. Mau sekedar nongkie jg okeh.
Temen saya pesen long black sementara saya nyoba ice salted caramel chocolate. Temen saya suka long black pesenannya, tp minuman saya IMHO terlalu manis.

Sekitar 3 bulan yang lalu dlm rangka Asian Games TVRI menghubungi pihak Papa Ron's pizza untuk membuka outlet, dan makanan yang disajikan bisa makanan western dan pastinya Indonesia. 
Banyak dari kita (iye,  yang seangkatan) inget sih pernah makan di Papa Ron's pizza. tapi pasti lupa kapan ya terakhir makannya. Terus tempatnya di Jakarta di mana aja sih? 
Rupanya selama ini outletnya banyak yang berada di luar Jakarta. 

Chef Dino menjelaskan konsep baru restoran Papa Ron's pizza. Tidak hanya menyajikan makanan westerm,  tapi juga makanan lokal,  plus kopi Indonesia bagi para penggemar minuman yang satu ini. Ada juga makanan Mexico,  ciri khas dari restoran mereka lainya yaitu Amigos. 

Sebenarnya yang bikin beda pizzanya Papa Ron's dengan yang lain itu apa sih? Dough nya fresh, dough-nya terkenal fluffy,  light and very crispy on the outside and very soft inside, the best pizza crust.

Lalu makanannya apa aja niiih:
Ada pizza godzilla, dabu2, chicken sambel ijo, calzone dan favorit saya karena kejunya banyaaak: chicago deep dish pizza. Dan gak hanya pizza tapi mereka juga menyediakan menu makanan lokal seperti iga bakar, soto Betawi pun ada. Plus ada kwetiaw goreng yang gurih 😊😊😊 .

Tempat makanannya luas, area parkir gede secara bareng satu kompleks sm TVRI gitu loh. Tempat untuk nongkrong apapun selera makanan kalian.