Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Meski Outlet 1/15 di Senopati sini terbagi dan sharing dengan beberapa tenant lain, tapi spacenya di sini lumayan besar. 

Atmosfernya juga terkesan adem dan nyaman dengan aksen sekat-sekat seperti bambu di bagian dindingnya. Bagian tengah dining room dekat counter agak gelap dengan pencahayaan yang sedikit remang, tapi ada lagi area yang terdapat jendela dengan beberapa tanaman yang menghadap ke jendela, kalau di sini ambiencenya lebih terang dan asyik aja bisa sekalian lihat Jl. Senopati. Nyaman berlama-lama di sini dengan koneksi wifi yang lumayan cepat juga.

Selama pandemi ini, bisa pesan menu melalui QR Code. Memesan Ice White Pandan untuk minumannya. Teksturnya sih oke, tak terlalu encer tak terlalu creamy susu pekat, manisnya juga pas bahkan cenderung pahit. After tastenya enak. Tapi rasa pandannya tak terlalu berasa.

Sambil menemani acara minum kopi di sini pesan juga berbagai kue mereka. Pesan Baked Cheese Cake, Banana Lime Cake, dan Toffee Date Pudding.

Baked Cheese Cakenya just ok, so-so, descent, biasa aja. Ada blueberrynya tapi tak terlalu berarti banget. Oke lah passable.

Banana Lime Cake juga cukup nice, banana cake teksturnya seperti kue sifon jadul lalu ada lime zestnya di bawahnya meresap ke bagian bawah banana cake menjadi rasanya campur manis banana cake dengan super asam dari lime zestnya. Ada komentar teman yang bilang lime zestnya kebanyakan jadi asamnya too overpowered, tapi di lidah ku pas sih jadi seimbang manis dan asamnya di mulut. Untuk potongan pisangnya ada 2, ukuran kecil dan biasa aja juga ga nambah spesial.

Kalau Toffee Date Pudding, ini juga cukup nice, rasanya enak, teksturnya pas kayak kue jadul, ditambah milk gelato di atasnya biar makin milky teksturnya di mulut. Tapi kurangnya ada bagian bawah toffee date puddingnya yang agak sedikit gosong, entah emang begitu atau gimana. Jadi malah beberapa kalau ngunyah ada kedapetan rasa sedikit pahitnya.

Malam minggu ke sini lagi, ke 21 Factory yang berada di Jl. Veteran. Suasananya enak banget. Campuran bergaya vintage, modern, homey, dan artsy yang playful. Banyak beberapa sudut yang cocok untuk spot di Instagram apalagi yang menjadi centerpiecenya pasti kursi kuning gelato. 

Tempatnya pun lumayan luas, bagian dalamnya bisa memuat beberapa tempat duduk lagi dengan desain mural yang playful. Wifinya cepet lagi jadi betah banget nongkrong di sini. 

Rupanya gelato2 yang ditampilkan menggugah selera banget. Kurang lebih sekitar 32 pilihan rasa tersaji dan jadi bingung milih yang mana. Berikut pilihan yang dicoba:

 - Marie Regal, rasanya manis kayak biskuit marie regal gitu, so sublime. 

- Kiwi Sorbet, asam segar banget, cocok untuk menyegarkan lidah dan cleanse the palate. 

- Lotus Biscoff, hampir mirip dengan marie regal, rasanya bisa buat nostalgia. 

- Kumquat, sorbet ini juga asam manis segar bergaya jadul. Jadi orang tua yang suka dengan buah kumquat sejak dulu bolehlah ajak mereka untuk mencobanya. 

- Kinderjoy, perpaduan cokelat dan susunya pas banget di lidah, meleleh banget dan creamy. 

- NY Cheese Cake, so cheesy agak asin dan creamy, cocok dengan namanya. 

- Malaga, sebagai pecinta es krim rasa rum raisin ini sih kurang nampol juga. Jadinya malah agak bland. Kurang berasa begitu rumnya. 

So far, sih okelah 21 Factory. Tempatnya asyik, enak buat nongkrong, staffnya pun baik, ramah dan selalu tersenyum. Keep the good job! Daripada ke es krim jadul sebelah yang es krimnya oke sih enak buat nostalgia tapi attitude si tante yang di kasir bikin malesin banget sama kalau buat nongkrong ga enak, mending ke sini aja sih just my opinion.

Tempat menyantap ramen terbaru di daerah Mangga Besar. Dari luar sudah kelihatan dari hjendela kaca, tempatnya clean, minimalist dengan ada unsur elemen kayu khas Jepangnya. 

Ke sini pesan beberapa menu, dimulai dari appetizer yaitu Aburi Chashu yang merupakan irisan tipis pork belly yang gurih, enak dan renyah. Tipis dan agak renyah. 

Lalu Yaki Gyoza yang rasanya sih lumayan oke, agak sedikit bland tapi bisa diakalin dengan saus atau condiment seperti chili oil, kecap asin, atau cuka di meja. Teksturnya juga agak basah. 

Chuka Wakame yang merupakan rumput laut yang khas Jepang yang rasanya asam manis menyegarkan mulut. 

Nah untuk menu ramennya pesan yang signature mereka Shio Tonkotsu Ramen, pilih yang daging babi. Kuahnya sangat light tidak terlalu berminyak jadi ga bikin eneg. Lalu pakai black garlic juga untuk menambah rasa. Daging babinya juga enak, tekstur ramennya halus, dan telurnya setengah matang yang kalau diaduk bisa bikin kuah makin creamy. 

Nah menu barunya yaitu pasta yang kita pesan Katsuoboshi Pasta, modelan pastanya seperti fettucinni,yang dimasak dengan saos krim lalu dihidangkan dengan onsen egg serta katsuoboshi untuk bikin rasa dan tekstur yang makin creamy dan lezat. 

Ada juga donburi yang dipesan yaitu menu Buta Kimchi Don, nasi yang dihidangkan dengan topping daging babi yang di stir-fry dengan kimchi di atasnya. Enak sih ini, ga terlalu pedas di mulut, dan daging babinya enak, teksturnya lembut, bumbu kimchinya meresap.

Akhirnya mencoba juga Fried Chicken Master yang berada di Blok M Plaza setelah beberapa kali gagal. Yup gagal karena kemaleman terus udah mau tutup, gagal lagi karena rupanya lagi ada renovasi kecil-kecilan seminggu, dan gagal lagi karena cuma bisa takeaway dan beberapa menu yang mau dipesan sudah habis. Akhirnya hari ini bisa mencoba.

Tempatnya sendiri berada di lantai LG, tempatnya tak begitu besar tapi ada beberapa meja dan kursi cukup kalau mau makan dine in. Suasananya juga biasa aja dengan ambiance yang terang fun, dan casual. Tempatnya meski gak begitu besar cukup bersih sih, tapi memang benar wastafelnya itu perlu diperbaikin deh, sepertinya salurannya tersumbat jadi banyak air cucian tangan pada menggenang di wastafel.

Pesan yang paket Master Jimbo Thai seharga IDR 48,500. Sudah include ayam dengan saus Thai, nasi, dan minum. Porsinya lumayan besar, nasi dan ayamnya banyak banget.

Ayamnya enak, empuk, juicy, dan renyah di bagian luar. Ditambah saos Thainya yang hmmmm enak. Gurih, manis, asam (tangy) tapi menyegarkan. Menyegarkan karena ada potongan cherry tomato dan lemon di saosnya. Lalu banyak sepertinya hmm bawang putih dan bawang bombay untuk tendangan rasa yang makin enak. 

Overall enak sih, suka banget. Mana saos Thainya melimpah jadi bisa dicampurin juga sama nasi jadi makan nasinya jadi lebih enak. Oh yah di pinggirannya juga ada tersedia acar irisan ketimun yang bikin mulut jadi tambah segar.

Sudah lama banget ga ke ITC Cempaka Mas buat jalan-jalan. Sehabis jalan-jalan mau ngemil eh pilihan resto fast food yang lain antri panjang dan ramai akhirnya milih A&W saja soalnya lebih sepi dan antrian lebih pendek juga. Jadi lebih nyaman dan aman ga ada keramaian di outlet A&W sini.

Tempatnya sendiri cukup luas, untuk bagian dalam store outlet ada beberapa tempat duduk, sisanya ada meja dan kursi yang berada di sebagian koridor ITC Cempaka Mas.

Pesan Duo Fries yang harus nunggu sekitar 5 menit karena digoreng setelah dipesan, dan dessert Sundae Banana Berries yang sepertinya limited menu. Yah kalau bosan dengan sundae cokelat dan strawberrynya bisalah ini dicoba.

Duo Fries sekitar 5 menit akhirnya datang dan emang favorit banget. Mau yang french fries yang string panjang ama yang curly sama-sama enak. Kombinasi terbaik, apalagi kalau dinikmati dengan saos sambal.

Untuk Sundae Banana Berries cukup enak juga. Saos berrynya memberikan kesan segar asam manis dengan beberapa buah berries juga di dalam saosnya. Lalu pisang juga dikasih di bagian atasnya sebagai topping. Enak banget buah dessert.

Sehabis jalan-jalan di ITC Cempaka Mas, sekalian istirahatkan kaki dan mau minum yang segar-segar. Pergi nongkrong sebentar di Chatime. Outlet di sini tak terlalu luas, cuma ada 3 meja saja dan untung lagi tak terlalu ramai jadi bisa deh duduk sebentar sambil minum untuk menyegarkan dahaga.

Pesan kreasi terbaru mereka yaitu Hojicha Milk Tea ukuran large dengan topping aloe vera. Rasanya sih oke sih, tak terlalu manis tapi agak burnt sedikit rasa matchanya memang khas hojicha rasanya. Malah ada sedikit rasa pahit. Tapi overall sih enak, di mulut untuk after tastenya.

Topping pilih yang aloe vera, dengan dipotong2 seukuran dadu kecil jadi gampang disedot melalui sedotan. Bikin minumnya tambah asyik dan fun gigit-gigit aloe vera, bikin tambah segar.

Mencoba rumah makan Chinese Food khas Makassar di daerah Muara Karang for a quick dinner. Tempatnya sih layaknya restoran biasa di dalam ruko, simpel dan lumayan nyaman.

Pesan Mie Goreng Kwantung yang mienya seperti digoreng garing terlebih dahulu (mirip ifumie) lalu disiram dengan kuah dengan berbagai daging seperti cumi, udang, bakso goreng plus sayuran caisim yang melimpah.

Untuk harganya IDR 55,000 porsinya besar jadi perut langsung kenyang. Untuk rasa sih enak, kuahnya juga oke rasanya gurih asin begitu kalau ditambah sedikit pakai kecap asin/cuka sesuai selera pasti lebih mantap tapi biasa aja.

Mencoba restoran Warisan yang berada di Grand Paragon Mall. Tepatnya berada di lantai LG pas berada di depan lobby utama mereka.

Tempatnya sendiri luas dengan beberapa meja dan tempat duduk di berbagai sisi dengan perpaduan desain semi modern, minimalis, dengan sentuhan khas tradisionalnya sedikit berupa piring-piring yang disematkan di dinding. 

Pesan beberapa menu di sini diantaranya Soto Betawi, yang disajikan di dalam panci tradisional tersendiri denganlilin di bawahnya. Soto Betawi disajikan bersama jeruk nipis, sambal, dan emping terpisah. Overall kuah sotonya oke juga, tak terlalu kental dan enak dimakan pakai nasi. Daging sapinya juga lumayan banyak meski tak terlalu empk teksturnya tapi okelah, plus ada beberapa potongan kentang juga.

Menu berikutnya yang dipesan adalah Ayam Bakar Solo, pilih yang bagian dada. Porsinya super besar banget. Dagingnya empuk, dan fell off the bone jadi gampang banget disantap dengan cara disuwir bagian per bagian dengan sendok dan garpu. Bumbunya enak lumayan meresap dan disajikan bersama ketimun, tomat, dan selada.

Kedua menu di atas sayangnya ga dibanderol sekalian sama nasi putih, jadi yah harus pesan nasi putih lagi terpisah yang akhirnya disajikan di dalam bakul bambu dengan taburan bawang goreng sedikit di atasnya.

Untuk menu sayur, sebenarnya mau pesan kangkung tapi pada habis semuanya jadi pesanlah Tumis Genjer Oncom, genjernya enak, gurih lezat tak pahit, dan bumbu oncomnya lumayan berasa. Ada juga banyak oncom dalam bentuk potongan dadu, karena biasa aja ama oncom jadi makan oncomnya sedikit saja dan yah enak juga sih oncomnya, banyak pula ga pelit oncomnya.