JC Wen

Tempat makan mie yang di recommend sama teman dan adikku, katanya kalo ke Bandung wajib cobain makan di sini. Sebelum ke sini udah ke store mereka yang di Paskal, tapi karena mienya gak ready jadi kita disaranin ke store Setiabudhi aja. Pas sampai agak shock liat antriannya yang mengular sih, tapi karena sepenasaran itu sama mienya jadi ikutan antri juga. Aku antri di kasir non tunai dan ini jauh lebih cepat dan lebih pendek antriannya, jadi cuma antri bayar sekitar 10 menit aja lalu nunggu makanan datang sekitar 20 menitan. Benar aja review orang' makanan di sini emang semurah itu, aku pesan 2 porsi mie, 3 porsi dimsum, 3 porsi minuman cuma bayar 76K aja.
1. Mie Setan Lv. 1
Karena tempat ini meng-klaim diri sebagai Mie Pedas no 1 di Indonesia, aku jadi cobain mie pedasnya, tapi cuma berani yang level 1 karena takut gak menikmati makannya. Menurutku lv 1 mie setan mereka aja udah cukup pedas loh karena emang cabainya pakai cabai merah yang diulek gitu, jadi pas datang aja aroma pedasnya aja udah tercium. Pas makan sebenarnya gak terlalu pedas tapi setelah suapan terakhir pedasnya itu menjalar ke tenggorokan, jadi saranku prepare minuman yang cukup banyak setelah suapan terakhir. Tekstur mienya aku cukup suka sih, yang tipis' dan lembek gitu, rasanya juga lumayan enak asin gurih dengan serbuk daging ayam dan pangsit goreng sebagai topingnya.
2. Aneka Dimsum
Cobain 3 macam dimsum mereka, siomay ayam, udang keju, dan pangsit goreng. Saranku better cobain selain pangsit goreng karena kalau pesan mienya akan dapat pangsit goreng juga. Untuk harga dimsum mereka yang cuma 10K rasanya cukup enak sih. Siomaynya walau pakai yang frozen tapi gak ada rasa dan bau frozen, teksturnya juga cukup juicy dan rasanya gurih. Favoritku udang kejunya sih, walau gak ada rasa udangnya tapi enak menurutku, bagian luarnya garing, dalamnya juicy dan kejunya melted banget. Pangsit gorengnya juga lumayan enak, filling dagingnya banyak, cuma kulitnya agak keras aja jadi pas makan kulitnya bisa nusuk ke langit'.
3. Es Genderuwo
Namanya emang cukup seram tapi rasanya justru berkebalikannya, manis dan menyegarkan karena ini adalah es buah khas mereka. Seporsi es buah ini cuma seharga 9k aja, tapi udah dapat potongan apel, pear, nata de coco, cincau dan jelly.

Salah satu list kuliner yang pengen aku cobain di Jalan Cibadak. Aku ke sini sekitar jam 6.30 jadi antriannya belum terlalu ramai. Untuk nunggu kita akan dikasih kartu dan kebetulan aku cuma nunggu tiga antrian aja, sekitar 15 menit.
1. Putu Pisang (4K/Pcs)
Bedanya putu ini dengan yang biasa adalah isinya dan bentuknya. Kalau putu biasa bentuknya lonjong' ini bentuknya kerucut gitu. Untuk isinya mereka juga pakai potongan pisang selain gula merah, dengan pelengkap kelapa parut. Karena aku makannya dibawa ke hotel jadi udah gak hangat lagi, tapi aku masih cukup suka sama rasanya sih, aroma gula merahnya cukup strong dan pisangnya lembut, cocok aja sama rasa kue putunya yang agak asin gurih.

Setelah lihat review' sebelumnya jadi penasaran sama rasanya, kebetulan partnerku juga doyan banget sama swike. Pas datang di sini udah ramai banget sih, banyak yang dine in dan juga take away. Aku pesan take away karena tempatnya cukup ramai, kalau take away, kita pesan dan bayar dulu kemudian nanti setelah selesai nama kita akan dipanggil, cukup cepat sih menurutku, sekitar 15 menit udah selesai.
1. Tepung Kecap Mentega + Nasi (50K)
Pesan ini karena keliatannya menarik banget, jadi swikenya digoreng dulu dengan tepung kemudian baru disiram dengan saus mentega. Satu porsinya gak terlalu banyak sih isinya tapi dagingnya tebal' banget, teksturnya garing di bagian luar dan lembut dalamnya. Rasanya gurih manis dengan aroma mentega yang cukup strong.

Tempat jus ini posisinya ada sebelahan dengan swike karang anyar, dan yang punya memang satu orang. Untuk pilihan jus mereka cukup banyak sih dan kombinasinya juga banyaj yang unik'. Pelayanannya cukup cepat Tempat jus ini posisinya ada sebelahan dengan swike karang anyar, dan yang punya memang satu orang. Untuk pilihan jus mereka cukup banyak sih dan kombinasinya juga banyak yang unik'. Pelayanannya cukup cepat karena ada 2 orang yang membuat jusnya.
1. Pepaya Sirsak Lohanguo -25K
Karena beberapa hari lagi kurang minum air akhirnya cari minuman yang bisa melegakan tenggorokan. Aku pesan kombinasi buah pepaya, sirsak dan lohanguo, ketiga bahan ini semuanya bisa meredakan panas dalam dan abis minum emang tenggorokan jadi lebih lega sih. Untuk rasanya lebih dominan rasa dan aroma pepayanya, rasa sirsaknya cuma samar' aja, sedangkan lohanguo nya cuma sebagai bahan untuk pemanis jusnya, jadi gak pakai gula lagi. Tekstur jusnya menurutku cukup padat dan mengenyangkan, tapi aku suka sama kombinasi rasanya sih dan yang terpenting bahan yang digunakan masih fresh jadi segar banget rasanya di tenggorokan.

Sempat searching di google, ini salah satu makanan yang banyak direkomendasikan kalau ke Bandung. Mereka sebenarnya sekarang udah ada cabang di beberapa tempat, tapi menurutku kurang afdol kalau gak makan langsung di pusatnya. Pas datang antriannya ramai banget sih memang dan untuk cari parkir memang agak sulit, untungnya ada pemilik kedai minuman dekat sana yang bisa makan di tempatnya dan dibantu pesan dan antarkan cuankie ini, tapi pesan minumannya di kedai ini (IG : milky_momss). Menurutku cukup nyaman di sini karena semi outdoor, mejanya bersih dan gak pengap.
1. Bakso Cuankie
Aku pesan yang 1 porsi, kalau seporsi mereka ini semua isinya ada 2 pcs, jadi buat yang takut kekenyangan bisa pesan yang 1/2 porsi aja. Untuk isi baso cuankie bakso sapi, bakso aci, tahu bakso, bakso goreng, dan bakso pangsit. Untuk kuahnya cukup gurih cuma rasa kaldunya kurang strong jadi cuma samar' aja di mulut, plusnya adalah habis makan ini gak bikin haus. Kesukaanku bakso pangsit gorengnya sih, bentuknya memanjang, bagian atasnya ada bakso dan bagian bawahnya kulit pangsit, rasanya ada kombinasi crispy dan kenyal yang nikmat.
2. Batagor
Kalau batagor mereka kombinasi isinya gak sebanyak bakso cuankie, yang ini cuma ada bakso pangsit, dan tahu bakso goreng. Aku lebih suka batagornya sih, bumbu kacangnya kental dan gurih dengan dominasi rasa manis. Karena ini semua isinya digoreng jadi teksturnya lebih crispy bakso pangsitnya dan juga lebih berminyak di mulut rasanya.

Kali ini kesini bareng keluarga dan berdasarkan pengalaman sebelumnya, kita pakai lebih rapi dan proper buat makan di sini dan ternyata benar dong, langsung dilayani dengan ramah dan cepat sama waitressnya. Masih sama tetap memanfaatkan voucher kolektif PerKul biar lebih cuan makannya.
1. Fish Village Special
Pesan menu ini lagi dengan kuah fish village karena emang sesuka itu sama soup mereka ini, cuma kali ini pakai mie telur. Tekstur mie telur ini yang keriting tipis, dan rasa mienya terlalu dominan kalau dimakan sama kuahnya, aku lebih suka dipadukan dengan mie pok sih. Kalau soupnya tetap suka sama rasanya, light tapi gurih, paling favorit topping ikan filletnya, ikannya digoreng tepung dulu jadi ada aroma friednya juga pas dimakan.
2. Fish Village Mie Kari
Buat yang suka rempah yang kuat bisa coba menu yang ini. Kalau ini mienya gak bisa pilih, dapatnya yang mie kuning, jadi tekstur mienya lebih padat dan kenyal. Isinya ada tahu, udang, dan baso ikan. Kuah kari ini rasanya sedikit pedas dan rempah karinya yang strong dan kental banget, jadi buatku kalau makan kebanyakan bikin agak eneg.
3. Mie Pok dengan Daging Ikan Cincang
Cobain juga tipe mie kering mereka, sebenarnya ada kuah juga cuma dipisah aja kuahnya. Sesuai namanya ini pakai mie pok, aku suka sih tekstur mie pok ini karena mirip mie lebar yang tipis dan agak kenyal. Daging ikannnya gurih asin cuma sedikit bau amis, tapi aku cocok sih sama rasanya. Pangsitnya juga enak, kulitnya tipis jadi rasa fillingnya lebih dominan.
4. Ayam Goreng ala Fish Village
Pengen coba yang agak beda jadi pesan menu ayamnya. Inj ayamnya digoreng dengan bawang putih dan jahe. Rasanya enak sih, wangi dan seasoningnya meresap dengan baik ke ayamnya, cuma aroma jahenya terlalu strong. Makan ini sama minyak cabai kering mereka, mantap rasanya.
5. Tim Paikut Tauco dengan Cabai Rawit
Menu yang menurutku dan keluarga paling failed, karena rasa pedasnya sangat dominan jadi gak bisa merasakan citarasa makanannya lagi. Untuk paikutnya juga cukup berlemak jadi memang aku kurang cocok sama rasa dan teksturnya.