hobinyaria

Walking Drums cocok banget buat kalian-kalian yang ingin istirahat setelah gowes ataupun olahraga lainnya. Area tempat duduknya luas, baik yang indoor apalagi yang outdoor. Ada di bagian depan, agak ke atas (spot foto-foto pastinya) dan ada yang langsung gosong terpapar sinar matahari. 

Pas ke sana, justru pengunjung lebih banyak duduk di luar. Jadi saya bisa duduk nyaman di dalam, tanpa khawatir terlalu banyak kerumunan.

Suhu badan diperiksa, dan dekat pintu masuk ada hand sanitizer untuk para pengunjung. Karena gak niat lama-lama, cuma pesen hot latte aja sambil nongkrong bentar. Lumayan dapat tempat di pojokan dekat pintu masuk jadi bisa senyum manis sama pak satpam yang baik hati, minta tolong titip tas. 

Tempatnya bersih, cuma karena yang bertugas gak banyak, agak lama aja membersihkan sisa makanan dan minuman dari pengunjung sebelumnya. Lebih rekomen untuk ngobrol di area luar, karena luas dan ada sofa empuk. Asal gak hujan aja. 

Cuaca panas membuat ngiler saat melihat gelato yang ada di Tad's Delight. Langsung deh pesan yang dua rasa. Chocolate dan coffee untuk saya, yang paling enak yang coffee. Teman saya pesan bakmi bakso urat dan untuk minum kami pesan air mineral dan infused water. Ohya, infused water ini tidak bisa refil. Kalau merasa gak cukup 1, lebih baik sekalian pesan 2 sekaligus. 

DI luar disediakan hand sanitizer untuk cuci tangan sebelum masuk ruangan. Ada area untuk duduk di luar dan ada juga yang di dalam, jelas lebih memilih duduk di dalam. Ruangannya sendiri tidak terlalu banyak tempat duduk agar memungkinkan physical distancing. Pembayarannya non tunai, dan bisa open bill jika masih ingin nambah. 

Kebersihannya terjaga baik, termasuk di area restroom. Untuk ke restroom, harus keluar terlebih dahulu, melewati tempat duduk outdoor.

Dikelilingi pepohonan rindang, very recommended buat nongkrong di sini dan buat foto-foto pastinya. 

Hujan sedang awet menghujani bumi ketika berada di Bogor beberapa hari lalu. Pas tengah melintas, kami melihat kedai kopi ini belum terlalu ramai. Jadilah langsung mampir, karena di saat pandemik begini mau nongkrong pun harus lihat-lihat situasi. 

Di sana teman saya pesan es chocolate latte (too sweet for her taste) dan saya pesan hot cafe latte karena ingin ada art latte. Art latte-nya biasa aja sih, dan rasa latte-nya juga tidak terlalu istimewa. 

TAPIII... Quatro Formagi Pizza is worth the wait (bikinnya memang rada lama) dan kalau kalian pecinta keju, kudu pesan pizza yang satu ini. 

Tempat duduk di dalam kedai kopi ini berjarak jauh satu sama lain. Sementara untuk yang semi outdoor lebih banyak tersedia tempat duduk. Tempat duduk yang kami tempati tidak ada senderan, jadi seperti ngewarung di dalam ruangan ber-AC. 

Mampir ke sini sebelum PSBB jilid 2, suasananya untung tidak terlalu padat. Saya langsung tanya saja minuman yang ada art latte, dan direkomendasikan untuk pesan hot latte. Untuk temen minum, saya pesan salted eggyolk croissant yang direkomendasikan sama teman. Sementara teman yang lain pesan hot black coffee. 

Tempatnya tidak terlalu besar, jarak tempat duduk yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu rapat. Tersedia tempat duduk di dalam ruangan dan juga di luar ruangan; jika ingin merokok. Restroom terjaga baik kebersihannya dan para staff yang bertugas menggunakan face shield, masker serta sarung tangan. 

Teman yang minum black coffee bilang, kopinya kuat banget... dan ternyata latte-nya juga. Tasted so bitter, walau masih oke sih...dan suka juga sama art latte-nya. Yang kurang suka croissant, karena rapuh banget... dimakan langsung berantakan semua di meja... 

Untuk nongkrong, oke tempatnya dan sepertinya tertarik untuk ke sini lagi lain kali. 

Di pintu masuk staff yang bertugas mengecek suhu badan kami dan barulah kami bisa masuk. Salut euy sama staff yang bertugas, ia dapat mengingat semua pesanan kami tanpa mencatat. 

Kami ada berlima, pesan pork belly, pork skirtmeat dan spicy marinated pork skirtmeat (tapi gak ada pedas-pedasnya sama sekali). Untuk tiga menu ini, kami ditanyakan apakah memilih untuk panggang sendiri atau dibantu staff yang bertugas. Kami memilih untuk dibantu saja. Dua teman memesan menu soup sudah lengkap dengan nasi. Kami pesan juga japchae dan pajeon seafood. Japchae di sini enak, rasanya gurih dan kalau dimakan selagi panas...

Untuk minuman kami pesan iced tea dan penutup meminta es kopi susu dan semangka. Tapi saya iseng pesan lagi kemasan botol yang ternyata rasanya enak, sampai akhirnya pesan lagi untuk dibawa pulang. Kami juga beli es krim Korea yang sayangnya tidak ada rasa coklat. 

Service baik dan kebersihan terjaga termasuk di area restroom. 

Awal-awal WFO lagi, ada banyak promo lewat ojek online dan ayam Keprabon ini salah satunya.
Rasanya ya kurang lebih sama dengan ayam geprek lainnya, bedanya hanya daging ayam sudah disuwir sehingga lebih gampang makannya. Plus, ada kremesan yang bikin tambah gurih pas makan ayam bareng sama nasi. 
Sempet ikutan juga beli paket sushi ayam geprek mereka. Yang ayam geprek dengan kremesannya, enak. Dari segi rasa ya sama saja, cuma bedanya kemasannya pakai nori. Jadi tambah legit. 

Datang ke sini bareng teman-teman di hari kerja; SEBELUM PSBB jilid 2. 

Agak ragu pas lihat tempatnya, lebih cenderung bar daripada restoran etapi ternyata double cheese pizza (dibeli harga paket, sudah dapat 1 iced tea dan malah dapat dessert juga) luar biasa besar porsinya dan rasanya juga enak! Totally love it! Kami juga sempat pesan semacam cemilan, tahu goreng tapi bumbunya enak banget. 

Untuk minuman karena yang saya pesan gak ada, akhirnya pesan soda saja dengan es batu, sementara yang lain pesan iced lemon tea dan strawberry. 

Suasananya enak juga buat nongkrong dan senang saja sama lokasinya yang rada ngumpet. Staff yang melayani juga baik dan ramah. Satpam yang bertugas mengecek suhu tubuh terlebih dahulu sebelum kami masuk. Karena cuaca yang luar biasa panas, maka kami lebih memilih untuk relax di dalam ruangan ketimbang duduk di luar. 

Ke sini sebelum PSBB 14 September 2020.

Saat ke sana, hampir ditolak masuk karena La Vue Rooftop Bar baru buka jam 4 sore. Untungnya tinggal 5 menit lagi sebelum jam buka, akhirnya diterima masuk. Naik ke lift hingga lantai 9, dan naik tangga sekali lagi untuk menuju lantai 10 lokasi dari rooftop bar tersebut. Menurut pegawai yang bertugas, selama masa PSBB transisi bar hanya dibuka dari Jumat hingga Minggu.

Staff yang bertugas menjalankan protokol kesehatan dan melayani dengan ramah. Kebersihan juga terjaga dengan baik. Sebelum masuk, suhu badan dicek terlebih dahulu dan tersedia hand sanitizer di mana2. 

Area tempat duduk terbagi dua di sini. Jika ingin duduk di sofa, maka ada minimum pembelian sebesar Rp 1.000.000,- kecuali jika menginap di hotel. Ada juga area duduk tanpa sofa dan tanpa minimum pembelian, jadi kami bertiga duduk di sana. Untuk melihat pemandangan kota Jakarta, lebih bagus dari area ini dan juga untuk foto-foto. Tentunya kalau sampai mendadak hujan ya alamat bubar semua. 

Di menu ada pilihan kopi tapi pas dipesan tidak tersedia. Jadi, kami pesan: orang juice, summer peach ice tea dan saya sendiri pesan lemon bluberry ice tea. Teman-teman saya suka sama minuman mereka, tapi minuman saya gak jelas rasanya. 

Kedai kopi yang letaknya ngumpet banget, padahal lumayan cozy untuk nongkrong. Apalagi untuk bawa kerjaan, karena tersedia area lengkap dengan colokan. Rest room juga bersih untuk digunakan, dan pastinya staff yang melayani mau ditanya mengenai menu, ramah lah sama pengunjung. 

Ada dua area nongkrong, di luar pastinya bagi yang ingin merokok. Dan di area dalam, for non smokers. Ke sana pesan latte panas untuk ngadem sebentar bareng sama teman. Memilih duduk di area sofa, di sini bisa lah sekitar 4 orang dan itupun masih duduk dengan jarak yang oke.