Shella Anastasia (@celsfoodiaryy)

Gara-gara IG *untuk kesekian kalinya*, gue terbawa ke coffeeshop yang satu ini. Baru aja buka di daerah Setiabudi beberapa hari yang lalu dan sewaktu gue datang kesini pun masih ada promo 16K untuk semua minuman. Lokasinya ada di maps jadi nggak sulit ditemukan, sayangnya disini nggak ada parkiran mobil dan hanya tersedia parkiran untuk motor di depan bangunan. Sewaktu ini satu lokasi dengan kos-kosan putri jadi tempatnya memang cukup mungil, hanya di teras kos-kosan saja. Walau begitu, gue pribadi sih suka sama suasananya. Tempatnya cukup bagus dan nyaman, kalau datang pagi hari kayaknya lebih asik lagi karena pasti suasananya lebih tenang. Kebetulan gue datang sore hari dan sudah ada beberapa pengunjung jadi suasananya nggak sesepi dan setenang yang gue bayangkan, hehe.

Menu disini nggak cuma sebatas minuman aja tapi juga ada menu cemilan jadi buat yang mau sambil ngemil cantik. Gue pribadi hanya coba Hot Latte (20.000) sedangkan temen gue coba Banana Coffee (23.000), karena masih masa promo jadi masing-masing minuman itu sehagra 16K aja. Menurut gue, ukuran gelas latte disini lumayan besar, tapi sayang tampilannya biasa banget karena nggak ada latte artnya, gue nggak tau sih yaa ini karena promo atau memang mereka nggak bisa buat latte art. Untuk rasanya pun menurut gue biasa aja, sedikit encer tapi rasanya agak pahit jadi perlu gue tambah gula lagi biar lebih pas dengan selera gue. Dari rasanya sih sepertinya mereka pakai arabika karena ada aftertaste nutty walau tipis, di gue pribadi sih kopinya lumayan strong. Kalau untuk banana coffee kata temen gue cukup enak, gue nggak coba secara langsung jadi nggak bisa kasih review lebih banyak untuk menu yang satu ini.

Toko Kopi Tuamuda ini jadi salah satu coffeeshop baru di daerah Setiabudi. Berlokasi di ex-Kopi Noni, coffeeshop mungil ini terlihat menarik untuk disinggahi. Gue pribadi sih lihat coffeeshop ini pertama kali dari ads IG dan beberapa hari kemudian muncul juga di timeline IG karena beberapa teman udah lebih dulu mampir. 

Tempatnya emang mungil banget tapi suasananya cukup nyaman. Gue pribadi suka sama bar kopi mereka yang simple tapi manis dengan tambahan kain tradisional di atasnya. Di bagian depan juga ada beberapa tempat duduk sebagai outdoor sekaligus smoking area. Disini juga ada fasilitas wifi dan stop kontak di setiap meja, jadi cocok lah buat kalian yang mau ngopi sambil nugas/kerja/laptopan. Buat yang suka foto di bawah shadow cantik bisa datang kesini di sore hari karena cahaya mataharinya lumayan bagus. Selain itu playlist disini juga asik loh, cocok deh pokoknya buat jadi tempat ngopi sore. Seandainya disini juga ada toilet pasti bisa bikin lebih betah.

Disini gue coba Awan Putih (25.000) dan Es Kopi Susu Tuamuda (18.000). Kebetulan waktu gue datang lagi ada promo bundling es kopi susu+cookies jadi 25.000 dan karena gue mau takeaway jadi sekalian deh gue pilih yang bundling. Untuk rasa es kopi susunya sih gue suka karena terasa balance antara kopi, susu, dan gula aren dengan tekstur yang agak creamy. Cookiesnya juga enak karena ukurannya gak terlalu besar, manisnya pas dan chocochipsnya banyak. Sedangkan awan putih adalah salah satu minuman signature disini yaitu es kopi susu dengan tambahan cream machiato di atasnya dan taburan cokelat. Rasa kopinya sendiri nggak terlalu strong, ditambah cream yang lembut dan agak manis membuat minuman ini cocok buat yang nggak terlalu suka kopi, gue sih suka dan menurut gue cukup recommended.

Na Ma Ra Coffee ini adalah salah satu coffeeshop baru di daerah Wolter, ternyata lokasinya di ex-Doppio Coffee. Cukup mudah ditemukan karena lokasinya persis di pinggir jalan, pokoknya Na Ma Ra ini ada di pojokan Bintara Building. Tempatnya nggak terlalu besar, semuanya indoor dan smoking-non smoking area hanya dipisahkan dengan pintu kaca. Pas gue datang sih agak ngebul di non smoking area karena asap dari smoking area kayaknya agak bocor, untung aja nggak lama kemudian asapnya hilang jadi nggak mengganggu lagi. 
Konsep coffeeshop ini bisa dibilang bergaya industrial kali yaa jadi nuansanya cenderung gelap dengan interior berwarna abu-abu dan hitam. Simple tapi terlihat keren, gue pribadi sih suka. Apalagi ada dinding kaca yang bikin sinar matahari bisa langsung menembus ke dalam, kalau sore bisa menghasilkan shadow yang cantik nih buat foto, walau pun agak silau dan lumayan panas sih kalau siang, tapi kalo sore jadinya malah cantik bangeeet.

Suasananya juga asik kalau nggak berisik. Kebetulan nih pas gue datang kesana ada beberapa muda mudi yang lagi rapat online dan sedikit berisik, untung aja gue sabar jadi masih cukup betah. Disini juga cukup ramah stop kontak dan wifinya oke, bisa lah buat yang mau sambil kerja/laptopan.

Menu disini pun cukup beragam, nggak cuma menu minuman aja tapi juga ada menu makanan. Gue sih cuma order Hot Latte dan karena masih soft opening jadi ada diskon 10% kalau follow IG mereka. Hal penting yang perlu diperhatikan disini adalah sistem pembayarannya nih, disini pembayarannya cashless jadi cuma terima debit/CC. Harga disini juga masih standar Jaksel dan untuk rasa pun masih sesuai dengan harganya. Lattenya sedikit kepahitan sih buat gue jadi harus gue tambahi gula sedikit, tapi masih aman di lambung dan nggak bikin pusing jadi masih oke.

Bake-A-Boo ini sebenernya bukan tempat baru di Senopati, kayaknya udah ada dari sekitar 2 tahun lalu deh. Gue kira udah nggak terlalu hits lagi dan nggak ramai pengunjung, tapi ternyata gue salah. Gue emang datang di malam minggu sih jadi bisa dipastikan semua tempat di Senopati bakalan ramai, termasuk Bake-A-Boo ini. Waktu gue datang tinggal 1 meja kosong karena sisanya penuh oleh pengunjung. Gapapa deeeh, masih untung dapet bangku hehe.

Gue pilih di outdoor karena entah kenapa di dalam kurang nyaman. Walau pun di luar tanpa AC dan hanya ada kipas angin tapi hawanya nggak terlalu panas jadi masih nyaman. Interiornya sih simple tapi cukup menarik untuk difoto, terutama bagian cermin besar yang ada di indoor, itu juga jadi spot hits dan salah satu ciri khas dari tempat ini.

Menu disini pun cukup beragam, nggak cuma cemilan aja tapi juga sedia makanan berat sampai ice cream. Gue pribadi sih hanya coba Es Kopi Susu Light, Es Kopi Susu Medium dan Cookies. Untuk es kopi susunya gue cukup suka walau setelahnya gue ngerasa agak kembung, hehe.. mungkin karena kopinya robusta kali yaa. Padahal gue cuma minum yang light, nggak sempet coba yang medium karena gue beli untuk takeaway. Kalau untuk cookiesnya sih gue suka, teksturnya crunchy dan ukurannya besar jadi puas makannya.

Di daerah Senopati ada tempat bakmi enak nih, baru buka di tahun 2020 ini dan menjadi cabang ke-2 setelah mereka hadir pertama kali di daerah BSD. Tempatnya nggak terlalu besar tapi bagus dan cukup kekinian, dengan nuansa kuning yang cerah dan dilengkapi mural cantik di salah satu dinding yang bikin tempat ini jadi cukup instagramable. Selain itu tempatnya juga rapi dan bersih, jadi bisa makan bakmi dengan nyaman disini.

Ada beberapa menu bakmi dan side dish disini. Menu yang paling unik dan jadi menu recommended yaitu bakmi kambing guling, tapi karena alasan tertentu gue nggak coba itu dan milih untuk pesan menu lain. Akhirnya gue dan teman pesan bakmi ayam kampung (38.000) dan bakmi ayam geprek (32.000) sedangkan side dishnya kami pilih bakso goreng (8.800/pc), siomay ayam (8.800/pc) dan spicy dumplings (35.000). Untuk bakmi ayam geprek dan spicy dumplings ini ada level pedasnya juga mulai dari level 1-5, sebagai orang yang nggak terlalu gila pedas kami cukup pesan level 1 saja. 

Pesanan gue pribadi adalah bakmi ayam kampung, untuk menu ini mereka pakai mie yang tipenya tebal seperti bakmi karet sedangkan untuk menu lain mereka pakai mie keriting yang ukurannya lebih kecil. Potongan ayam kampungnya juga lumayan besar dan banyak, sesuai dengan porsi bakminya sendiri. Gue sih suka sama bakmi ini karena bakmi karetnya nggak alot dan masih mudah dikunyah, biasanya kan ada tuh bakmi karet yang saking tebelnya sampai berasa alot dan susah dimakan, untung yang ini enggak. Kuahnya juga enak karena gurih, ditambah sambal jadi makin nikmat deeeh. 

Selain bakmi, side dish disini juga enak-enak. Bakso gorengnya garing tapi nggak keras dan nggak kopong, dicocol sambel jadi bertambah enaknya. Kalau siomaynya gue kurang cocok karena rasanya agak manis, ukurannya sih lumayan besar dan padat jadi cukup mengenyangkan, tapi kembali lagi ke selera masing-masing yaa, karena gue lebih suka siomay yang gurih jadi gue pribadi kurang suka siomay ini. Spicy dumplings menurut gue cocok buat yang suka pedas karena ini beneran pedes banget oyyyy, mereka pakai bubuk cabe dan chili oil, lengkap kan tuh pedesnya :)
Selain makanan matang, Bakmi Karya ini juga sedia bakmi dalam bentuk frozen loh dan bisa dibeli via online melalui beberapa marketplace. Pas banget kan di kondisi pandemi saat ini yang nggak memungkinkan buat beberapa orang keluar rumah dan dine in, bisa cobain dalam bentuk frozen aja, tinggal dimasak dan dinikmati di rumah masing-masing.

Judul di atas gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi yang datang kesini 2 hari berturu-turut, hahaha.. seniat itu yaa pengen dapet foto yang 'clean' sampek dateng lagi keesokan harinya karena pas pertama dateng suasananya bener-bener rame banget sampek agak susah buat foto tempatnya. Tapi ternyata di kali kedua gue kesini juga tetep lumayan ramai, tapi masih bisa dikondisikanlah jadi masih bisa dapat foto suasana.

Selain karena Kopi Nako ini memang udah 'punya nama', lokasinya yang strategis juga pasti turut berpengaruh. Letaknya di pinggir jalan banget dan bangunannya yang khas dan menarik tentu jadi pusat perhatian. Belum lagi tepat di depannya ada Taman Honda yang biasa jadi tempat olahraga banyak orang, jadi kalau weekend pasti orang-orang yang habis olahraga tertarik untuk istirahat dan mampir kesini.

Di masa pandemi ini mereka juga menerapkan protokol kesehatan mulai dari cek suhu tubuh dan disediakan tempat cuci tangan di dekat pintu masuk. Yaa walau pun nggak bisa menjamin juga sih ya tapi seenggaknya ada usaha menjalankan protokol kesehatan aja udah oke. 

Konsep tempat ini lebih ke outdoor karena bagian indoornya hanya ada sekitar 5 meja dan gue pribadi malah nggak terlalu nyaman di ruangan indoor itu karena agak berisik, speakernya kenceng banget dooong :( jadi gue pribadi sih lebih suka duduk di bagian outdoornya. Toh lokasinya juga di bawah beberapa pohon jadi rindang dan cukup sejuk, apalagi kalau sore yaa. Disini juga ada wifi dan banyak stop kontak, jadi nggak heran kalau ada orang-orang yang ngopi sambil kerja atau laptopan disini. Pastinya sih disini bakal jadi tempat foto ootd baru di daerah Tebet karena tempatnya memang bagus dan instagramable.

Untuk menu sih hampir sama yaa dengan cabang kopi Nako lainnya, tapi menurut gue rasa kopi disini agak kurang konsisten karena 2x gue coba rasanya agak beda. Seperti biasa, kalau ke Nako gue pasti order es kopi nako dan menurut gue rasanya lebih enak pas gue coba ke2 kali, atau mungkin karena pas pertama kali gue kesini lagi ramai banget kali yaa jadi rasanya agak kurang cocok dan beda kayak biasanya.

Dulu kalau mau ngopi di daerah Pondok Bambu rasanya bingung banget karena nggak tau ada coffeeshop bagus atau enggak di daerah ini. Sampai akhirnya muncul deh si Kopi Wangsa ini dan kalau gue lihat dari IG mereka sih kayaknya tempat ini lumayan jarang sepi. Gue juga lihat postingan temen yang udah kesini sih dan tempatnya emang bagus, setidaknya kelihatan menarik lah untuk disinggahi.

Lokasinya ada di The View Building lantai 3, jadi untuk bisa sampai kesini kita harus naik lift dulu. Tempatnya sih nggak terlalu besar tapi tempat duduknya lumayan banyak, terbagi jadi 2 area yaitu smoking dan non smoking. Selain itu disini juga ada meeting/private room yang bisa dibooking untuk acara tertentu, tapi dari bentuk dan ukurannya sih memang lebih cocoknya sebagai meeting room. 

Kopi Wangsa ini buka dari jam 12 siang tapi gue datang jam 1 siang pun udah ada beberapa pengunjung dan bisa dibilang cukup ramai. Baristanya pun cuma 1 jadi kewalahan banget dan gue lumayan lama nungguin pesanan gue :( Sampai akhirnya datang barista lain pun tetep aja pelayanannya masih lama, bahkan pesanan pengunjung yang baru datang malah dibuatin lebih dulu dan gue harus cek sampai 2x baru pesanan gue dibuatin, sayang banget pelayanannya kurang :(

Tempatnya emang terbilang nyaman sih dan cocok juga buat sambil laptopan karena ada wifi dan stop kontak di beberapa meja, jadi nggak heran kalau banyak pengunjung yang ngopi sambil laptopan disini. Gue pribadi sih menyarankan untuk datang kesini sore hari karena cahaya dan pemandangannya bagus, tapi yaaa risikonya sih udah lumayan ramai pengunjung yang datang. Nggak sedikit juga yang datang di sore hari buat sambil nyari konten foto atau video karena kalau sore cahayanya emang bagus sih buat foto-foto. 

Menu disini juga cukup beragam, ada minuman, makanan dan cemilan. Gue sih cuma coba Hot Matcha Latte dan menurut gue rasanya enak. Sesuai banget sama selera gue, cukup pekat tapi nggak terlalu pahit atau pun terlalu manis, jadi masih imbang antara matcha dan susu. Next time kalau kesini lagi mau coba es kopi susunya aaah~