Review Dika & Opik (@go2dika)

Konon disini dulu Resto pertama Bakmi Golek yang sekaligus rumah pemiliknya.

Opik seperti biasa pesan Bakmi Goreng Ayam tanpa Sayur Porsi Jumbo. Ya, di Bakmi Golek bisa lho kalau mau pesan porsi jumbo, yang artinya 1,5x harga & porsi dari yang di menu.

Sementara untuk saya yang ngga terlalu lapar dan mau (pencitraan) diet, pilih Bubur Ayam dengan topping terpisah.

Dua pesanan kami ini merupakan comfort food kalau makan di Bakmi Golek. Bakmi Gorengnya berasa kecap dan smoky-nya. Buburnya pun gurih dan ringan, dengan kondimen lumayan lengkap.

Selalu tergoda kalau lihat foto Mie di menu Resto. Dan udah lama juga ngga makan Mie di Hotplate (yang sebetulnya masih diragukan efeknya buat kesehatan).

Pesan Paket Yammie yang sudah termasuk Es Teh Manis. Pilih yang varian Ikan Saos Bangkok. Order saya datang dengan plating yang cantik. Dengan toping ikan goreng tepung renyah dan sayur yang masih berwarna hijau segar.

Baik mie maupun sayur pas tingkat kematangannya. Kuahnya berasa asam manis pedas khas Sambal Bangkok. Yammie Hotplate sejauh ini belum mengecewakan untuk kami.

Sebagai pecinta tahu, kalau di Bandung harus cobain makan di Warung Talaga ini. Hampir semua menunya berbahan dasar Tahu Bandung yang kelezatannya beda dibandingkan Tahu di kota lain.

Tekstur tahunya lebih lembut, rasanya juga lebih gurih. Semoga pembuatannya pun lebih higienis ya.

Hampir semua menunya ngga ada yang failed, kalo mau yang pedes2 bisa pesen Tahu Bodo. Kalau mau Tahu ala gorengan yang lebih mantap, bisa pesen Tahu Isi yang dalemnya padat banget. Untuk minuman, rekomen Teh Sereh.

Makan dengan udara sejuk dan pemandangan yang asri. Pelayanan juga prima, walau tempat ini luas dan punya beberapa spot makan untuk dipilih.

Harga termasuk pricey, dengan porsi tidak terlalu besar, namun penyajian dan alat makannya sungguh cantik walau ala tradisional. Untuk rasa nothing special.

Tempatnya bersih dan luas, walaupun parkiran terbatas.

Penataan ruang sajinya mengingatkan saya akan Mbah Jingkrak, tapi disini versi terang.

Harga sedikit pricey jika dibandingkan dengan resto sesundaan dengan konsep sama. Namun, kesegaran bahan masakan yang dipakai memang patut dipujikan.

Yang membedakan lagi adalah penggunaan daun pisang sebagai alas, sesuai dengan nama restonya.