Tempatnya jadi satu sama gelato paling enak di Bandung menurutku yaitu Cremeria di Dee. Jadi pizzanza ini di bagian depan. Ruangannya kecil, taoi kita boleh kok duduk2 di belakang di area semi outdoornya yang di deket gelatonya. Di situ lebih asri. Waktu dulu ke tempat ini yang ke gelatonya kebetulan malam hari, sekarang siang hari. Aku pesen pepperoni pizza. Ciyus ini enak. Jadi pizzanya super lembut dan nggak bantat. Masaknya pakai tungku kayu, jadi aromanya lebih sedep. Selain itu aku pesen chicken mushroom baked rice, dan enak juga. Tapi akan lebih enak jika diaduk pakai bumbu saus. Di sini tempatnya begitu tenang. Pengunjung sebenarnya banyak yang hilir mudik.
Menu yang dipesan: Pepperoni Pizza, Chicken Mushroom baked rice
Tempatnya ada di daerah Rancabentang di Jalan Ciumbeleuit. Di daerah ini memang banyak banget ya resto-resto yang menyejukan. Kenapa menyejukan? Karena di sini itu masuk area komplek dan banyak pohon-pohon. Apalagi di Nara Park ini. Tempatnya bener-bener luas area outdoornya. 75% outdoor full taman dan 25% indoor. Konsep di tempat ini macem foodcourt resto mungkin ya. Hahha apa sih namanya. Jadi di sini ada beberapa resto. Dari kelas kopi, sunda indonesia, jepang, western, sampai dessert. Kita bebas mau duduk di bagian resto mana, bebas juga pesen dari resto manapun dan bayarnya di tempat itu juga walaupun kita pesen makanannya dari resto sebelah.
Aku pesen mango mojito. Gelasnya lumayan gede. Lumayan cepet buat bikin pipis. Tapi unyuk mango mojitonya rasanya biasa. Serasa sirup ABC. Jadi dnegan harag yang lumayan aku rasa nggak worth it
Tempatnya ada di daerah Rancabentang di Jalan Ciumbeleuit. Di daerah ini memang banyak banget ya resto-resto yang menyejukan. Kenapa menyejukan? Karena di sini itu masuk area komplek dan banyak pohon-pohon. Apalagi di Nara Park ini. Tempatnya bener-bener luas area outdoornya. 75% outdoor full taman dan 25% indoor. Konsep di tempat ini macem foodcourt resto mungkin ya. Hahha apa sih namanya. Jadi di sini ada beberapa resto. Dari kelas kopi, sunda indonesia, jepang, western, sampai dessert. Kita bebas mau duduk di bagian resto mana, bebas juga pesen dari resto manapun dan bayarnya di tempat itu juga walaupun kita pesen makanannya dari resto sebelah. Aku memesan ynez' blueberry cheese. Nah untuk ynez' blueberry cheese ini meleleh banget cheesenya. Rasanya manis campur asem asem cheese tapi enak. Porsinya jumbo banget pemirsa. Ada 2 potongan pancake gulung dalemnya itu saus keju. Terus atasnya disiram saus blueberry sama ice cream. Lama-lama makan ini kenyang, tapi kenyangnya nggak puguh. Hahaha
Rindu rumah ketika di tanah rantau? Mampirlah ke sini.
Begitu masuk di tempat ini full musik gamelan. Tempat duduknya ada yang lesehan juga. Di dalemnya ada pernak pernik jawa, semacem semprong (lampu templok) atau lampu minyak tanah, ada beberapa lukisan juga. Berasa homy banget. Di sini aku memesan sego godhog atau bahasa indonesianya nasi godhog, mie godhog dan nasi goreng magelang. Untuk minumannya yakitu wedang tape dan wedang jahe. Menu ini khas magelang dan jogja.
Sego godhog adalah makanan khas magelang. Biasanya di rumah ibuku suka bikin ini kalau pas lagi hujan-hujan.
Cara masaknya yaitu bumbu ditumis, masukin sayuran, lalu nasinya ikut ditumis sebentar baru dikasih air. Mungkin untuk beberapa orang merasa aneh dengan nasi diairan, tapi sego godhog di sini enak kok. Rasanya cocok di lidah aku. Untuk mie godhognya menurutku agak berbeda. Mienya itu kurang gimana gitu dan rasanya kurang greret. Nasi goreng magelangan pas rasanya tapi emang agak manis. Nah nasi goreng magelangan itu bedanya dengan nasi goreng biasa adalah ada mienya. Atau mungkin kalau di bandung namanya nasi goreng mawut. Wedang tape ketan adalah kesukaan aku. Kalau di rumah aku seneng banget bikin ini. Jika kalian main ke daerah Jogja maupun Magelang, jangan lupa beli tape ketan muntilan. Taepnya berwarna hijau. Muntilan itu nama kecamatan di Kabupaten Magelang, Di daerah Muntilan memang terkenal banget dengan tape ketan yang enak. Memang ada beberapa merk tape ketan di Muntilan. Ada versi cupnya jadi bisa dibikin wedang sendiri. Caranya cukup ambil tape beberapa sendok lalau dikasih air panas dan dikasih gula. Untuk wedang tape ketan yang di Plengkung Gading sebenarnya nggak enak. Rasa tapenya agak tengik. Nggak tahu dipasok dari mana sebenarnya tapenya. Karena sebenarnya tape yang paling enak untuk dibikin minuman adalah tape ketan muntilan. Di plengkung gading masaknya pakai areng dan yang masak asli orang Jawa, jadi rasanya terjaga.
Mencicipi kuliner kupat tahu khas Bandung. Aku nggak tau ya di Jawa Barat sebenarnya kupat tahu itu kas dari Padalarang Kab Bandung Barat atau Singaparna Kab Tasikmalaya. Tapi yang jelas beda dengan kupat tahu khas Magelang, daerah asalku. Kalau di Magelang Kupat tahunya itu kuah kacangnya encer, kalau di Bandung kental. Nah kali ini aku nyobain kupat tahu legend yang ada di Bandung. Sebenarnya aku tak terlalu menyukai kupat tahu, tapi kuingin mencoba.
Kupat tahu gempol ini letaknya di daerah gempol. Masih dekat dengan Lapangan Gasibu atau Gedung Sate. Di sini ada dua macem menu. Kupat tahu sama lontong kari. Tempanya sederhana tapi ramai sekali. Untuk gerobaknya sama tempat makannya dibelah oleh jalan gempol. Banyak wisatawan luar Bandung yang ikut sarapan di sini.
Di sini bisa pesen 1/2 porsi. Tapi terlalu dikit, bahkan aku yang seporsi saja mash belum kenyang. Sebenarnya kupat tahunya aku tak begitu menyukai karena manis. Seperti yang kubilang di awal, aku sebenarnya tidak terlalu menyukai kupat tahu. Aku lebih cocok sama lontong karinya.,
Waroeng Steak - bernostalgia ke jaman kuliah dulu di Jogja karena waroeng steak didirikan di Jogja dan banyak sekali cabangnya di Jogja. Jamna dulu jaman kuliah ketika nggak kuat beli strak beneran, mampirlah ke waroeng steak karena harganya terjangkau sama kantong mahasiwa.
Kali ini aku nyobain Waroeng Steak yang ada di Bandung. Kebetulan nyobain juga menu barunya cheesewedges, cheesefries dan milk shake spesial mocca. Selain itu aku juga pesen sirloin sama tenderloin. Untuk menu cheesenya sama-sama dari kentang tapi aku lebih suka yang cheesefries, nggak eneg. Untuk sirloin sama tenderloin, nggak tau kenapa kau merasa ini nggak seenak di Jogja. Dagingnya juga nggak fresh dan kalau nggak ditambahin saus sambal, ini hambar menurutku.
Tiap hari pagi sore ngelewatin tempat ini. Tapi baru sempet sekarang nyamperin. Ternyata tempat ini luas lhoh. Dari luar aku pikir cukup tempat duduknya itu ada di halamannya doank. Dan ternyata di samping ada, di belakang ada. Luas banget. Konsepnya tetep mengusung tema truk2an sampai belakang. Aku memilih duduk di halaman depan deket dengan jalan. Berhubung aky tak ingin mabok kopi lagi, aku pesen yang aman aman saja yaitu cream choco chip. Tadinya aku pengen berry nougat blend. Jadi ini campuran dari susu vanila di atasnya dikasih float cream dengan taburan choco chip. Tapi sepertinya ada campuran satu lagi semacam regal. Karena di bawah ada macem rasa regal yang di blend. Harga di tempat ini murah meriah banget.
Tempatnya luas dan ramai. Ordernya langsung di depan. Cuman menunya agak membingunkan karena disingkat singkat untuk Baso, Pangsit, Sioma, Tahu, Ceker. Kalau yang lola mikirnya kaya aku jadi butuh mikir beberapa detik buat tahu apa itu. Tapi di atasnya ada kok keterangan singkatannya. Aku pesen yamin setengah porsi dengan bakso. Sebenarnya kau kuat satu pirsi, hanya saja habis makan jadi cukup setengah saja biar tidak mubadzir. Isi basonya ada 4 biji. Yaminnya ini enak banget. Bisa request asin atau manis. Tapi aku pilih manis. Untuk sambelnya walaupun udah banyak tapi nggak kepedesan. Rasa kuahnya enak setelah dicapur ke yamin, Karena bumbu yaminnya bener2 merasuk. Ternyata setengah porsi masih kurang bagiku. Aku minta seperempat porsi punya adek aku. Dia pesen mie biasa. Untuk tekstur mie biasa dan yamin emang berbeda. Baj=hkan kuahnya tetap enak yamin.
Resto ini berada di Rooftop Kytos Hotel Setiabudhi. Tempatnya memang menarik karena area outdoornya bisa untuk menikmati kota Bandung. Sayang aku ke sini pas ujan, jadi tidak bisa duduk di balkonnya yang bener2 bisa kelihatan banget pemandangannya. Aku ke sini pas sore hari hingga magrib. Lebih bagus lagi kalau malam dan tidak hujan. Kelap kelip kota akan terlihat bahkan sampai perbukitan di Dago atas.
Untuk menu aku memesan Tuna Chili Pasta dan Pan Seared Dori. Untuk rasa keduanya aku merasa biasa saja. Tidak ada saus tambahannya. Sebenarnya bisa request sih, tapi aku terllau malas untuk memanggilnya waiters. Untuk Pan Seared Dori ada pokcoy utuh yang disajikan, jadi makannya harus dipotong dulu menggunakan pisau, karena agak susah juga kalau cuma pakai garpu atau sendok. Seratnya susah kepotong. Untuk ikan dorinya memnag agak kerasa bumbunya, Tapi entahlah aku nggak suka aja.
Untuk tempat memang nyaman banget sih. Apalgi ada beberapa sofa juga.
