yudistira ishak abrar

Sudah lebih dari dua dekade Ta Wan berhasil menyajikan aneka hidangan chinese food, terutama bubur, tepatnya sejak tanggal 8 Nopember 1996. Mega Mall Pluit atau yang sekarang dikenal dengan nama Pluit Village lah tempat dimana gerai pertamanya dibuka. Hingga kini mereka telah memiliki lebih dari 80 cabang yang tersebar di 27 kota di Indonesia dan kesemuanya dikelola oleh perusahaan langsung bukan waralaba.
Mall Pesona Square pun menjadi lokasi dimana Ta Wan berada. Posisinya berada di lantai 2, tepat dibagian tengah-tengah. Areanya terbagi dua, indoor dan semi outdoor. Permainan warna biru dan kayu mampu meneduhkan suasana, sehingga terasa nyaman dan menenangkan. Penerapan furnitur berbahan kayu serta ornamen ukiran khas Tiongkok, mampu menampilkan kesan tradisional namun tetep engga ketinggalan zaman.
Hakau (Rp.23.900,-) paling pertama saya coba dan langsung suka meskipun udah dingin. Saya yakin kulit pembungkusnya akan lebih oke nih kalo tersaji masih dalam keadaan hangat, karena isian udang didalemnya tuh tebel banget dan gurih. Biar makin mantul cara menikmatinya dengan mencocol ke saus sambal.
Siomay (Rp.23.900,-) nah saya ada sedikit cerita dengan menu ini. Tersaji sudah dingin dengan bagian dalam yang masih belum matang. Untungnya pas saya minta untuk dihangatkan kembali, mereka menggantinya dengan yang baru dan masih panas. Next time lebih dicek lagi tingkat kematangan dimsumnya ya, soalnya rasanya tuh udah enak banget, gurihnya berasa, ayam sama udangnya nendang, jadi agak sayang aja kalo masih belom mateng.
Bakmie Seafood Singapore (Rp.39.000,-) bakmie goreng ala Singapore yang diberi potongan cumi, udang dan caisim. Kuahnya kentel creamy dengan rasa yang sedikit manis dan gurih. Tekstur mie nya kenyal juga lembut, jadi sangat cocok dengan karakter kuah creamynya. Porsinya sendiri begitu pas untuk sendirian sehingga cukup ngenyangin.
Sapo Tahu Ayam Saus Cabe (Rp.49.500,-) agak kaget pas menu ini datang, karena porsinya terbilang sedikit, jangankan untuk sharing, dinikmati sendiri pun masih kurang sih menurut saya. Masih bermain dengan kuah bertepung maizena sehingga creamy dilidah, rasa saus cabenya justru kurang megang, pedasnya kurang berani dan gurihnya sedikit nanggung. Isiannya ayam, tofu dan hanya didampingi oleh irisan bawang bombay, cabai juga daun bawang, jadi kurang sayurannya gitu lah...

Memanfaatkan area gedung parkir dekat Stasiun Depok Baru, Himura Coffee Company hadir sebagai tempat singgah sebelum para pekerja dari ibukota mengambil kendaraan untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Kedai ini berkonsep semi outdoor, tanpa dinding pemisah dan hanya dibatasi oleh beberapa pohon sebagai pagar dengan koridor parkir.
Sebuah petikemas menjadi barista area yang lokasinya berada dimuka berdekatan dengan pintu masuk gedung parkir. Dari sini sejauh mata memandang sudah dapat melihat seluruh bagian ruang kafe yang memang kesemuanya terbuka begitu saja. Material kayu menjadi pilihan yang mereka gunakan dalam menjamu tamu melalui bentuk bangku-bangku sederhana. Satu set kursi sofa berlatar mural artistik, sudah pasti menjadi rebutan para pengunjung saat berada disini. Karena berada dekat dengan aktivitas kendaraan, jadi agak sedikit berdebu.
Pilihan saya malam ini adalah Kopi Susu Gula Aren (Rp.20.000,-) seruputan pertama saat mencobanya, mengingatkan saya akan permen kopi legendaris. Meski engga mirip permen banget, tapi manisnya memainkan peran lebih dominan ketimbang si kopinya. Lumayan sih rasanya, tapi bukan yang sebegitu bikin nagih.
Selain es kopsus, saya juga pesen secangkir Green Tea Latte (Rp.25.000,-) disajikan kontras dalam cangkir kuning, minuman ini cukup hangat, manis, pekat dan lembut. Kalau untuk perbandingan dengan minuman sebelumnya, meskipun dua jenis minuman yang berbeda, tapi saya lebih suka yang ini sih...

Dopamine adalah senyawa alami tubuh yang memiliki peran penting pada proses pengiriman sinyal di dalam otak. Dopamine juga tersedia dalam bentuk obat untuk menangani syok akibat kondisi tertentu seperti gagal jantung, gagal ginjal, pasca trauma atau serangan jantung. Cara kerjanya dengan meningkatkan kekuatan pompa jantung dan aliran darah ke ginjal. (Alodokter)
Bicara soal dopamine, di daerah Depok 2 Tengah belum lama ini hadir sebuah coffeeshop yang menggunakan nama tersebut, unik dan earcatch ya?! Lokasinya berada di Jalan Kemakmuran Raya, tepat sebelum perempatan Jalan Merdeka kalau datang dari arah pertigaan Mesjid Al-Huda, Dopamine berada di sisi kanan jalan dan tampil cukup menonjol dibanding tempat lain di sebelahnya.
Bangunan terdiri dari dua lantai bergaya industrial. Warna hijau dengan signage putih serta sedikit sentuhan hitam pada bingkai jendela dan pintu, membuatnya terlihat instagenic dari depan. Masuk kedalam, ruangan terbagi menjadi dua, sisi kanan berbentuk mini bar yang mengahadap keluar dan ke barista, kasir merangkap display pastry dan dapur. Sisi kiri diisi seating table variatif dan sebuah tangga yang merupakan akses ke lantai atas.
Diatas ruangan terbagi tiga, seating table berlapis jok empuk dengan background pemandangan Venesia, meeting room dan balkon yang dimanfaatkan sebagai smoking area. Fasilitas disini lengkap, ada stop kontak, musholla, jaringan wi fi bahkan dibeberapa titik terdapat hand sanitizer. Eiya, Dopamine juga punya promo diskon 10% tiap menu apapun yang kita pesan hanya dengan mengikuti akun Instagram mereka.
Iced Milk Coffee (Rp.33.000,-) es kopi susu ala Dopamine ini terasa creamy, manis dan nuansa kopinya menonjolkan sisi acidity. Harganya lumayan tinggi jika dibanding minuman sejenis di tempat lain, entah apa yang membuatnya demikian, mungkin pemilihan bahan yang digunakan kelasnya berbeda. Sengaja saya request disajikan dalam cup take away, supaya logo Dopamine nya terlihat saat difoto.
Danish Chocolate (Rp.30.000,-) pastry renyah dengan isian cokelat yang agak membeku ini saya pilih sebagai teman minum kopi. Hmmmm enak sih rasanya, ada gurih-gurihnya gitu dari adonan dasarnya, tapi ya kaya kurang special aja mengingat harganya yang udah sekelas kafe-kafe di ibukota atau di dalam mall...

Mampir sebentar ke Jill Coffee & Kitchen karena ada hal penting yang harus segera dibahas. Berhubung perlu tempat yang bisa buat ngemil sekalian buat ngobrol dan paling deket sama rumah, jadilah tempat ini yang dipilih. Lokasinya berada di ujung jalan Juanda, tak jauh dari lampu merah yang mengarah ke Margonda, kira-kira 100 meter dan berada disebelah kiri jalan.
Pas mampir ada pertunjukan musik akustik di bagian teras kafe yang sekaligus sebagai smoking area. Masuk kedalam, ruangan seperti sebuah kafe sederhana dengan bangku serta meja kayu yang seragam, hanya ada sebuah satu set bangku sofa dibagian tengah. Beberapa quote board dipajang sebagai ornamen ruang yang menemani motif wall paper.
Menu pembuka malam ini dimulai dengan Roti Bakar Silverqueen, yaitu dua lembar roti tawar berbentuk kotak kaya spongebob yang diberi isian cokelat legend lalu disiram SKM rasa cokelat. Engga ada masalah sama rasanya, karena si Silverqueen engga pernah salah, tapi sensasi bakarnya agak kurang berani alias diangkat terlalu dini (jaelah, pernikahaaaaaaaaan kali ah dini) jadi kurang renyah pas digigit.
Pisang Bakar Keju, sebenernya taburan parutan keju cheddar diatasnya itu melimpah, meskipun harus kena tambahan harga untuk pemakaian topping apapun karena menu ini aslinya polos alias tanpa pugasan, tapi saya kaya kehilangan sensasi SKM. Bakalan lebih keceh kalo si susu kental manisnya lebih banyak sedikit, biar ada lengket-lengketnya gitu, kaya hubungan kita. Eiya satu lagi, bahan dasar pisang yang dipilih juga kurang matang jadi kesan manis alaminya agak nanggung.
Ice Cappuccino, minuman kopi ini tampak menggoda dengan menampilkan gradasi warna pekat, cokelat hingga putih kecokelatan yang menarik. Diatasnya juga diberi tambahan bubuk cokelat sebagai penghias. Saat diseruput aroma kopinya tuh langsung berbondong-bondong menyerbu seluruh bagian mulut, seolah ada pasukan pemadam kebakaran yang sedang ingin memadamkan api. Rasa pahit sangat dominan dengan karakter cara seduh manual yang kentara, jadi gurihnya susu hampir tak berdaya menyuguhkan kesan milky.
Orange Float, minuman secerah suasana hati malam ini yang terbuat dari sunquick sirup, air, tambahan simple syrup dan satu scoop vanila ice cream with choco chip. Engga cuma tampilannya aja yang nyegerin, tapi rasanya juga sih. Udah gitu es krim vanilla bertabur chocochip nya lembut, milky dan manis, jadi bikin minuman ini bertambah menyenangkan...

Beberapa kali mampir ke Maxx Coffee yang berada di Detos ini saya merasa nyaman-nyaman aja sih. Tapi menurut beberapa teman, mereka merasa engga betah karena seolah seperti menjadi pusat perhatian dari para pengunjng mall, karena memang lokasinya yang berada di lobby utama yang merupakan akses masuk kedalam.

Areanya sekarang terbagi dua dengan sebuah restoran dimsum. Meski demikian seating table nya masih banyak, walau harus berbagi area. Kalau dulu barista area dan kasir menghadap kearah pintu lobby, kini digeser tepat bersandar ke eskalator yang menuju keatas. Maxx Coffee memiliki fasilitas stop kontak, jaringan wi fi dan tempat duduk yang banyak menggunakan material kayu dengan lapisan jok empuk.

Sore ini saya menikmati segelas hangat Cappuccino yang kebetulan tanpa sengaja mendapatkan sebuah butter croissant dengan harga Rp.40.000,- nett. Paper cup nya cakep deh, warna hitam matte gitu, kontras dengan logo burung hantu berwarna putih. Rasanya cenderung milky, jadi nuansa kopi dibuat tak berdaya oleh gurihnya susu. Bukannya hilang sama sekali, tapi espresso seolah seperti terbungkus rapi dan hadir sembunyi-sembunyi.

Nah kalo bonus Butter Croissant nya tersaji hangat karena dimasukan kedalam microwave terlebih dulu sesaat sebelum dihidangkan. Teksturnya renyah dengan isian butter yang gurih susu. Untuk promo kopi dan pastry dengan harga segitu sih masih oke lah dikantong, sepadan juga sama rasanya...

Imperial Kitchen & Dimsum kini hadir di Detos. Posisinya berada di lobby utama, berdampingan dengan Maxx Coffee. Areanya cukup luas dengan konsep terbuka. Karena berada di lobby, jadi langit-langit lantai berikutnya lah yang menjadi atap, sehingga semakin terasa lapang. Seperti gerai-gerai sebelumnya, mereka masih menerapkan gaya restoran keluarga dengan look modern. Padupadan cokelat dan putih pada kursi, membuat Imperial Kitchen & Dimsum terlihat lebih fleksibel.
Kwetiauw Goreng Pedas Ayam (Rp.39.900,-) judulnya sih ada pedes-pedesnya, tapi pas udah dimakan justru engga pedes. Rasa gurihnya pas, ada pedesnya, ada manisnya, potongan ayamnya lumayan banyak dan kwetiauw nya lembut. Enak juga ternyata dan pas banget buat makan malem.
Bakpao Manggis (Rp.15.900,-) bakpao baru ini mirip banget buah manggis dong. Awalnya saya pikir ini bakpao manis, eh ga taunya bakpao asin yang isiannya berupa olahan ayam. Potongannya cukup besar dengan rasa manis gurih. Tekstur adonannya sendiri empuk dan masih panas saat disajikan, jadi harus ditiupin dulu pas mau dimakan.
Siew Mai (Rp.25.900,-) serporsinya berisi tiga biji dan pastinya engga akan cukup alias masih kurang. Kandungan ayam daj udangnya tuh berasa, teksturnya padet tapi empuk pas digigit. Cocol ke saus rasanya jadi makin mantul. Emang sih siew mai nya selalu jadi menu wajib kalo lagi mampir ke Imperial Kitchen...

Setelah sempat hadir di daerah Kelapa Dua, kini Coffeedelity berpindah lokasi ke daerah Depok Timur Dalam, di Jalan Raya Keadilan tepat di pertigaan Jalan Indra Giri. Nama Coffeedelity sendiri mengambil filosofi dari kata fidelity dalam bahasa Inggris yang berarti kesetiaan. Mereka berharap coffeeshop ini mampu dan senantiasa memiliki pelanggan setia juga selalu setia dalam melayani setiap pengunjung yang datang.
Mengubah sebuah ruko mungil satu lantai, Coffeedelity tampil dengan gaya desain industri yang memadukan kesan kontemporer yang sedang digandrungi. Ruang terbagi menjadi empat bagian. Paling depan ada sebuah teras mini yang memanfaatkan lahan parkir dengan dinaungi atap dimana signage nya dipasang. Masuk kedalam, mereka menyulap ruang indoor menjadi semi outdoor yang memiliki jumlah seating table paling banyak dan variatif.
Setelah itu barulah ada sebuah ruangan kecil berpendingin udara yang dijadikan sebagai barista area dan beberapa bangku dan sebuah meja yang menempel ke dinding. Paling belakang merupakan dapur tertutup sekaligus toilet untuk pengunjung. Hiasan dinding berupa board quote dan beberapa ornamen kecil yang dipajang diatas papan-papan hias minimalis.
Hot Dog (Rp.29.000,-) rotinya empuk dengan isian sosis yang diberi alas selada dan timun, lalu disiram mayo juga saus barbekyu. Sosisnya cukup gurih, tapi sayurannya terlalu sedikit, jadi sensasi nyegerin sebagai penyeimbang dagingnya agak kurang. Mayo dan saus barbekyu nya lumayan untuk ukuran coffeeshop yang berada di daerah jauh dari pusat keramaian.
Mie Jontor Goreng (Rp.19.000,-) nah kalo yang ini engga bisa maen-maen dong. Dua porsi mie goreng yang direbus lalu dimasak kembali dengan tambahan telur, irisan sosis kecil, sayuran dan pasti nya sambel yang bikin jontor. Meski terasa pedes cabe sejak suapan pertama, tapi tetep bikin saya pengen ngunyah terus sampe ketagihan karena ada sedikit sensasi manisnya.
Iced Palm Coffee Milk (Rp.25.000,-) menggunakan beans asal Lampung pure robusta yang diroasting lebih gelap, es kopi susu gula aren ala Coffeedelity ini bernuansa kopi seduh manual yang kentara. Kopinya berkarakter khas dengan pekat diawal dan menyisakan sentuhan asam setelahnya. Manisnya pas, susunya pas, tapi harganya agak ketinggian.
Hot Chocolate (Rp.20.000,-) secangkir bubuk cokelat yang diseduh air hangat ini agak encer dengan nuansa khas pekat cokelat dan sedikit rasa manis. Mungkin akan lebih oke kalo diberi sedikit tambahan susu segar atau susu kental manis, biar ada manis dan milky-milky nya gitu.
Pisang Nugget (Rp.18.000,-) empat potong olahan pisang yang diuleni bersama tepung lalu diselimuti tepung roti dan digoreng crispy. Teksturnya renyah diluar dan lembut didalam. Manisnya pas, adonan pisangnya lumayan enak, tapi akan lebih kece kalo ada taburan mesis sama keju hehehe...

Akhirnya kesampean juga nih makan di Puput Restaurant. Kali ini mampir ke gerainya yang berada di mall Pesona Square, Jalan Juanda, Depok. Saat itu keadaan sedang sepi pengunjung, jadi area yang luas terasa semakin lega. Desain bergaya restoran keluarga modern dengan sedikit unsur chinese dan bermaterial kayu.
Ayam Rica-Rica (Rp.47.000,-) pedesnya lama-lama berasa tapi perpaduan antara cabe dan lada, jadi berasa anget ditenggorokan. Sambel rica-ricanya cukup otentik, tapi sayang daging ayam yang tertulis fillet di buku menu, justru disajikan dengan beberapa tulang didalamnya. Porsinya lumayan untuk sharing dengan bumbu sambel yang mampu melumuri tiap potong ayam.
Udang Goreng Telur Asin (Rp.51.000,-) awal dateng agak kaget dengan balutan tepung yang melumuri udang, karena penampakannya mirip jahe atau lengkuas. Harumnya kurang sesuai dengan selera saya, karena agak aneh. Lumuran saus telur asinnya kurang gurih, kurang banyak dan engga serasi sama adonan tepungnya.
Sapi Saus Mongolia (Rp.51.000,-) potongan daging sapi yang diselimuti tepung lalu digoreng renyah ini diberi bumbu bertekstur lengket seperti karamel.  Daging sapi agak tertutup oleh lapisan tepung, jadi kurang berasa sensasinya. Rasanya ada pedes, asem, sedikit manis dan mirip-mirip bumbu lada hitam. Dari kedua menu sebelumnya, ini yang paling saya suka, hanya porsinya justru yang paling sedikit.
Fresh Juice Orange (Rp.26.000,-) jeruknya beneran fresh, dengan sensasi asem alami. Tambahan gula didalamnya membuat minuman ini terasa manis dan menyegarkan. Sebagai teman makan malam sih ini seger banget dan sukses menjadi pelepas dahaga yang bikin merem melek...

Yobe Cheese Tea mengisi salah satu stall di depan Hypermart mall Pesona Square. Mereka menjual aneka minuman dengan tambahan lapisan krim keju diatasnya. Gerainya mungil dengan dua bangku kecil untuk menunggu pesanan jadi atau sekedar minum sebentar. Pembayaran melalui beberapa uang elektronik akan mendapatkan cashback hingga 20% lho, kan lumayan bisa sedikit menghemat.
Malam ini saya cobain Matcha Cheese (Rp.28.000,-) lapisan teh hijau yang pekat berpadu dengan susu lalu diberi krim keju diatasnya ini tampil cukup meyakinkan. Rasa matcha cukup kuat dan pekat, tapi tetap terasa gurih serta manis, karena adanya susu juga krim keju. Saya sih suka banget, apalagi harganya lebih bersahabat dibanding minuman sejenis di tempat lain.
Selain yang matcha, saya juga pengen cobain variasi boba brown sugar mereka, tapi apa daya out of stock. Akhirnya saya pesen Ovaltine Cheese (Rp.28.000,-) ternyata ovaltine cheese ini juga enak, paduan susu cokelat dan krim keju ngeblend banget pas diseruput bareng-bareng. Wah ini sih bisa jadi gerai cheese tea favorit nih, secara rasanya enak dan harganya juga relatif terjangkau...