N.A.

Tahu Gejrot Pak Deden memiliki cabang yang cukup banyak, salah satu nya adalah yang ada di Paskal Food Market. Makanan khas Cirebon ini termasuk salah satu jajanan kesukaan saya, alasan sederhana: jajanan ini memiliki citarasa pedas akibat penggunakaan cabe rawit segar yang yang digiling kasar dan potongan bawang segar. Citarasa pedas ini kemudian dikombinasikan bersama kuah kecapnya yang manis serta tahu potong yang gurih namun empuk.

Seringkali restoran atau kafe di daerah Dago Pakar dikaitkan dengan stigma bahwa mereka hanya menjual tempat dan view, tapi seringkali lupa menjual makanan yang berkualitas. Untuk restoran ini, stigma ini menurut saya tidak berlaku. Restoran ini berhasil memadukan antara view yang indah, nuansa yang syahdu, tempat yang nyaman, serta makanan yang nikmat. Restoran ini mengusung konsep industrial namun dengan warna-warna yang pop sehingga kesan young-blood nya sangat kentara. 

Spot dengan view terbaik berada di balkon di lantai paling atas, namun karena angin yang berhembus cukup kuat dan saya sangat rentan masuk angin, saya memilih untuk duduk di area lazy bag di lantai paling atas yang tidak kalah nyaman. Sayangnya, tidak semua lazy bag nya terjaga kebersihan dan keempukkan nya, overall sih masih sangat okay.

- Food:
Saya sempat mencoba beberapa menu seperti Sirloin Steak, Cheese Burger, Beef Oxtail, dan Pizza. Pizza dan Cheese Burger nya benar-benar outstanding, they totally stole my heart, you guys have to try. Cheese Burger creamy tapi ngak sampai bikin eneq, Pizza nya gurih, cheesy serta topingnya ngak pelit. Sirloin Steak nya cukup unik, saus mushroomnya dibunggus menggunakan keju yang menggembung layaknya balon. Sayang, sirloin steak medium-well yang kami pesan agak terlalu lembek. Oxtail nya sih OK banget, terutama kuah bening nya yang sangat gurih dan sambal ijo nya benar-benar remarkable. Sayangnya, we strongly believe that they could serve oxtail with better quality later on.    
- Beverage:
Minuman di tempat ini sama sekali tidak mengecewakan, Strawberry Cheese Milkshake, Green Tea Frappe, dan Chocolate Hazelnut Blend cukup pantas untuk saya rekomendasikan. Chocolate Hazelnut Blend nya sangat kental dan aroma hazelnut nya lumayan kuat, what a modboster!

- Dessert: Sebagai hidangan penutup saya mencoba Strawberry Cheesecake dan Red Velvet Croissant dari restoran ini. Strawberry Cheesecake dari tempat ini bentuknya sangat unik karena bentuknya tidak kotak/ bundar seperti cheesecake kebanyakan, cheesecake nya lebih mirip choclate bar dan dibalut dengan coklat putih rasa Strawberry. Red Velvet Croissant ini sebenarnya kurang cocok untuk disajikan sebagai hidangan penutup karena rasanya yang cendrung sangat berat.

Kafe ini merupakan kafe di dalam kota yang konsep nya sangat saya suka: pencahayaan yang cukup, bangku taman, serta penggunaan ornamen tumbuhan hijau yang cukup intens. Kafe ini berusaha memanfaatkan pecahayaan alami dari matahari dengan menggunaan atap transparan di smoking area nya (bagian depan). Namun, konsep atap seperti jelas ada konsekuensi nya: saat matahari sedang terik-teriknya, duduk di area ini jelas sangat tidak nyaman karena silau dan panas. Berbanding terbalik dengan area depan restoran, area utama restorannya malah relatif remang serta tidak se-tematik area depan, sangat nyaman tapi terlalu biasa 

Food:
Saya mencoba Bleu Chicken (65K) dengan rasa yang sangat outstanding, dada ayam nya sangat empuk, smoked beef nya gurih, keju nya lumer dan sangat creamy. Bagian luar nya juga sangat gurih. Chicken cordon bleu nya disajikan bersama potato wedges yang gurih, salad yang segar, serta saus berbeque. Satu-satu yang agak disayangkan dari menu ini presentasi yang berantakan sangat terkesan murah. 

Beverage
Di saat cuaca yang sedang panasnya, Lemonade (25K) adalah minuman yang sangat tepat untuk dinikmati, apalagi sambil menyantap chicken cordon bleu yang gurih dan creamy.

Saat perut sedang tidak begitu lapar, tapi mulut masih ingin mengunyah sedangkan dompet sudah mulai tipis, maka jajan cemilan murah di Paskal Food Market adalah salah satu solusi. Saya iseng mencoba surabi yang ini dengan tujuan ingin membandingkan dengan surabi modern yang lebih terkenal. 

- Surabi Kinca (12.5)
Berbeda dengan kebanyakan surabi yang selama ini saya cicipi, surabi kinca disajikan basah dengan kuah santan dan gula jawa. Satu porsi terdiri dari dua buah surabi. Surabi nya berwarna hijau yang konon kata penjualnya disebabkan oleh penggunaan daun Suji dan daun Pandan. Citarasa surabi nya lumayan kaya meskipun rasa dan pilihan toping nya memang tidak sekompleks surabi-surabi yang populer saat ini. Perpaduan antara surabi yang lembut bersama kuah santan dan gula merah juga cukup serasi. 

Bagi saya, melintas di Jalan Dayang Sumbi adalah sebuah cobaan karena berjejernya kafe-kafe fancy di sepanjang jalan kecil ini. Tak jarang saya khilaf melipir ke kafe-kafe di jalan ini saat hendak menuju kampus yang tepat di sebelahnya.

Di antara kafe-kafe di Jalan Dayang Sumbi, favorite saya jatuh kepada Noah’s Barn. Dari luar kafe nya terlihat tidak begitu luas, padahal bagian dalamnya sangat luas, terutama bagian outdoornya di halaman belakang. Konsep bagian outdoornya cukup unik sih dengan adanya semacam sangkar ukuran besar, nuansa asri cukup berhasil dihadirkan. Tempat nya sih sangat nyaman, nothing to complain kecuali hawa nya yang agak sedikit panas.

- Treasure Affogato (38K)
Sama seperti affogato pada umumnya, menu ini berupa satu shot espresso yang ditambahkan es krim vanilla. Yang membuat minuman ini unik adalah penambahan sedikit rum yang memberikan sensasi dingin, segar, dan pahit yang khas. Espresso nya cendrung asam dan tidak pahit, seperti kesukaan saya, berpadu sempurna dengan es krim, rum serta toping black forest cake nya yang gurih.

- Hot Taro Latte (30K)
Hot Taro Latte nya sih Okay, tapi bukan favorite saya sih. Citarasa taro tidak begitu kuat, agak kemanisan dan kalah telak oleh susu nya yang terlalu dominan

Bagi saya agak susah memang untuk menemukan tempat ini karena nihilnya plang nama, satu satu penanda adalah board kecil di dekat pintu coffee shop nya itupun juga tidak begitu terbaca. Bagi yang ingin mengunjungi tempat ini, bisa menjadi Sate Taichan Bengawan sebagai patokan karena posisi kafe nya yang tepat berada di sebelahnya Sate Taichan Bengawan.

Tempatnya tergolong sangat mungil, hanya berupa bilik kecil di sebuah rumah tak berpenghuni. Bilik Indoor tersebut dirancang dengan desain yang didominasi oleh warna abu yang minimalis, saya cukup suka dengan konsep yang diusung. Tersedia juga tempat duduk outdoor di area halaman, yang sayangnya sangat bergantung kepada cuaca, kalau hujan sih pasti bubar. Menurut saya tempatnya sih cukup nyaman dan asyik, terutama bagian outdoornya

- Beverage
Kali ini saya nyobain Mochaccino (22K) dari kafe ini. Mochaccino nya sih cukup okay menurut saya, perpaduan antara coklat, espresso, dan susunya nya pas. Tidak terlalu manis dan citarasa pahit alami dari coklatnya masih slightly dapet, begitupun dengan espresso nya yang masih cukup kuat, espresso nya lebih cendrung pahit dibanding asam sih. Yang musti diimprove adalah latte-art nya, I know they can do it better and more aesthetic!

Coffee Shop yang masih satu grup dengan Blue Doors Coffee ini memiliki desain interior maupun eksterior unik. Bahasa desain nya sih se-nada dengan Blue Door Coffee, namun Spadaa jauh lebih unik. Rumah tua yang sudah tidak begitu terawat dipugar menjadi coffee shop yang nyaman, benar-benar nyaman, cocok untuk sekedar nongkrong maupun untuk berproduktif ria. Saya benar-benar betah berlama-lama di tempat ini

- Beverage
Kali ini saya nyobain Hot Mochaccino (32K) di Coffee Shop ini. Mochaccino nya sih sangat cocok dengan selera saya, sedikit pahit coklat dan sedikit asam dari espressonya, dan Mochaccino yang diserving benar-benar sesuai dengan yang saya suka, perfecto! Mochaccino nya juga tidak terlalu watery, tidak terlalu manis, dan aroma wangi coklat nya masih kentara. Saya benar-benar suka!