Fannie Huang||IG:@fiehuang

Nemu rekomendasi tempat yang satu ini karena nemunpostingan di Inst*gram & auto penasaran. Harga yskitoronya super affordable, start from 8k (exlude service charge 7% & tax 10%).

Tempatnya buka mulai dari jam 4 sore setiap weekend & harga alkoholnya beneran affordable. Harga higballnya cuma 45k.

Tempatnya agak remang-remang gitu, cocok buat nongki bareng teman. Buat menunya mostly yakitori, namun ada appetizer juga.

Buat kalian yang kurang tahan asap rokok, sebaiknya mempertimbangkan lagi. Tempatnta boleh merokok meski indoor.

Aku mencoba :

1. Highball Rosella (Rp. 45.000)

Kombinasi vodka & rosella infusion. Rasanya agak manis namun ada pahit dari vodkanya.

Kalau mau lebih strong bisa extra 1 shot (+Rp. 20.000) atau 2 shot (+Rp. 30.000).

2. Ikone Beef (Rp. 19.999)

Sapinya empuk dan gurih. Isian enokinya banyak, namun semuanya dibalut daging, jadi nggak sulit buat dikunyah.

3. Saik-oro (Rp. 19.999)

Daging sapi saikoronya empuk & renyah. Ada aroma trufflenya & ada sedikit oil yang menambah rasa gurih.

4. Oozy Beef (Rp. 26.900)

Aku suka banget yakitorinya. Mozarellanyabbanyak & beneran melted. Rasanya pun gurih & sapinya empuk.

5. Amigen (Ro. 7.999)

Yakitori ini ada pilihan shio & tare. Aku pilih yang shio & rasa asinnya kerasa.

Yakitorinya oun besar & asinnya meresap.

6. Omom (Rp. 7.999)

Daging ayamnya juicy & rasanya manis gurih. Manisnya juga bukan yang super manis & menurutku manisnya pas.
.
.
(Edit : Habis post review ini, saya lalu payment. Sistemnya scan barcode di meja, rupanya 1 bon digabung.

Sesudah payment, pas saya lagi antri bayar di supermarket, saya mendadak ditelpon. Awalnya saya merasa ditanya soal Highball Rosella yang kurang bayar satu. Saya kaget banget, soalnya pas saya minum setengah, minuman saya diambl & diganti baru karena katanya racikan salah.

Lalu akhirnya dibilang 2 pesanan tambahan terakhir teman saya ga keimput ke bill saya & bill malah nyasar ke meja lain, padahal kami semua scan barcode di meja kami.

Bukan masalah disuruh bayarnya, saya kesal sekali karena mendadak ditelpon. Entah sistem error atau kasir yang ceroboh, seharusnya lebih berhati-hati dan bertanggung jawab atas kesalahan.

Dan BTW, habis ditelpon saya baru cek kalau waitress chat saya jam 19:40. Dan 2 menit kemudian saya ditelpon tanpa konfirnasi.

Saya kesal banget. Padahal alkohol murah & makanan enak).

Jaman masih ngampus, aku neberapa kali beli Ayam Gepuk ini karena deket kampus. Berhubung kangen, akhirnya aku pesan buat makan siang.

Aku mencoba :

1. Paket Khentir 3 (Rp. 33.500)

Isinya ada nasi + ayam goreng + sate usus + tempe + lalapan & saus kacang asin.

Nasinya pulen, namun rasa ayamnya agak hambar meski empuk. Bumbu ayamnya kurang meresap. Namun buat tempenya lumayan.

Bumbu bawang putihnya lumayan meresap. Sate ususnya enak karena nggak bau & rasanya gurih namun nggak alot.

Buat saus kacangnya, sebenarnya lumayan enak. Kacangnya cukuo banyak, namun rasanya agak keasinan kalau dimajan begitu aja. Kalau dimakan pakai ayam, jadi menambah rasa.

Entah kenapa, ada aroma agak aneh buat bumbu kacangnya. Kayak aroma debu (?) yang nggak enak gitu. Aku nggak ngerti kenapa bisa ada aroma begini karena tempe, sate & ayamnya baik-baik aja.

Sebelumnya aku juga pernah makan di tenpat berbeda dan mencium aroma serupa.

Udah lama nyariin es krim murah, pas banget nemu tempat ini dari rekomendasi Perkul. Lokasinya ada di kawasan Pembangunan yang nggak jauh dari mall Gajah Mada Plaza.

Tempatnya sendiri cuma berupa kios tertutup di samping kantor orang & cuma ada beberapa kursi yang tampaknya disediakan dari pihak kantor buat makan es krim.

Buat pembayarannya bisa pakai QRIS & harga di menu udah nett. Selain itu mereka juga udah ada di Gr"b Food & Sh*pee Food.

Aku mencoba :

1. Green Tea Soft Serve (IDR 7k)

Harusnya es krim disajikan pakai cone, namun aku minta pakai cup aja dan pakai cup buat minuman.

Es krimnya segar & manisnya pas. Rasa & aroma green teanya super light, hampir nggk terasa. Namun buat harga 7k ya udah oke banget, lah.

Nggak apple to apple kalau dibabdingin sama ice cream green tea yang harganya 2x lipat atau lebih.

2. Frappucino Milkshake (IDR 13k)

Aku suka banget minumannya. Rasanya nggak over sweet & es krimnya banyak, jadi segar. Rasa kopinya juga masih terasa.
.
.
Menururku ini termasuk enak banget buat harga segini. Aku nggak request kurangin gula & manisnya udah pas. Bahkan es krimnya lebih enak ketimbang M*xue kalau boleh jujur.

Dari segi pelayanan cukup rsmah namun ada miscomm. Pesanan orang yang datang belakangan keluar duluan. Tapi salah satu masnya kayak negur temannya & terus bilang : "Sebentar ya, Mbak." Jadinya aku masih maklum.

Sore kemarin merupakan kunjungan kali kedua saya ke Yinyang Dimsum. Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung pakai voucher Pergi Kuliner & rasanya benar-benar sangat memuaskan. Harganya juga affordable.

Saya merekomendasikan mama saya buat makan di sini dan dia langsung tertarik buat mencoba. Kebetulan tempatnya tidak terlalu ramai pada hari Minggu sore dan kami berdua langsung dapat tempat duduk.

Kami mencoba berbagai macam dimsum di sini, termasuk Da Long Bao. Dimsum yang dicoba :

1. Black Truffle (IDR 38k)

Merupakan ha kau dengan kulit berwarna hitam yang terbuat dari charcoal . Udangnya renyah dan segar. Namun kulitnya kurang lembut, entah karena terkena suhu ruang atau gimana.

Namun saya kecewa dengan rasanya. Di menu tertulis menggunakan truffle. Saya nggak expect pakai jamur truffle beneran dengan harga segini. Namun setidaknya ada aroma truffle. Namun aromanya saja tidak ada. Rasanya ya kayak kamu makan hakau warna hitam + edible gold powder.

2. Shanghai Moon (IDR 37k)

Sejenis dumpling dengab edible gold powder di atasnya. Menurut deskripsi menu, ada wortelnya. Namun ketika saya gigit perlahan, saya cuma mebdapati adonan daging sebagai isian. Entah wortelnya ikut diblend atau gimana.

3. Red Ruby (IDR 39k)

Kulitnya terbuat dari buah naga merah. Isinya adonan udang & ayam. Lagi, jamurnya juga nggak terasa diadonannya. Mungkin ikut diblend bersama daging.

4. Siewmai Crumble (IDR 35k)

Ukuran siomaynya lumayan besar dan rasanya cukup unik. Di atasnya ada crumble.yang cukup renyah, meski tidak begitu gurih.

Rasa siomaynya masih oke. Dagingnya nggak kebanyakan tepung.

5. Da Long Bao (IDR 33k)

Pertama kali ke Yinyang Dimsum, saya coba menu ini dan auto suka. Jadi saya revisit dan pesan lagi.

Ternyata rasanya berubah dibanding dulu. Kuah kaldunya tidak terlalu banyak dan dagingnya enak. Dagingnya cukup gurih dan banyak.

Namun rasa kuah kaldunya tidak segurih dulu. Kalau dulu, rasanya lebih gurih dan ada rasa bawang putih + jahe yang kuatt meski tanpa tambah cuka. Sekarang tidak lagi.

6. Lo Mai Gai (IDR 28k)

Rasanya cukup enak. Ketannya empuk dan masih gurih. Isian daging ayamnya lumayan banyak.

7. Chicken Charsiu Crackling Bao (IDR 37k)

Nggak ngerti apakah gambar cuma buat referensi tampilannya saja, namun di foto ada 3 pcs pao. Saya kira isi 3, rupanya cuma 2.

Rasa paonya biasa saja. Isian daging nggak terlalu banyak. Jadi kurang terasa tekstur daging + manis gurijnya karena rasa adonan paonya lebih dominan.

8. Taro Love Swan (IDR 35k)

Seluruh bagiannya bisa dimakan dan rasanya enak. Adonan taronya creamy & rasanya gurih. Bagian badan swannya renyah & menambah rasa gurih.

9. Fried Prawn Wonton Soup (IDR 39k)

Supnya lumayan gurih & fried wontonnya enak. Udangnya banyak & terasa. Kulitnya pun renyah & gurih.
.
.
Dari segi pelayanan cukup oke. Waktu penyajian makanan cukup cepat & ketika saya minta refill teh juga dilayani.

Namun saya merasa kecewa dari segi rasa. Saya nggak ngerti kenapa cita rasanya bisa berubah. Sangat disayangkan, karena dulu rasanya beneran enak.

Untuk kunjungan kali ini, saya merasa harganya overprice dibanding rasa meski artisan dimsum.