yudistira ishak abrar

Kemang adalah pohon buah sejenis mangga dengan bau yang harum menusuk dan rasa yang masam manis. Pohon ini berkerabat dekat dan seringkali dianggap sama dengan binjai. Akan tetapi beberapa pakar menyarankan untuk memisahkannya dalam jenis tersendiri, Mangifera kemanga. Kemang juga dikenal dengan nama lain seperti palong. (Wikipedia) Nah, jadi anak Kemang atau yang sering “Ngemang”, udah tau dong dari makan nama tersebut diambil?!

Ngomongin soal Kemang, beberapa waktu lalu, saya menikmati malem minggu di Kemang Village. Disana ada penampilan live music di panggung pada area semi outdoor mall. Seru banget ternyata, karena biasanya kalo kesini ya cuma muter-muter didalem mall-nya aja. Sambil dengerin band tamu memainkan beberapa lagu yang ngehits, saya menikmati Gulu Gulu. Dalam bahasa Taiwan Gulu Gulu berarti unique, fluffy and soft.

Cheese Red Velvet Cake (Rp.32.000,-) minuman yang cantik dengan layer merah dengan putih yang terbuat dari red velvet cake, white chocolate dan cream cheese. Rasanya tuh sesuai dengan namanya, lembut, creamy dan manis. Sensasi keju yang cheezy ketemu sensasi kue yang foamy, memberikan kebahagiaan tiap kali saya nyeruputnya.

Cheese Mango Tea (Rp.30.000,-) minuman paduan teh sensasi rasa mangga dengan foamy cream cheese. Tehnya cukup seger karena emang sensasi mangganya berasa. Tapi kalo engga ada susu, kok kaya ada yang kurang ya dilidah. Jadi agak kurang ngeblend sama krim kejunya...

Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia memiliki rasa yang khas yaitu lembut di saat pertama kali dimakan, dan lama kelamaan menjadi lengket.

Di Indonesia, khususnya kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa dijajakan para pengasong di beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor, kue mochi berisi adonan kacang. Dikemas dalam keranjang bambu yang diberi merek dalam tulisan kuo-i yang dibaca swang sie yang artinya banyak kebahagiaan, setiap keranjang kue mochi biasanya berisi 10 buah mochi berukuran sebesar kelereng, dengan harga mulai Rp 5.000 sampai Rp 7.500 per renteng yang berisi empat keranjang bambu. (Wikipedia)

Nah, sekarang kalo kamu lagi kangen sama kue kenyal asal Jepang ini, engga mesti jauh-jauh ke Sukabumi atau Bogor nih. Soalnya di Jakarta udah banyak bertebaran gerai-gerai kue penjual mochi yang lokasi justru berada di dalam area mall-mall besar dan strategis. Salah satunya adalah Mochi Mochio.

Satu buah mochi dibanderol seharga Rp.8.000,- dengan ukuran sebesar bola golf. Karena harganya berbeda dengan yang dijual di pinggir jalan, maka ukuran dan isiannya pun beda banget. Kali ini saya nyobain mochi dengan isian wijen putih, kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, wijen hitam, kacang asin, green tea, keju, cokelat dan oreo.

Tekstur mochi nya tuh lembuuuuuuuut banget dengan sensasi kenyal dan lengket yang pas. Isiannya tuh royal banget dan enak-enak semua. Paling favorit tuh yang isian keju, cokelat, wijen putih dan wijen hitam. Worth it sih ini mah, gede, isiannya melimpah, lembut dan enak banget...

Cupbop Korean BBQ in a cup turut juga hadir di mall Central Park lantai lower ground, tepat di salah satu sudut tunnel yang menuju ke mall Neo Soho. Konsep modern Korean style yang kasual ditampilkan guna menarik pengunjung yang market targetnya kalangan abege.

Chi Chi Bop (Rp.35.000,-) dengan level 6. Donburi versi Korean style yang terdiri dari nasi yang ditumpuk dengan Korean noodle, lettuce dan potongan ayam goreng tepung crispy berlumur saus spicy bertabur wijen. Nasinya pulen dan sedikit creamy karena ada sensasi karamel dari saus yang turun kebawah. Ayamnya enak dengan saus yang bercita rasa pedes manis khas Korean fast food.

Nom Nom Bop (Rp.35.000,-) dengan level 4. Masih sama banget dengan Chi Chi Bop, hanya bedanya si ayam diberi siraman saus dengan sensasi blackpepper dan mayones yang creamy. Rasanya justru lebih pedes yang ini meski level pedesnya lebih rendah. Nom Nom Bop ini lebih gurih dan ada ledakan hangat lada dilidah.

Mandoo dan Yakult Lychee (Rp.20.000,-) Mandoo merupakan 3 potong dumpling isi udang yang dibungkus kulit pangsit lalu digoreng renyah dan disiram saus manis yang lengket bertabur wijen. Rasanya gurih, manis dan renyah pas dikunyah. Kalo Yakult Lychee nya biasa banget sih rasanya, yakult nya kurang berasa dan lychee nya pun sama...

Cha Payom

Cha Keaw (Rp.16.500,-) minuman thai green tea yang diberi tambahan susu serta krim khas Thailand. Rasa dan harum tehnya tuh otentik dan kuat. Meski rasanya engga terlalu manis, tapi tetep nyegerin sih, kek daun kumis kucing kalo abis disiramin.

Kafe Milo (Rp.21.000,-) merupakan minuman perpaduan antara kopi, susu dan milo. Komposisi milonya pas, susunya pas dan juga kopinya pas. Ledakan rasanya tuh manis, agak milky dan sedikit sentuhan pekat khas kopi. Sepertinya ini akan jadi minuman favorit saya selain Thai Tea nya deh...

Happy New Year everyone. Malem tahun baru kali ini saya coba menghabiskannya di Starbucks Coffee. Karena mager banget mau kemana-mana, khawatir cuma kejebak macet doang di jalan, jadi mendingan melipir buat ngopi sambil membuat daftar resolusi untuk diraih tahun depan.

Well, back to Starbucks, di sore pada penghujung tahun 2018 ini saya memesan menu paket yang bernama Daypart Coffee Break. Hanya dengan Rp.35.000,- saya udah bisa dapetin segelas Americano ukuran tall dengan sepotong Starbucks Chocolate Banana Cake.

Americano yang Starbucks sajiin sore ini bercita rasa pahit khas robusta. Karakteristik robusta juga saya cium dari bau harum yang terbang bebas menghampiri hidung saya, sesaat sebelum menyesapnya. Pahit tak selalu harus ditinggalkan, tapi kadang juga harus sejenak kita nikmati, supaya tau gimana rasa manis.

Nah, sebagai temennya, Starbucks Chocolate Banana Cake udah siap menetralisir dengan nuansa manis. Short cake berbentuk kotak dengan logo Starbucks diatasnya ini memiliki tekstur yang empuk dengan lapisan krim pisang pada bagian tengahnya. Cocok banget sebagai temen ngopi sambil menunggu acara hitung mundur pergantian tahun dimulai. Selamat tahun baru 2019 semuanya, semoga sukses selalu...

Hari terakhir makan di 2018 ditutup dengan menikmati sajian fastfood di Lotteria. Karena engga cuma waktu aja yang flies so fast, tapi makanan juga. Well, Lotteria ini pas baru-baru buka merupakan resto cepat saji yang bisa banget ngegeser Mekdi dengan senjata andalan Korean waves nya, alias demam Korean style terutama bagi para K-Popers sejati.

Kini, setelah sekian lama bertahan, kualitas makanannya agak sedikit menurun. Seperti salah satu menu yang paling saya suka, Spicy Chicken (Rp.20.000,-). Kalo dulu, beli ayamnya aja udah bisa dapet salad bersaus mayones dengan lumuran saus pada ayam yang melimpah. Sedangkan sekarang, beli ini tuh udah engga dapet salad lagi dan lumuran saus pada ayamnya jadi sedikit. Meski begitu, sensasi rasa pedes cenderung manisnya masih bikin nagih kaya dulu sih.

Terus saya juga mesen Bulgogi Burger set (Rp.55.000,-) yang udah dapet kentang goreng dan soft drink. Untuk burger nya memiliki tekstur yang empuk dan berlumur saus bulgogi yang bercita rasa manis. Kalo kentang gorengnya agak kering, kurang lembut dan kurang nendang sensasi asinnya...