Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kedai kimbab yang satu ini baru buka di kantin UNTAR 1. Selain menjual kimbab, di sini juga menjual corndog, gimmari, tteokboki, dan cemilan lain.

Kebetulan mereka juga lagi promosi. Setiap pembelian kimbab free tteolboki.

Aku mencoba :

1. Veggie Kimbab (IDR 30k)

Isinya ada nori, nasi, timun, wortel, daging dan sayur lain.

Sayurnya asam dan sedikit gurih dengan potongan daging cincang. Ukuran kimbabnya bite size dan termasuk murah karena isinya juga banyak. Aku bahkan bisa 2x makan.

Buat sausnya juga bisa diambil sepuasnya dan ada beberapa opsi. Aku coba shoyu & gochumayo tapi sama sekali nggak pedas.

2. Free tteokboki

Rasanya lumayan. Tteoknya nggak terlalu kemyal tapi fish cake cukup banyak dan nggak amis.

Sausnya agak cair, gurih, dan sedikit asam pedas.

Tempat yang satu ini udah lama buka di gedung Chandra. Dulu lokasinya ada di area tengah, sekarang pindah ke pojok deket Es Teler 77.

Buat tempatnya sejenis kios buat take away gitu. Pembayaran sepertinya cuma bisa cash.

Buat donutnya ada opsi gula maupun coklat. Namun pas aku datang kemarin siang sekitar jam 3 sisa donat gula.aja

Aku mencoba :

1. Donat Gula (Rp. 13.000)

Jujur harganya beneran overprice menurutku. Ini beneran cuma donat kentang dibalur gula, dimasukin plastik, udah.

Rasanya pun standar. Donatnya nggak super berminyak tapi bukan jenis yang empuk, tapi juga nggak alot banget. Pas kumakan di rumah, bagian tengah donatnya bertekstur.

Gulanya cuma dibalur gitu aja dan ga terlalu nempel. Jadi ga terlalu banyak.

Kafe yang satu ini menjual main course maupun dessert. Buat menu main coursenya mostly Japanese Food dengan dessert berupa cake, brownies hingga croissant. Sedangkan minumannya ada opsi coffee maupun non coffee.

Seating areanya juga cukup luas. Tempatnya tersedia indoor maupun outdoor. Area indoornya terdiri dari 2 lantai & jarak antar meja tidak berdekatan.

Tempatnya juga nyaman buat WFC karena terdapat banyak stop kontak. Bahkan ada area meja yang agak hidden, jadi bisa buat WFC bareng juga.

Menu yang kucoba :

1. Salmon Mentai Don

Nasinya cukup pulen dengan potongan crab stick, salmon dengan spicy mayonaisse. Di atasnya ada nori dan tobiko.

Salmonnya matang dan agak dry di ujung. Saus mayonaissenya cenderung asam pedas dengan rasa asam cenderung strong. After taste cenderung asam.

Mungkin seandainya menggunakan Japanese mayo dengan chili sauce dan bukannya spicy mayo bakal lebih enak karena nggak terlalu asam dan lebih gurih.

Namun porsinya cukup besar buat 1 orang. Isian salmon cukup banyak.

2. Chicken Teriyaki Floss Don

Aku ngicip punya teman dan menurutku enak. Ayamnya empuk dan juicy. Saus teriyakinya meresapz rasanya sedikit manis gurih.

Jumlah flossnya pas, nggak kebanyakan. Jadi nggak terlalu kering dan menambah gurih.

3. Hot Latte

Latte artnya cukup cantik. Rasanya sedikit milky dan after tastenya creamy. Namun rasa kopinya masih cukup terasa.

Auto penasaran sama brand matcha dari Singapore yang satu ini pas mampir ke Gancit. Lokasinya ada di lantai dasar & opsi menunya ada matcha, coffee maupun minuman non coffee lainnya. Mereka bahkan menjual cake, croissant sampai main course.

Seating areanya cukup banyak dan tempatnya cukup nyaman. Staffnya informatif, ramah dan cukup responsif juga.

Buat menunya, saya mencoba :

1. Butter Croissant (IDR 25k)

Butter croissantnya masih oke, sih. Saya pilih dihangatkan. 
Rasanya nggak terlalu buttery tapi aromanya wangi. Ukurannya pun cukup besar.

2. Carrot Cake

Yang ini pesanan teman yang saya coba. Rasaya standar, not bad namun nggak sampai enak banget. Cakenya bukan jenis yang moist tapi setidaknya nggak seret. 

Krimnya padat dengan icing sugar berbentuk wortel di atasnya.

3. Matcha Milk (IDR 53k)

Matcha ini bukan jenis yang premium. Saya pakai sedikit gula, rasanya cenderung bitter sweet. Menurut saya ini masih oke karena nggak super milky, namun kualitas tehnya 11 12 sama F*el Matcha tapi harganya jauh lebih mahal walau matchanya lebih banyak dan less milky.

Menurut saya, ini cenderung over price.

4. Ice Signature Koicha (IDR 85k)

Ini pesenan teman yang saya coba. Jujur, saya syok karena juga sangat over price. Matchanya memang lebih pekat dan umami. Flavournya beda sama matcha yang dipakai buat matcha milk.

Namun saya sudah coba Matcha B*e dan G*ncha yang menurut saya kualitasnya setara dan lebih affordable. Ini malah mirip G*ncha varian Meiko yang saya coba beberapa hari lalu.
.
.
Overall, saya paham sih ini brand dari Singapore jadi harganya pasti lebih mahal ketimbang brand lokal. Namun karena saya udah nemu kedai matcha lokal yang lebih murah dan rasanya setara, menurut saya ini terlalu over price dibanding kualitas. Buat saya cukup mencoba sekali aja.

Bakery yang satu ini tampaknya rebranding dari Lotte Bakery dan menjual roti, cake hingga croissant. Lokasinya ada di dalam Lotte Gandaria City dan tempatnya lumayan luas. 

Buat payment bisa pakai QRIS, cash maupun debit.

Saya mencoba :

1. Garlic Croissant

Jujur rasanya nggak enak. Saya kira rasanya bakal gurih garlicky gitu. Ternyata rasanya malah cenderung manis aneh dengan hint rasa garlic yang sangat tipis.

Croissantnya renyah dan bagian dalam cukup empuk.

2. Garlic Foccacia

Foccacianya empuk. Rasa garlic yang gurih lumayan terasa.

Kafe yang satu ini baru buka di Puri akhir tahun lalu. Lokasinya di dekat lapangan dan bisa parkir di tepi jalan. Buat seating areanya ada di area indoor maupun outdoor.

Buat sistem pembayaran di sini cashless. Jadi pesannya dengan cara scan barcode di meja, kemudian diarahkan pembayaran cashless menggunakan QRIS. Di menu terlihat apa saja yang available maupun sudah sold out, namun sebaiknya dikonfirmasi lagi ke staff. Karena ketika saya datang, sisa butter croissant, triple cheese croissant dan almond di menu. Namun ketika saya lihat di display, hanya ada triple cheese dan almond. Untung saya cek display dulu sebelum order dan payment.

Saya dan teman berkunjung sekitar jam setengah 6 sore dan langsung dapat kursi. Rupanya ada waktu makan 1,5 jam namun last order jam setengah 7 malam dan close area jam 7. Namun penghitungan jamnya adil karena dihitung dari makanan pertama yang datang, bukan dari jam saya mulai duduk. 

Jujur, saya baru nemu resto yang begini karena biasanya restoran menerapkan waktu dari kami mulai duduk dan ini bagus sebetulnya. Jadi kalau misalnya makanan customer lama disajikan, customer nggak harus ngebut habisin makanan karena takut waktunya habis.

Buat menunya saya mencoba :

1. Triple Cheese Croissant (Rp. 38.000)

Ternyata rasa croissantnya enak juga, lho. Aroma cheesenya beneran wangi. Croissantnya flaky, renyah tapi nggak kering. Teksturnya juga tetap empuk.

Di atasnya ada taburan keju parut yang gurih. Di dalamnya ada rasa keju yang melted ketika digigit. Ukuran croissant besar, jadi dengan harga segini masih worth dibanding ukuran dan rasa.

2. Almond Croissant (Rp. 39.500)

Ini pesanan teman yang saya icip tapi nggak foto. Rasanya enak juga. Di atasnya ada banyak taburan almond dan di dalamnya ada filling almond yang sedikit manis.

Croissantnya renyah dan rasanya cenderung gurih. Rasa butternya lumayan kerasa.

3. Iced White (Rp. 40.000)

Buat kopinya ada 2 opsi beans, yang Papa (cenderung nutty) & Mama (floral). Cuma pas saya datang sisa yang papa doang, jadi saya nyobain. 

Sebenarnya sih ini mirip ice latte tapi kopinya strong dan nggak milky. Ini bukan jenis ice latte yang creamy dan saya suka. Sesuai deskripsinya, pas saya minum memang ada hint rasa nut sebagai after taste.

.
.
Dari segi pelayanan, masih oke tapi cenderung standar sih. Pas masuk, langsung ditanya mau berapa orang? Saya bilang berdua, terus saya inisiatif pas liat kursi kosong dan nanya : "Saya boleh di sini?"

Habis diantar ke kursi, ya udah ditinggal gitu aja. Saya ngeh sendiri kalau pesan bisa scan di meja. Saya nggak tau apa bisa melalui metode lain atau tidak. Terus pas makanan keluar dikasih sign batas waktu duduk, pas saya ngitung jam memang dari waktu makanan pertama pesanan saya keluar, bukan jam saya masuk atau jam order saya diinput. Terus untungnya diinfo jam last order dan close area mereka.