yudistira ishak abrar

Itacho Sushi merupakan sebuah restoran Jepang yang justru berasal dari Hongkong. Mengusung konsep sushi berkualitas dengan harga terjangkau, resto ini hadir di Grand Indonesia sejak Pebruari 2015. Desain tempatnya cukup unik, dinding serta langit-langit yang tersusun dari tiang-tiang kayu, memberikan kesan artistik sekaligus nyaman.
Ruangan terbagi kedalam dua jenis. Pertama adalah konsep sushi bar, disini pengunjung dapat menyantap aneka menu sambil menyaksikan para koki membuat sushi. Kedua adalah konsep kubikel, dimana gaya tempat duduk dibuat bersekat, sangat cocok untuk pengunjung yang ingin menikmati hidangan dalam suasana yang lebih private.
Kebanyakan menu sushi disini dijual dalam porsi satuan, hal ini memungkinkan pengunjung agar dapat menikmati banyak varian sushi. Itacho memang punya lebih dari 50 jenis sushi berbeda yang pastinya cukup menggiurkan dan menggugah selera.
Spicy Salmon merupakan sushi yang lembut, creamy dan crispy. Mayones pedas yang melumuri bagian atas sushi, sukses melebur dengan irisan salmon, sayuran, nasi dan komponen crunchy. Yummy. Roasted Salmon merupakan sushi yang tampil cantik bersama taburan irisan telur dan komponen salmon lembut yang creamy. Selain bercita rasa gurih dan asin, sushi ini punya tekstur salmon yang super lembut. Enak euy.
Sakura Shrimp merupakan sushi yang tampil anggun bersama lembaran keju dan potongan udang bermayones sebagai topping. Its taste salty, tasty, crispy, cheesy and creamy. Meleleh dimulut. Sushi-sushi disini emang juara deh, rasanya pas banget dilidah. Yummy.
Selain sushi, saya pun mencoba Salmon Blackpepper. Sajiannya merupakan menu paket yang terdiri dari salmon rice bowl, pasta sebagai appetizer, chawanmushi, sup, salad dan dessert. Irisan daging salmonnya empuk, cocok dengan bumbu creamy yang asam, pedas dan manis. Chawanmushi nya enyak banget, super gurih dan lembut. Meski agak berkuah, tapi rasanya seger banget. Sup nya pun gak kalah seger. Berisi beberapa jenis sayuran, kuah pekatnya punya rasa gurih yang lezat. Salah satu menu yang lengkap dan nikmat.
Pumpkin Ice Cream nya hadir didalam potongan buah labu. Meski tersaji beku, tapi tekstur eskrimnya lembut banget. Rasa pumpkin pada ice creamnya unik, manis dan milky. Damn i love this place...

MAM merupakan restoran cepat saji milik Dian Sastro Wardoyo. Sebelum membuka MAM, Dian memulai bisnis kulinernya dengan membuka usaha catering makanan sehat bernama 3 Skinny Minnies. Meneruskan konsep healthy food tersebut, wanita yang memerankan Cinta dalam film AADC ini ingin mengkampanyekan bahwa makanan sehat pun bisa punya rasa yang enak.
Berlokasi di lantai lower ground mall Senayan City, MAM hadir dengan konsep urban floral yang menonjolkan unsur kayu. Meski tak begitu luas, namun mereka mampu memaksimalkan tata letak ruang dengan baik. Kursi sofa panjang dijadikan sebagai partisi yang memisahkan antara ruang makan dengan order area. Tanaman hias yang berbaris rapi pada sandaran sofa, sukses mengantarkan konsep alami sekaligus sebagai pemanis ruangan.
Makanan sehat yang mereka tawarkan memang tidak banyak, hanya terdiri dari burger, sandwich dan rice bowl. Jangkauan harga yang dibanderol mulai dari 60 ribu hingga 120 ribuan untuk makanan, sedang untuk minuman mulai dari 30 ribu sampai dengan 40 ribuan. Harga yang cukup pricey untuk kelas makanan cepat saji.
Seporsi Disastr Burger seharga Rp.116.500,- merupakan menu masterpiece disini. Sajian ini berupa burger dengan roti gandum yang berisi dua lapis wagyu patty, cheese, caramelized onion, sayur dan mayones sauce. Tekstur rotinya cukup empuk dan lembut, gak seperti roti gandum kebanyakan yang agak kasar. Paduan isi burger punya sensasi oily, tasty, spicy dan juicy yang juara. Rasanya bener-bener memanjakan lidah. Selain burger, kita pun akan mendapatkan rainbow potato yang renyah dan manis jika memesan menu ini.
J-Pop Sandwich merupakan sajian dengan roti gandum yang lebih mirip hotdog. Isiannya berupa potongan daging ayam berbumbu mirip teriyaki, sayuran berdressing mayo dan taburan daun segar. Menu ini tak hanya instagenic, tapi juga enak untuk disantap. Sensasi mayo dan ayamnya terasa begitu segar. Satu porsi J-Pop Sandwich mereka jual dengan harga Rp.76.500,-.
Selain makanan sehat, disini pun mereka menawarkan minuman sehat berupa air kelapa dan sari buah botolan. Saya mencoba Hydrate Me, yaitu minuman sari buah yang terdiri dari semangka, strawberry dan beberapa komponen lain. Rasa manisnya mirip madu, agak slight gitu, cocok dinikmati bersama menu makanan disini yang gurih...

Ngopi merupakan salah satu rutinitas yang hampir selalu saya lakukan tiap akhir pekan. Kegiatan ini jadi kian menarik seiring dengan semakin banyaknya kedai-kedai kopi di Jakarta yang bermunculan. Tak hanya enak, mereka pun menawarkan tema-tema tertentu baik dalam penyajian maupun tempat.
Untuk akhir pekan kali ini, saya mencoba sebuah coffeeshop dibilangan Gunawarman, Jakarta Selatan. Sleepyhead Coffee. Tempatnya berbentuk rumah hunian yang disulap menjadi sebuah kafe nyaman.
Dari luar agak sulit untuk menemukan Sleepyhead, karena memang mereka tidak memasang papan nama di pinggir jalan. Bagian depan kafe merupakan teras dan halaman yang dijadikan sebagai smoking area. Tanaman rambat serta beberapa tanaman gantung, menciptakan atmosfir teduh dan natural.
Masuk kebagian dalam, kita disambut dengan bar area tempat memesan minuman sekaligus wilayah barista meracik minuman. Berbelok kesebelah kiri, beberapa anak tangga harus kita lalui sebelum akhirnya menemukan sebuah ruangan dengan beberapa ornamen antik nan artistik.
Kali ini saya mencoba house blend coffee yang dijadikan latte. Rasa dominan yang keluar adalah sweetness dan acidity, sensasi manis asam yang unik berjibaku dengan gurihnya susu. Tampilannya cantik dan sederhana.
Untuk kopi lain yang saya coba adalah Cappuccino. Disajikan cantik didalam cangkir dan tatakan berwarna senada, minuman ini terasa sisi bitterness nya. Pekatnya kopi berpadu dengan manis gurihnya susu yang dipanaskan. Hangat dan pekat yang sempurna.
Sebagai teman minum kopi, saya mencoba satu pastry mirip croissant yang berisi cokelat. Tekstur rotinya kasar dan empuk, khas croissant. Isian cokelatnya cukup padat dengan rasa yang lumayan menarik...

The Margo Hotel merupakan salah satu hotel teranyar di Depok. Penamaan hotel ini nampaknya sangat kental dipengaruhi oleh nama jalan tempat ia berada, yaitu Margonda. Sebagai informasi, Margonda merupakan nama salah satu pejuang kemerdekaan yang gugur pada saat perang melawan tentara Inggris di Kali Bata, 16 Nopember 1945. Kini nama tersebut diabadikan sebagai nama jalan utama di kota yang memilih buah belimbing sebagai maskot.
Well, back to The Margo Hotel. Di lantai 3 hotel, terdapat sebuah area yang dijadikan kolam renang sekaligus sebagai bar dan bistro, M Pool Bar and Bistro namanya. Konsep tempatnya terlihat sangat modern minimalis. Garis-garis tegas tanpa komponen motif apapun wara wiri dibeberapa sudut ruang, terutama pada bagian langit-langit. Beberapa kursi rotan besar khas pinggir kolam dan beberapa kursi sofa yang nyaman, makin menambah kesan urban yang ingin disampaikan.
Pemandangan dari bibir kolam renang yang berwarna biru cerah, menggambarkan sebagian kecil wajah kota Depok yang semakin berkembang. Meski belum banyak gedung-gedung pencakar langit disekelilingnya, tapi atmosfir rooftop tersampaikan dengan sempurna. Apalagi ditambah dengan suara gemericik air mancur yang menghias kolam, makin menambah hangat suasana. Ambience yang udah kece ini ditambah lagi dengan adanya live music yang membawakan lagu-lagu masa kini. Jadi nilai lebih yang patut diapresiasi.
Sesuai dengan tema pinggir kolam, bar dan bistro disini menyajikan beberapa jenis minuman menyegarkan dan makanan yang bergaya campuran antara western dengan eastern. Untuk sajian di hotel, menurut saya mereka membanderol harga yang relatif murah. Kali ini saya mencoba beberapa menu mereka yaitu Chicken Steak, Fish and Chip, Pisang Goreng, Teh Tarik dan Bajigur.
Chicken Steak (Rp.65.000) disajikan bersama mashed potato dan saus blackpepper sesuai dengan pesanan saya. Tampil cantik dan hangat, sajian ini berupa sepotong dada ayam yang dibakar kuning keemasan dan diberi side dish sayuran. Rasa ayamnya cukup juicy dan agak oily, cocok banget dicelupkan kedalam blackpepper sauce yang ada sensasi pedasnya. Mashed potato disini cukup lembut dan too milky, jadi terasa kurang salty menurut saya. Padahal sayuran pendampingnya punya seasoning yang pas. Nomnom.
Fish and Chip (Rp.65.000,-) disajikan cantik diatas piring putih berbentuk persegi panjang. Kentang goreng dan mayones tak lupa diletakan berdampingan, agar menambah nilai artistik dari menu ini. Potongan ikan dorinya dibungkus dengan kulit yang tidak renyah, padahal sensasi fish and chip yang pas menurut saya adalah yang ada kriuk-kriuknya. Tapi secara keseluruhan, menu ini cukup oke, meski porsinya agak sedikit.
Pisang Goreng dan Bajigur (Rp.20.000,-) merupakan paket promo yang mereka tawarkan. Pisang gorengnya tampil dengan gaya yang kelas hotel banget. Taburan cokelat bubuk melapisi dasar piring, lalu diletakan empat potong pisang bertabur keju parut yang diberi hiasan buah ceri. Gorgeous. Meski tekstur pisangnya empuk dan juara, namun rasanya sedikit asam. But overall, i love it.
Bajigur dan Teh Tarik nya sangat fresh. Mereka meramu sendiri kedua minuman ini. Jadi bisa kebayang dong gimana rasanya?! Bajigurnya mirip susu jahe yang ditambah dengan rasa manis gula jawa. Cukup kental dan creamy. Untuk Teh Tariknya agak terlalu milky menurut saya. Tapi sih jika dikomparasi dengan tempat, ambience dan harga, rasanya Pool Bar and M Bistro tak ada salahnya untuk teman-teman kunjungi dimalam akhir pekan...