Teru -- Sebuah kafe di Daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Yang tempatnya luas dan berkonsep minimalis.
Di sini, gue cobain: Rice Bowl Salmon Mentai, Lychee Tea, sama Vanilla Ice Cream.
Rasanya gimana?
1). Rice Bowl Salmon Mentai: Dia rasanya enak. Asam gurih dari mentai, salmonnya fresh dan gak amis, dan ditambah sensasi pedas yang pas di mulut. Overall, worth to try.
2). Lychee Tea: Sad, ini rasanya kurang. Dominan ke tawar dan lecinya gak berasa (minimal asam segarnya dari si buah). Jatuhnya malah minum teh tawar biasa.
3). Vanilla Ice Cream: Ini juga enak. Rasanya dominan ke milky tapi, sensasi vanillanya masih ada dan manisnya pas. Pecinta susu pasti suka.
Tempatnya luas, ada outdoor area sama indoor area 2 lantai. Karena tempatnya yang luas dan suasananya minimalis. Tempat ini cocok banget buat meeting, WFC, ataupun adain event.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Rice Bowl Salmon Mentai, lychee tea, vanilla ice cream
La Moringa -- Sebuah kafe di Daerah Kemang yang menjual aneka menu khas Indonesia. Uniknya di restoran ini adalah mereka menjual menu yang sebagian besar terbuat dari Daun Kelor.
Di sini, gue cobain: Sate Ayam Persatuan, Sei Original Rame Rame, Kelor Bunga Pepaya, Phoringa Beef Noodle, Moringa Rice, Thai Tea, Moringa Mango Gelato, Moringa Signature, dan Moringa Claire.
Rasanya gimana?
1). Sate Ayam Persatuan: Tebal dan dagingnya utuh. Rasanya dominan ke manis.
2). Sei Original Rame-Rame: Asinnya pas disajikan dengan sambal geprek yang pedas tapi, nikmat.
3). Kelor Bunga Pepaya: Rasanya pas dan gak terlalu pahit.
4). Phoringa Beef Noodle: Glass noodlenya kenyal dengan kuah yang light.
5). Moringa Rice: Untuk cita rasa, sama aja kayak nasi biasa. Uniknya mereka pakai daun kelor buat pewarna alami di nasinya.
6). Thai Tea: Dominan manis tapi, gak terlalu pekat.
7). Moringa Mango Gelato: Gelato unik yang es krimnya pakai daun kelor. Tapi, tenang, tetap manis dan gak pahit, kok. Meski aroma kelornya masih kerasa dikit. Es krim mangganya juga lebih ke manis rada milky.
8). Moringa Signature: Croissant tapi, pakai daun kelor. Unik, kan? Cuma rasanya ya sama aja kek kwasong pada umumnya yang lebih ke butter.
9). Moringa Claire: Eclaire dengan isian krim pakai daun kelor juga. Cuma dia rasa sama aromanya lebih ke pandan menurut gue.
Tempatnya luas dan ada toko-toko kecil mengelilingi tempat makan ini. Jadi ya, bisa sekalian belanja (terutama oleh-oleh).
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: sate ayam persatuan, sei original rame rame, Kelor Bunga Pepaya, phoringa beef noodle, moringa rice, thai tea, Moringa Mango Gelato, Moringa Signature, moringa claire
Kimukatsu Express -- Memutuskan buat mampir ke sini karena emang lagi ngidam banget sama Kimukatsu. Sebenarnya gue mau mesan chicken katsu yang khas itu. Tapi, karena lagi siang dan gue mau makan nasi, gue memesan chicken curry ricenya.
Gue cobain Chicken Curry Rice seharga 64k. Ya, agak overpriced.
Rasanya gimana?
Porsinya sedang dengan rasa bumbu curry yang light dan gak terlalu medok di mulut.
Lokasinya ada di food court Dotonbori, Mall Of Indonesia. Pelayanan ramah.
Saturdays -- Sebenarnya, ini toko kacamata. Tapi, di sini juga mereka jualan kopi sama cookie dough. Bahkan, ada tempat duduk sama mejanya persis kayak kafe.
Di sini, gue cobain paket Great seharga 65k. Ada coffee latte sama cookie dough varian volcano. Ya, harga makanan mall sewajarnya lah.
Rasanya gimana?
1). Volcano: Cookie doughnya enak. Isiannya tebal dan cukup creamy. Luarnya lembut, jadi isiannya luber. Udah gitu manisnya masih masih pas.
2). Coffee Latte: Meski dominan pahit, kopinya masih termasuk light.
Dia ada tempat duduk dan meja yang areanya bersebrangan sama tokonya. Cuma tenang, meski jauh, nanti makanan/minuman kalian bakalan dianterin, kok. Gak ada colokan dan mejanya dikit, idah gitu di bawah eskalator. Jadi, buat kerja udah pasti gak enak. Cuma kalau buat duduk-duduk bentar, tempatnya masih oke.
[Rekomendasi Authentic Italian Pizza di Kwitang 🍕]
[NON-HALAL WARNING !!!]
Ambiente Ristorante -- Sebuah restoran Italian authentic yang berlokasi di Hotel Arya Duta, Kwitang. Di sini, mereka menjual aneka kuliner khas Italia yang beneran authentic apalagi, pizzanya yang dimasak langsung pakai cara masak manual.
Gue cobain Pizza Carbonara harganya 165k. Ya, masih termasuk affordable buat makanan di dalam hotel berbintang.
Rasanya gimana?
Dia dominan ke gurih sama ngeju tapi, surprisingly gak bikin enek. Smokeynya juga dapat, daging baconnya juga oke rasanya, asinnya pas dan rada smokey. Cuma gue suka tekstur pizzanya yang tipis dan garing.
Tempatnya mewah dan cozy. Konsepnya casual dining.
Fami Cafe -- Gue udah penasaran sebenarnya sama ini varian es krim karena iklannya lewat di explore IG. Akhirnya, gue pun mutusin buat beli daj cobain.
Gue beli yang cup harganya 11k dan itu murah banget.
Rasanya gimana?
Dia manis tapi, gak kemanisan. Gampang mencair juga. Nyokelat banget di mulut. Cuma gue gak suka lihat penampilannya kalau di cup begini. Kurang appetizing.
[Rekomendasi Mie Ayam Kampung Halal di Noodle Festival 🍜]
Bakmi Rudy -- Sebuah restoran bakmi ayam kampung halal yang gue temuin pas lagi mampir ke Noodle Festival di La Piazza, Mall Kelapa Gading (acaranya s/d 28 Januari). Di sini, gue salfok sama bakmi ini karena mereka menjual bakmi dengan topping ayam kampung.
Gue pesan yang versi komplit ada bakmi, kuah, bakso, pangsit, ayam kampung, ayam cincang, sama sambal. Harganya 70k. Agak mehong ya.
Rasanya gimana?
Mienya agak garing dan teksturnya tipis. Porsinya ngenyangin tapi, toppingnya dia terbilang gak terlalu banyak. Cita rasa dominan asin gurih. Cuma gue gak suka pangsitnya karena full tepung + malah manis2 gimana gitu di mulut.
Rumah Nongshim -- Berlokasi di Pasar MOI, Mall Of Indonesia, mereka sebenarnya adalah tempat makan mie instan ala Nong Shim yang self service. Jadinya mienya bisa kalian pilih sendiri, custom sendiri mau topping apa, dan kalian masak sendiri, deh.
Di sini, gue cobain: Mie Shin Ramyun dengan topping bakso kanzler, keju, dan telor rebus. Sama dapat free odeng, teh jagung, lobak, sama daun bawang. Totalnya 68.200. Sama sekali gak worth it.
Rasanya gimana?
Ya, sebenarnya mienya tuh sama aja kayak lu masak sendiri di rumah. Karena rasa mienya ya tergantung dari cara lu masak. Makanya, sebenarnya ini bikin sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang ada juga bisa. So, overall ya b aja dan agak gak worth it juga.
Odengnya juga kurang, rasanya full tepung. Teh jagungnya nyegerin dan gak terlalu sepet.
Gue gak bilang gak enak. Mie Nong Shim mah enak, gue selalu suka. Cuma dengan harga segitu dan rasa yang sama. Mending masak sendiri di rumah, sih.
Pelayanan ramah dan friendly. Anyway, mereka sistemnya self service ya. Pilih sendiri, masak sendiri. Untuk masak, tenang... mereka ada tutorialnya, kok.
