N.A.

Sejujurnya saya tidak menyangka kalau kafe ini memiliki seating area yang sangat luas karena dari luar kafenya terlihat sangat mungil. Kafe ini cocok untuk berbagai okasi. Area indoor kafenya berupa ruang-ruang bersekat yang lumayan cocok untuk kegiatan yang serius. Bagian favorit saya dari kafe ini adalah bagian outdoor di bagian belakangnya yang sangat cocok untuk kegiatan santai bersama sahabat. Pada area ini juga terdapat panggung yang biasa digunakan untuk live performance pada akhir pekan. Saat saya berkunjung, performance-nya berupa electronic music yang menurut saya agak kurang cocok untuk tempat seperti ini. 

Food and Beverage:
Kafe ini memiliki menu makanan dan minuman yang variatif, mostly western dan indonesian food dengan range harga 20 ribuan hingga 70 ribuan.
- Caesar Salad (35K)
Caesar salad-nya memberikan saya mixed feeling. Sayurannya dalam kondisi yang baik, namun bukan pada kondisi yang terbaik. Dressing saladnya yang terlalu sedikit juga membuat saladnya menjadi terlalu kering dan sedikit tasteless. Keju yang biasanya hadir di setiap caesar salad juga kali ini missing. Untungnya grilled chicken-nya yang empuk dan garlic bread-nya yang crunchy bisa sedikit mengobati kekecewaan saya.
- Magic Purple (28K)
Minuman dengan warna ngejreng ini menurut saya sangat menyegarkan, tapi bukan sesuatu yang cukup spesial. 

Chatime cabang ini merupakan salah satu dari beberapa cabang Chatime di Bandung yang menyediakan menu dengan pop can. Yang saya suka dari Chatime cabang ini adalah seating area-nya yang lebih luas dan lebih nyaman dibandingkan cabang lain di Bandung.

Beverage:
- Pop Can Apple Smith Shimmer
Sejujurnya saya tidak menyangka kalau ukuran pop can-nya jauh lebih besar dari yang saya bayangkan. Sejujurnya saya suka banget sih sama kemasan ini karena sama sekali tidak ringkih. Minuman yang saya pesan juga tidak kalah nikmatnya. Minuman ini memiliki citarasa manis dengan sedikit hint rasa asam yang menyegarkan. Citarasa sari apel hijaunya menurut saya juga cukup intens. Yang sangat unik dari minuman ini adalah cairannya yang shimmering kayak ada glitter-glitternya, namun ketika diseruput cairannya tetap halus.

Kedai mie yang sepertinya masih satu grup dengan Kopi Toko Djawa ini posisinya masih di sekitaran Pasar Cihapit. Tempat sih biasa saja, mirip kedai mie kabanyakan, namun dalam versi yang lebih rapi dan lebih bersih. Tempatnya lumayan nyaman sih untuk sekadar quick-dine-in, namun jelas tidak pas untuk berlama-lama. Yang menurut saya perlu banget untuk dioptimalkan adalah sirkulasi udaranya karena menurut saya tempatnya agak sedikit panas dan pengap. Mengunjungi tempat ini sebaiknya tidak membawa kendaraan roda empat karena butuh effort ekstra untuk mendapatkan tempat parkir.

Food and Beverage:
- Yamin Ayam Special (37K)
Menu mie paling komplit ini sudah termasuk pilihan mie antara mie lebar, mie kecil, atau mie shirataki (+10K), lengkap dengan bakso, bakso tahu, swikiaw, ayam cincang, dan sayur. Saya sih suka banget sama varian mie lebarnya, tekstur mienya kenyal namun tetap empuk. Selain itu, Daging ayam cincangnya memiliki citarasa manis-gurih dengan porsi yang sangat generous. Belum lagi kuah kaldunya gurih banget, tanpa ditambahkan bumbu apapun sebenarnya sudah nikmat banget. Bakso dan bakso tahunya sih menurut saya biasa saja, aci di bakso tahunya agak sedikit aneh sih menurut saya. Yang paling spesial dari menu ini adalah swikiaw-nya yang enak banget, pangsit rebusnya empuk banget dengan citarasa daging udangnya yang sangat intens. Awalnya saya sempat mengira kalau harga yang dipatok tergolong mahal, tapi setelah dipikir-pikir sih cukup sepadan dengan kualitas yang ditawarkan.

Dessert parlor ini posisinya berada tepat di sebelahnya Restoran Sederhana Pasir Kaliki. Tempatnya tidak besar bahkan bisa dibilang sempit. Seating arrangements-nya menurut saya juga terlalu intens. Saat saya datang, pengunjungnya sedang ramai-ramainya, alhasil dibutuhkan extra effort hanya untuk mendapatkan tempat duduk. Tempatnya sebenarnya lumayan nyaman, tempatnya sejuk dan terkesan bersih berkat pencahayaan yang terang sedikit warm. Kitchen-nya menggunakan konsep open kitchen sehingga pengunjung bisa menyaksikan proses pembuatan FNB-nya. Saya juga sangat juga aroma di dalam kafe ini yang benar-benar berhasil membangun mood makan. Yang menurut saya perlu di-improve adalah food serving time-nya yang agak sedikit lama.

Food and Beverage:
- Orange Soefflé (34K)
Saya memilih menu ini karena menu ini merupakan satu-satunya menu  soefflé pancake-nya dengan citarasa yang relatif segar. Menu ini berupa dua panekuk yang disajikan bersama cream cheese dan potongan buah jeruk segar. Panekuknya benar-benar fluffy dan empuk. Cream cheese-nya sangat creamy, citarasanya cenderung dominan asin dengan sedikit hint rasa manis. Saya sejujurnya lebih suka rasa cream cheese seperti ini karena tidak kemanisan. Potongan buah jeruk segarnya berhasil menyeimbangkan dengan citarasa segar, porsinya juga sangat generous. Menurut saya value for money untuk menu ini cukup tinggi, you guys have to try!

Yang selalu terlintas di pikiran saya setiap mendengar kat Bakso Boedjangan adalah 'Mahal'. Hal ini Karena sistem pricing di restoran ini diitung per item, dimana harga per-itemnya memang lumayan mahal. Salah satu cara mengakalinya adalah dengan memesan menu paket tersedia di jasa pesan antar, belum lagi harga paketnya masih bisa dikombinasikan dengan promo-promo yang tersedia.

Food:
- Paket Makin Kenyang (58K, Promo 41K)
Yang saya sukai dari Bakso Boedjangan adalah kemasannya yang lucu dan rapi serta sudah sangat ready to eat, jadi tidak perlu lagi ribet cari-cari mangkok. Menu paket ini terdiri dari mie kuning dan bihun, bakso pedas, 3 biji bakso pentol, dan 2 biji pangsit goreng. Untuk menu paket ini hanya tersedia kuah kaldunya yang polos. Sejujurnya saya bukan penggemar tipikal kuah kaldu yang seperti ini, menurut saya kurang keruh, kurang rich, dan kurang gurih. Menurut saya hukumnya untuk menambahkan sambal dan kecap yang cukup banyak agar kuahnya lebih nikmat. Baksonya menurut saya lumayan enak, kenyal dan meaty sedangkan pangsitnya menurut saya biasa aja. 

Sejujurnya saya tidak menemukan sisi spesial dari interior kafenya, konsep kafenya menurut saya sangat basic dan sedikit boring. Yang menurut saya unik adalah area outdoor di halaman kafenya. Menurut saya area ini sangat cozy. Sayangnya, kafe ini kurang cocok untuk yang tidak bisa mentolerir asap rokok karena baik area indoor maupun outdoor kafenya merupakan smoking area.

Food and Beverage:
- Banana Fritters (15K)
Menu ini berupa pisang goreng dengan potongan yang kecil-kecil serta kremesan. Potongannya yang kecil-kecil membuat pisangnya menjadi lebih crunchy. Kremesannya juga generous banget. Yang spesial lagi adalah porsinya yang lumayan besar, sangat cocok lah untuk harganya.
- Raspberry Coffee (20K)
Campuran antara iced americano dengan perisa raspberry pada menu ini menurut saya agak failed. Ketimbang memberikan citarasa segar terhadap americano-nya, perisa raspberry-nya malahan memberika rasa pahit yang sedikit mengganggu.

Restoran ini terletak di Sarae Hills, Punclut. Pada area ini terdiri atas beberapa section yang meliputi Sudut Rasa yang berupa restoran, Sudut Cerita yang berupa art exhibition, serta area lain semacam clothing store.  Konsep Sudut Rasa ini menurut saya cukup unik. Restoran ini menawarkan sensasi menyantap di ketinggian dengan tempat yang nyaman, udara yang sejuk, serta view yang fascinating. Kali ini saya datang di saat jam makan siang di akhir pekan. Keramaian di sebelum masuk ke restorannya memang tidak terlalu mengikuti protokol kesehatan, tetapi di bagian dalam restorannya jauh lebih terorganisir. Saya juga sangat mengapresiasi pelayanan di restoran ini, pelayanannya memang bukan yang tercepat, tapi bagian hospitality-nya cukup impresif. 

Food and Beverage:
Menu di restoran ini menurut saya sangat terbatas. Harga makanan dan minumannnya memang tidak bisa dibilang murah, namun masih tergolong wajar untuk kelasnya.
- Nasi Goreng Sudut Rasa (42K):
Sejujurnya saya berharap jika nasi gorengnya bukan sekadar nasi goreng dengan toping telur ceplok atau telor dadar biasa, but sometimes reality sucks. Untungnya di dalam nasi gorengnya masih ditambahkan beberapa (literally) potong bakso dan udang. I wish they could be a lil bit more generous. 
- Beef Black Pepper Ricebowl (58K)
Menu ini sedikit lebih baik. Saus lada hitamnya memiliki citarasa yang strong serta sangat menyerap ke daging sapinya yang empuk. Sayangnya potongan daging sapinya sangat pelit. 
- Juice Strawberry (28K)
Menu ini adalah satu-satunya yang impressif. Jus Strawberry-nya benar-benar kental dengan citarasa yang sangat menyegarkan.

Notes:
1. Minimal order untuk masuk adalah 50rb/orang.
2. Minimal order untuk meja yang berada di tengah kolam adalah 500rb/table
3. Dirty Waiting List Tips: Put your name on both of Smoking WL and Non Smoking WL so you can get inside faster. 

Tidak sedikit orang yang menempatkan bubur ini sebagai salah satu bubur ternikmat di Kora Bandung, sejujurnya saya harus setuju dengan hal ini. Bubur ini posisinya berada di Jalan Baranang Siang, di sekitar Pasar Kosambi, sangat dekat dengan Cakwe Mang Oleh yang sangat fenomenal itu. Tempatnya sangat standar, hampir sama seperti rumah makan kecil lainnya--memang benar-benar kecil dan sempit. Mengunjungi tempat seperti ini tentunya tidak bisa berekspektasi soal kenyamanan, bahkan di saat peak hour pengunjung harus mengeluarkan usaha lebih hanya untuk mendapatkan tempat duduk. But trust me, it will get paid off. Poin plus lainnya adalah bubur ini buka 24 jam.

Food and Beverage:
- Bubur Ayam Ati Ampela (15K)
Buburnya tipikal bukan tipikal bubur yang kental banget dan sedikit berair, tapi surprisingly sangat lembut. Base buburnya sebenarnya sudah sangat nikmat tanpa ditambahkan bumbu apapun karena sudah cukup gurih, namun buburnya akan sangat nikmat ketika ditambahkan sedikit kecap manis, sambal rawitnya yang khas, dan daun bawang. Topping ayam suwir, ati ampela, dan cakwe-nya juga generous. Jelas ini adalah sebuah great deal untuk harganya yang hanya 15rb. 

- Yamin Bakso (18K)
Menu ini tidak kalah nikmat dari menu buburnya. Yang menurut saya paling juara adalah kuah kaldunya yang benar-benar gurih, kuah kaldunya benar-benar memorable di lidah saya--saking enaknya saya sampai tidak tega untuk menambahkan bumbu apapun ke kuah kaldunya. Mie-nya juga tidak kalah nikmat, kenyal namun empuk. Mienya disajikan bersama ayam suwir yang lumayan generous dan bakso yang meaty banget. Jempol banget deh pokoknya.

Golden Monkey cabang Gardujati ini posisinya tepat berada di sebelahnya Kwetiau Sapi Agap, atau di seberangnya SMAN 4 Bandung. Tempatnya menurut saya biasa saja, lebih mirip restoran keluarga kebanyakan. Saat saya datang, tidak satupun pendingin udara dinyalakan alhasil agak terasa sedikit panas dan pengap, secara daerah Gardujati bukanlah daerah yang sejuk. Pencahayaannya menurut saya sebaiknya lebih dioptimalkan lagi untuk memberikan ambience makan yang lebih baik lagi. Yang menurut saya sangat perlu diapresiasi adalah kebersihan restorannya dan pelayanannya yang responsif, cepat, dan bersahabat.

Food and Beverage:
- Malatang Hotpot
Paket hotpot di tempat ini sedikit berbeda dengan Golden Monkey cabang lain yang saya kunjungi sebelumnya dimana di tempat ini item isian hotpot-nya dihitung per-porsi bukan paketan seperti di cabang lain. Harga isian malatangnya juga lumayan terjangkau dimana sayuran dan bebaksoan dihargai 5rb/porsi dan aneka daging dihargai 22rb/tray. Pilihan isian lumayan variatif, hanya saja memang bukan yang paling lengkap. Kualitas bahan-bahannya menurut saya juga lumayan OK. Untuk sumber karbohidratnya tersedia pilihan nasi, mie, dan bihun, yang masing masing diharga 5rb/porsi. Tersedia kuah mala dengan level pedas dari 0 hingga 5, saya tentunya memesan level 5. Menurut saya pedasnya sudah sangat pas, namun citarasa malanya menurut saya kurang intens. Tapi overall masih sangat OK