Foto Profil Fannie Huang||IG:@fiehuang

Fannie Huang||IG:@fiehuang

3445 Review | 1710 Makasih
Alfa 2023 Level 20
Steak Ramen Chinese Food Dimsum Seafood BBQ Pancake Kopi Bakmi Pizza Pasta Sushi Burger Dessert Bubble Tea
  • 2.8  
    Nasi Akwang [ Muara Karang, China ]

    Rasanya Tidak Konsisten, Mengecewakan.

    Lima hari yang lalu, aku memesan seporsi Nasi Campur di resto ini via ojol untuk pertama kalinya dan merasa sangat puas. Saking puasnya, aku sampai merekomendasikan nasi campur ini ke mamaku.

    Malam ini, aku akhirnya pesan lagi via ojol. Pas banget lagi ada diskon. Tanpa berpikir dua kali, aku kembali memesan nasi campur dengan ekspektasi rasa yang sama enaknya.

    Isi nasi campur :

    1. Babi Panggang

    Ketika aku memesan untuk pertama kalinya, babimya empuk dan kulitnya renyah. Bahkan babinya nggak terlalu berlemak dan di dagingnya ada rasa yang gurih, nggak plain begitu aja.

    Ketika aku mencoba lagi kali ini, rasanya berubah. Kulitnya tidak serenyah sebelumnya dan rasa dagingnya hambar meski tidak berbau. Tidak ada rasa gurih sama sekali.

    Selain itu dagingnya juga agak alot dan lebih berlemak. Bahkan ada bagian yang beneran lemak semua.

    Aku sangat kecewa, kok bisa rasanya berubah sejauh ini? Kalau masih berubah sedikit, aku masih maklum.

    2. Charsiu

    Ini juga mengecewakan. Sebelumnya charsiunya cenderung manis dan juicy serta empuk. Bisa dilihat reviewku tanggal 22.

    Ketika memakan charsiu ini, charsiunya alot meski sama sekali nggak bau. Rasa manis charsiunya juga kurang terasa. Hanya ada rasa sedikiy manis khas daging.

    3. Lapchiong

    Sebelumnya lapchiongnya gurih dan wangi. Kali ini lapchiongnya masih cukup gurih, namun aroma bau babinya sedikit tercium.

    4. Ayam Panggang

    Sebelumnya, daging ayamny terasa agak gurih dan empuk. Kali ini, dagingnya memang empuk dan juicy, namun rasanya sungguhan hambar.

    5. Telur Kecap

    Dari semua topping, cuma telur kecap ini yang rasanya masih sama enak. Kecapnya meresap sehingga telurnya terasa manis.

    6. Kuah Kental

    Sebelumnya, kuah kentalnya cenderung manis gurih, mengingatkan akan rasa sup hisit, tentunya tanpa hisit.

    Teksturnya juga tidak terlalu kental maupun cair. Kali ini, rasanya cenderung manis tanpa ada rasa gurih, layaknya kuah kental biasa.

    7. Nasi Putih

    Ini memengaruhi cita rasa jadi kutuliskan juga. Sebelumnya nasihnya maaih pulen meski nggak kelembekan. Aku bahkan bisa menikmati nasi langsung bersama dagingnya tanpa kuah. Ternyata kali ini nasinya agak keras. Jadi harus pakai kuah.

    Sebenarnya ada sambal cabai hijau juga, namun nggak kucoba.

    Aku beneran heran, kok rasanya bisa berubah sejauh ini? Kalau aku nggak lihat kotaknya yang memang sama, aku bakal mengira kalau aku mungkin salah pesan dan beli di kedai nasi campur berbeda.

    Namun ya aku tidak salah pesan. Keberadaan bawang putih goreng yang menjadi ciri khas nasi campur ini sudah cukup jelas untuk membedakan.

    Apakah kualitasnya tidak diperhatikan? Aku merasa sangat kecewa karena aku rela membayar harga yang lebih mahal dari nasi campur Kalimantan lain yang pernah kucoba (di ojol 80 ribu, belum ongkir) karena rasanya memang lebih enak. Kalau rasanya seperti ini, aku bisa menemukan di tempat lain yang lebih murah.

    Menurutku, sebaiknya cita rasa dipertahankan dan usahakan agar konsisten. Dengan begitu, customer akan repurchase lagi.

    Aku sendiri repurchase karena puas banget. Namun sejujurnya setelah ini aku jadi agak mikir-mikir karena aku beneran serasa gambling, Kalau lagi enak aku hoki, kalau lagi kayak gini aku sue karena udah bayar mahal.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Avobi Avocado Dessert [ Menteng, Minuman ]

    Hidden Gem

    Akhir-akhir ini, cemilan croffle lagi populer banget. Bahkan ada satu brand yang setiap mau mesen di ojol pasti semua produknya selalu unavailable.

    Kebetulan, aku pernah mencoba croffle di B*k**man dan P*p*l* Coffee sebelumnya, jadi aku ada gambaran soal croffle.

    Aku akhirnya memutuskan pesan Avobi Croffle Caramel (4 pcs) seharga IDR48k. Berhubung ada diskon 60%, aku pesan dengan pemikiran : 'Kalau nggak enak, ya udahlah. Toh diskon ini. Anggap aja gambling. Asal bisa dimakan dan nggak parah banget, ya sudahlah.'

    Aku beneran sama sekali tidak berekspektasi sama rasanya. Terlebih tempat ini juga bukan spesial memjual pastry.

    Kefika sampai di rumahku, aku segera membuka boxnya dan mencium aroma semerbak butter. Lalu aku memutuskan untuk mencoba segigit dan ternyata rasanya jauh melebihi ekspektasiku.

    Permukaannya sedikit renyah dan manis karena caramel, namun teksturnya agak chewy mirip waffle. Teksturmya juga moist dan nggak terlalu kering.

    Sesuai namamya, ini beneran mirip perpaduan waffle dan croissant. Rasanya cukup manis namun masih oke buatku.

    Nggak nyangka banget bakal nemu croffle yang murah dan enak, bebas antri pula. Overall, ini beneran recommended buat kalian coba. Aku sendiri puas banget sama tastenya & bakal repurchase.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Dear Butter [ Slipi, Snack ]

    Croffle Enak

    Croffle yang satu ini beneran lagi populer banget. Pas mampir ke CP, bahkan sampai sold out. Setiap ngecekin promo di Grabfood, pasti unavailable terus.

    Sore ini aku akhirnya iseng buat ngecek di Grabfood, setelah ngecek pas jam 11 siang dan semua menunya unavailable. Pas banget ada croffle yang isi 9, itu satu-satunya menu yang available.

    Tanpa berpikir dua kali, aku langsung pesan dan pakai kode promo. Jadinya murah banget. Sama ongkir cuma 62 ribuan.

    Di sini juga ada saucenya, namun aku bahkan nggak kepesan saking mau buru-buru. Jadi aku akhirnya pesan tanpa saus.

    Rasanya?

    Sejujurnya, aku nggak heran kalau tempat ini antri terus sampai sering sold out. Begitu kemasannya dibuka, tercium aroma butter yang wangi.

    Meski tanpa sauce, namun crofflenya dibalur sirup maple. Teksturnya cenderung renyah ketimbang chewy, namun bukan berarti teksturnya kering.

    Teksturnya tetap mirip croissant yang renyah, namun lebih moist. Ini memang pas banget menurutku. Kalau croffle yang kureview kemarin cenderung lebih chewy, sedangkan yang di B*k*rm*n bukan seleraku TBH, karena terlalu renyah dan kering.

    Rasa crofflenya cenderung manis karena sirupnya, namun masih acceptable menurutku. Dan harganya juga beneran murah banget.

    Kalau beli di tempat cuma 80 ribu isi 9. Kalau harga di Grabfood tanpa promo pun cuma 98 ribu, satunya nggak sampai 11 ribu malah.

    Ini tergolong murah banget untuk ukuran croissant. Ga heran sampai laris begini.
    .
    .
    BTW somehow aku juga hoki banget. Aku makan croffle ini dalam kondisi hangat. Croffle ini sampai 1 jam sesudah dipesan, itupun karena somehownsi driver lewat rute yang jauh.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Le Gourmet [ Senayan, Toko Roti dan Kue ]

    Lapis Legit Enak

    Tertarik mencoba Le Gourmet pas lewatin standnya di Plaza Senayan. Pas bangwt lagi kepengen makan lapis legit juga.

    Akhirnya aku beli 1 slice lapis legit yang lumayan besar. Harga 1 slicenya IDR 26,5k. Harganya sedikit lebih tinggi dari lapis legit sejenis, namun rasanya juga memang sangat worrh it.

    Lapis legitnya sungguhan terasa legit dengan rasa manis dari susu yang terasa. Aromanya pun wamgi dan rempahnya lumayan terasa.

    Teksturnya moist namun nggak oily berlebih. Beneran worth it dibanding rasa.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Bakmi Ayam Alok [ Roxy, China ]

    Mie Ayam Lezat

    Mie Ayam Alok sudah beroperasi selama lebih dari 10 tahun di kawasan Haysim Ashari. Dulu letaknya di deretan dekat Orchid Photo Studio, namun beberapa tahun terakhir menempati lokasi ex. Deploy Educafe di Sekolah Tarsisius.

    Saya sendiri pernah mencoba jaman SMA dulu dan akhirnya saya pesan lagi via delivery karena pengen ngicip lagi.

    Saya mencoba :

    1. Mie Ayam

    Ukuran mienya tidak terlalu besar dan mienya home made. Tingkat kematangannya pas dan disajikan demgam topping ayam kampung yang banyak.
    Selain itu juga disajikan kuah kaldu ayam, sambal dan daun bawang yang dipisah.

    Kalau kalian suka mie yang cenderung gurih, kalian bakal suka ini. Saya suka mie yang asin gurih dan menurut saya rasa gurihnya pas.

    Ayamnya juga cukup banyak. Teskturnya empuk dan sedikit manis khas daging ayam. Saya suka karena ayamnya nggak amis sama sekali.

    2. Pangsit Goreng (IDR 24k/ 3 pcs)

    Pangsitnya renyah dan tidak oily, namun rasamya agak manis. Daging pangsitnya padat dan cukup wangi. Rasanya sedikit gurih.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 3.0  
    Jejamu [ Thamrin, Minuman ]

    Kurang Enak

    Sebelumnya ini bukan kali pertamaku mencoba minuman jamu yang dibuat secara modern. Pertama kali, aku mencoba di salah satu kedai jamu di Kota Tua dan langsung jatuh cinta dengan rasanya.

    Jejamu sendiri merupakan kedai minuman jamu dari Mustika Ratu, jadi aku menaruh ekspektasi yang cukup tinggi akan rasanya. Terlebih, katanya sang pendiri sampai dijuluki Empu Jamu.

    Untik minuman jamu di sini dibuat langsung secara fresh. Minumannya hanya bertahan selama 5 hari. Sesudah dibuka, hanya bertahan 24 jam.

    Aku memutuskan mencoba Temulawak Latte ukuran Large (IDR 39k). Setelah berekspektasi tinggi, aku harus dikecewakan pada tegukan pertama.

    Aku kurang paham apakah resep aslinya memang begini atau mbaknya yang salah takaran, namun rasanya ini mengecewakan sekali.

    Rasanya sangat manis. Mungkin cocok buat yang kurang suka rasa jamu. Namun rasa maupun aroma jamunya benar-benar tidak terasa sama sekali. Yang ada hanya rasa manis. Aku pernah mencoba di 2 tempat lainnya dengan konsep sejenis dan rasanya tidak begini.

    Maksudku, iya jamu modern konsepnya memang tidak sepahit dan rasanya tidak sekuat jamu tradisional. Namun bukan berarti lantas yang terada hanya rasa yang super manis.

    Menurutku, mungkin kalau manisnya dikurangi akan lebih oke.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Nasi Akwang [ Muara Karang, China ]

    Nasi Campur Pontianak Terenak yang Pernah Kumakan ❤️❤️❤️

    Resto nasi campur yang satu ini sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan merupakan salah satu wishlistku. Berhubung cabang terdekat cukup jauh dari rumahku dan harganya cukup tinggi dibanding nasi campur pada umumnya, aku merasa ragu.

    Kebetulan, nasi campur ini juga memiliki cabang di Pontianak. Jadi harusnya lebih authentic, kan?

    Berhubung kepengen cobain nasi campur yang belum pernah kucoba, akhirnya aku pesan satu porsi via ojol.

    Aku memesan :

    1. Nasi Campur (IDR 80k)

    Sejujurnya, ini nasi campur termahal yang pernah kumakan. Bahkan harganya jauh di atas nasi campur Pontianak di kawasan Krendang.

    Namun pada cicipan pertama, aku merasa sangat puas dengan rasanya. Istilah 'ada harga ada rupa' berlaku untuk restoran ini. Rasanya sungguhan lezat, rasanya ini nasi campur Pontianak terlezat yang pernah kumakan.

    Seporsi berisi ayam, telur kecap rebus, lapchiong, samcan panggang, charsiu dan sayur asin. Sebagai pelengkap, ada saus kentsl putih dan cabai hijau.

    Semuanya sungguhan enak, termasuk kuah kental dan bahkan sambal hijaunya.

    Nasinya sendiri cukup pulen dan hangat (jarak rumahku lebih dari 5 km) namun bukan super lembek. Menurutku, rasa dan tekstur nasi putih sangat penting karena memengaruhi cita rasa keseluruhan.

    Babi panggangnya dipotong tebal sehingga terasa sekali bumbu maupun cita rasa dagingnya. Babinya gurih namun juga sedikit manis dengan kulit yang renyah. Beneran terasa krauk-krauk gitu. Aku senang banget karena udah lama kepengen makan babi panggang yang kulitnya renyah, tapi nggak alot dan dagingnya gurih namun nggak berlemak banget.

    Babi panggangnya juga empuk, nggak bikin gigi ngilu (gigiku kayaknya lagi bermasalah, kalau makan terlalu keras gigiku nyeri).

    Bukan cuma itu, lapchiongmya juga home made dan terasa manis gurih namun nggak berlemak.bamget.

    Charsiunya juga nggak kalah enak. Babinya nggak alot.sama sekali dan terasa sedikit manis. Beneran, semua babi di sini nggak ada yang berbau.

    Ayamnya sendiri merupakan ayam panggang yang dagingmya empuk. Ayamnya sedikit gurij dan fresh. Bahkan ketika aku kegigit tulang berukuran kecilnya, sama sekali nggak berbau amis. padahal biasanya ayam sejenis di bagian itu berbau amis.

    Lalu sayur asinnya juga renyah dan terasa asin. Terkadang, nggak semua sayur asin terasa asin dan renyah. Ada yang terllau lembek aatu agak tawar.

    Nggak.cuma itu, kuah putihnya sungguahn enak. Teksturnya nggak super kental dan ada kaldu ayam. Ini bahkan bisa kunikmati sebagai sup dan nasinya kumakan kering tanpa kuah juga udah enak banget. Jarang lho nemu nasi campur Pontianak yang enak tanpa dimakan pakai kuah.

    Sambal hijaunya juga super wangi,. Setelah dimakan rasanya pedas namun ada sedikit pahit
    .
    .
    Overall, aku mengeluarkan uang hampir 100 ribu untuk seporsi nasi campur ini. Nasi campurnya 80 ribu, belum ditambah ongkos dan biaya parkir. Namun ini beneran worth it dan aku rela banget repurchase.

    Menurut review yang kubaca, aslinya di Pontianak lebih enak lagi. Aku beneran ga kebayang kayak gimana rasanya kalau ini aja udah enak banget.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.6  
    Ren Coffee & Eatery [ Tebet, Kafe ]

    Tempat Cantik & Rasa Lezat

    Sejak pertama kali nemu postingan kafe yang satu ini, saya langsung tertarik mencoba. Tempat ini menjadi salah satu wish list yang ingin saya kunjungi hingga saya akhirnya memutuskan berkunjung minggu lalu.

    Dari luar, tempatnya terlihat bernuansa Jepang. Ketika.masuk, tepat di sisi kanan terdapat spot foto cantik.

    Kafe ini juga luas dan seating areamya terdapat indoor, outdoor (di tepi jalan) maupun semi outdoor, dengan kipas angin.

    Sistem di sini, kita mesen terlebih dulu & payment di kasir. Sesudah itu dipanggil & kita ambil pesenan di counter. Namun untuk makanan yang dimasak di kitchen bakal diantar.

    Saya sendiri datang di saat weekend sekitar jam 13 siang dan cukup ramai. Ketika saya balik jam 4 sore, tempatnya semakin ramai dan bahkan sampai antri.

    Sesuai foto-foto di sosmed, tempatnya sungguhan cantik. Harga makanannya juga masih cukup terjangkau. Mengenai rasa makanan, sejujurnya saya tidak berharap banyak. Namun ternyata rasanya jauh lebih oke ketimbang ekspektasi.

    Saya mencoba :

    1. Kopi Kakek Legend -- Large (IDR 34k)

    Nama minuman yang satu ini cukup nyeleneh. Sejujurnya, mendengar nama Kakek Legend, saya malah teringat dengan kakek Sugiono. Saya penasaran, apa korelasi minuman kopi ini dengan kakek Sugiono?

    Ternyata cuma namanya saja. Aslinya ini minuman kopi dengan sirup rasa rhum (bukan rhum beneran).

    Untuk rasa kopinya pas dengan selera saya yang memang kurang suka manis. Kopinya cenderung pahit dan rasanya nggak milky banget sehingga nggak meninggalkan after taste kesat di lidah.

    Rasa maupun aroma sirup rhumnya juga cukup terasa. Dalam satu tegukan, terasa kopi sekaligus sirup rhumnya.

    2. Mie Ayam Persis Ramen (IDR 42k)

    Awalnya saya pengen mesen okonomiyaki atau sushi. Berhubung keduanya nggak ada, saya akhirnya pesan menu ini dan sudah mempersiapkan ekspektasi terburuk. Jadi saya juga sekalian pesan cake buat palate cleanser.

    Ternyata mie ayamnya beneran persis ramen sesuai namanya. Tingkat kematangan mienya pas, nggak terlalu firm atau terlalu kenyal karena overcook. Mienya juga terasa gurih di setiap gigitan.

    Supnya pun juga nggak kalah gurih dan terasa kaldunya yang wangi. Telur setengah matangnya lembut dengan kuning telur yang tidak kering serta sedikit melted.

    Bamboo shootnya renyah dan cukup banyak. Keberadaan daun bawang yang segar menambah aroma sekaligus cita rasa ramen.

    Ayamnya sendiri tampaknya menggunakan ayam grilled yang gurih namun bertekstur empuk. Baik ayam, telur maupun kuah kaldu sama sekali tidak berbau amis.

    Secara keseluruhan, saya beneran puas sama mie yang satu ini. Mulai dari penyajiannya yang cantik, porsinya yang mengenyangkan, rasanya yang memuaskan hingga harganya yang sangat affordable beneran bikin mau balik lagi.

    3. Opera Cake (IDR 35k)

    Kue ini jauh lebih enak ketimbang yang terlihat. Kuenya moist dan teksturnya tidak terlalu kasar. Untuk krimnya, terasa manis sekaligus terdapat rasa dan aroma moccha.

    Di bagian atasnya ada coklat. Meski terlihat manis, namun sebenarnya rasanya masih oke manisnya (kecuali kalau makan terlalu banyak). Sepotong pun ternyata bisa share berdua karena ukurannya besar.
    .
    .
    Beneran, saya nggak heran kalau kafe ini benerna ramai meski hari biasa. Harganya beneran sangat terjangkau, tempatnya cantik, nyaman dan rasa makanan, kue maupun minuman sangat memuaskan.

    Saya spending 111k untuk semua pesanan saya. Sangat affordable karena udah dapet main course & dessert segala.

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Union Deli [ Thamrin, Kafe ]

    Coffee Cream Sliced Cake

    Union merupakan salah satu kafe yang terletak di dalam Union Department Store. Kafe yang satu ini sempat terkenal dengan red velbet cakenya, namun secara berkala.mengeluarkan seasonal cake.

    Saya sendiri pertama kali direkomendasikan teman semasa SMA & langsung sukared velvet cakenya. Sejak itu, hanpir setiap mampir ke Grand Indonesia & ngelewatin Union + ada kue seasonal baru, saya langsung mencoba.

    Kali ini saya tergoda dengan aroma.kopi yang tercium.samar. Kebetulan juga ada cake baru, yakni Coffee Cream. Jadi saya memutuskan mampir.

    Saya mencoba :

    1. Coffee Cream Sliced Cake (IDR 77k, termasuk tax 10%)

    Seperti biasa, ukuran slice cake dari Union sangat besar dan bahkan bisa share 2-3 orang juga. Ukuran kuenya 2-3x lipat dari sliced cake di bakery lain.

    Saya sendiri berekspektasi cukup tinggi ketika mencoba cakenya. Untuk kue seasonal.yang kali ini cenderung tidak manis dibanding kue seasonal sliced Nastar Keju.

    Cakenya cenderung bertekstur, bukan jenis.yang super lembut, namun setidaknya masih cukup moist dan tidak terasa seret di tenggorokan.

    Krimnya sendiri bertekstur dingin dan tidak terlalu creamy. Saya merasa teksturnya agak mirip jelly sehingga mirip coffee jelly. Rasa jellynya sedikit manis, namun segar dan terdapat rasa maupun aroma kopi.

    Sebenarnya, rasa ini familiat bagi saya. Kalau pernah makan coffee jellynya H*ll*nd B*kery yang pakai fla, mungkin bakal merasa kalau rasanya mirip. Waktu kecil saya sering makan dan masih ngat rasanya. Saya jadi merasa ini familiar.

    Sejujurnya saya berharap rasanya lebih wah mengingat harganya juga lebih tinggi. Namun ini not bad, sih.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.4  
    Osaka Ohsho [ Senayan, Jepang ]

    Menu ala Osaka

    Restoran Osaka yang satu ini memiliki dua cabang, yakni di Thamrin & Plaza Senayan. Lokasinya terletak di lantai LG, dekat dari eskalator menuju Metro.

    Untuk penyajian di restoran ini cukup cepat dan pelayanan responsif. Ketika meminta refill chili oil juga dilayani dengan cepat. Namun perlu lebih berhati-hati, saat memberikan menu. Saya datang siang ini dan diberikan menu dengan lembar set menu. Ketika saya mau pesan, ternyata tidak bisa karena cuma berlaku di weekdays. Seharusnya pelayan tidak memberikan menu yang tidak bisa dipesan.

    Menu yang dicoba :

    1. Original Gyoza (IDR 40k, 5 pcs)

    Untuk gyozanya, ada opsi pork atau chicken. Untuk gyozanya juga ada beberapa pilihan. Saya milih yang digoreng.

    Yang saya suka, babinya sama sekali nggak bau dan rasa bawang putihnya lumayan strong. Daging dan bawang putihnya juga wangi.

    Panggangannya juga renyah. Namun kulitnya sedikit.terlalu tebal sehingga ada bagian yang terasa keras dan agak kering.

    2. Shoyu Ramen (IDR 70k)

    Untuk ramennya juga bisa memilih pork atau chicken. Saya memilih yang pork.

    Seporsi berisi rumput laut, daging babi, daun bawang dan telur setengah matang. Ukuran miemya berbentuk kecil.

    Mengenai rasamya, jujur cenderung standar. Supmya beraroma pork dan aromanya agak tajam namun rasanya sedikit asin gurih. Daging babinya cukup empuk.

    Untuk mienya cenderung firm dan tidak kenyal. Menurutku, seandaimya direbus sedikit lebih lama mungkin akan lebih enak. Saya sendiri kurang suka mie terlalu lembek juga, namun merasa mienya kurang terlalu matang.

    3. Mabo Tofu Don (IDR 60k)

    Untuk opsinya ada chicken, pork dan beef. Saya memilih yang pork.

    Menurut saya, ini menu yang paling oke dari semua menu yang saya coba. Seporsi berisi nasi, serta disiram mabo tofu, dengan isian tofu dan daging babi cincang.

    Daging babinya empuk dan tidak berbau, sedangkan tahunya lembut . Untuk saus mabo tofunya cenderung pedas, namun juga manis dan gurih. Rasa pedasnya masih oke menurut saya, meski saya kurang bisa makan pedas.

    BTW, sepertinya MSG agak terlalu banyak. Beberapa jam sesudahnya, saya + mama saya merasa haus berlebih.

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!