Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Isshin di Central Park tempatnya terbilang kecil, suasananya juga khas Jepang banget kayak modle izakaya bar tapi lebih terang dan nyaman. Masuk ke sini sudah berasa servicenya top notch banget, server cewek bernama Anisa benar-benar melayani dengan baik, ramah, dan lengkap detail disebutin apa yang kita mau dan apa yang kita gak tau.

Duduk di daerah seating area yang bukan bar biar terasa lebih privat, mumpung sebelum jam makan siang jadi lumayan masih sepi dan bisa pilih-pilih tempat duduk. Soalnya kalau sudah jam makan siang atau makan malam biasanya sudah ramai.

Lihat menunya dan kesan pertama sedikit banget, bisa kali dihitung cuma jari tapi that's ok jadi mereka memang benar-benar fokusin ke specialty mereka dan mentingin rasa.

Untuk harga juga tergolong agak mahal tapi it comes with a great package. Jadi akhirnya pesan Sukiyaki Don yang US Prime Beef. Sebelum Sukiyaki Don datang sudah disuguhi langsung appetizer yang sudah include di package yaitu Miso Souo, Chawan Mushi, Kimchi, dan Bayam dengan taburan wijen di atasnya. Nah ini yang bikin valuenya dapet. Dengan harga segitu appeizernya saja sudah banyak jadi puas. Rasa kimchinya enak pedas dan asamnya dapat, bayamnya juga enak gurih dan fresh. Chawan Mushi juga enak meski teskturnya agak cair tapi memang jadi kayak sutera begitu gampang hancur harus langsung diteguk makannya soalnya susah disendok. Untuk Miso Soup standar sih enaknya.

Untuk Sukiyaki Don juga dihidangkan bersama Onsen Egg dan saus specialty dari mereka. Rasanya manis gurih dan creamy eggy setelah onsen egg dicampur dan diaduk jadi satu. Untuk sausnya mungkin bisa ditambahin pelan-pelan sesuai selera, jangan sekaligus karena bisa saja kemanisan maupun keasinan kalau kebanyakan.

Daging US Prime Beefnya juga juara bengt empuknya, sepertinya ga usah dikunyah sudah langsung melted sendiri di mulut. Oh yah pas pesan juga ditanya tingkat kematangan daging sapinya mau kayak gimana, akhirnya milih medium deh.

Package ini juga sudah termasuk Cold Ocha dan es krim seperti ice cream cone sebagai dessert. Pelayan bernama Anisa itu juga tetap detail layaninnya, jadi berasa seperti makan di restoran bintang lima dengan pelayanan bintang lima juga.

Definitely will go back for sure.

Pagi Sore selalu jadi acuan kalau mau referensi rumah makan khas Padang di Jakarta. Restorannya selalu ramai dan di depan juga banyak antri ojol.

Kalau datang pas jam makan siang atau makan malam pasti dijamin ramai.

Biasa sih kalau makan yah dibungkus melalui ojol, tapi kali ini sengaja datang ramean buat makan dine in di jam makan siang. Yup restoranya ramai tapi untung masih ada aja sisa meja yang bisa ditempati. 

Semua lauk, sayur, dan daging segera dihidangkan di atas meja, semuanya ditutup plastik wrap dengan aturan bahwa kalau plastiknya sudah dibuka sudah dihitung untuk dibayar. Yah kalau dipikir-pikir sayang juga yah bekas sampah plastiknya pasti banyak terpakai dan terbuang, tapi yah mau gimana lagi soalnya untuk safety dalam keadaan pandemi begini.

Yang the best sih emang daging rendangnya beserta ayam gulainya apalagi kuahnya yang nikmat, nasi jadi auto nambah makannya. Tak ketinggalan ayam pop dan ayam gorengnya juga. Lalu selain itu yang disuka adalah teri sambal hijau yang ada petenya, gulai otak, lalu paru goreng. Sambil makan pun juga sekalian nyomot rambak/kerupuk kulit yang sudah disiram dengan gulai juga. Tahu Cina Cabe Garam juga enak, tahunya lembut kayak sutera lalu rasanya gurih asin dan sedikit pedas.

Cuma makan itu aja sih, untuk ikan, udang, dll ga diambil. Untuk dessert ada puding srikaya berwarna hijau yang rasanya juga enak, manis, dan cocok buat pencuci mulut.

Lunch meeting di PASOLA. Kebetulan pas hari itu lagi tidak ada buffet service jadi pesan menu ala carte aja. Suasananya juga sangat contemporary, elegan dan eksklusif. Selain tidak ramai, ambiancenya mendukung untuk casual meeting lunch yang santai, apalagi jendela-jendelanya berhadapan dengan pemandangan sekitar SCBD yang magnificent banget.

Pesan beberapa menu di sini. Untuk appetizer pesan Beef Rendang Arancini yang menjadi signaturenya di sini. Risotto balls yang dalamnya juga ada daging rendang yang rasanya gak terlalu medok jadi ga cepet bikin eneg dan kenyang perut. Di bawahnya juga ada semacam sayuran yang bikin rasa segar dan asam di dalam mulut. Saos sambalnya juga berasa kaya akan bumbu dan rempah.

Untuk menu utamanya pesan Wood Smoked Wagyu Beef Brisket hasil kreasi dari Winsen Barbecue. Daging brisket 120 gr yang melalui proses 8 hours slow cooked lengkap dengan rubbing coffee black honey bumbu rujak yang rasanya gurih nikmat dan mantap. Daging sapinya benar-benar empuk kayak tahu, agak kering dan bukan yang juicy begitu tipenya tapi tetap empuk.

Untuk dessert pesan Signature Mango Mille Feuille, terdiri dari flaky pastry yang crispy crunchy lengkap dengan potongan buah mangga, lime marmalade, dan cream yang delighful.

Untuk minuman juga pesan minuman signature di sini yaitu Labuan Bajo yaitu daun mint, guava juice, lime juice, dan lychee. Sebelum diaduk kontras warnanya bagus banget pink, putih, dan hijau. Rasanya juga eksotis, exquisite, dan menyegarkan.

Selalu lihat kalau lewatin pasti ramai, banyak orang yang antri, jadi hari berkesempatan untuk mencoba mumpung jam jam 11-an jadi masih belum ramai. Dan benar kan pas udah nunjuk jam 12 sudah mulai banyak visitors yang datang dan antri.

Tempatnya tidak begitu besar tetapi cukup nyaman ada bagian kiri dan kanan store buat duduk dan di belakang dapur ada tempat duduk stool bar yang menghadap langsung ke kaca jendela jalan Thamrin. Untuk sistem pembayaran juga langsung dibayar sebelum makanan datang.

Pesan Tan Tan Men Special yang dapat tambahan daging ayam, meatball, daging cincang dan nori. Kuahnya benar-benar rich banget ada sensasi hangat pedas juga dari chili oilnya. Pilih ramen yang tipis juga jadi enak makanya per sendok dansendok nikmatin banget. Daging ayamnya pun empuk dan juicy, benar-benar terasa gurih. Ada sayur juga. Bahkan sampai lupa nambahin chili oil lagi dan chili powder.

Ramen lainnya yang dipesan yaitu Toripaitan Ramen Shoyu Special, sama pilih yang special biar ada nambah daging tambahan meskipun minus telur. Ada sayur juga. Kuah yang ini lebih light dan tetap rasanya gurih thick gitu enak banget. Baca-baca di signagenya kuah di sini banyak terdapat kolagen jadi okelah bisa sekalian bikin awet muda hehee...

Untuk side dish pesan Seirock Ya Special Gyoza yang panggang, ini juga enak. Ukuran gyoza sih ga terlalu besar. Yah pokoknya enak tapi rasanya standar sih.

Baru tau ada sebuah kedai kopi dan juga merangkap tempat nongkrong yang ambiance ga Jatinegara banget meski berada di wilayah Jatinegara. Kedai Malabar tempatnya luas dan 80% tempat duduk di sini berada di area outdoor yang didesain seperti halaman rumah villa dengan batu-batu kerikil dan kanopi di beberapa sudut dinding. Jadi kalau ke sini enak pas sore-sore hari sambil menyapa malam hari.

Bagian dalam tempatnya pun juga nyaman. Di sini ada counter kasir untuk memesan dengan beberapa sederet tempat duduk bagi yang ingin nongkrongnya di bagian indoor.

Soal makanan juga kebanyakan serving comfort food yang familiar dan banyak disukai lidah lokal di sini. Di mulau dari Mie Tek Tek Rebus yang benar homey banget berasa mie tek tek yang benar-benar comforting. Mienya lumayan banyak porsinya dan kuahnya berasa bumbunya sehingga dapet asin gurih pokoknya bikin nagih deh.

Ada menu Seblak Malabar juga dengan kuah yang lumayan hot and spicy di mulut, yah ga spicy-spicy banget sampai kayak kebakar pokoknya ada deh sensasi panas di lidah. Lalu ada potongan paha ayam yang nikmat dimakan selagi hangat-hangat.

Selain menu lokal juga ada menu western jadi sekalian coba aja Pizza Malabarnya. Untuk pizzanya porsi diameternya bisa dibilang tak sebesar pizza-pizza di tempat lain, agak kecil tapi pas banget buat sharing dan buat ngemil2. Pepperoninya juga merata banyaknya di tiap slice ada. Untuk rasanya juga enak dengan tekstur adonan pizza yang sedikit crusty.

Untuk minuman kupesan Alpukat Coklat Malabar. Ini sih oke aja sih, untuk cokelatnya kurang berasa kurang nendang jadi kayak cuma manis susu aja. Untuk alpukatnya sih lumayan terasa dan sudah agak dihancurkan dicampur ke dalam minuman.