Gregorius Bayu | ig: exploresto

Sudah banyak warung bertebaran di Bandung dengan nama, "Es Cendol Elizabeth". Saya pun penasaran ketika googling dan menemukan adanya "Es Cendol Elizabeth Pusat". Saya pun penasaran, rasa es cendol seperti apa yang mampu menginspirasi nama warung es cendol.. Mari kita coba! :)
Kita sudah sampai, dan tempatnya simpel. Mirip restoran jaman dulu. Tidak ada colokan, hiasan - hiasan aneh - aneh, dll. Di sini juga menjual Cendol besar, Cendol kecil, hingga Cendol gelasan.
Aku pun beli 1, aku menyukai harganya yang "cuma" 5k. Padahal rasanya enak, enak banget... Sangat menyegarkan.
Sedikit hal lucu adalah pelayanannya. Ketika pelayanku tidak tahu password wifi restoran, dan aku tidak terlalu menyukai sikapnya.
Overall, sejujurnya aku merekomendasikan tempat ini untuk dicoba. Dengan tambahan bahwa katanya warung - warung itu hanya mengatasnamakan nama. Sehingga anda akan tahu rasa cendol seperti apa yang mampu menginspirasi mereka bertindak demikian... Selamat mencoba!

     Karena malam ini akan diadakan rapat, aku pun mencoba berinisiatif sendiri membawakan bekal rapat untuk teman - teman.
     Karena roti ini legendaris, katanya.. Aku pun tertarik membelinya. Aku pun datang, aku pun merasa tempatnya unik. Tempatnya terasa masa lalu, tetapi enak. Sangat enak..
    Rotinya pun juga ternyata enak. Empuk, bumbunya pas.
    Overall, setelah mencobanya, aku jadi penasaran, ada yang bilang roti asin lebih enak daripada roti manis, apabila roti manis aja sudah seenak ini, roti asinnya gimana? Hehe

Setelah masuk ke dalamnya, aku mengakui.. Kalau kafe ini besar, berkelas. Aku suka pelayanannya, aku suka gelas plastiknya, aku suka menu dan everythingnya.
Rasanya segala rumor yang sudah masuk kepadaku mengenai kafe ini benar adanya. Benar - benar worth to reccomended.
Aku terkesima. Terkesima karena rasa Mochaccinonya, yang manis karena cokelat, namun tetap pahit karena kopi. Terkesima karena gaya - gaya barista ataupun pelayannya yang benar - benar terlihat kece dan profesional. Hingga keterkesimaanku pun membuatku lupa mengenai konsekuensi yang dapat aku terima... Yaitu harga.
Aku akui, kafe ini mahal. Cukup mahal. Namun aku akui juga, sejujurnya kafe jni cukup membuat anda merasa nyaman mengeluarkan uang anda. Tapi, meskipun begitu, ya... Tetap saja..
Overall, aku percaya anda akan sulit menyesal ke sini. Lantai 2 diciptakan untuk kelompok pencari canda tawa, lantai 1 diciptakan untuk kelompok pencari ilmu dan harta. Itulah, sedikit info saya untuk anda. Selamat mencoba!

Sejujurnya, aku menyukai rasa cokelatnya... Terutama rasa selai matcha yang ada.. Segar.. Benar - benar menyegarkan, dengan rasa manis yang benar - benar pas. Sungguh pantas mendapatkan bintang 5.
Yang menjadi kekurangan tempat ini mungkin karena tempat ini benar - benar hanya sekedar stand, tanpa kursi ataupun meja untuk minum. Untungnya saat itu sedang dilakukan persiapan pembukaan kedai sebelahnya sehingga saya bisa numpang minum sejenak.. Hehe
Mungkin rasa kecewa saya sedikit diobati dengan arsitektur stand yang cukup bagus.
Overall, ya aku sangat merekomendasikan tempat ini, terutama untuk kalangan muda. Cokelatnya benar - benar enak... Selamat mencoba!

Hari kedua Pay Day aku nikmati dengan mengunjungi Upnormal Cikutra.. Karena saat itu sedang pergi ke RS St. Yusup, selain itu karena Gopay yang tersisa tinggal dikit... Hehe
Seperti biasa, "jualan" utama Upnormal adalah tempat yang nyaman sekali dengan harga makanan yang cukup murah. Well, Upnormal Cikutra aku beri nilai 82 untuk itu. Tempatnya cukup nyaman. Apalagi saat aku makan, tiba - tiba di setel musik... Aku pun semakin senang..
Aku memesan Indomie Rebus Khas Medan, karena harganya murah dan aku lagi males mesen Indomie biasa. Namun sayangnya, aku rasa rasanya terlalu "indomie", tidak terasa kekhasan Medannya. Seakan - akan cuma Indomie Ayam Bawang ditambah telor dan bawang..
Overall, sejujurnya Upnormal Cikutra aku rasa adalah Upnormal paling sederhana yang aku datangi. Hiasannya sedikit, namun aku tidak masalah. Aku sangat suka dengan sharing table disini. Mantep dah..

     Aku akui, interior dari kafe mungil ini cukup bagus. Membuatku nyaman berada di sini. Baik Outdoor maupun Indoornya.. Mungkin sedikit catatan, sepertinya kafe ini didesain bukan sebagai tempat ngumpul bercanda ketawa tapi lebih sebagai tempat kerja rapat atau tugas bersama. Jadi ya, mohon sesuaikan... hehe
     Mengenai rasa, aku suka.. mungkin Matchagato menjadi minuman favoritku disana. Cokelat dan Donatnya cukup enak kok. Mungkin yang agak biasa aja itu Lasagnanya.. Tapi tak masalah, secara umum tetap pantas untuk diberi bintang 4.. hehe
      Mengenai pelayanan, sejujurnya secara umum bagus. Cuma karena entah mengapa wi-finya tidak bisa terhubung di HP, aku pun memberi bintang 4.. hehe maap
     Overall, sejujurnya aku menyukai kafe ini. Rasanya enak, tempatnya bagus, cuma karena harganya segitu.. Sepertinya aku akan berpikir dua kali untuk ke sini... For every reader, selamat mencoba! 

     Setelah hampir tahun lalu mencoba Pawon Pitoe Lengkong Besar, hari ini aku pergi mencoba Pawon Pitoe versi ini (karena lebih deket rumah, hehe)..
     Sejujurnya aku tidak merasakan perbedaan signifikan dibanding Pawon Pitoe Lengkong. Ambiencenya tetap sama. Yang berbeda mungkin tempatnya lebih kecil, itu saja..
      Mengenai jus durian, entah mungkin karena memang durian itu sepertinya selalu manis, rasa jus ini pun tidak mengecewakan. Yang sedikit mengecewakan adalah harganya yang cukup mahal. So sad..
      Overall, yap, bagi penggemar pawon pitoe, kurasa tak ada salahnya apabila mengunjungi Pawon Pitoe yang ini.. Selamat mencoba!